Sombong Amat! - Renungan 1 Juni 2023

 Kamis, 1 Juni 2023

Air itu penting!

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

KJ 402 Ku perlukan jurus’lamat (1, 3)

Kuperlukan Jurus'lamat, agar jangan 'ku sesat;
s'lalu harus kurasakan bahwa Tuhanku dekat.

Reff:

Maka jiwaku tenang, takkan takut dan enggan;
Bila Tuhanku membimbing, 'ku di malam pun tent'ram.

 

Kuperlukan Jurus'lamat dalam langkah juangku;
siang malam, suka duka dengan Tuhan kutempuh.

 

Pembacaan Mazmur 104: 24-34, 35b

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)

Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)

Pembacaan Alkitab:

Perjanjian Lama : Bilangan 11: 24-30

Perjanjian Baru : Yohanes 7: 37-39

 

Renungan

Menurut penelitian, manusia bisa tanpa makan selama beberapa bulan, namun tidak bisa bisa hidup tanpa air setelah beberapa hari. Ini dikatakan karena manusia terdiri dari kandungan air sehingga air menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia. Kristus sering menggunakan perumpamaan-perumpamaan tertentu untuk menjelaskan Firman Tuhan, termasuk pada bacaan kita ini. Secara tepat Yesus menggunakan istilah ini karena memang konteks saat itu mereka sedang merayakan hari raya pondok daun di Yerusalem. Nah puncak perayaan pondok daun  adalah hari ketujuh saat para imam mengadakan prosesi pengambilan air dari kolam Siloam untuk mempersembahkan sebagai kurban curahan pada  mezbah di Bait Allah yang sudah berlangsung sejak zaman Salomo.

Ketika tradisi ini sedang berlangsunglah, Yesus dengan lantang mengundang semua orang yang ada di Bait Allah untuk percaya dan menerima diri-Nya sebagai Sumber Air Hidup yang akan melegakan hidup mereka untuk percaya kepada bukan kepada Tuhan yang mati, melainkan kepada Tuhan yang hidup. Yesus ingin menunjukkan bahwa diri-Nya lah kurban curahan yang benar-benar berkenan kepada Allah dibandingkan dengan kurban saat itu. Bila orang itu percaya dengan kepada Kristus (bukan hanya percaya, tetapi juga menghidupinya seperti dalam kitab-kitab) akan mengalir aliran-aliran air hidup dari dalam hati mereka. Air yang mengalir dalam kehidupan orang percaya ini, ialah Roh Kudus, yang kedatangan Roh Itu akan diterima nanti ketika Yesus telah dimuliakan.

Sebagai makhluk yang lebih dari 50% tubuhnya membutuhkan air, dan juga dalam hidup kesehariannya membutuhkan air, air menjadi kebutuhan primer yang tidak bisa digeser. Orang-orang yang hidup di sekitaran air kotor pun tetap menggunakan air kotor tersebut karena memang kebutuhan mereka akan air. Sekarang coba kita ubah air ini menjadi Kristus. Maka sejatinya sebagai manusia yang hidup benar, Kristus pun sangat kita butuhkan, sebab Ia adalah kebutuhan primer kita yang tidak bisa digeser. Kita tidak mungkin bisa hidup tanpa Dia. Karena memang betul ketika kita menjauhkan diri dengan Kristus secara rohani, hidup kita telah mati. Oleh sebab itu, sebagai makhluk yang sangat membutuhkan air, hendaklah kita datang kepada-Nya, sebab hanya Dialah yang bisa melegakan kita. Amin

 

Doa Syafaat dan Penutup

Berdoa untuk kebijakan pemerintah mengatasi dampak COVID-19 makin baik



Nyanyian Penutup

Rohani Populer – Dia seperti air

Dia seperti air yang mengalir di hatiku

Dia seperti air yang mengalir saat ini

Dia menjamah hatiku juga menjamah hatimu

Dia seperti air yang mengalir

Oh Yesus, ya Yesus

Curahkan jamahan kasihMu

Oh Yesus, ya Yesus

Jamahlah dengan kuasa Roh Kudus

Dia Bekerja untuk Kita

(Selasa, 30 Mei 2023)


Saat Teduh


Nyanyian Pembuka 


Roh Kudus, Turunlah

(KJ 233 : 1, 2)


Roh Kudus, turunlah

dan tinggal dalam hatiku

dengan cahaya kasih-Mu

terangi jiwaku

ApiMulah pembakar jiwaku

sehingga hidupku

memuliakan Tuhanku.


