Kamis, 1 Mei 2025
NYANYIAN PEMBUKA
https://youtu.be/pzfC-r1HemQ?si=a-eAsI94JeafMgoB
DOA PEMBUKA
BACAAN ALKITAB Yesaya 5: 11-17
RENUNGAN
Sekarang ini banyak, banyak orang mengupayakan keseimbangan dalam hidup mereka. Keseimbangan ini dianggap menjadi hal yang penting untuk menjaga stabilitas setiap orang yang menjalani kehidupan. Salah satu contohnya adalah dengan berolahraga setelah bekerja. Beberapa tempat olahraga indoor saat ini diminati oleh banyak orang, termasuk di GKI Serpong. Setiap Senin malam, ada kegiatan bermain bulu tangkis di lokasi yang ditetapkan bersama dalam grup Whatsapp. Kegiatan olahraga lain seperti ping-pong dan catur juga diselenggarakan di gereja kita, bahkan dilombakan antar wilayah. Menarik, bukan?
Keseimbangan hidup di tengah kesibukan pekerjaan (Ing. work-life balance) bukanlah sesuatu yang baru. Orang-orang di masa Perjanjian Lama, secara khusus dalam bacaan kita hari ini juga melakukannya, walaupun dengan cara yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Sebuah kritik dari nabi Yesaya kali ini memunculkan gambaran kehidupan pada masa itu. Orang-orang bisa bersukaria dengan minum anggur hingga mabuk, bukan hanya untuk menghangatkan badan. Mereka sibuk dengan urusan dan kesenangannya sendiri, lalu lupa dengan Tuhan yang telah menolong dan menyertai mereka. Dalam keseharian mereka, mereka bekerja dan menuai, menikmati hasil dari tanah yang diberikan Tuhan kepada mereka. Namun, mereka lupa pada Tuhan karena sibuk menyenangkan hati dan diri mereka sendiri.
Mereka lupa kepada Tuhan yang telah memberikan mereka kesempatan untuk menikmati semua yang menyenangkan ini. "Kecapi dan gambus, rebana dan suling serta anggur terdapat dalam perjamuan-perjamuan mereka, tetapi perbuatan TUHAN tidak dipandangnya dan pekerjaan TUHAN tidak dilihatnya" (ay. 12, TB).
Tuhan tidak menentang hal-hal yang menyenangkan hati manusia. Hanya saja, semuanya harus seimbang, termasuk juga manusia harus mengingat Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan pekerjaan, hiburan, dan juga spiritual harus seimbang. Jangan sampai kita lupa untuk menyenangkan hati Tuhan, dan berfokus hanya pada kesenangan dan kepuasan pribadi. Tuhan harus ada dalam setiap aspek kehidupan kita, karena Dialah yang punya segalanya.
Mari kita juga tidak lupa untuk selalu mengingat Tuhan, menyeimbangkan kehidupan kita dengan kehadiran-Nya yang selalu beserta kita. Kiranya keseimbangan itu juga membuat kita terhindar dari hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Amin.
DOA SYAFAAT DAN PENUTUP
1. Kaum muda yang kritis dalam berpikir dan bertindak
2. Kesehatan orang-orang terkasih
3. Bangsa dan negara
NYANYIAN PENUTUP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar