TATA IBADAH HARIAN

Jumat, 02 Mei 2025

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 383 : 1 – 3 – SUNGGUH INDAH KABAR MULIA

 

Sungguh indah kabar mulia; hai percayalah!

Yesus Kristus tak berubah s’lama-lamanya!

DarahNya tetap menghapus dosa dan cela.

Ia hibur yang berduka. Puji namaNya!

 

Refrain :

Baik kemarin, hari ini, s’lama-lamanya

Yesus Kristus tak berubah, puji namaNya!

Puji namaNya, puji namaNya!

Yesus Kristus tak berubah, puji namaNya!

 

Ia cari yang berdosa, cari dikau pun.

Datanglah, rendahkan hati, s’rahkan dirimu!

Dulukala Ia sambut orang bercela;

kini dikau pun disambut, diampuniNya.

 

Badai dan gelora laut tunduk padaNya;

kini juga badai hati ditenangkanNya.

Ia yang telah bergumul di Getsemani,

mendampingi kita dalam saat yang pedih.

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang anggota persekutuan membacakan Mazmur 30

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Yesaya 6:1-4 

·       Wahyu 4:1-11

 

Muliakan Tuhan

 

Yohanes kembali mendapat penglihatan sorgawi ketika Roh menguasainya sehingga ia melihat kemuliaan Allah, dan bagaimana Dia dimuliakan.

 

Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."  Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." (Wahyu 4:8-11) 

 

Tuhan patut dimuliakan.  Dia menjadi kekuatan bagi umat milik kepunyaan-Nya. 

Kemuliaan Tuhan juga dinyatakan dalam penglihatan Yesaya ketika dia dipanggil dan diutus untuk mewartakan Tuhan. Dia juga melihat kuasa Tuhan dan kemuliaan-Nya (Yes. 6:1-4).

Maka ajakan pemazmur kepada umat, nyanyian saat penahbisan Bait Suci;

 

Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai. Dalam kesenanganku aku berkata: "Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!" (Mazmur 30:5-8) 

 

Pujilah Tuhan, dan agungkan Dia dalam hidup kita.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Pemimpin yang tidak melakukan korupsi (uang, waktu, jabatan), kolusi, dan nepotisme

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 383 :  4 – 5 – SUNGGUH INDAH KABAR MULIA

 

Yesus yang telah ampuni Petrus yang sesat

dan menghapus kebimbangan Tomas yang bersyak

dan selalu mengasihi murid-muridNya

Ia mau menyambut dikau dalam kasihNya.

 

Refrain :

Baik kemarin, hari ini, s’lama-lamanya

Yesus Kristus tak berubah, puji namaNya!

Puji namaNya, puji namaNya!

Yesus Kristus tak berubah, puji namaNya!

 

Waktu murid ke Emaus, Yesus beserta;

kita pun di jalan hidup disertaiNya.

Yang terangkat dan kembali,

Yesus inilah! Kita ‘kan melihat Dia datang segera!

 

PILIH ROH KUDUS YANG MENDATANGKAN SELAMAT ATAU …? - 30 April 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 30 April 2025

 

PILIH ROH KUDUS YANG MENDATANGKAN SELAMAT ATAU …?

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

NKB 126 – Tuhan Memanggilmu

 

Tuhan memanggilmu, hai dengarlah:
“Apa pun yang terbaik, ya b’rikanlah!”
Dan jangan ‘kau kejar hormat semu,
muliakan saja Yesus, Tuhanmu.


Tiap karya diberkatiNya,
namun yang terbaik dimintaNya.
Walaupun tak besar talentamu,
b’ri yang terbaik kepada Tuhanmu.

 

Sanjungan dunia jauhkanlah
dan jangan ‘kau dengar godaannya.
Layani Tuhanmu dalam jerih
dalam hidupmu yang t’lah ‘kau beri.

