Sombong Amat! - Renungan 1 Juni 2023

 Kamis, 1 Juni 2023


SAAT TEDUH


NYANYIAN PEMBUKA

S'GALA PUJI SYUKUR
S'gala puji syukur hanya bagi-Mu Tuhan
Sebab Kau yang layak dipuja
Kami mau bersorak, tinggikan nama-Mu:
Haleluya!

Soraklah, haleluya! Soraklah, haleluya!
Haleluya!
Soraklah, haleluya! Soraklah, haleluya!
Haleluya!


DOA PEMBUKA



BACAAN ALKITAB    Mazmur 8



RENUNGAN

    "Sombong amat!" Mendengar kalimat ini, saya jadi teringat adegan di serial Si Doel Anak Sekolah. Kata-kata yang sama dilontarkan oleh Mandra, paman Doel dengan logat Betawi yang khas. Mandra merasa kesal dengan orang-orang yang lagaknya begitu congkak, mengingat dirinya adalah orang yang biasa-biasa saja.

    Kebanyakan dari kita akan mengatakan hal yang sama ketika berjumpa dengan seseorang yang 'lebih' dari kita. Mereka yang 'lebih' ini terkesan lebih sombong, menurut kita. Atau jangan-jangan, kesan sombong itu hanya ada dalam benak kita karena merasa 'kurang' dibandingkan orang tersebut.

    Bisa saja seperti itu. Sombong akhirnya tergantung kepada siapa dan seperti apa perilaku orang itu terhadap kita.

    Sebelum memberi cap sombong kepada orang lain, mari kita menelaah lebih dalam apa yang disampaikan oleh pemazmur dalam bacaan hari ini. Tidak ada seorang pun yang bisa merasa sombong atau dicap sebagai yang sombong. Kita semua adalah manusia ciptaan Tuhan yang diizinkan menerima semua kebaikan-Nya. 

    "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah..." (ay. 5-6a). Ini adalah sebuah bentuk pengakuan bahwa kita semua adalah ciptaan, sehingga tidak ada celah bagi kita untuk sombong. Memberi cap sombong pun tidak membuat kita jadi lebih mulia. Tidak ada satupun yang lebih mulia, kecuali Tuhan sendiri.

    "Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya..." (ay. 7). Tuhanlah yang memberikan kuasa itu. Segala yang 'lebih' ataupun 'kurang' itu masalah perspektif saja. Karena tidak ada satu pun yang sempurna, maka wajar jika kita melihat ada yang lebih dan yang kurang. Tetapi semuanya itu adalah kuasa Tuhan. Tuhan yang memberikan dan menentukannya.

    Apakah kita bisa bersikap sombong? Tentu saja tidak. Lantas, bisakah kita memberi cap sombong pada orang lain? Bisa, tetapi itu tidak membuat kita memuliakan Tuhan. Pemazmur mengatakan, "Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!" Dapatkah kita juga melakukannya? Baiklah kita sungguh-sungguh meyakini bahwa Tuhanlah yang mulia melalui segala ciptaannya. Jauhkanlah kiranya sombong dan cap sombong itu, karena di mata Tuhan kita semua adalah sama. Sama-sama ciptaan yang baik. Amin.



DOA SYAFAAT

  • Berdoa kiranya krisis energi dan pangan di Eropa akibat terhentinya pasokan bisa diatasi dengan baik.


NYANYIAN PENUTUP
GIVE THANKS
Give thanks with a grateful heart
Give thanks to the Holy One
Give thanks because He's given
Jesus Christ His Son

And now let the weak say I am strong
Let the poor say I am rich
Because of what the Lord has done for us

Give thanks.

Dengan hati bersyukur 
pada Allah yang kudus
Syukur kar'na dib'rikan 
Putra-Nya, Yesus.

Kini yang lemah berkata: 'ku kuat,
Yang miskin berkata: 'ku kaya.
Kar'na perbuatan-Nya atas kita.
Syukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025