Hadapilah! Jangan Cemas dan Takut

  

Tataibadah Harian

Sabtu, 1 April 2023


Saat teduh

 

Doa pembukaan

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Nyanyian Bersama

KJ 412 – Tuntun Aku, Tuhan Allah


Tuntun aku, Tuhan Allah, 

lewat gurun dunia.

Kau perkasa dan setia; 

bimbing aku yang lemah.

Roti sorga, Roti sorga, 

puaskanlah jiwaku,

puaskanlah jiwaku.


Buka sumber Air Hidup, 

penyembuhan jiwaku,

dan berjalanlah di muka 

dengan tiang awanMu.

Jurus'lamat, Jurus'lamat, 

Kau Perisai hidupku,

Kau Perisai hidupku.


Pada batas Sungai Yordan 

Hapuskanlah takutku.

Ya Penumpas kuasa maut, 

Tuntun aku sertaMu.

Pujianku, pujianku 

BagiMu selamanya,

BagiMu selamanya.

 

Pembacaan Mazmur

Mazmur 31

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

Perenungan Sabda

-                 Doa persiapan

-                 Pembacaan Alkitab:

Ratapan 3 : 55-66

Markus 10 : 32-34

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

 

“Hadapilah! Jangan Cemas dan Takut ”

 

Besok kita memasuki minggu palmarum. Sebuah momentum yang mengingatkan kita akan peristiwa masuknya Tuhan Yesus ke Yerusalem. Perjalanan masuknya Yesus ke Yerusalem kali ini membawa suasana yang berbeda bagi para murid dan orang-orang yang mengikuti-Nya. Mereka cemas dan takut. Kecemasan dan ketakutan mereka tentu bukan tanpa sebab. Kecemasan dan ketakutan mereka dilatar belakangi akan kesadaran mereka bahwa di Yerusalem adalah pusat kepemimpinan bangsa Yahudi. Di sana tinggal orang-orang yang selama ini tidak suka dengan apa yang telah dilakukan dan diajarkan oleh Tuhan Yesus. Mereka cemas dan takut terhadap hal-hal buruk yang bisa menimpa rombongan mereka. Namun demikian, Tuhan Yesus tetap mengajak mereka untuk melakukan perjalanan ke Yerusalem.


Injil Markus mengungkapkan bahwa jika para murid mengalami kecemasan dan ketakutan, tidak demikian dengan Tuhan Yesus. Penulis Injil Markus mengungkap dan menggambarkan kepada kita tentang kesiapan Tuhan Yesus untuk memasuki Yerusalem. Kota yang nantinya akan membuat Dia mengalami penderitaan dan kematian.  Perkataan-Nya kepada para murid yang tertulis dalam Markus 10 : 33-34 menggambarkan tentang kesadaran Tuhan Yesus terhadap apa yang akan Ia alami di Yerusalem nantinya. Sekalipun Ia sadar bahwa akan ada penderitaan yang harus Ia hadapi di Yerusalem, namun Ia tidak gentar dan takut untuk menghadapi-Nya. Ia telah siap dengan segala hal yang akan menimpa diri-Nya. Mengapa Ia begitu siap? Sebab Tuhan Yesus sejak awal menyadari bahwa inilah jalan yang ditentukan Bapa bagi-Nya. Inilah rencana Allah yang harus Ia jalani dalam kehidupan-Nya di dunia ini. Ketundukan-Nya pada rencana Bapa. Itulah yang membuat Ia tetap menempuh jalan ini, sekalipun sulit dan berat. 

 

Dalam kehidupan ini, terkadang kita diperhadapkan pada peristiwa yang sama dengan yang dialami oleh Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya. Dalam kehidupan ini, terkadang kita diperhadapkan pada jalan ke depan yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Jika sudah demikian, pertanyaannya adalah apakah kita akan tetap melewatinya atau memilih untuk mencari jalan lain? Ada banyak orang yang menjadi seperti para murid. Karena ketakutan dan kecemasannya, maka mereka memilih untuk mencari jalan lain yang lebih aman dan nyaman. Walaupun harus mengingkari dan tidak sesuai dengan rencana Allah dalam hidupnya. 


