(Senin, 30 Juni 2025)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
KUDENGAR BERKAT-MU TURUN
(KJ 235 : 1-2)
Kudengar berkat-Mu turun
bagai hujan yang lebat,
menghidupkan padang gurun
dan menghibur yang penat.
Aku pun, aku pun,
ya, berkati aku pun!
Bapa, jangan Kaulewati
aku, walau ku cemar;
'ku tak layak Kaudekati
namun rahmat-Mu besar.
Aku pun, aku pun,
kasihani aku pun!
Pembacaan Kitab Mazmur 140
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Kejadian 24: 34-41, 50-67
Perjanjian Baru : 1 Yohanes 2: 7-11
Renungan
Hidup sebagai anak-anak terang di tengah dunia sekarang ini bukanlah perkara yang mudah. Ada banyak hal yang terkadang dapat mengaburkan terang yang ada dalam kehidupan kita. Namun demikian, Tuhan tetap menghendaki kita untuk hidup memancarkan terang yang ada dalam diri kita di tengah dunia ini. Caranya bagaimana? Bacaan kita hari ini memberikan tuntunan kepada kita tentang bagaimana kita hidup sebagai anak-anak terang di tengah dunia yang diwarnai dengan kegelapan ini.
1. Tidak hidup dalam kebencian
Firman Tuhan berkata, "Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang" (1 Yoh 2:9). Berdasarkan ayat ini, maka kita dapat mengetahui bahwa orang yang hidupnya memancarkan terang adalah orang yang tidak terjatuh dalam kebencian terhadap sesamanya. Oleh karena itu, jika kita ingin memancarkan terang, maka kita perlu mewaspadai dan menjagai diri kita sendiri agar jangan sampai kita hidup dalam kebencian terhadap sesama kita. Sekalipun terkadang godaan itu datang dalam kehidupan kita. Terlebih saat kita disakiti, diperlakukan dengan tidak baik, dikhianati, dsb. Kita harus berusaha untuk menahan diri kita agar tidak membenci orang-orang yang memperlakukan kita demikian itu.
2. Mengasihi semua orang
Firman Tuhan berkata, "Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan." (1 Yoh 2:10) Kasih merupakan pancaran dari terang yang ada dalam diri kita. Siapa yang di dalam kehidupan ini masih bisa mengasihi orang lain, maka di dalam diri orang itu masih ada terang. Oleh karena itu, jika kita ingin hidup memancarkan terang, maka kita harus belajar untuk terus mengasihi semua orang yang ada di sekitar kita. Sekalipun kadang, kasih yang kita tunjukkan tidak dibalas dengan balasan yang setimpal. Hal itu tidak seharusnya membuat kita berhenti dalam mengasihi orang lain. Justru berulang kali kita diingatkan bahwa kita mengasihi bukan supaya kita dikasihi, melainkan karena kita telah dikasihi Allah, maka kita mengasihi orang lain yang ada di sekitar kita, apapun respon mereka atas kasih kita.
3. Tunduk pada kehendak Tuhan
Jika orang ingin memancarkan terang dalam hidupnya, maka ia harus belajar untuk tunduk pada kehendak Tuhan. Ia harus percaya pada tuntunan Tuhan dalam hidupnya dan melakukan sebagaimana yang Tuhan kehendaki. Hal itulah yang juga dinampakkan oleh orang yang menjadi utusan Abraham, ketika ia diutus oleh Abraham untuk melamar Ribkha menjadi istri bagi Ishak yang dikisahkan dalam Kejadian 24: 34-41, 50-67. Keberhasilannya dalam menjalankan misi yang dipercayakan kepadanya terjadi karena dia tunduk sepenuhnya pada apa yang telah diperintahkan untuk disampaikannya kepada Laban dan keluarganya. Ia tidak menambahi dan mengurangi sedikit pun kehendak Tuhan dalam hidupnya. Ia berkata sebagaimana yang Tuhan kehendaki. Hal itulah yang membuat ia pada akhirnya berhasil membawa Ribka untuk Ishak.
Demikian jugalah dalam kehidupan kita sebagai umat-Nya masa kini. Segala upaya dan usaha kita tidak akan dapat membawa kita pada keberhasilan, jika kita tidak memiliki kesediaan untuk tunduk dan taat pada kehendak Tuhan dalam kehidupan kita. Sebab, Tuhanlah yang dapat membuat segala yang kita usahakan menjadi berhasil, termasuk dalam kita berusaha untuk memancarkan terang di tengah kehidupan ini. Jikalau kita hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, maka kita akan mengalami banyak kesulitan, sehingga kecil kemungkinannya untuk berhasil. Namun, jika kita menjalaninya dengan sikap hati yang tunduk pada arahan dan kehendak Tuhan, maka kita pasti akan dibuat-Nya berhasil.
Oleh karena itu, sekalipun ada banyak tantangan dan rintangan dalam kita berusaha memancarkan terang di tengah kehidupan kita, hari ini kita tetap diajak untuk tidak berputus asa dalam mengupayakannya. Kita diajak untuk terus berusaha mewujudkan perintah Tuhan itu dengan segala kekuatan dan kemampuan kita, sembari kita terus belajar menundukkan diri kita pada tuntunan dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Selamat memancarkan terang Tuhan di tengah kehidupan ini. Tuhan menuntun dan menyertai kita. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah agar masyarakat memiliki kesadaran untuk melakukan diet kantong plastik demi menjaga dan merawat kelestarian lingkungan hidup yang ada di sekitarnya.
Nyanyian Penutup
DI DUNIA YANG PENUH CEMAR
(NKB 204: 1-2)
Di dunia yang penuh cemar;
antara sesamamu
hiduplah saleh dan benar
Nyatakan Yesus dalammu.
Refrein:
Nyatakan Yesus dalammu,
nyatakan Yesus dalammu;
sampaikan Firman dengan hati teguh,
nyatakan Yesus dalammu.
Hidupmu kitab terbuka
dibaca sesamamu;
apakah tiap pembacanya
melihat Yesus dalammu?
(kembali ke refrein)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar