Menguasai Diri - Kamis, 3 Juli 2025

Kamis, 3 Juli 2025

NYANYIAN PEMBUKA

https://youtu.be/UxcywsoUe08?si=BR9z7IdK45Nr8ukL


DOA PEMBUKA


BACAAN ALKITAB    Roma 7: 14-25


RENUNGAN

Roma 7:14-25 adalah sebuah pasal yang sangat jujur tentang pergumulan batiniah setiap orang percaya. Rasul Paulus, seorang hamba Tuhan yang luar biasa, tidak sungkan mengakui pergulatan dirinya sendiri. Ia berkata, "Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa" (ay. 14). Ini adalah pengakuan yang mendalam tentang kondisi manusia setelah kejatuhan, di mana kita seringkali menemukan diri kita melakukan hal yang tidak kita inginkan, dan gagal melakukan hal yang kita tahu seharusnya kita lakukan.

Pasal ini menggambarkan dualitas yang sering kita alami: ada keinginan untuk melakukan yang baik, untuk menyenangkan Tuhan, namun ada pula tarikan kuat dari daging, dari kecenderungan dosa dalam diri kita. Paulus merasa frustrasi dengan kenyataan ini, "Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, itulah yang aku perbuat" (ay. 19). Siapa di antara kita yang tidak pernah merasakan hal ini? Kita bertekad untuk lebih sabar, namun tiba-tiba kemarahan meledak. Kita ingin beribadah lebih tekun, namun godaan untuk bermalas-malasan terasa lebih kuat.

Perjuangan untuk menguasai diri bukanlah hal yang mudah, dan Roma 7 menunjukkan bahwa ini adalah pergumulan universal. Kita seringkali merasa terjebak dalam lingkaran setan ini, di mana pikiran kita tahu yang benar, hati kita ingin melakukan yang benar, namun tubuh kita seolah memberontak.

Namun, di tengah-tengah keputusasaan ini, Paulus memberikan sebuah harapan yang besar: "Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita" (ay. 25). Ayat ini adalah titik balik. Paulus menyadari bahwa meskipun kita tidak mampu sepenuhnya mengalahkan dosa dengan kekuatan kita sendiri, ada anugerah dan kuasa yang tersedia melalui Yesus Kristus.

Menguasai diri bukanlah semata-mata tentang usaha keras kita untuk menahan diri dari dosa. Ini adalah buah Roh Kudus (Galatia 5:23). Artinya, kuasa untuk menguasai diri bukanlah sesuatu yang kita hasilkan sendiri, melainkan sesuatu yang Tuhan berikan kepada kita ketika kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya dan hidup dipimpin oleh Roh Kudus.

Renungan ini mengajak kita untuk jujur mengakui pergumulan kita dalam menguasai diri. Kita tidak sendirian. Namun, lebih dari itu, renungan ini mengajak kita untuk tidak putus asa. Kemenangan atas keinginan daging bukanlah melalui kekuatan kemauan kita semata, melainkan melalui penyerahan diri kepada Kristus. Ketika kita mengandalkan Roh Kudus, Dialah yang akan memperlengkapi kita dengan kuasa untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, dan untuk menguasai diri dari tarikan dosa.

Marilah kita terus bersandar pada anugerah-Nya, memohon pimpinan Roh Kudus, agar kita semakin dimampukan untuk menguasai diri dan hidup memuliakan nama Tuhan. Amin.


DOA SYAFAAT

  • Kaum muda mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang
  • Kesehatan orang-orang terkasih
  • Perdamaian di muka bumi

NYANYIAN UMAT

https://youtu.be/Ahj_n0_G98g?si=OLt_jgq9GGu86qBE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025