 

 

Bacaan I: Ester 9.1-5, 18-23

Pesan yang penting dalam perikop ini

Kisah kemenangan bangsa Yahudi atas musuh-musuh mereka, yang kemudian dirayakan pada hari raya Purim, yang mengenang pimpinan Tuhan yang menyelamatkan mereka dari kehancuran.

 

 

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 122

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

 

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Lukas 12.4–12

Pesan melalui perikop 

 

Kehadiran Roh Kudus sungguh berguna bagi kita. Ia menolong kita menghadapi pergumulan dengan keberanian, yakni agar kita tetap teguh mempertahankan nilai-nilai kebenaran yang diajarkan Tuhan Yesus. Terkadang ada ancaman dari manusia, yang membuat kita bimbang dan goyah, namun jika tetap bersandar pada Dia, kita dimampukan bertahan. Roh Kudus mengingatkan kita agar tetap setia kepada Tuhan, sebab taruhannya adalah mahkota kehidupan, yang tak bisa disediakan oleh manusia manapun. Jangan sampai kita mengkhianati Tuhan, yang sudah menyediakan kehidupan dengan berkat dan rahmat melimpah setiap hari!  

  

 

Mari kita melihatnya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Sering kali dunia ini menawarkan hal yang menyenangkan, namun berimbas pada penyangkalan diri kita sebagai pengikut Tuhan. Haruskah kita mengikuti tawarannya?

·      Dalam paparan penulis Injil, kita diberitahu bahwa Tuhan memelihara kita sedemikian baiknya. Seberapa banyakkah rahmat Tuhan kita alami sepanjang hidup ini?

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Jika kita merasakan pemberian yang baik dari Tuhan, apakah layak bagi kita meninggalkan Dia dan memilih hal-hal yang ditawarkan kepada kita? Tidakkah Ia akan sedih dan sakit hatinya?

·      Berapa seringkah kita mengucap syukur dan berikrar setia kepada Tuhan?

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      Kehadiran Roh Kudus memberi kita kemampuan menimbang apa yang baik dan membedakannya dengan yang jahat. Marilah kita belajar hidup dengan hikmat-Nya, agar tidak mudah jatuh dalam pencobaan!

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa sebagai berikut:

·      Kesediaan umat memberi diri melayani, melalui badan pelayanan yang disediakan gereja.

·      Di akhir bulan Mei, setelah naiknya Yesus ke surga, akan ada doa jelang turunnya Roh Kudus. Selama 10 hari akan dilaksanakan persekutuan doa malam menyiapkan diri menyambut Roh Kudus. Doakan panitia yang mempersiapkan acara ini supaya berguna bagi umat dan dihadiri sebanyak mungkin umat.

 

Nyanyian Umat

KJ 436 – Lawanlah Godaan

 

Lawanlah godaan, s’lalu bertekun;
tiap kemenangan kau tambah teguh;
nafsu kejahatan harus kautentang;
harap akan Yesus: pasti kau menang.

 

Mintalah pada Tuhan, agar kau dikuatkan;      
Ia b’ri pertolongan: pastilah kau menang

 

Tinggalkan yang jahat, dosa dicegah;
tindakanmu tulus tiada bercela:
junjung kebenaran, hidup dalam t’rang,
harap akan Yesus: pasti kau menang.

 

Berkarya bagi Bangsa

(Senin, 28 April 2025)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

INDAHNYA SAAT YANG TEDUH

(KJ 454: 1, 2)

 

Indahnya saat yang teduh 

menghadap takhta Bapaku:

kunaikkan doa padaNya, 

sehingga hatiku lega.

Di waktu bimbang dan gentar, 

jiwaku aman dan segar;

'ku bebas dari seteru 

di dalam saat yang teduh.


Indahnya saat yang teduh 

dengan bahagia penuh.

Betapa rindu hatiku 

kepada saat doaku.

Bersama orang yang kudus 

kucari wajah Penebus;

Dengan gembira dan teguh 

kunanti saat yang teduh.


