Kasih Allah

(Sabtu, 31 Agustus 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

YA ALLAH, KASIH-MU BESAR

(PKJ 212)

 

Ya Allah, kasih-Mu besar,

lebih besar dari segala,

tiada terduga dalamnya,

tiada terjangkau luasnya.

Ya Yesus, kasih-Mu besar,

lebih besar dari segala.

Hidup kekal Engkau beri

dan aku hidup berseri!


Refrein:

    Dalam doa aku bersyukur

    atas limpah kasih-Mu.

    Ajar aku mengasihi-Mu

    dan sesama manusia.


Pembacaan Mazmur 42: 1-2, 6-9

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : Hosea 3: 1-5

Perjanjian Baru    : Yohanes 18: 28-32


Renungan 


Kupejamkan mata ini
Mencoba 'tuk melupakan
Segala kenangan indah
Tentang dirimu, tentang mimpiku

Semakin aku mencoba
Bayangmu semakin nyata
Merasuk hingga ke jiwa
Tuhan, tolonglah diriku

Entah di mana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana kau rindukan aku?
Seperti diriku yang s'lalu merindukanmu
Selalu merindukanmu

Tak bisa aku ingkari
Engkaulah satu-satunya
Yang bisa membuat jiwaku
Yang pernah mati menjadi berarti
Namun kini kau menghilang

Bagaikan ditelan bumi
Tak pernahkah kau sadari
Arti cintamu untukku?

Entah di mana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana s'lalu rindukan aku?
Seperti diriku yang s'lalu merindukanmu
Selalu merindukanmu    


    Kata-kata di atas merupakan lirik lagu Hampa yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Ari Lasso. Setiap kalimat yang terkandung di dalamnya menggambarkan tentang seseorang yang sangat mengasihi dan merindukan kekasihnya. Dikisahkan bahwa ada seseorang yang telah ditinggalkan kekasihnya, namun dia tetap merindukan kahadiran kekasihnya itu dalam hidupnya. Dia sudah berusaha melupakannya namun tidak bisa. Sekalipun kekasihnya telah pergi, dia selalu merindukannya. Hidupnya terasa hampa tanpa kehadiran sang kekasih yang sangat dicintainya. 


    Begitulah juga yang dirasakan Allah dalam berelasi dengan umat kepunyaan-Nya. Sekalipun umat-Nya telah hidup jauh dari kehendak Allah, namun Allah tetap mengasihi dan merindukan kehadiran umat di sisi-Nya. Hal itulah yang digambarkan dalam kitab Hosea 3: 1-5. Pada masa pelayanan Hosea, orang Israel yang adalah umat kepunyaan TUHAN telah hidup jauh dari TUHAN. Mereka tidak lagi setia kepada TUHAN. Mereka berpaling kepada ilah-ilah lain yang ada di sekitar mereka. Namun demikian, TUHAN tetap mencintai mereka dengan tulus. TUHAN tetap berusaha untuk merengkuh dan merangkul mereka dalam dekapan cinta kasih-Nya. 


    Hal yang sama juga dilakukan oleh Kristus dalam karya-Nya di tengah dunia. Sekalipun orang-orang yang ada di sekitar-Nya menolak Dia dan memperkarakan Dia di hadapan Pontius Pilatus, namun Dia tetap menyatakan kasih-Nya kepada mereka. Dia berusaha untuk tetap tidak melakukan perlawanan dengan kekerasan, namun Dia tetap menyatakan kasih kepada mereka, supaya mereka mau berubah dan mendekat kepada-Nya. Dia tetap mengasihi mereka dan menanti mereka bertobat dan berbalik kepada-Nya.


