ATURAN KEBAHAGIAAN (27 Mei)

 

Tataibadah Harian

Sabtu, 27 Mei 2023

Aturan Kebahagiaan

 

 

 

                                                     Saat teduh

 

Doa pembukaan

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Nyanyian Bersama

NKB 104 – Apinya Berkobar Dalam Hatiku

 

Apinya berkobar dalam hatiku,

‘ku girang kar’na Yesus yang memb’ri

dihangatkan jiwaku tak pernah ‘ku mengeluh

darah-Nya membasuh diriku bersih.

 

          Api-Nya terang, jiwaku senang,

          Muliakanlah Tuhanku;

          Haleluya bergemar, Yesus Raja yang benar,

          Api-Nya berkobar dalam hatiku.

 

Apinya berkobar dalam hatiku,

gembira hatiku selamanya

‘Ku bersaksi berseru: “Yesus Jurus’lamatku”

kar’na ku berpegang pada janji-Nya.

 

 

 

Pembacaan Mazmur

Mazmur 33.12-22

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

Perenungan Sabda

-                 Doa persiapan

-                 Pembacaan Alkitab:

Keluaran 20.1-21

Matius 5.1-12

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

 

“Aturan Kebahagiaan”

 

Siapa yang tidak mau bahagia? Tentu setiap orang mengharapkannya. Namun kalau ditanya apa yang membuat seseorang bahagia, jawabnya bisa beragam. Walaupun demikian, adakah rumus kebahagiaan?

 

Secara sederhana, orang bisa mengatakan bahagia ditentukan oleh suasana hati. Kalau hati seseorang senang, tentram, sejuk, damai, maka ia sedang bahagia. Sebaliknya, jika hatinya sedang dipenuhi kekecewaan, kemarahan, kemasygulan, maka ia sedang tidak bahagia.

 

Alkitab memberi panduan tentang kebahagiaan. Dalam Alkitab diberitahukan bahwa Tuhan selalu mengharapkan umat ciptaan-Nya bahagia. Oleh karena itu dalam Matius 5 Yesus memberi petunjuk bagaimana kita bisa merasakan kebahagiaan. Akan tetapi yang disampaikan Yesus itu bukanlah kebahagiaan sesaat atau sementara, melainkan kebahagiaan yang kekal. Jadi Ia tidak memberitahu kebahagiaan diraih setelah memperoleh gelar akademis tertentu, ataupun setelah mendapat uang dalam jumlah tertentu. Ataupun ditentukan oleh banyaknya kerabat dan sahabat yang mengelilingi kita.

 

Kebahagiaan (dalam Bahasa Yunaninya Makarios) merupakan penanda kehidupan orang-orang yang menjalankan perintah Tuhan secara taat dan patuh. Bukan karena takut dihukum, melainkan karena menyadari dampak yang didatangkan dari kepatuhan itu. Sebab seluruh perintah Tuhan merupakan hal yang membangun kehidupan, bukan merusak dan membinasakan. Jika semuanya dilakukan dengan baik dan tulus, niscaya hidup akan bahagia. Bukan hanya sehari dua hari atau sebulan dua bulan, namun selamanya!

 

Itulah sebabnya selain apa yang dikatakan Yesus dalam khotbahnya di bukit, Alkitab juga melengkapi perintah Tuhan ini melalui loh batu yang disampaikannya lewat Musa di Gunung Sinai. Titah berjumlah sepuluh buah ini menggambarkan cara Tuhan mengasihi umat-Nya. Ia tidak ingin umat-Nya tersesat dan tidak tahu bagaimana menjalani hidup yang baik dalam lembah dosa. Oleh karena itu Ia mengarahkan mereka dengan memberi petunjuk yang sederhana, mudah dipahami, dan tidak banyak!


Begitulah cara mengalami kebahagiaan. Ada aturannya, supaya bisa ditaati. Jika ditaati, hasilnya baik. Jadi, apa yang kita tunggu?

 

 

 

Doa Bersama

Mari mendoakan:

a.     Agar kita bisa menjaga kesehatan kita pribadi demi pribadi dan saling menjaga sesama anggota keluarga

b.    Ibadah memperingati Pentakosta esok hari berlangsung dengan pemaknaan yang tepat dan membuahkan kebaikan bagi seluruh ciptaan

 

 

Nyanyian Bersama

NKB 104 – Apinya Berkobar Dalam Hatiku

 

Apinya berkobar dalam hatiku,

jiwaku s’lamat kar’na kuasa-Nya.

Nyala kasih dalamku mengalahkan seteru;

Roh memimpin hidupku seluruhnya.

 

Api-Nya terang, jiwaku senang,

          Muliakanlah Tuhanku;

          Haleluya bergemar, Yesus Raja yang benar,

          Api-Nya berkobar dalam hatiku.

 

Apinya berkobar dalam hatiku,

dinyalakan iman dan harapanku.

‘Ku bersaksi bagi-Nya, muliakan nama-Nya,

agar nyata kasih Kristus, Tuhanku.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025