Pembacaan Kitab Mazmur 122

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : Ester 7: 1-10

Perjanjian Baru    : Wahyu 1: 9-20


Renungan 

    Tagar "Indonesia gelap" dan "kabur dulu aja" adalah dua tagar yang pernah mewarnai perjalanan kita sebagai sebuah bangsa. Beberapa bulan yang lalu, dua tagar tersebut cukup ramai diperbincangkan oleh masyarakat di sekitar kita. Istilah "Indonesia gelap" dan "kabur dulu aja" lahir dari kekecewaan masyarakat kepada pemerintah  yang tidak bisa memberikan jaminan kesejahteraan hidup. Masyarakat merasa masa depan Indonesia akan menjadi gelap jika pemerintah tidak mengubah sikap mereka dalam mengelola negeri ini. Oleh karena itu, di balik dua tagar yang viral itu terkandung sebuah harapan besar untuk pemerintah melakukan perubahan demi memberikan jaminan  kesejahteraan bagi masyarakat. Tentu semuanya ini, didasari oleh rasa peduli dan cinta masyarakat atas negeri di mana Tuhan menempatkan mereka.

    Hal yang sama juga ditunjukkan oleh Ester terhadap bangsanya. Berdasarkan bacaan kita dalam kitab Ester 7: 1-10, kita mendapati gambaran bahwa sebagai seorang perempuan yang mendapat kesempatan untuk menolong bangsanya, Ester memanfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin. Dia meminta agar raja Ahasyweros berkenan untuk membebaskan bangsanya dari ancaman yang datang dari kelompok Haman. Ester melakukan apa yang bisa ia lakukan sebagai bentuk kepedulian dan kecintaannya kepada negeri di mana dia di tempatkan dan diutus Tuhan, sekalipun dia tidak tampil memimpin perlawanan terhadap kelompok Haman. 

    Kini panggilan yang sama juga Tuhan suarakan kepada kita. Sebagai umat-Nya yang ditempatkan Tuhan di tengah negeri Indonesia ini, kita pun dipanggil untuk berperan serta sesuai dengan kemampuan kita dalam membangun negeri ini. Tidak harus kita menjadi pemimpin dahulu, baru kita berperan membangun bangsa ini. Dengan status dan kondisi kita saat ini, sebenarnya kita bisa tetap berperan untuk membangun negeri kita. Kita bisa terus mendoakan para pemimpin kita dan seluruh masyarakat yang ada di sekitar kita dalam berbagai kesempatan yang kita miliki, sebagaimana yang disarankan oleh Pemazmur dalam Mazmur 122.  

    

Marilah kita berperan untuk membangun bangsa dimana Tuhan menempatkan kita saat ini, dengan setiap talenta yang telah diberikan-Nya kepada kita.

    

Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah untuk masyarakat Indonesia agar tetap berperan serta untuk membangun kehidupan yang lebih baik di negeri Indonesia ini.


Nyanyian Penutup

 

BETAPA KITA TIDAK BERSYUKUR

(KJ 337: 1, 3)

 

Betapa kita tidak bersyukur 

bertanah air kaya dan subur;

lautnya luas, gunungnya megah, 

menghijau padang, bukit dan lembah.


Refrein:

    Itu semua berkat karunia 

    Allah yang Agung, Mahakuasa;

    Itu semua berkat karunia 

    Allah yang Agung, Mahakuasa.


Bumi yang hijau, langitnya terang, 

berpadu dalam warna cemerlang;

indah jelita, damai dan teduh, 

persada kita jaya dan teguh.

(kembali ke refrein)


KEKUASAAN UNTUK KEBIJAKAN YANG MENYELAMATKAN - Selasa, 29 April 2025

Selasa, 29 April 2025 – KEKUASAAN UNTUK KEBIJAKAN YANG MENYELAMATKAN

 

NYANYIAN PEMBUKA
KJ 291:1,2,3 “MARI BERSYUKUR SEMUA”
Syair: Let Us with a Gladsome Mind, Mazmur 136:1, 5-6, 11, 23, 26,
Gubahan: Yamuger, 1984,
Lagu: Tradisional Tiongkok
 
Mari bersyukur semua
atas kebajikan Tuhan!
Refrein:
Kasih perjanjianNya
sungguh nyata selamanya.
 