    Melalui dua bacaan kita hari ini, kita diingatkan tentang besar-Nya cinta kasih Allah kepada umat-Nya. Allah tidak pernah membiarkan umat-Nya jauh dari-Nya. Dia tetap menyatakan kasih-Nya, sekalipun umat-Nya melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Oleh karena itu, sebagai umat-Nya, Apakah kita mau menyambut cinta kasih Allah yang besar ini dengan hidup bersama-Nya? Maukah kita membalas cinta kasih Allah yang sedemikian besar dengan hidup dalam kehendak-Nya? Akankah kita membiarkan cinta kasih Allah yang besar itu kita sambut dengan kasih yang besar pula kepada-Nya? Marilah kita merenungkannya. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar setiap keluarga dapat hidup dalam kasih satu dengan yang lain dan dapat saling mengampuni.


Nyanyian Penutup

 

'KU B'RIKAN BAGIMU TUBUHKU, DARAHKU

(NKB 84: 1, 2, 3)


'Ku b'rikan bagimu tubuh-Ku, darah-Ku,

Engkau pun 'Ku tebus, selamat jiwamu.

Bagimu 'Ku b'ri hidup-Ku; apakah balasmu?

Bagimu 'Ku b'ri hidup-Ku; apakah balasmu?


Tahta-Ku mulia; dan rumah yang gerlap,

telah 'Ku tingggalkan, demi dunia gelap.

'Ku tinggalkan semuanya; apakah balasmu?

'Ku tinggalkan semuanya; apakah balasmu?


'Ku sudah disesah, tersiksa dan pedih,

supaya hilanglah dosamu yang keji.

'Ku pikul salib bagimu; apakah balasmu?

'Ku pikul salib bagimu; apakah balasmu?

 TATA IBADAH HARIAN

Jumat, 30 Agustus 2024

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 439 : 1 – 2  Bila Topan K’ras Melanda Hidupmu

 

Bila Topan k’ras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu,

berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya.

 

Refrein :

Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ’kan kagum oleh kasih-Nya.

Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya.

 

Adakah beban membuat kau penat, salib yang kaupikul menekan berat?

Hitunglah berkat-Nya, pasti kau lega dan bernyanyi t’rus penuh bahagia!  

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang Anggota Persekutuan Membacakan Mazmur 45:1-3, 7-10 

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Kidung Agung 2:1-7 

·       Yakobus 1:9-16

 

Tuhan Memberi yang Baik

 

Kata-kata yang indah disampaikan Salomo tentang kasih antara Tuhan dan umat-Nya. Ungkapan tentang bunga, apel dan ungkapan indah lainnya adalah pernyataan cinta kasih dalam saling memuji dan mengagumi sambil mengingatkan kepada umat;

 

Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya! (Kidung Agung 2:7) 

 

Kasih Tuhan begitu besar kepada umat-Nya. Dia menjagai umat-Nya dengan baik.

 

Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran. Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu. (Mazmur 45:7-8)

 

Raja menjadi alat di tangan Tuha untuk menyatakan kebaikan-Nya, dan Yakobus mengingatkan kepada umat tentang hidup bersyukur dengan keadaannya dan tidak menyombongkan diri karena setiap kita akan lenyap (Yak. 1:9-11). Juga supaya kita tidak menganggap Tuhan merancangkan yang jahat kepada umat-Nya (Yak. 1:12-16), itu semua karena keinginan kita. Karena itu nasehat Yakobus:

 

Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya. (Yakobus 1:17-18) 

 

Tuhan merancangkan yang baik, indah dan manis dalam hidup kita.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Perserikatan Bangsa – Bangsa mengambil perang penting untuk perdamaian dunia.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 439 : 3 – 4  Bila Topan K’ras Melanda Hidupmu

 

Bila kau memandang harta orang lain ingat janji Kristus yang lebih permai

Hitunglah berkat yang tidak terbeli milikmu di sorga tiada terperi.

 

Refrein :

Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ’kan kagum oleh kasih-Nya.

Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya.

 

Dalam pergumulanmu di dunia janganlah kuatir, Tuhan adalah!

Hitunglah berkat sepanjang hidupmu, yakinlah, malaikat menyertaimu!

