Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025

NYANYIAN PEMBUKA

https://youtu.be/jOLHuBG85Ns?si=guaqbKxJNfqEV8GK


DOA PEMBUKA


BACAAN ALKITAB    2 Samuel 7: 1-17


RENUNGAN

Sudahkah kita bersih-bersih rumah? Biasanya, orang sibuk bersih-bersih dan kemudian memasang atribut Natal di rumah untuk membuat suasana menjadi semakin meriah. Rumah dihias sesuai kreasi masing-masing, ada yang sederhana dan ada juga yang mewah. Semua dilakukan untuk memberikan suasana Natal di tempat paling nyaman bagi kita.


Bicara soal tempat yang nyaman, Daud dalam bacaan kita hari ini justru merasa tidak nyaman karena Tuhan tidak memiliki 'rumah'. Sementara Daud ada di istana yang megah, namun tabut Allah ada di bawah tenda (ay. 3). Tidak elok rasanya. Daud berinisiatif untuk mendirikan suatu kediaman bagi Tuhan, Allahnya. Hal ini dipandang baik juga oleh nabi Natan. Namun, apa jawaban Tuhan atas keresahan Daud ini? Tuhan tidak bersedia. 


Ada hal yang menarik dari firman Tuhan kepada nabi Natan: "Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman" (ay. 6). Tuhan tidak pernah meminta agar bagi-Nya dibuatkan sesuatu yang megah, istimewa, dan kokoh. Tuhan bukanlah sosok yang bisa dipaksa untuk diam di tempat indah dan nyaman. Ia adalah sosok Tuhan yang mengembara, tidak tinggal diam dan menetap. Berbeda dengan manusia yang cenderung mencari kenyamanan dan rasa aman, Tuhan justru tidak bersedia ada dalam kenyamanan.


Dalam perkataannya, Tuhan juga menyatakan bahwa yang akan mendirikan rumah bagi-Nya adalah keturunan Daud, yaitu Salomo. Ada maksud Tuhan tersendiri ketika memilih Salomo yang akan mendirikan rumah bagi Tuhan, yaitu supaya nama Tuhan yang dimuliakan atas apa yang dilakukan Salomo: kebijaksanaannya, kekuasaannya, dan kejayaannya.


Ketika kita saat ini sedang mempersiapkan kediaman kita untuk menyambut Natal, ingatlah juga bahwa rumah kita pun harus menjadi rumah bagi Tuhan: sebuah tempat di mana Tuhan dipermuliakan. Segala apa yang kita lakukan di rumah bukan hanya demi kenyamanan kita semata, tapi juga untuk memuji Tuhan. Yang dibuat indah bukan hanya dekorasinya saja, tapi juga suasana yang membuat setiap orang di dalamnya memuji dan memuliakan Tuhan.


Jika saat ini, kondisi kita kurang ideal dalam mempersiapkan Natal di rumah, jangan berkecil hati. Ingatlah bahwa Tuhan adalah sosok yang mengembara, yang tidak berdiam di satu tempat. Dalam embara-Nya, Tuhan beserta dengan mereka di padang gurun, tetap bersama umat-Nya di panas terik dan malam yang dingin, Tuhan menyertai orang-orang yang percaya kepada-Nya melewati berbagai tantangan. Dalam ketidak-sempurnaan kita, Tuhan tetap beserta. "Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya..." (ay. 15).


Kiranya hati kita bisa menjadi rumah bagi Tuhan, di mana Tuhan hadir dan berkuasa, memimpin dan menyertai serta memberkati kita dengan kasih-Nya yang tidak berkesudahan. Amin.


DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

  • Kaum muda mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang.
  • Kondisi korban bencana alam (banjir bandang, banjir, longsor)
  • Kondisi Indonesia dan sekitar tempat tinggal kita agar senantiasa ada dalam damai sejahtera Tuhan, terutama tentang alam yang harus diperhatikan bersama.


NYANYIAN PENUTUP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025