Oleh karena itu, melalui perenungan kali ini kita diajak untuk belajar dari sikap Tuhan Yesus dalam menghadapi jalan kehidupan yang berat dan penuh rintangan. Kita diajak untuk tidak lari dari kenyataan yang ada. Sebagai umat Tuhan, kita dipanggil untuk memiliki keberanian menghadapi jalan kehidupan kita seberat apapun dengan tetap setia pada kehendak dan tuntunan Tuhan dalam kehidupan kita.  Jangan karena ada rintangan dan hambatan, lalu kita memilih jalan lain yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Sebab sikap yang demikian akan membuat kita semakin jauh dari rencana Tuhan dalam kehidupan kita. 


Percayalah bahwa dalam perjalanan hidup kita yang berat dan penuh rintangan itu, Tuhan pasti akan tetap menyertai dan menuntun kita. Sebagai mana keyakinan penulis kitab Ratapan yang dituliskan dalam Ratapan 3:55-66. Dalam kesusahan dan kesulitannya, ia tetap meyakini bahwa Tuhan akan bertindak untuk memberikan pertolongan dan tuntunan baginya. Demikian juga dalam kehidupan kita masa kini. Tuhan tentu akan terus menuntun dan menolong kita di tengah perjalanan kehidupan yang tidak mudah, hingga kelak kita akan dapat berkata: " "Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku, Engkau telah menyelamatkan hidupku." (Rat 3:58)

 


Doa Bersama

Mari mendoakan:

a.     Supaya kita tetap menjadi umat yang taat pada rencana Tuhan dalam kehidupan kita.

b.    Supaya kita tetap menjadi anggota keluarga yang saling menopang dalam segala keadaan hidup yang sedang kita hadapi.

 

Nyanyian Bersama

PKJ 131 – Kuyakin Tuhan, Tuntun Langkahku

 

‘Ku yakin Tuhan tuntun langkahku

serta membuka jalan bagiku.

Jika sungguh berserah dan berdoa padaNya,

Tuhan membuka jalan bagiku.


‘Ku yakin Tuhan tuntun langkahku

serta membuka jalan bagiku.

‘Ku mencari wajahNya, maka malampun cerah;

Tuhan membuka jalan bagiku.


‘Ku yakin Tuhan tuntun langkahku

serta membuka jalan bagiku.

Bagi Dia hidupku, kata dan tindakanku;

Tuhan membuka jalan bagiku.

HIDUP SEHATI SEJIWA

 

TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 31 Maret 2023

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 249 : 1 – SERIKAT PERSAUDARAAN

 

Serikat persaudaraan, berdirilah teguh!

Sempurnakan persatuan di dalam Tuhanmu.

Bersama-sama majulah, dikuatkan iman,

berdamai bersejahtera dengan pengasihan.

 

 

PEMBACAAN MAZMUR

Salah Seorang anggota Keluarga membacakan Mazmur 31:10 - 17 

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Ayub 13:13-19 

·       Filipi 1:21-30

 

 

Hidup Sehati Sejiwa

 

 

Ayub adalah seorang yang saleh. Karena itu ketika dalam percakapan dengan sahabat-sahabatnya Ayub berkata:

 

Dengarkanlah baik-baik perkataanku, perhatikanlah keteranganku. Ketahuilah, aku menyiapkan perkaraku, aku yakin, bahwa aku benar. (Ayub 13:17-18) 

 

Hidup sebagai orang percaya memang tidak selalu mudah. Ada saja yang menghambat kita untuk percaya kepada Tuhan.

