IKUT TUHAN TIDAK SELALU MUDAH, NAMUN … - 2 Juli 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 2 Juli 2025

 

IKUT TUHAN TIDAK SELALU MUDAH, NAMUN …  

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

KJ 33 – Suara-Mu Kudengar

 

Suara-Mu kudengar memanggil diriku,
supaya ‘ku di Golgota dibasuh darah-Mu!


Aku datanglah, Tuhan, pada-Mu;
dalam darah-Mu kudus sucikan diriku.

 

Kendati ‘ku lemah, tenaga Kauberi;
Kauhapus aib dosaku, hidupku pun bersih.



Bacaan I: Yeremia 23.16-22

Pesan yang penting dalam perikop ini

Pemberitahuan tentang keberadaan nabi-nabi palsu yang kehadirannya menyesatkan, karena tidak mengajak umat bertobat dan hanya menawarkan pesan yang dibawanya sendiri, bukan pesan dari Allah. Jangan mudah tergiur oleh tawarannya, tapi tetaplah berfokus kepada Allah, meskipun yang dipesankan-Nya tidak selalu mudah dijalani.

 

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 140

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

 

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Matius 10.16–25

Pesan melalui perikop 

 

“Cerdik seperti ular” dan “tulus seperti merpati” merupakan idiom yang digunakan Yesus untuk menunjukkan kejujuran dan kemurnian hati. Sebagai pengikut Yesus yang tidak selalu mendapatkan situasi mudah, maka sikap yang diharapkan adalah tidak hanya pasif dan menunggu dalam kepasrahan, melainkan terus berusaha melakukan yang benar sesuai kehendak Tuhan.

Contohnya, ketika terjadi penganiayaan di tengah ibadah yang sedang dijalankan, apa yang seharusnya dilakukan oleh pengikut Kristus? Lari? Bersembunyi? Diam saja? Atau malah melawan dengan anarkisme?

 

Mari kita melihatnya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Kalimat yang dipakai dalam Injil adalah “larilah ke kota lain“ yang bisa diartikan jangan mundur, melainkan carilah strategi yang lain, yang lebih tepat. Pikirkanlah apa yang baik, dengan tetap terarah kepada tujuan yang sama, yakni memberitakan kerajaan Allah.

·      Bisakah kita tetap setia kepada Tuhan Yesus dan tidak mengingkarinya, betapapun kita menderita dan mengalami kesusahan?

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Hati yang teruji melalui berbagai penyiksaan dan kesengsaraan bisa menempa diri kita. Jadi, siapkah kita?

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      Bicara tentang penderitaan, maka sebetulnya kita diajak menjalaninya secara total, dengan mengingat 3T, yakni TUNTAS, artinya ketika diberikan tugas menjalani pelayanan, mesti diselesaikan, jangan berhenti di tengah jalan. Misalnya, kalau diminta jadi panitia atau penatua, atau lainnya, jangan berhenti sebelum waktunya selesai karena merasa capek. Demikian pula kita perlu berhati TULUS, yakni mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan tidak bersungut-sungut atau berkeluh kesah. Pekerjaan-Nya memang tidak mudah, namun kita disertai oleh-Nya dalam banyak hal. Yang terakhir, TERUJI. Maksudnya adalah kita perlu memperlihatkan kualitas yang utuh kala mengikut Dia. Bukan sekadar menjadi penggemar karena mengagumi sosok Yesus, melainkan ingin meneladani sikap dan perbuatan-Nya dalam hidup sehari-hari kita. Apa yang kita katakan mewujud dalam tindakan nyata!  

 

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa:

·      Para pelayan gereja diberikan kemampuan membagi waktu untuk keluarga, pekerjaan, dan pelayanan mereka

 

Nyanyian Umat

KJ 439 – Bila Topan K’ras Melanda Hidupmu

 

Bila topan k’ras melanda hidupmu,
bila putus asa dan letih lesu,
berkat Tuhan satu-satu hitunglah,
kau niscaya kagum oleh kasih-Nya.


Berkat Tuhan, mari hitunglah,
kau ‘kan kagum oleh kasih-Nya.
Berkat Tuhan, mari hitunglah,
kau niscaya kagum oleh kasih-Nya.

 

Adakah beban membuat kau penat,
salib yang kaupikul menekan berat?
Hitunglah berkat-Nya, pasti kau lega
dan bernyanyi t’rus penuh bahagia!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025