Langit-bumi ciptaanNya
mencerminkan kuasaNya. 
Refrein:

 
UmatNya dibebaskanNya
untuk hidup bersejaht’ra. 
Refrein:

 

DOA PEMBUKA

BACAAN ALKITAB      

ESTER 8:1-17

 

RENUNGAN

Ada banyak penderitaan terjadi karena kekuasaan jatuh ke tangan yang salah. Sejarah manusia menunjukkan tentang kisah kekuasaan yang menindas, kebijakan yang dibuat mencelakakan dan keputusan buruk menimbulkan peperangan. Padahal sejatinya kekuasaan adalah kepercayaan yang diberikan untuk membuat transformasi yang baik dan menyelamatkan kehidupan. Kekuasaan seharusnya menjadi alat untuk membuat kebijakan yang menghasilkan kesejahteraan, keadilan sosial dan perdamaian – bukan keuntungan pribadi atau kelompok dan mengancam kehidupan.

Kisah dalam bacaan hari ini tentang bagaimana Ester diberi kekuasaan untuk tujuan keselamatan umat Tuhan – bangsa Yahudi. Sebelumnya Haman seorang yang berkuasa merancangkan genosida untuk bangsa Yahudi, telah dihukum mati. Lalu raja Ahasyweros mempercayakan kekuasaan kepada Ester dan Mordekhai. Meskipun demikian dekrit Haman untuk membinasakan bangsa Yahudi masih berlaku. Ini situasi yang sulit, bagaimana menggunakan kekuasaan yang ada untuk membalikkan keadaan tanpa melanggar hukum.

Ester bersujud kepada raja, menangis dan memohon agar rancangan jahat Haman terhadap orang Yahudi dibatalkan. Ester memandang bahwa kekuasaan mestinya dipakai untuk mengubah keputusan yang membawa kematian menjadi keputusan yang membawa kehidupan. Mordekhai atas otorisasi raja, kemudian menulis surat edaran baru. Surat ini memberikan hak kepada orang Yahudi untuk mempertahankan diri, melindungi keluarga mereka dari serangan yang sudah terlanjur diizinkan sebelumnya melalui dekrit Haman. Ini bukan seruan untuk balas dendam tapi kebijakan penyelamatan: kesempatan untuk hidup. Hasilnya? Sukacita besar dialami bangsa Yahudi. Ketakutan berubah menjadi sorak-sirai dan penghormatan.

Setiap kita kadang mendapatkan kepercayaan dan diberi “kekuasaan” dalam bentuk: sebagai pemimpin, guru, orangtua, pengurus, pejabat atau dalam lingkup yang lainnya. Godaan terbesar dalam kekuasaan adalah menggunakan untuk kepentingan sendiri dan kelompok. Tapi dihadapan Tuhan, kekuasaan adalah mandat Ilahi: untuk memperjuangkan keadilan, melindungi yang lemah dan membuka jalan keselamatan bagi banyak orang. Mari berefleksi:

1.      Apakah kekuasaan yang dipercayakan – sekecil apapun sudah dipakai untuk memberkati dan menyelamatkan orang lain?

2.  Apakah kebijakan dan keputusan yang dibuat menambah beban orang lain atau membawa damai sejahtera?

Amin.

 

DOA SYAFAAT

·        Pemerintahan menggunakan "kekusaaan” untuk kebijakan yang mewujudkan perdamaian, keadilan sosial dan kesejahteraan yang merata

·         Gereja yang memahami lingkungannya dan menjadi terang.

 

NYANYIAN PENUTUP
PKJ 176:1,2 “TUHAN MEMBERIKAN KITA TANAH AIR”
Syair dan lagu: M. Karatem, 1998
 
Tuhan memberikan kita
tanah air yang merdeka.
Juga kedaulatan rakyat
di persada Indonesia.
Refrein:
Tuhan, ajarlah kami supaya arif bijaksana
serta senantiasa membukakan diri.
Bersemangat kasih, saling menjalin pengertian,
kami membina dan membangun bangsa ini.
 