Begitu pula Paulus. Namun Paulus mengajak jemaat Filipi dan kita saat ini untuk bekerja dan memberi buah (Fil. 1:22) karena prinsipnya:

 

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. (Filipi 1:21) 

 

Oleh karena itu untuk tetap fokus kepada pelayanan itu, kita diingatkan:

 

Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil, dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah. Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku. (Filipi 1:27-30) 

 

Oleh karena itu menjadi umat yang selalu hidup saling menolong dan menopang satu dengan yang lain dalam ikatan kasih persaudaraan.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Masyarakat yang memilih dengan cerdas dalam Pemilu tanggal 14 Februari 2024.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 249 : 2 – 3 – SERIKAT PERSAUDARAAN

 

Serikatmu tetap teguh di atas alasan,

yaitu satu Tuhanmu dan satulah iman.

Dan satu juga baptisan dan Bapa satulah.

yang olehmu sekalian dipuji, disembah.

 

Dan masing-masing kamu pun dib'ri anugerah

supaya kamu bertekun dan rajin bekerja.

Hendaklah hatimu rendah tahu: Tuhanmu berpesan:

jemaat menurut firman-Nya berkasih-kasihan.

 

Jangan Mencobai Tuhan-mu!

 

Saat Teduh

Nyanyian Pembuka

NKB 14: Jadilah Tuhan Kehendak-Mu (1,2)

1. Jadilah, Tuhan kehendakMu!
‘Kaulah Penjunan, ‘ku tanahnya.
Bentuklah aku sesukaMu,
‘kan ‘ku nantikan dan berserah.

2. Jadilah, Tuhan kehendakMu!
Tiliklah aku dan ujilah.
Sucikan hati, pikiranku

 

Pembacaan Mazmur 143

(dibaca secara berbalasan oleh anggota keluarga)

Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)

Pembacaan Alkitab:

Perjanjian Lama: Yeremia 32: 1-9, 36-41

Perjanjian Baru: Matius 22: 23-33

 

Renungan

Tidak ada yang lebih menyebalkan dari orang-orang yang sok tahu, tapi sok-sokan bertanya dengan maksud menguji. Orang-orang Saduki bukanlah golongan orang yang mempercayai mengenai kehidupan setelah kematian, sebab mereka memilihara pedoman hidup dari apa yang telah diajarkan Musa kepada bangsa mereka secara turun-temurun. Dalam hukum Musa yang diajarkan adalah pedoman mengenai hidup, belum ada pemahaman mengenai kehidupan setelah kematian. Pertanyaan mereka mengenai kakak beradik yang harus menikahi seorang perempuan karena sejak anak pertama menikah dengan perempuan ini meninggal sebelum memiliki keturunan, maka sang adik harus menikahi perempuan itu. Dalam hukum Yahudi, ini harus dilakukan untuk merestorasi atau memulihkan nama orang yang sudah meninggal itu, agar tidak menjadikkan keluarga besarnya dikucilkan dari masyarakat. Dan tampaknya kisah ini secara nyata pernah terjadi di tanah mereka, meskipun menggunakan istilah “ada diantara dari kami”. Setelah menyatakan pertanyaannya, Yesus mengatakan bahwa mereka adalah sesat. Sesat di sini bukan berarti sesat karena salah, hanya saja mereka keliru. Sebab apa yang terjadi seperti menikah dengan istri almarhum kakak adalah benar, dan juga kejadian yang ditanyakan adalah peristiwa yang pernah terjadi. Namun niatan merekalah yang dianggap keliru oleh Yesus. Pemahaman orang Saduki dilandasi oleh kitab Musa yang belum pernah menjelaskan mengenai kehidupan setelah kematian, maka kemudian pertanyaan mereka pun terpaku dengan hal itu. Yesus yang mengetahui niatan mereka untuk mencobai diri-Nya, langsung menghardik mereka dan mengatakan bahwa jangan mencampurkan pemahaman mereka tentang sesuatu yang tidak mereka ketahui, sebab ketika kebangkitan, semuanya menjadi miliki tidak ada lagi yang milik perseorangan, jadi kalau di dunia istri “dimiliki” oleh suami, dan suami “dimiliki” oleh istri, ini tidak lagi berlaku, sebab semuanya menjadi miliki Allah, dan tidak perlu lagi menikah seperti malaikat, yang berarti Yesus ingin menjelaskan bahwa malaikat tidaklah menikah,