COBAAN HARUS DICOBAIN (?) - Kamis, 29 Agustus 2024

NYANYIAN PEMBUKA

PELANGI KASIH-NYA
Apa yang kau alami kini
Mungkin tak dapat
Engkau mengerti
Cobaan yang engkau alami
Tak melebihi kekuatanmu
Tuhanmu tak akan memberi
Ular beracun pada yang minta roti
Satu hal tanamkan di hati
Indah semua yang Tuhan b'ri
Tangan Tuhan sedang merenda
Suatu karya yang agung mulia
Saatnya kan tiba nanti
Kau lihat pelangi kasih-Nya


DOA PEMBUKA


BACAAN ALKITAB    Yakobus 1: 1-8


RENUNGAN

Dalam suratnya kepada jemaat Kristen Yahudi yang tersebar, Yakobus, saudara tiri Yesus, menyampaikan nasihat yang sangat relevan bagi kita semua yang hidup di dunia yang penuh tantangan ini. Ia mengajak kita untuk tidak melihat pencobaan sebagai hukuman atau kutukan, melainkan sebagai kesempatan untuk bertumbuh dan menjadi dewasa secara rohani.

Yakobus menggambarkan pencobaan sebagai ujian yang menguji ketahanan iman kita. Seperti emas yang dimurnikan dalam api, pencobaan dapat memurnikan iman kita, menghilangkan ketidakmurnian dan keraguan, sehingga menghasilkan iman yang lebih kuat dan murni.

Contohnya, ketika kita menghadapi kesulitan keuangan, kita mungkin tergoda untuk meragukan kebaikan Allah. Namun,jika kita tetap berpegang teguh pada iman kita, percaya bahwa Allah akan menyediakan kebutuhan kita, kita akan keluar dari pencobaan itu dengan iman yang lebih kuat dan kepercayaan yang lebih dalam kepada Allah.

Mari kita renungkan kisah Nick Vujicic, seorang pria yang lahir tanpa lengan dan kaki. Ia menghadapi pencobaan yang luar biasa sejak lahir. Namun, ia tidak menyerah pada keputusasaan. Ia memilih untuk melihat kondisinya sebagai kesempatan untuk menginspirasi orang lain dan membagikan kasih Allah. Melalui imannya yang teguh, Nick berhasil mengatasi keterbatasan fisiknya dan menjadi seorang motivator yang sukses.

Ketika kita menghadapi pencobaan dengan sabar dan tekun, kita akan mengembangkan kedewasaan rohani. Kedewasaan ini bukan hanya tentang pengetahuan agama, tetapi juga tentang karakter yang terbentuk melalui pengalaman menghadapi kesulitan. Seperti seorang atlet yang berlatih keras untuk mencapai puncak performanya, kita juga perlu "berlatih" melalui pencobaan untuk mencapai kedewasaan rohani.

Misalnya, ketika kita menghadapi konflik dengan orang lain, kita mungkin tergoda untuk membalas dendam atau menyimpan dendam. Namun, jika kita memilih untuk mengampuni dan mencari rekonsiliasi, kita akan bertumbuh dalam kasih dan pengampunan, yang merupakan ciri-ciri kedewasaan rohani.

Yakobus juga menekankan pentingnya hikmat dalam menghadapi pencobaan. Hikmat ilahi memungkinkan kita untuk melihat pencobaan dari perspektif yang benar, yaitu sebagai sarana pertumbuhan rohani, bukan sebagai beban yang tak tertahankan. Hikmat juga membantu kita membuat keputusan yang bijaksana dan mengambil tindakan yang tepat dalam menghadapi pencobaan.

Ketika kita dihadapkan pada godaan untuk melakukan sesuatu yang salah, hikmat ilahi akan mengingatkan kita akan konsekuensi dari tindakan kita dan menuntun kita untuk memilih jalan yang benar.

Yakobus meyakinkan kita bahwa Allah adalah sumber hikmat yang tak terbatas. Ketika kita kekurangan hikmat, kita diajak untuk memintanya kepada Allah dengan iman yang teguh. Allah, yang murah hati dan tidak pernah mencela, akan memberikan hikmat yang kita butuhkan untuk menghadapi pencobaan.