Orang angkuh dan serakah
melecehkan keadilan;
oleh nafsu berkuasa
hukum rimba dihalalkan. Refrein:

Pujian, Keberanian dan Kemenangan dalam Tuhan

Sabtu, 26 April 2025

SAAT TEDUH

 

PUJIAN PEMBUKA

NKB 17 – Agunglah Kasih Allahku

 

Agunglah kasih Allahku, tiada yang setaranya;
Neraka dapat direngkuh, kartikapun tergapailah.
Kar’na kasihNya agunglah, Sang Putra menjelma,
Dia mencari yang sesat dan diampuniNya.

 

Reff

O kasih Allah agunglah! Tiada bandingnya!
Kekal teguh dan mulia! Dijunjung umatNya.

 

‘Pabila zaman berhenti dan tahta dunia pun lebur,
meskipun orang yang keji telah menjauh dan takabur,
namun kasihNya tetaplah, teguh dan mulia.
Anug’rah bagi manusia, dijunjung umatNya.


PEMBACAAN KITAB MAZMUR 150

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)

 

DOA PEMBUKA DAN FIRMAN

 

PEMBACAAN ALKITAB

1 Sam. 17: 32-51 dan Luk. 24: 36-40

 

RENUNGAN

Pujian, Keberanian, dan Kemenangan dalam Tuhan

Mazmur 150 mengajak kita untuk memuji Tuhan dengan segenap hati dan segala yang kita miliki. Pemazmur menegaskan bahwa segala sesuatu yang bernafas harus memuji Tuhan. Pujian kepada Tuhan bukan hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan hidup kita. Pujian ini lahir dari keyakinan bahwa Tuhan adalah Allah yang berkuasa, yang setia menyertai umat-Nya.

Hari ini, kita akan melihat bagaimana pujian kepada Tuhan terwujud dalam kehidupan nyata melalui kisah Daud dalam 1 Samuel 17:32-51 dan pengalaman para murid dalam Lukas 24:36-40.

1.       Keberanian dari Iman (1 Samuel 17:32-51)
Daud adalah seorang pemuda yang berani menghadapi Goliat bukan karena kekuatannya sendiri, tetapi karena keyakinannya kepada Tuhan. Ketika orang lain gentar, Daud memiliki keberanian karena ia tahu Tuhan yang ia sembah jauh lebih besar daripada musuhnya. Keberanian Daud adalah bentuk pujiannya kepada Tuhan—bukan hanya dalam nyanyian, tetapi dalam tindakan nyata yang mempercayakan segalanya kepada Tuhan.

2.       Damai Sejahtera dalam Kristus (Lukas 24:36-40)
Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid yang ketakutan. Kata pertama yang Ia ucapkan adalah, "Damai sejahtera bagi kamu!" Murid-murid awalnya ragu dan takut, tetapi Yesus menunjukkan bahwa Ia benar-benar hidup. Kebangkitan Yesus adalah bukti kemenangan-Nya atas dosa dan maut, serta kepastian bagi kita bahwa Tuhan layak untuk dipuji dalam segala keadaan.

3.       Pujian sebagai Gaya Hidup (Mazmur 150)
Mazmur 150 mengajarkan bahwa pujian kepada Tuhan bukan hanya untuk saat-saat tertentu, tetapi harus menjadi gaya hidup. Daud memuji Tuhan dengan keberaniannya, para murid akhirnya memuji Tuhan setelah melihat kebangkitan-Nya, dan kita pun dipanggil untuk memuji Tuhan dalam segala hal yang kita lakukan.