Manusia diberikan akal dan pikiran dari TUHAN, oleh sebab itu dalam beriman, akal pun perlu digunakan. Dalam dunia ini ada begitu banyak pertanyaan mengenai yang Ilahi yang tampaknya sulit kita jelaskan dan pahami, dan bertanya adalah solusi terbaik. Maka bertanyalah kepada Tuhan, namun jangan seperti orang Saduki yang bertanya dengan maksud menjatuhkan, bertanyalah karena memang kita ingin tahu, dan dengan kerendahan hati, namun kita juga harus siap, kalau-kalau jawaban yang kita terima masih tidak kita pahami sebab keterbatasan kita. Amin

 

Doa syafaat dan penutup

Berdoa untuk pemerintah agar tetap memantau keadaan sehingga menetapkan prokes yang dipatuhi oleh semua masyrakat

 

Nyanyian penutup

KJ 282: Seluruh umat Tuhan oleh-Nya dikenal (1, 4, 6)

1.Seluruh umat Tuhan olehNya dikenal: besar kecil semua, sekarang
kekal. Mereka dijagai di dalam dunia; baik hidup maupun mati mereka
milikNya. Baik hidup maupun mati mereka milikNya.

4.Mereka dikenalNya yang kasihnya penuh, yang ikut kehendakNya
dan hidup dalam Roh, berjalan dalam kasih dengan sesamanya dan
suka memberkati menurut contohNya.

6.Berikanlah, ya Tuhan, iman tetap teguh, harapan tak berkurang dan
kasih yang penuh. Di saat Kau kembali, tempatkan umatMu yang
sudah Kaukenali di sisi kananMu.

Arahkan Hati Kepada Tuhan

Kamis, 30 Maret 2023

BERGUNAKAH HIDUPKU?

 

Tataibadah Harian

Selasa, 28 Maret 2023

“Bergunakah Hidupku?

 

 

 

Saat teduh

 

Doa pembukaan

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Nyanyian Bersama

NKB 211 – Pakailah Waktu Anug’rah Tuhanmu

 

Pakailah waktu anug’rah Tuhanmu,

hidupmu singkat bagaikan kembang.

Mana benda yang kekal di hidupmu?

Hanyalah kasih tak akan lekang.

 

          Tiada yang baka di dalam dunia

          s’gala yang indah pun akan lenyap.

          Namun kasihmu demi Tuhan Yesus         

          sungguh bernilai dan tinggal tetap.

 

Jangan menyia-nyiakan waktumu,

hibur dan tolonglah yang berkeluh.

Biarlah lampumu t’rus bercahaya

Muliakanlah Tuhan di hidupmu.

kar’na Yesus dekat.

 

 

 

Pembacaan Mazmur

Mazmur 143

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

Perenungan Sabda

-                 Doa persiapan

-                 Pembacaan Alkitab:

2 Raja-raja 4.18-37

Efesus 2.1-10

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

 

“Bergunakah Hidupku?”

 

Kebaikan hendaknya dibalas dengan kebaikan. Kalimat ini mungkin pernah kita dengar dari orangtua kita sebagai bentuk wejangan atau petuah di kala kita masih kecil. Cerita dalam bacaan pertama kita di kitab 2 Raja-raja menggambarkan hal itu.

 

Di situ dikisahkan Elisa sebagai hamba Tuhan menghidupkan kembali seorang anak setelah orangtua anak itu menolong Elisa. Mungkin kita dapat mengatakan ini merupakan bentuk balas budi Elisa terhadap perbuatan baik yang telah diterimanya dari orangtua sang anak.