Kita dapat berdoa seperti Salomo, yang meminta hikmat kepada Allah untuk memimpin bangsa Israel. Allah tidak hanya memberikan hikmat kepada Salomo, tetapi juga kekayaan dan kehormatan, karena ia meminta dengan iman dan motivasi yang benar.

Hari ini kita belajar bahwa pencobaan adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan manusia. Namun, melalui iman kepada Allah, ketekunan dalam menghadapi kesulitan, dan penerapan hikmat ilahi, kita dapat menghadapi pencobaan dengan ketabahan dan bahkan bertumbuh melalui pengalaman tersebut. Pencobaan-pencobaan ini harus dijalani, "dicobain" bersama dengan Sang Sumber Kekuatan kita.

Marilah kita selalu ingat untuk bersandar pada Allah dalam setiap situasi,percaya bahwa Ia akan memampukan kita mengatasi setiap tantangan yang kita hadapi. Seperti Nick Vujicic yang mengubah keterbatasannya menjadi kekuatan, kita juga dapat menemukan makna dan tujuan di tengah pencobaan, dengan pertolongan Allah. Amin.


DOA SYAFAAT

  • Gereja memberikan kesempatan bagi anak muda untuk berkreasi
  • Situasi bangsa dan negara Indonesia


NYANYIAN PENUTUP
NKB 170: 1    JALAN HIDUP TAK SELALU
Jalan hidup tak selalu 
tanpa kabut yang pekat,
namun kasih Tuhan nyata 
pada waktu yang tepat.
Mungkin langit tak terlihat 
oleh awan yang tebal,
di atasnyalah membusur 
p’langi kasih yang kekal.

Ref.
Habis hujan tampak p’langi 
bagai janji yang teguh,
di balik duka menanti 
p’langi kasih Tuhanmu.

Kenalan Yuk! - 28 Agustus 2024

 

Tataibadah Harian

Rabu, 28 Agustus 2024

 

Kenalan Yuk!

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah 1 Raja-raja 6.15-38 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“SEGALA PUJI BAGI-NYA”

Nyanyikanlah Kidung Baru 93 bait 1 dan 2

 

Segala puji bagi-Nya

di takhta mulia,

Yang sudah memb'ri Putra-Nya

kepada dunia.

 

            Puji nama-Nya, puji nama-Nya

            mari pujilah nama-Nya!

            Puji nama-Nya, puji nama-Nya

            mari pujilah nama-Nya!

 

O Nama Yesus mulia

di alam semesta

Malaikat t'rus memuji-Nya

di sorga yang baka.

 

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 11 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Yohanes 15.16-25

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

Kalau kita berkenalan, biasanya kita menyebutkan beberapa hal. Selain nama, alamat atau etnisitas kita biasa juga disebut. Misalnya, Saya Joko, tinggal di Jakarta, lahir di Medan.

 

Namun jika bicara tentang hakekat diri, dalam Injil Yohanes kita disebut berasal dari Allah.

 

Hal ini disampaikan Yesus ketika mengingatkan murid-Nya tentang asal-usul-Nya. Injil Yohanes memang berisikan catatan bagi pengikut Yesus, yang dimaksudkan untuk menguatkan iman, yang berujung pada sikap dan perilaku kita.

 

Jadi kalau kita mengenalkan diri kita, jangan lupa menyebut bahwa kita berasal dari Allah. Tidak perlu diungkapkan dengan bunyi, yang membuat orang lain mendengarnya. Namun orang bisa mengenal kita dari sikap hidup yang kita perlihatkan.

 

Hal ini dikontraskan dengan dunia, yang disebut membenci Yesus. Dunia merupakan bahasa kiasan untuk segala perilaku yang sifatnya sementara, bertentangan dengan yang kekal. Segala keinginan yang lahir dari dunia hanya bertahan sebentar. Akan tetapi keinginan yang berasal dari Allah akan terus menerus hidup, bahkan sampai selamanya.

 

Yesus menyebut diri-Nya berasal dari Allah. Itu artinya segala keinginan (yang kemudian diwujudkan) Yesus adalah segala sesuatu yang sifatnya kekal, tak tergoyahkan oleh waktu dan tempat. Di mana dan kapan pun sifat itu dimunculkan, dia akan mendatangkan manfaat yang sama baiknya, tanpa melihat siapa yang menghadirkannya.