Bagaikan surya pagi

menyegarkan dunia,

kuasa-Mu membangkitkan

jiwa layu dan lemah.

Curahkanlah berkat karunia;

Jadikan hidupku 

pada-Mu saja berserah


Pembacaan Mazmur 104 : 24-34, 35b

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Yehezkhiel 39 : 7-8, 21-29

Perjanjian Baru : Roma 8 : 26-27


Renungan

    Pernahkah Anda mengalami situasi kehidupan yang membuat Anda hanya bisa menangis dan tidak bisa berkata-kata waktu Anda berdoa menghadap Tuhan? Dalam situasi seperti ini, apakah Tuhan mengerti kondisi kita? Apa Dia memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan hidup kita? Bagaimana Dia akan mengerti dan menjawab doa kita, jika tidak ada sepatah katapun keluar dari mulut kita? 

    Ya... pertanyaan-pertanyaan itu dulu pernah terlintas dalam pikiran dan hati kami, ketika kami sedang menghadapi sebuah pergumulan yang begitu berat. Dalam ketidakberdayaan karena rasa kalut yang menyelimuti hati, kami sekeluarga memutuskan untuk menghadap Tuhan dalam doa kami. Setelah kami menyapa-Nya dengan berucap: "Bapa kami yang ada di sorga...", tak sepatah kata pun keluar dari mulut kami saat itu.  Kami hanya tertunduk dan menangis karena merasakan beratnya pergumulan yang harus kami hadapi. Kami tidak sanggup untuk untuk melanjutkan kata-kata kami dihadapan-Nya. Hati kami begitu kalut. Perasaan kami begitu kacau. Kami tidak tahu apa yang harus kami ungkapkan dihadapan-Nya. Kami hanya terisak dan terdiam dalam keheningan suasana.

    Namun, seiring dengan perjalanan waktu, kami menjumpai kenyataan bagaimana permasalahan yang kami hadapi itu kemudian memperoleh jalan keluarnya. Tanpa kami ketahui sebelumnya, ada orang-orang baik yang diutus Tuhan untuk menolong kami keluar dari masalah itu. Padahal, kami tidak pernah bercerita kepada siapapun tentang masalah yang sedang kami hadapi. Namun, ternyata Tuhan menolong dengan cara-Nya. Dia pakai dan gerakkan anak-anak-Nya untuk menjadi alat dalam menolong kami, sehingga satu demi satu masalah dapat kami selesaikan dengan baik. 

    Bagaimana Tuhan tahu pergumulan kami? Sementara kami tidak pernah mengungkapkannya dalam doa kami? Bagaimana Dia tahu kalau kami merasa berat dengan masalah kami, sementara kami tidak mengatakan apapun dalam doa kami? Itulah pekerjaan Roh Kudus yang telah diutus-Nya untuk menyertai dan membimbing kita dalam kehidupan kita di dunia ini. Roh Kudus-lah yang telah bekerja untuk menolong kita dalam kelemahan kita. Sebagaimana firman-Nya yang ditulis dalam Roma 8:26-27 "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelediki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa ia sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus."

    Mungkin dalam perjalanan hidup Anda selama ini, Anda juga pernah memiliki pengalaman yang sama dengan yang kami alami. Dalam kelemahan dan ketidakberdayaan kita, kuasa Roh Kudus begitu nyata bekerja untuk menolong kita. Oleh karena itu, jangan pernah meragukan pimpinan dan penyertaan Roh Kudus dalam kehidupan kita. Selayaknyalah kita memberi ruang dalam kehidupan kita untuk Dia yang berkuasa atas kehidupan kita. Selayaknyalah kita tunduk dalam pimpin dan penyertaan-Nya dalam sepanjang kehidupan kita, sebab Dia tetap bekerja untuk kita hingga hari ini. Amin.