 

Jika kita pikirkan dan renungkan, sesungguhnya hidup kita juga berisikan berbagai perbuatan baik Tuhan yang terus menerus terjadi sepanjang kita melangkah dalam perjalanan yang kita tempuh. Tak henti-hentinya Ia memberikan segala sesuatu yang baik bagi kita. lebih dari sekadar janji keselamatan dan hidup kekal, berbagai kebaikan lain diperbuat-Nya sejak menciptakan segala sesuatu.

 

Itulah yang direfleksikan Paulus dalam tulisannya pada bacaan kedua kita. Kalau kita – sebagai manusia – menyadari semua perbuatan baik Tuhan, mestinya kita tergerak membalasnya, betapapun tidak mungkin ada balasan yang setimpal atas perbuatan baik (kasih) Tuhan kepada kita. Seperti seorang anak tidak bisa membalas budi baik orangtuanya, demikian pula kita tidak bisa membalas kebaikan Tuhan atas kita.

 

Jadi yang bisa kita lakukan sesungguhnya adalah merespons atau menanggapi kebaikan Tuhan itu, yakni dengan cara menunjukkan kebaikan juga. Setelah merasakan kebaikan Tuhan, sebetulnya kita juga dimampukan Tuhan mereplika atau meniru (atau mungkin lebih tepatnya, mengikuti, meneladani) cara Tuhan berbuat baik. Tak heran kalimat yang ditulis di ayat 10 berbunyi, “kita … diciptakan … untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan (atau dilakukan) Allah sebelumnya” Jadi Allah yang terlebih dahulu berbuat baik, lalu diharapkan kita meneruskan atau melanjutkannya.

Semakin banyak berbuat baik, semakin bergunalah hidup kita. dengan kata lain, kita bisa menjadi penyalur berkat Tuhan melalui hidup yang kita jalani. Dengan catatan, kita melakukannya dengan tulus, dan secara konsisten memeliharanya. Terus menerus sepanjang hidup, kita berupaya memberlakukan kebaikan. Seturut kehendak Tuhan, tentunya. Bukan berdasarkan kebenaran atau pikiran kita semata!

 

 

 

Doa Bersama

Mari mendoakan:

a.     Keserasian dan keseimbangan hidup dalam komunitas di mana kita berada

b.    Upaya saling memahami dan menerima di tengah berbagai perbedaan

 

 

Nyanyian Bersama

NKB 212 – Sungguh Inginkah Engkau Lakukan

 

Sungguh inginkah engkau lakukan hal besar?

Jangan tunggu tiba saatnya.

Kini tugasmu kerjakan dengan baik benar.

Jadilah suluh dunia!

 

          Jadilah suluh dunia! Jadilah suluh dunia!

          Mungkin ada yang terhibur karena sinarnya;

          Jadilah suluh dunia!

 

‘Kau pun dapat mengenyahkan awan yang gelap

bagi hati susah dan resah.

‘Kan dirasakannya penghiburan yang sedap.

Jadilah suluh dunia!

 

Tiap talentamu pasti ada artinya

bila mencerminkan kasih-Nya.

Barang yang kecil pun sungguh ada gunanya;

Jadilah suluh dunia!

 

 

 

MENIKMATI KEAJAIBAN

 

Tataibadah Harian

Sabtu, 25 Maret 2023

“Menikmati Keajaiban

 

 

 

Saat teduh

 

Doa pembukaan

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Nyanyian Bersama

NKB 15 – Hidup Yang Penuh Berbeban

 

 

Hidup yang penuh berbeban dan terasa berat,

ringan semua di Kalvari kar’na Yesus dekat.

 

          Ringan semua di Kalvari, Kalvari, Kalvari;

          ringan semua di Kalvari kar’na Yesus dekat.

 

Segenap kekuatiranmu s’rahkan kepada-Nya

ringan semua di Kalvari kar’na Yesus dekat.

 

Air mata pahit pedih, Yesus tahu benar,

ringan semua di Kalvari kar’na Yesus dekat.

