SOK TAHU SOK BENAR - Selasa, 8 Juli 2025

Selasa, 8 Juli 2025 – SOK TAHU SOK BENAR

 

NYANYIAN PEMBUKA
KJ 026 – MAMPIRLAH, DENGAR DOAKU
Syair: Pass Me Not, O Gentle Saviour, Fanny J. Crosby, 1868
Terjemahan: E. L. Pohan, 1975
Lagu: William Howard Doane, 1870
 
Mampirlah, dengar doaku, Yesus Penebus.
Orang lain Kau hampiri, jangan jalan t’rus.
Refrein:
Yesus, Tuhan, dengar doaku;
orang lain Kau hampiri, jangan jalan t’rus.
 
Di hadapan takhta rahmat aku menyembah,
tunduk dalam penyesalan. Tuhan, tolonglah! Refrein:

 

DOA PEMBUKA

BACAAN ALKITAB      

YEREMIA 8:4-13

 

RENUNGAN

Pernah, bersama dengan rombongan pendaki menuju basecamp dari kota asal menggunakan GPS. Si supir selalu yakin bahwa GPS-lah yang paling benar. Pada satu persimpangan jalan menuju lokasi, ada papan pemberitahuan bahwa arah basecamp belok sebelah kanan, sedangkan GPS menunjukkan arah kiri. Semua penumpang mengingatkan untuk mengikuti arah papan pengumuman, sedangkan supir tetap berkeyakinan bahwa kiri arah dari GPS yang benar. In the end…. Masuklah ke dalam jalan sempit di tengah sawah dan buntu – tidak dapat melanjutkan perjalanan. Mau tidak mau harus kembali ke persimpangan tadi dan butuh waktu lebih dari 30 menit hanya untuk memutar mobil karena jalan yang sangat sempit. Sok tahu dan sok benar berujung tersesat. Hal ini menjadi gambaran juga dalam arah iman dan laku hidup. Tidak jarang kita merasa diri mengetahui banyak hal dan merasa paling benar, lalu tidak mendengarkan suara yang lainnya. Makin di nasihati makin menjauh dan hilang.

Bangsa Israel ditegur oleh Nabi Yeremia sebagai bangsa yang sok tahu sok benar. Mereka memilih melawan Allah dan berdosa. Parahnya, menolak untuk bertobat. Ay. 4b-5 "Beginilah firman TUHAN: Apabila orang jatuh, masakan ia tidak bangun kembali? Apabila orang berpaling, masakan ia tidak kembali? Mengapakah bangsa ini berpaling, berpaling terus-menerus? Mereka berpegang pada tipu, mereka menolak untuk kembali.” Bangsa Israel disindir, bahwa binatang-binatang di alam tahu waktunya, tapi umat Tuhan tidak tahu hukum Tuhan (Ay. 7). Mereka menolak teguran Tuhan dan lebih percaya pada nabi-nabi palsu yang mengatakan “Damai sejahtera” – padahal tidak ada damai. Mereka memilih mendengarkan segala hal yang menyenangkan telinga, bukan kebenaran. Ini bahaya sok tahu sok benar – menolak dididik, menolak dikoreksi.

Saat ini, godaan kita adalah merasa sudah tahu Firman. Namun kita perlu bertanya “benarkah hidup kita berdasarkan Firman Tuhan?”. Godaan kita saat ini, lebih senang mendengarkan pujian, afirmasi tapi enggan menerima teguran dan konfrontasi. Padahal cinta Tuhan juga dinyatakan lewat teguran. Banyak orang yang menjadi pakar dalam segala hal – termasuk urusan iman dan moral – namun malas untuk mendengar suara Tuhan dan rendah hati untuk memproses batinnya. Siapapun bisa buta arah ketika merasa sok tahu sok benar. Tuhan masih memberi kesempatan untuk bertobat. Pertanyaannya: Maukah kita mengakui bahwa kita salah? Atau terus merasa paling benar? Berhenti menjadi pribadi sok tahu sok benar dan mulai dengan rendah hati. Kerendahan hati membukakan diri untuk terus menyambut cinta Tuhan, meski melalui teguran dan ajakan pertobatan. Orang yang rendah hati selalu menyambut untuk pemulihan dari Tuhan dan itu yang menyenangkan-Nya. Amin.

 

 

DOA SYAFAAT

·         Peperangan di Timur Tengah segera berakhir dengan damai

·         Mereka yang kena PHK mendapatkan pekerjaan kembali

·         Menjaga hubungan baik antara gereja(pribadi) dan masyarakat sekitar

 

NYANYIAN PENUTUP
KJ 413: 1 “TUHAN PIMPIN ANAKMU”
Syair dan lagu: Lead Me, Saviour, Lest I Stray, Frank M. Davis (1839 – 1896),
Terjemahan: E. L. Pohan Shn.
 
Tuhan, pimpin anakMu,
agar tidak tersesat.
Akan jauhlah seteru,
bila Kau tetap dekat.
 
Refrein:
Tuhan, pimpin!
Arus hidup menderas;
agar jangan ‘ku sesat,
pegang tanganku erat.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...