     

Doa Syafaat dan Penutup

  • Berdoalah agar masyarakat memahami pentingnya menjaga kesehatan di tengah segala aktifitas kehidupan yang dijalani, sekalipun wabah covid-19 telah dinyatakan terkendali.

Nyanyian Penutup


Roh Kudus, Tetap Teguh

(KJ 237 : 1, 2)


Roh Kudus tetap teguh, 

Kau Pemimpin umat-Mu.

Tuntun kami yang lemah

lewat gurun dunia.

Jiwa yang letih lesu 

mendengar panggilan-Mu,

"Hai musafir ikutlah 

ke neg'ri sejahtera!"


Kawan karib terdekat, 

Kau menolong yang penat;

b'ri dijalan yang kelam 

hati anak-Mu tent'ram.

bila badai menderu, 

perdengarkan suara-Mu,

"Hai musafir ikutlah 

ke neg'ri sejahtera!" 

ATURAN KEBAHAGIAAN (27 Mei)

 

Tataibadah Harian

Sabtu, 27 Mei 2023

Aturan Kebahagiaan

 

 

 

                                                     Saat teduh

 

Doa pembukaan

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Nyanyian Bersama

NKB 104 – Apinya Berkobar Dalam Hatiku

 

Apinya berkobar dalam hatiku,

‘ku girang kar’na Yesus yang memb’ri

dihangatkan jiwaku tak pernah ‘ku mengeluh

darah-Nya membasuh diriku bersih.

 

          Api-Nya terang, jiwaku senang,

          Muliakanlah Tuhanku;

          Haleluya bergemar, Yesus Raja yang benar,

          Api-Nya berkobar dalam hatiku.

 

Apinya berkobar dalam hatiku,

gembira hatiku selamanya

‘Ku bersaksi berseru: “Yesus Jurus’lamatku”

kar’na ku berpegang pada janji-Nya.

 

 

 

Pembacaan Mazmur

Mazmur 33.12-22

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

Perenungan Sabda

-                 Doa persiapan

-                 Pembacaan Alkitab:

Keluaran 20.1-21

Matius 5.1-12

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

 

“Aturan Kebahagiaan”

 

Siapa yang tidak mau bahagia? Tentu setiap orang mengharapkannya. Namun kalau ditanya apa yang membuat seseorang bahagia, jawabnya bisa beragam. Walaupun demikian, adakah rumus kebahagiaan?

 

Secara sederhana, orang bisa mengatakan bahagia ditentukan oleh suasana hati. Kalau hati seseorang senang, tentram, sejuk, damai, maka ia sedang bahagia. Sebaliknya, jika hatinya sedang dipenuhi kekecewaan, kemarahan, kemasygulan, maka ia sedang tidak bahagia.

 

Alkitab memberi panduan tentang kebahagiaan. Dalam Alkitab diberitahukan bahwa Tuhan selalu mengharapkan umat ciptaan-Nya bahagia. Oleh karena itu dalam Matius 5 Yesus memberi petunjuk bagaimana kita bisa merasakan kebahagiaan. Akan tetapi yang disampaikan Yesus itu bukanlah kebahagiaan sesaat atau sementara, melainkan kebahagiaan yang kekal. Jadi Ia tidak memberitahu kebahagiaan diraih setelah memperoleh gelar akademis tertentu, ataupun setelah mendapat uang dalam jumlah tertentu. Ataupun ditentukan oleh banyaknya kerabat dan sahabat yang mengelilingi kita.

 

Kebahagiaan (dalam Bahasa Yunaninya Makarios) merupakan penanda kehidupan orang-orang yang menjalankan perintah Tuhan secara taat dan patuh. Bukan karena takut dihukum, melainkan karena menyadari dampak yang didatangkan dari kepatuhan itu. Sebab seluruh perintah Tuhan merupakan hal yang membangun kehidupan, bukan merusak dan membinasakan. Jika semuanya dilakukan dengan baik dan tulus, niscaya hidup akan bahagia. Bukan hanya sehari dua hari atau sebulan dua bulan, namun selamanya!