 

 

Pembacaan Mazmur

Mazmur 130

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

Perenungan Sabda

-                 Doa persiapan

-                 Pembacaan Alkitab:

Yehezkiel 36.8-15

Lukas 24.44-53

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

 

“Menikmati Keajaiban”

 

Besok kita memasuki minggu Prapaskah V. Semoga hidup kita semakin dimurnikan dan dimatangkan melalui perenungan dan penghayatan nilai-nilai kristiani yang diajarkan lewat catatan Alkitab.

 

Ajaib itu biasanya langka. Kalau setiap detik kita mengalaminya, kita tidak akan mengatakannya ajaib. Ia merupakan sebuah kesempatan yang istimewa dan khusus. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikannya dengan kata “jarang ada”, “tidak seperti biasa”. Oleh karena itu kita menggunakan kata ini dalam situasi yang luar biasa, misalnya ketika ada kecelakaan lalulintas, satu bis berisi 60 orang meninggal semua, kecuali 1 orang. Tak heran kalau ada yang mengatakan orang yang selamat itu mengalami keajaiban.

 

Keajaiban tidak selalu berkonotasi selamat dari bahaya atau kecelakaan. Keadaan keluar dari situasi di bawah – misalnya sulit mengerjakan proyek atau pekerjaan tertentu karena kemampuan terbatas – lalu mendapat ilham atau pencerahan sehingga sanggup menyelesaikannya dengan baik.

 

Bacaan pertama kita hari ini menggambarkan pembelaan TUHAN atas umat-Nya. Ia ingin melindungi mereka dan menunjukkan betapa pedulinya diri-Nya terhadap umat yang dikasihi-Nya.

 

Bacaan kedua memperlengkapi sikap peduli Tuhan terhadap umat-Nya. Yesus membuat para murid-Nya mengerti segala sesuatu yang tertulis dalam Kitab Suci. Padahal para muridnya tergolong orang-orang yang tidak terpelajar dan sulit memahami apa yang tertulis. Pemahaman itu menjadi penting di tengah panggilan mereka memberlakukan dan membelajarkan nilai-nilai yang diajarkan Yesus kepada mereka, sebelum Yesus pergi dari hadapan mereka untuk selama-lamanya.

 

Pengalaman hidup memperkaya seseorang. Ia bisa makin berhikmat dan menemukan kedalaman arti hidup. Lewat berbagai hal yang ditunjukkannya, pengalaman (yang juga dilandasi teori dan prinsip dasar) akan menjadikan seseorang lebih lengkap dan sempurna.

 

 

 

Doa Bersama

Mari mendoakan:

a.     Setiap orang yang membutuhkan keajaiban dalam hidupnya, supaya yakin bahwa Tuhan berpihak padanya

b.    Supaya kehidupan dijalani dengan tenggang rasa dengan sesama, penuh kepedulian dan belarasa seperti Tuhan menunjukkannya

 

 

Nyanyian Bersama

NKB 33 – Agung Kasih-Mu, Allah Bapa

 

Agung kasih-Mu, Allah Bapa,

sandang pangan cukup Kauberi

aku mau memuji-Mu s’lama-lamanya.

‘Kau bak angin yang segar; berhembuslah!

 

Jangan cemas, hai umat Allah!

Tuhan tetap mencukupimu.

Kasih-Nya amat besar dinyatakan-Nya.

Bunga dihiasi-Nya; betapa kau?

 


Manis-Pahit

 Kamis, 23 Maret 2023

 TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 24 Maret 2023

 

 

Pujian Pembukaan

NKB 10 : 1 – 2 – DARI KUNGKUNGAN MALAM GELAP

 

Dari kungkungan malam gelap Yesus, Tuhan, ‘ku datanglah;

masuk ke dalam t’rang-Mu tetap Yesus, ‘ku datanglah.

Dari sengsara, sakit, dan aib, masuk ke dalam kasih ajaib.

Dan kurindukan dosaku raib, Yesus, ‘ku datanglah.

 

Dari hidupku yang bercela, Yesus, Tuhan, ‘ku datanglah;

masuk ke dalam t’rang mulia, Yesus, ‘ku datanglah.

