Jangan Mencobai Tuhan-mu!

 

Saat Teduh

Nyanyian Pembuka

NKB 14: Jadilah Tuhan Kehendak-Mu (1,2)

1. Jadilah, Tuhan kehendakMu!
‘Kaulah Penjunan, ‘ku tanahnya.
Bentuklah aku sesukaMu,
‘kan ‘ku nantikan dan berserah.

2. Jadilah, Tuhan kehendakMu!
Tiliklah aku dan ujilah.
Sucikan hati, pikiranku

 

Pembacaan Mazmur 143

(dibaca secara berbalasan oleh anggota keluarga)

Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)

Pembacaan Alkitab:

Perjanjian Lama: Yeremia 32: 1-9, 36-41

Perjanjian Baru: Matius 22: 23-33

 

Renungan

Tidak ada yang lebih menyebalkan dari orang-orang yang sok tahu, tapi sok-sokan bertanya dengan maksud menguji. Orang-orang Saduki bukanlah golongan orang yang mempercayai mengenai kehidupan setelah kematian, sebab mereka memilihara pedoman hidup dari apa yang telah diajarkan Musa kepada bangsa mereka secara turun-temurun. Dalam hukum Musa yang diajarkan adalah pedoman mengenai hidup, belum ada pemahaman mengenai kehidupan setelah kematian. Pertanyaan mereka mengenai kakak beradik yang harus menikahi seorang perempuan karena sejak anak pertama menikah dengan perempuan ini meninggal sebelum memiliki keturunan, maka sang adik harus menikahi perempuan itu. Dalam hukum Yahudi, ini harus dilakukan untuk merestorasi atau memulihkan nama orang yang sudah meninggal itu, agar tidak menjadikkan keluarga besarnya dikucilkan dari masyarakat. Dan tampaknya kisah ini secara nyata pernah terjadi di tanah mereka, meskipun menggunakan istilah “ada diantara dari kami”. Setelah menyatakan pertanyaannya, Yesus mengatakan bahwa mereka adalah sesat. Sesat di sini bukan berarti sesat karena salah, hanya saja mereka keliru. Sebab apa yang terjadi seperti menikah dengan istri almarhum kakak adalah benar, dan juga kejadian yang ditanyakan adalah peristiwa yang pernah terjadi. Namun niatan merekalah yang dianggap keliru oleh Yesus. Pemahaman orang Saduki dilandasi oleh kitab Musa yang belum pernah menjelaskan mengenai kehidupan setelah kematian, maka kemudian pertanyaan mereka pun terpaku dengan hal itu. Yesus yang mengetahui niatan mereka untuk mencobai diri-Nya, langsung menghardik mereka dan mengatakan bahwa jangan mencampurkan pemahaman mereka tentang sesuatu yang tidak mereka ketahui, sebab ketika kebangkitan, semuanya menjadi miliki tidak ada lagi yang milik perseorangan, jadi kalau di dunia istri “dimiliki” oleh suami, dan suami “dimiliki” oleh istri, ini tidak lagi berlaku, sebab semuanya menjadi miliki Allah, dan tidak perlu lagi menikah seperti malaikat, yang berarti Yesus ingin menjelaskan bahwa malaikat tidaklah menikah,

Manusia diberikan akal dan pikiran dari TUHAN, oleh sebab itu dalam beriman, akal pun perlu digunakan. Dalam dunia ini ada begitu banyak pertanyaan mengenai yang Ilahi yang tampaknya sulit kita jelaskan dan pahami, dan bertanya adalah solusi terbaik. Maka bertanyalah kepada Tuhan, namun jangan seperti orang Saduki yang bertanya dengan maksud menjatuhkan, bertanyalah karena memang kita ingin tahu, dan dengan kerendahan hati, namun kita juga harus siap, kalau-kalau jawaban yang kita terima masih tidak kita pahami sebab keterbatasan kita. Amin

 

Doa syafaat dan penutup

Berdoa untuk pemerintah agar tetap memantau keadaan sehingga menetapkan prokes yang dipatuhi oleh semua masyrakat

 

Nyanyian penutup

KJ 282: Seluruh umat Tuhan oleh-Nya dikenal (1, 4, 6)

1.Seluruh umat Tuhan olehNya dikenal: besar kecil semua, sekarang
kekal. Mereka dijagai di dalam dunia; baik hidup maupun mati mereka
milikNya. Baik hidup maupun mati mereka milikNya.

4.Mereka dikenalNya yang kasihnya penuh, yang ikut kehendakNya
dan hidup dalam Roh, berjalan dalam kasih dengan sesamanya dan
suka memberkati menurut contohNya.

6.Berikanlah, ya Tuhan, iman tetap teguh, harapan tak berkurang dan
kasih yang penuh. Di saat Kau kembali, tempatkan umatMu yang
sudah Kaukenali di sisi kananMu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025