 

Itulah sebabnya selain apa yang dikatakan Yesus dalam khotbahnya di bukit, Alkitab juga melengkapi perintah Tuhan ini melalui loh batu yang disampaikannya lewat Musa di Gunung Sinai. Titah berjumlah sepuluh buah ini menggambarkan cara Tuhan mengasihi umat-Nya. Ia tidak ingin umat-Nya tersesat dan tidak tahu bagaimana menjalani hidup yang baik dalam lembah dosa. Oleh karena itu Ia mengarahkan mereka dengan memberi petunjuk yang sederhana, mudah dipahami, dan tidak banyak!


Begitulah cara mengalami kebahagiaan. Ada aturannya, supaya bisa ditaati. Jika ditaati, hasilnya baik. Jadi, apa yang kita tunggu?

 

 

 

Doa Bersama

Mari mendoakan:

a.     Agar kita bisa menjaga kesehatan kita pribadi demi pribadi dan saling menjaga sesama anggota keluarga

b.    Ibadah memperingati Pentakosta esok hari berlangsung dengan pemaknaan yang tepat dan membuahkan kebaikan bagi seluruh ciptaan

 

 

Nyanyian Bersama

NKB 104 – Apinya Berkobar Dalam Hatiku

 

Apinya berkobar dalam hatiku,

jiwaku s’lamat kar’na kuasa-Nya.

Nyala kasih dalamku mengalahkan seteru;

Roh memimpin hidupku seluruhnya.

 

Api-Nya terang, jiwaku senang,

          Muliakanlah Tuhanku;

          Haleluya bergemar, Yesus Raja yang benar,

          Api-Nya berkobar dalam hatiku.

 

Apinya berkobar dalam hatiku,

dinyalakan iman dan harapanku.

‘Ku bersaksi bagi-Nya, muliakan nama-Nya,

agar nyata kasih Kristus, Tuhanku.

 

 

TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 26 Mei 2023

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 422 : 1 – 2 – YESUS BERPESAN

 

Yesus berpesan: Dalam malam g’lap

kamu harus jadi lilin gemerlap;

anak masing-masing di sekitarnya,

dalam dunia ini bersinarlah!

 

Yesus berpesan: Bersinarlah t’rang;

lilinmu Kulihat malam dan siang.

Anak masing-masing di sekitarnya,

untuk hormat Tuhan bersinarlah!

 

 

PEMBACAAN MAZMUR

Salah Seorang Anggota Keluarga Membaca Mazmur 33:12-22  

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Keluaran 19:16-25 

·       Roma 8:14-17

 

Anak Allah

 

 

Kuasa Tuhan dasyat. Pertemuan antara Tuhan dengan umat-Nya di Sinai menjadikan umat begitu gemetar (Kel. 19:16-18).

Kuasa Tuhan begitu dasyat. Bahkan mereka tak bisa naik ke Sinai, imam-pun tidak. Hanya Harun dan Musa yang diizinkan naik (Kel. 19:24).

Oleh karena Tuhan Israel keluar dari Mesir maka Musa mengajak mereka berbakti hanya kepada-Nya.

Inilah yang diingatkan Paulus juga ketika ia menyebut umat sebagai anak Allah.

 

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. (Roma 8:14 – 16)

 

Sebutan sebagai anak Allah bukan hanya sekedar sebutan biasa namun menjadi cara hidup orang beriman; hidup dipimpin oleh Roh Kudus.

 

Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. (Roma 8:17) 

 

Milikilah hidup yang mau dipimpin oleh Roh Kudus, dan jadilah anak Allah. Maka kita menerima janji itu.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Masyarakat dewasa dalam menentukan pilihan.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 422 : 3 – YESUS BERPESAN

 

Yesus berpesan: Dunia penuh

banyak macam dosa, duka dan keluh;

anak masing-masing di sekitarnya

untuk sesamamu bersinarlah!

 

FOKUS! - Ibadah Harian Kamis, 25 Mei 2023

Kamis, 25 Mei 2023

Tak kenal maka tak sayang

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka

KJ 281 – Segala Benua dan Langit Penuh (1, 3)

Segala benua dan langit penuh dengan bunyi Nama yang sangat
merdu, penghiburan orang berhati penat, pegharapan orang
yang sudah sesat. Nama itu suci kudus. Siapa belum mengenal Penebus?