Dari gelombang bah menderu, masuk ke dalam kasih teduh

dan kutinggalkan susah, keluh, Yesus, ‘ku datanglah.

 

 

PEMBACAAN MAZMUR

p          :   Nyanyian ziarah.

                Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!

j          :   Tuhan, dengarkanlah suaraku!

                Biarlah telinga-Mu

                menaruh perhatian kepada suara permohonanku.

 

p          :   Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan,

j          :   Tuhan, siapakah yang dapat tahan?

p+j      :   Tetapi pada-Mu ada pengampunan,

                supaya Engkau ditakuti orang.

 

p          :   Aku menanti-nantikan TUHAN,

j          :   jiwaku menanti-nanti,

p+j      :   dan aku mengharapkan firman-Nya.

 

p          :   Jiwaku mengharapkan Tuhan

j          :   lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi,

                lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.

 

p          :   Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel!

j          :   Sebab pada TUHAN ada kasih setia,

p+j      :   dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.

                Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Mazmur 130 

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Yehezkiel 33:10-16 

·       Wahyu 11:15-19

 

Pertobatan

 

 

Kuasa Tuhan melebihi apapun juga. Dia memerintah di dunia untuk selama-lamanya. Karena itulah dalam kitab Mazmur ketika hal itu dinyatakan;

 

Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya." (Wahyu 11:15) 

 

Pada saat itulah ke-24 tua-tua sujud menyembah (Why. 11:16-18), dan karena itu terbukalah Bait Allah di sorga (Why. 11:16-18).

Tuhan berkuasa atas dunia ini. Dan kasih-Nya kepada umat tak berkesudahan.

Kehidupan umat yang jauh dari Tuhan menjadikan mereka dibuang ke Babel dan Yerusalem hancur.

Apakah Tuhan suka dengan kehancuran itu? Tuhan berfirman:

 

Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada kaum Israel: Kamu berkata begini: Pelanggaran kami dan dosa kami sudah tertanggung atas kami dan karena itu kami hancur; bagaimanakah kami dapat tetap hidup? Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel? (Yehezkiel 33:10-11) 

 

Tuhan lebih suka jika mereka datang untuk bertobat. Juga untuk mereka orang benar, Tuhan mengingatkan: kebenaran mereka tak bisa menyelamatkan jika mereka berbalik dari Tuhan (Yeh. 33:12-13). Tuhan menghendaki pertobatan. Pertobatan menyelamatkan mereka.

 

Semua dosa yang diperbuatnya tidak akan diingat-ingat lagi; ia sudah melakukan keadilan dan kebenaran, maka ia pasti hidup. (Yehezkiel 33:16) 

 

Tuhan pasti mendengar teriak mereka yang berseru kepada Tuhan. Atas teriakan minta tolong umat, pemazmur meneguhkan;

 

Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya. (Mazmur 130:7-8) 

 

Tidak akan sia-sia mereka mau bertobat dan berbalik kepada Tuhan. 

Adakah di masa Pra Paskah ini kita pun mau mengambil sikap bertobat; berbalik kepada-Nya?

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Masyarakat menjadi pemilih yang dewasa dalam Pemilu 2024 tanggal 14 Februari 2024.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

NKB 10 : 3 – 4 – DARI KUNGKUNGAN MALAM GELAP

 

Dari gelisah, angkuh, sesat, Yesus, Tuhan, ‘ku datanglah;

masuk ke dalam naungan berkat, Yesus, ‘ku datanglah.

Dari kecewa, hati sendu, masuk ke dalam t’rang kasih-Mu

dan sukacita pun milikku, Yesus, ‘ku datanglah.

 

Dari derita ‘kan maut seram, Yesus, Tuhan, ‘ku datanglah;

masuk ke dalam rumah senang, Yesus, ‘ku datanglah.

Dari gelora yang menerjang, masuk ke dalam damai tenang

dan wajah-Mu terus kujelang, Yesus, ‘ku datanglah.

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025