 

Sebagai pengikut Yesus, kita juga perlu menyadari ini. Sifat-sifat yang lahir dari Allah akan membuahkan hal-hal yang ditulis Paulus dalam Galatia 5.22-23. Kita bisa membacanya lalu memikirkan bagaimana cara memperlihatkannya kepada sesama dalam hidup yang terbatas ini.

 

Selamat memulai!  

 

 

 

 

Doa Syafaat

Mari doakan anggota jemaat memahami makna pelayanan dalam kehidupan berjemaat, supaya pelayanan yang dilakukannya jadi lebih bernilai dan berguna bagi yang dilayaninya

 

 

Nyanyian bersama

“DI DUNIA YANG PENUH CEMAR“

Nyanyikanlah Kidung Baru 204 bait 1 dan 2

 

Di dunia yang penuh cemar

antara sesamamu

hiduplah saleh dan benar;

nyatakan Yesus dalammu.

 

            Nyatakan Yesus dalammu                                   

            Nyatakan Yesus dalammu

            Sampaikan firman dengan hati teguh

            Nyatakan Yesus dalammu

 

Hidupmu kitab terbuka

dibaca sesamamu;

Apakah tiap pembacanya

melihat Yesus dalammu?

 

KELUARGA

(Senin, 26 Agustus 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

KELUARGA HIDUP INDAH

(PKJ 289: 1, 3)

 

Keluarga hidup indah

bila Tuhan di dalamnya.

Dengan kasih yang sempurna

Tuhan pimpin langkahnya.


Refrein:

    T'rima kasih pada-Mu, Tuhan

    Kau bimbing kami selamanya.

    Segala hormat, puji dan syukur

    Kami panjatkan kepada-Mu.


Keluarga hidup indah,

bila Tuhan pemimpinnya.

Dalam suka, dalam duka

kita dalam tangan-Nya.

(kembali ke refrein)


Pembacaan Mazmur 11

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : 1 Raja-Raja 5: 13-18

Perjanjian Baru    : Efesus 5: 21 - 6:9


Renungan 

    Keluarga adalah tempat di mana seseorang dibentuk oleh Tuhan untuk menjadi pribadi yang bertumbuh dan bertanggung jawab. Di tempat inilah Tuhan menitipkan umat ciptaan-Nya untuk belajar kehidupan dan membekali diri menghadapi masa depan dengan segala tantangannya. Sebab itulah, keluarga menjadi komunitas yang paling penting dan berpengaruh dalam kehidupan seseorang. Apa yang mereka alami di tengah keluarganya akan menumbuhkan sikap dan perilaku tertentu yang akan terus dibawanya di tengah kehidupan ini.

    Mencermati pentingnya peran keluarga di tengah kehidupan, Tuhan membekali kita dengan firman-Nya yang menuntun kita agar dapat membentuk keluarga yang sesuai dengan kehendak-Nya. Bacaan kita dalam Efesus 5:21-6:9 memberitakan kepada kita tentang pola-pola relasi macam apa yang perlu untuk kita bangun dalam keluarga kita masing-masing. Di sana diungkapkan tentang bagaimana seharusnya suami, istri, orang tua, anak dan orang-orang yang bekerja dalam sebuah rumah menghadirkan dirinya di tengah keluarga. 

    Masing-masing dipanggil untuk menghadirkan diri sebagai orang yang menerapkan kasih Allah di tengah kehidupan keluarga. Seorang istri dipanggil untuk memiliki ketundukan kepada suami yang mengasihinya. Seorang suami dipanggil untuk menyatakan kasihnya kepada istrinya, seperti Kristus mengasihi umat-Nya. Seorang anak dipanggil untuk hidup dalam ketaatan dan rasa hormat kepada orang tuanya. Para orang tua dipanggil untuk menjaga dan merawat anak-anaknya denga memberikan pendidikan yang baik kepada mereka. Demikian juga dengan para pekerja yang bekerja dalam sebuah keluarga dipanggil untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan tulus hati dan takut akan Tuhan. Dan orang-orang yang mempekerjakan orang lain dalam keluarganya juga dipanggil untuk dapat menunjukkan kasihnya kepada mereka.  

    Apa yang diungkapkan dalam firman Tuhan ini tentu menjadi hal yang penting untuk diperhatikan oleh setiap orang yang tinggal dalam sebuah keluarga. Sebab dengan menaati perintah ini berarti kita telah berperan untuk menciptakan kehidupan keluarga yang lebih baik dan benar di hadapan Tuhan dan sesama. Oleh karena itu, marilah kita berupaya untuk selalu menyadari peran kita masing-masing dalam kehidupan keluarga kita. Wujudkanlah apa yang menjadi kehendak Allah ini dengan baik, supaya kehidupan keluarga kita tetap menjadi kehidupan yang harmonis, baik, dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar setiap keluarga dapat dimampukan untuk terus membangun kehidupan yang berkenan kepada Allah, sehingga apapun tantangan dan rintangan yang datang dapat dihadapi dengan baik.


Nyanyian Penutup

 

INILAH RUMAH KAMI

(PKJ 288: 1, 2)


Inilah rumah kami,

rumah yang damai dan senang;

siapa yang menjamin?

Tak lain Tuhan sajalah


Refrein:

    Alangkah baik dan indah,

    jikalau Tuhan beserta;

    sejahtera semua,

    sekeluarga bahagia.


Betapalah mesranya,

ayah dan ibu contohnya;

semua anak-anak

ikut teladan tindaknya.

(kembali ke refrein)


FIGHT, FIGHT, LOSE, FIGHT HARDER - Selasa, 27 Agustus 2024

Selasa, 27 Agustus 2024 – FIGHT, FIGHT, LOSE, FIGHT HARDER


NYANYIAN PEMBUKA

KJ 417:1,8 “SERAHKAN PADA TUHAN”

Serahkan pada Tuhan seluruh jalanmu;
kuatirmu semua ditanggungNya penuh.
Sedangkan angin lalu dituntun tanganNya,
pun jalan di depanmu, Tuhan mengaturnya.
 
Alihkanlah, ya Tuhan, segala kemelut
dan ajar kami pula berjuang bertekun.
Setia Kau menjaga, membimbing umatMu
di dalam perjalanan menuju sorgaMu.



DOA PEMBUKA


BACAAN ALKITAB      

Mazmur 11

 

RENUNGAN

Bagaimana jika apa yang kita perjuangkan dilawan oleh kekuatan yang sangat besar dan seolah kita tak mampu melawannya? Ketika seseorang berusaha untuk benar dan jujur namun orang-orang sekitarnya berbuat sebaliknya. Karena kejujuran itu dimusuhi. Apakah kita akan tetap memperjuangkan kebenaran dan kejujuran itu? Ketika seseorang berusaha berjuang untuk keluarganya, namun orang-orang sekitar menasihati untuk mundur dan menyerah kalah saja. Adakah iman dan perjuangan kita goyah?

Mazmur 11, merupakan kidung Daud yang menceritakan tentang masalah besar yang ia hadapi. Ketika Daud diurapi menjadi raja oleh Allah, Saul memburu dan hendak membunuh Daud. Kemudian kawan-kawan Daud memberi nasihat, "Terbanglah ke gunung seperti burung!" Sebab, lihat orang fasik melentur busurnya, mereka memasang anak panahnya pada tali busur, untuk memanah orang yang tulus hati di tempat gelap.” Mereka memperingatkan Daud bahwa orang-orang jahat berusaha menyerangnya dari tempat yang tersembunyi. Lalu mereka bertanya: “Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?” Seolah mereka ingin mengatakan kepada Daud yang dalam keadaan terjepit, “Pergi saja, bersembunyi dari kejaran Saul. Tapi jika kekuatan dan pertahananmu runtuh, apa yang masih bisa dilakukan? Menyerah saja, tidak perlu berjuang lagi!”

