Hidup yang Memuliakan dan Mewartakan Tuhan

Sabtu, 5 Juli 2025

SAAT TEDUH

 

PUJIAN PEMBUKA

NKB. 206 – Mercusuar Kasih Bapa

 

Mercusuar kasih Bapa memancarkan sinarNya.
Namun suluh yang dipantai, kitalah penjaganya.

 

Reff

Pelihara suluh pantai walau hanya k’lip kelap.
Agar tiada orang hilang di lautan yang gelap.

 

Malam dosa sudah turun, ombak dahsyat menyerang.
Banyaklah pelaut mengharap sinar suluh yang terang.

 

PEMBACAAN KITAB MAZMUR 66 : 1 - 9

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)

 

DOA PEMBUKA DAN FIRMAN

 

PEMBACAAN ALKITAB

Zak. 14: 10-21 Luk. 9: 1-6 

 

RENUNGAN

"Hidup yang Memuliakan dan Mewartakan Tuhan"

 

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Dalam dunia yang penuh hiruk pikuk, penderitaan, dan ambisi pribadi, Tuhan mengundang kita bukan hanya untuk menikmati hidup, tetapi untuk memuliakan Dia dan mewartakan kasih-Nya kepada dunia. Hari ini kita merenungkan tiga bagian Alkitab yang mengajak kita melihat pekerjaan besar Tuhan, kekudusan-Nya, dan tanggung jawab kita sebagai utusan-Nya.

 

1.    Mazmur 66:1–9 – Panggilan untuk Memuliakan Tuhan

Pemazmur memulai dengan seruan yang kuat:

“Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!”

Mazmur ini mengajak kita mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib: membelah laut, memimpin umat, menyelamatkan dari musuh. Ini bukan nostalgia, tapi pengakuan bahwa Tuhan layak dipuji karena kuasa dan kasih-Nya.
Bahkan ketika hidup berat, keselamatan Tuhan tetap nyata dan layak disyukuri.

 

2.    Zakharia 14:10–21 – Kekudusan Tuhan yang Tak Bisa Diabaikan

Zakharia menggambarkan penghakiman dan pemulihan Tuhan. Ia berbicara tentang pengudusan Yerusalem dan bahwa semua bangsa akan datang untuk beribadah kepada Tuhan dan merayakan Hari Raya Pondok Daun.

“Pada waktu itu akan tertulis pada lonceng-lonceng kuda: 'Kudus bagi TUHAN'.” (ay. 20)

Ini gambaran bahwa seluruh hidup—bahkan hal yang kelihatan biasa—akan dipakai dan dikuduskan bagi Tuhan.

Inti pesannya: Tuhan bukan hanya Juruselamat, tetapi juga Raja yang kudus. Hidup kita bukan hanya untuk menerima berkat, tapi untuk menjadi kudus bagi-Nya.

 

3.    Lukas 9:1–6 – Diutus untuk Mewartakan Kerajaan Allah

Yesus memanggil para murid, memberi mereka kuasa, dan mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang sakit.

“Jangan membawa apa-apa… jika tidak diterima, pergilah dari kota itu.”

Ini bukan misi dengan perlengkapan duniawi, tapi dengan kuasa dan otoritas dari Kristus.
Kita dipanggil bukan hanya menyaksikan karya Tuhan, tetapi juga turut mewartakannya.

 

Ketiga bacaan ini membawa kita pada satu pesan:
Hidup kita bukan milik sendiri.
Kita dipanggil untuk:

1.       Memuji Tuhan (Mazmur 66)

2.       Hidup kudus dan terpisah bagi Tuhan (Zakharia 14)

3.       Memberitakan kabar baik dan menjadi saksi-Nya (Lukas 9)

 

Tuhan tak hanya layak dipuji di gereja, tetapi juga dimuliakan dalam seluruh aspek hidup kita—mulai dari rumah, tempat kerja, hingga pelayanan.

 

DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

Keluarga yang saling terbuka dan percaya kepada Tuhan. 

 

NYANYIAN PENUTUP

NKB. 206 – Mercusuar Kasih Bapa

 

Peliharalah suluhmu, agar orang yang cemas,
yang mencari pelabuhan, dari mara terlepas.

 

Reff

Pelihara suluh pantai walau hanya k’lip kelap.
Agar tiada orang hilang di lautan yang gelap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025