Sekalian bangsa sekali hendak berlutut di hadapan Yesus kelak,
dan kita kiranya menyanyi serta malaikat di sorga pujian sembah:
"Yesus, Yesus, Tuhan Kudus, dipuji kekal namaMu, Penebus!"

 

Pembacaan Mazmur 99

(dibaca secara berbalasan oleh anggota keluarga)

Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)

Pembacaan Alkitab:

Perjanjian Lama: 1 Raja-raja 8: 54-65

Perjanjian Baru: Yohanes 3: 31-36

 

Renungan

Untuk mengenal seseorang, biasanya kita bertanya langsung kepada orang itu entah secara frontal, tetapi bisa juga dengan beberapa metode pendekatan, atau yang biasanya lebih sering dilakukan oleh kebanyakan orang, yaitu bertanya melalui orang-orang di dekat orang tersebut. Pengetahuan akan orang tersebut menjadi suatu bekal dalam menjalin hubungan relasi. Kalau kita tahu bahwa orang tersebut memiliki banyak kesamaan dan ketertarikan, besar kemungkinan akan menjadi seru, tetapi kalau ternyata orang tersebut adalah tipe orang yang kita hindari mungkin bertegur sapa saja kita ogah-ogahan (tetapi pertemanan jangka panjang juga bisa terjadi pertengakaran yang menyebabkan hubungan tidak berumur panjang).

Yesus selalu menjelaskan mengenai Bapa, dan tugas yang diemban oleh diri-Nya, dan dengan hal itu juga, Yohanes menjelaskan mengenai Yesus. Perkenalan yang disampaikan Yohanes mengenai Yesus, membuat umat sedikit banyak tahu tentang Kristus, namun umur kedekatan antara umat dengan Tuhan juga tergantung oleh umat itu sendiri, seperti umur kedekatan pada seorang teman.

Sebagai orang Kristen, kita mengenal Tuhan, entah melalui pengajaran di gereja, pelajaran agama di sekolah, atau pengenalan melalui pengalaman pribadi yang pernah kita alami. Pengenalan itu seharusnya membuat kita menjadi akrab dengan Tuhan karena kita tahu sebesar apa Tuhan di hidup kita. Tetapi meskipun begitu, itu bukan menjadi penentu bagaimana kita bisa berhubungan awet dengan Tuhan. Ekspektasi kita yang sering dirasa lebih baik dibanding rencana Tuhan, ataupun kecintaan kita pada dunia dibanding perintah Tuhan bisa memperpendek hubungan kita dengan Tuhan. Oleh sebab itu, ketika kita sudah mengenal Tuhan alangkah baiknya kita mengikuti kehendak Tuhan yang pasti terbaik. Amin

Doa syafaat dan penutup

Berdoa bagi kebijakan pemerintah untuk sekolah dengan menaati protokol kesehatan.

 

Nyanyian penutup

KJ 453 – Yesus kawan yang sejati (1, 2)

 Yesus Kawan yang sejati bagi kita yang lemah.
Tiap hal boleh dibawa dalam doa padaNya.
O, betapa kita susah dan percuma berlelah,
Bila kurang pasrah diri dalam Doa padaNya.

 Jika oleh pencobaan kacau-balau hidupmu,
jangan kau berputus asa; pada Tuhan berseru!
Yesus Kawan yang setia, tidak ada taraNya.
Ia tahu kelemahanmu; naikkan doa padaNya!

Diberkati untuk Memberkati

 (Selasa, 23 Mei 2023)


Saat Teduh


Nyanyian Pembuka 


Kudengar Berkat-Mu Turun

(KJ 235 : 1-3)


Kudengar berkat-Mu turun

bagai hujan yang lebat

menghidupkan padang gurun

dan menghibur yang penat.

Aku pun, aku pun, 

ya berkati aku pun!


Bapa, jangan Kau lewati

aku, walau ku cemar;

'ku tak layak Kaudekati

namun rahmat-Mu besar.

Aku pun, aku pun,

kasihani aku pun!