Renungan hari ini mengingatkan kita bahwa pujian kepada Tuhan bukan sekadar nyanyian, tetapi juga keberanian dalam iman dan keyakinan akan penyertaan-Nya. Seperti Daud yang berani melawan Goliat dan seperti murid-murid yang dikuatkan oleh kebangkitan Yesus, kita pun dipanggil untuk hidup dalam pujian yang nyata: mempercayai Tuhan, bertindak dengan keberanian, dan membawa damai sejahtera dalam hidup kita.

Marilah kita terus memuji Tuhan dengan seluruh hidup kita, karena Ia adalah Allah yang berkuasa, setia, dan selalu menyertai kita.


DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

Keluarga yang berbagi bercerita. 

 

NYANYIAN PENUTUP

NKB 17 – Agunglah Kasih Allahku

 

Andaikan laut tintanya dan langit jadi kertasnya,
andaikan ranting kalamnya dan insan pun pujangganya,
takkan genap mengungkapkan hal kasih mulia
dan langit pun takkan lengkap memuat kisahnya.

 

Reff

O kasih Allah agunglah! Tiada bandingnya!
Kekal teguh dan mulia! Dijunjung umatNya.

TATA IBADAH HARIAN

Jumat, 25 April 2025

 

 

Pujian Pembukaan

KJ. 5 : 1 – 2 – TUHAN ALLAH, NAMA – MU

 

Tuhan Allah nama – Mu kami puji dan masyurkan;

isi dunia sujud di hadapanMu, ya Tuhan!

Bala sorga menyembah Dikau, Khalik semesta.

 

Kerubim dan seraphim memuliakan Yang Trisuci;

para rasul dan nabi, martir yang berjubah putih,

G’reja yang kudus, esa, kepada – Mu menyembah.

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang anggota persekutuan membacakan Mazmur 150

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       1 Samuel 17:19-32 

·       Kisah Para Rasul 5:17-26

 

Pujilah Tuhan karena Kuasa-Nya

 

Ketika Daud sampai di lembah Tarbantin untuk mengirimkan makanan sebagaimana diperintahkan ayahnya, Daud mendapati Goliat, orang Filistin mengucapkan cemoohan kepada umat Israel. Lalu ketika Saul mendengar perkataan Daud dari beberapa orang, ia memanggil Daud, dan Daud berkata;

 

Berkatalah Daud kepada Saul: "Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu." (1 Samuel 17:32) 

 

Daud maju berperang bukan karena sombong namun karena Tuhan dan umat-Nya dicemooh. 

Tuhan adalah pokok pujian (Mzm. 150), dan patut dipuji karena kebesaran-Nya, dan untuk itu Daud mau melawan Goliat, mewakili umat Tuhan.

Tuhan adalah sumber pertolongan juga dialami oleh para rasul. Ketika mereka ditangkap dan dipenjarakan oleh orang Saduki karena iri, para rasul dibebaskan oleh malaikat Tuhan dan membawa mereka keluar dengan pesan supaya memberitakan Injil.

 

Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya: "Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak." (Kisah Para Rasul 5:19-20)  

 

Orang menjadi bingung karena tidak ada yang rusak, dan para rasul ditemukan sedang mengajar di Bait Allah.

Tuhan berkuasa atas apapun juga. Oleh karena itu Daud tidak rela nama Tuhan direndahkan oleh orang Filistin. Sebagai umat, bukankah hal tersebut patut kita lakukan sebagai bagian dari pujian bagi Tuhan.

 

Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya! (Mazmur 150:6) 

 

Hendaknya kita pun memuji Tuhan.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Pemerintah melakukan program yang memikirkan kesejahteraan rakyat.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ. 5 : 5 – 6 – TUHAN ALLAH, NAMA – MU

 

Tiap hari nama – Mu kami puji dan muliakan,

kini dan selalu t’rus sampai kesudahan zaman.

Buat kami bertekun hingga Hari Datang – Mu.

 

Tuhan, kasihanilah! Kasihani kami ini;

dalam cahya kurnia tuntun yang telah Kaupilih.

Kau Harapan umatMu: kasihMu kekal teguh!

 

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025