Mampirlah, ya, Juruslamat,

kau dambaan hatiku;

aku rindu amat sangat 

mendengar panggilan-Mu.

Aku pun, aku pun,

Yesus, panggil aku pun!


Pembacaan Mazmur 99

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Bilangan 16 : 41-50

Perjanjian Baru : 1 Petrus 4 : 7-11


Renungan

    Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah. Jika kita memperhatikan aliran sungai, maka kita akan menjumpai bahwa hulu sungai biasanya terletak di tempat yang lebih tinggi daripada hilirnya. Ketika aliran air itu tersumbat oleh karena benda-benda yang menghalanginya, maka air akan tetap bergerak ke samping kanan dan kiri benda itu dan mengalir ke tempat yang lebih rendah daripada posisinya saat ia tersumbat. Demikian jugalah gambaran dari berkat Tuhan dalam kehidupan umat-Nya.

    Tuhan memberkati hidup umat-Nya dengan tujuan agar melalui berkat itu, umat Tuhan dapat menjadikan hidupnya sebagai berkat bagi orang lain atau mahkluk lain yang ada di sekitarnya. Berkat yang diberikan Tuhan kepada kita bukan semata-mata untuk kita nikmati sendiri. Tuhan memberkati kita supaya kita dapat mengalirkan berkat itu bagi mahkluk lain yang ada di sekitar kita. Sebab itulah dalam 1 Petrus 4 : 10-11 firman Tuhan berkata: "Kalian masing-masing sudah menerima pemberian-pemberian yang berbeda-beda dari Allah. Sebab itu sebagai pengelola yang baik dari pemberian-pemberian Allah, hendaklah kalian menggunakan kemampuan itu untuk kepentingan bersama. Orang yang menyampaikan berita, haruslah menyampaikan berita dari Allah; orang yang melayani orang lain, haruslah melayani dengan kekuatan dari Allah, supaya dalam segala hal, Allah dapat diagungkan melalui Yesus Kristus. Dialah yang berkuasa dan patut diagungkan untuk selama-lamanya. Amin."

    Melalui firman ini, kita diingatkan agar kita tidak melupakan tujuan Allah memberkati kehidupan kita. Oleh karena itu, segala bentuk kemampuan kita, kepandaian kita, kekayaan kita, dan jabatan yang kita peroleh dalam kehidupan kita hendaknya dapat kita gunakan untuk kepentingan bersama. Hendaknya, kita mempergunakan setiap anugerah Tuhan itu untuk memuliakan dan mengagungkan nama Tuhan kita. Jangan sampai kita menjadi pribadi-pribadi yang egois dan menutup diri terhadap kebutuhan dan kepentingan mahkluk lain yang ada di sekitar kita. Sebagai pengelola berkat Tuhan, kita diajak untuk mempergunakan berkat itu sebagaimana Tuhan kehendaki. 

    Hal itulah yang dipraktikkan oleh Musa dan Harun  dalam Bilangan 16 : 41-50. Walaupun pada waktu itu umat Israel marah kepada mereka dan Tuhan hendak membalaskannya dengan menghukum bangsa itu. Namun Musa dan Harun tetap bersedia untuk memakai karunia yang mereka terima dari Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Israel. Mereka berjuang dengan kemampuan yang mereka miliki agar bangsa Israel terbebas dari murka Tuhan atas mereka. Apa yang dilakukan oleh Musa dan Harun ini merupakan salah satu bentuk mempergunakan berkat Tuhan untuk kepentingan bersama. Mereka tidak tinggal diam ketika melihat orang lain di sekitarnya sedang dalam kondisi terancam. Mereka melakukan tindakan nyata bagi sesamanya berdasarkan apa yang telah mereka terima dari Tuhan. Demikian juga hendaknya hidup umat Tuhan yang hidup di masa kini. 

    Pertanyaannya, sudahkah dalam kehidupan kita selama ini, kita mempergunakan kemampuan kita, kepintaran kita, kekayaan kita dan jabatan kita untuk membantu orang lain atau mahkluk lain yang ada di sekitar kita? Sudahkah berkat itu kita kelola dengan baik, sehingga bukan hanya untuk memenuhi kepentingan dan hasrat kita, melainkan juga kita gunakan untuk memuliakan Allah lewat keikutsertaan dan keterlibatan kita dalam karya kasih Allah di tengah dunia ini? Jika sudah, maka marilah kita belajar untuk terus mempertahankan itu dalam kehidupan kita, Namun jika ternyata hal itu belum kita lakukan, maka marilah kita belajar untuk mulai melakukannya hari ini. Tuhan telah memberkati hidup kita. Oleh karena itu pakailah berkat itu sebagaimana Tuhan kehendaki. Amin.

     

Doa Syafaat dan Penutup

  • Berdoalah agar masyarakat tetap dimampukan untuk menjaga pola kehidupan yang sehat, sekalipun status pandemi telah dinyatakan selesai dan dicabut oleh WHO.

Nyanyian Penutup


Pakailah Waktu Anugerah Tuhanmu

(NKB 211 : 1, 2)


Pakailah waktu anugrah Tuhanmu

hidupmu singkat bagaikan kembang.

Mana benda yang kekal di hidupmu?

Hanyalah kasih tak akan lekang.


Refrain.

    Tiada yang baka di dalam dunia,

    S'gala yang indah pun akan lenyap.

    Namun kasihmu demi Tuhan Yesus,

    sungguh bernilai dan tinggal tetap.


Janganlah sia-siakan hidupmu,

hibur dan tolonglah yang berkeluh.

Biarlah lampumu t'rus bercahaya,

muliakanlah Tuhan di hidupmu.

(kembali ke refrain)


 

TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 19 Mei 2023

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 403 : 1 – 2 – HUJAN BERKAT ‘KAN TERCURAH

 

Hujan berkat ‘kan tercurah itulah janji kudus:

hidup segar dari sorga ‘kan diberi Penebus.

 

Refrein :

Hujan berkat-Mu, itu yang kami perlu

Sudah menetes berkat-Mu, biar tercurah penuh!

 

Hujan berkat ‘kan tercurah hidup kembali segar.

Di atas bukit dan lurah bunyi derai terdengar.

 

 

PEMBACAAN MAZMUR

Salah Seorang Anggota Keluarga Membaca Mazmur 93 

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

 

·       2 Raja-raja 2:1-12 

·       Efesus 2:1-7

 

Semua karena Kasih Karunia Allah

 

 

Elisa dan rombongan nabi tahu Elia akan terangkat ke Sorga,  dan Elisa mengikut ke mana Elia pergi, bahkan ketika Elia menyuruh Elisa meninggalkannya. 

Peristiwa terangkatnya Elia ke sorga menjadika  Elisa berkabung sampai-sampai ia mengoyakkan pakaiannya (2 Raj. 2:12)

Perpisahan -seperti juga perpisahan Tuhan Yesus dengan murid-murid-Nya tentu menyedihkan hati mereka namun sekaligus mendapatkan kekuatan baru sebagai orang yang dikuatkan oleh Tuhan Yesus. 

Baik Elisa maupun para murid mendapatkan berkat bagi pelaksanaan tugas pengutusan mereka. 

Bagaimana dengan orang beriman? Sebagai murid masa kini kita pun menerima berkat itu seperti yang dikatakan oleh Paulus.

 

Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia kamu diselamatkan -- dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. (Efesus 2:4-7) 

 

Apakah semua karena kebaikan kita? Pasti tidak. Semua adalah kasih karunia Allah bagi kita bahkan ketika kita masih berdosa (Ef. 2:1-3).

Mari kita hidup selalu bersyukur atas kasih Allah yang menyelamatkan.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Keadaan sosial yang aman dalam perkembangan kehidupan politik.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 403 : 3 – 4 – HUJAN BERKAT ‘KAN TERCURAH

 

Hujan berkat ‘kan tercurah. Kini kami berseru,

“B’rilah dengan limpah ruah, agar genap sabda-Mu!”

 

Refrein :

Hujan berkat-Mu, itu yang kami perlu

Sudah menetes berkat-Mu, biar tercurah penuh!

 

Hujan berkat ‘kan tercurah; kami menantikannya.

Hati telah kami buka, – Yesus, Kauisi seg’ra!

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025