Namun Daud tidak mendengarkan nasihat kawan-kawannya, ia mengatakan: “Pada Tuhan aku berlindung”. Bagi Daud, Tuhanlah sumber perlindungan bagi dirinya meskipun ada di saat berat, seolah kalah dan tidak ada jalan keluar. Tuhan yang ada di bait kudus, tahta-Nya di Surga, tapi mata-Nya mengamati dan menguji manusia. Daud tahu ini adalah ujian baginya untuk tetap teguh dan berjuang bersama Tuhan. Daud mengimani bahwa Tuhan adil dan mengasihinya.

Ketika kita ada di situasi yang berat dan seolah ingin menyerah, serukan dalam hati Fight, fight, lose, fight harder.” Berjuanglah bersama Tuhan yang melindungi dan mengasihi kita. Berjuang lebih keras lagi ketika (seolah) kalah. Berjuang lebih keras lagi untuk pasangan, anak dan orangtua. Berjuang keras lagi untuk orang-orang yang kita kasihi. Berjuang keras lagi untuk memegang kebenaran dan kejujuran. Berjuang lebih keras lagi untuk kehidupan yang lebih baik. Amin.

 

DOA SYAFAAT

·      Gereja peduli kesehatan

·      Tenaga medis

 

NYANYIAN PENUTUP

NKB 207:1,3 “TAAT, SETIA, BERTEKAD YANG BULAT”

Taat, setia, bertekad yang bulat,
itulah janji Tuhan padamu.
Di bawah panji yang mulia berdaulat,
kami ‘kan angkat perang bagimu.
Refrein:
Angkat semboyan, jangan diamkan!
Tiup serunai dan maju terus!
Angkat semboyan, jangan diamkan!
Kristuslah Raja serta Penebus!


Taat, setia, teguh bersekutu
dengan Engkau, ya Pemimpin besar.
Kar’na penuh kasih sayang padaMu
kami sedikit pun tidak gentar.*Refrein:

Taat, setia, ya Raja abadi,
pimpinlah kami berjuang terus.
Tundukkanlah kehendak hati kami,
buat di sana takhtaMu kudus. *Refrein:





Doa Tanpa Maksa - 24 Agustus 2024

 

Tataibadah Harian

Sabtu, 24 Agustus 2024

 

Doa Tanpa Maksa

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah 1 Raja-raja 5.1-12 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“JIKA JIWAKU BERDOA”

Kidung Jemaat 460 bait 1 dan 2

 

Jika jiwaku berdoa

kepada-Mu, Tuhanku

ajar aku t’rima saja

pemberian tangan-Mu

dan mengaku s’perti Yesus

di depan sengsara-Nya:

Jangan kehendakku, Bapa,

kehendak-Mu jadilah.

 

Apa juga yang Kautimbang

baik untuk hidupku

biar akupun setuju

dengan maksud hikmat-Mu, –

menghayati dan percaya,

walau hatiku lemah:

Jangan kehendakku, Bapa,

kehendak-Mu jadilah.

 

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 84 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Lukas 11.5-13

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

Berdoa. Kapan kita melakukannya?

 

Mungkin itu merupakan kebiasaan. Rutinitas yang kita lakukan setiap hari, setiap bangun tidur, mau makan, dan sebelum tidur.

 

Akan tetapi kita lebih merasa berdoa ketika sangat membutuhkan pertolongan di saat terdesak oleh pergumulan atau masalah. Khususnya, masalah yang tidak dapat kita atasi sendiri.

 

Terus terang, masalah kita itu luar biasa banyak. Dari yang skalanya kecil, seperti sakit perut karena belum makan, atau kulit gatal karena digigit nyamuk, sampai yang superbesar seperti digugat cerai oleh pasangan hidup atau ditinggal mati oleh kerabat terkasih. Jika dihitung, wah, susah deh...

 

Namun, sebagai orang kristen, kita diajar minta pertolongan Tuhan. Ia, yang kita yakini Sumber segala sesuatu, tentu sanggup menolong kita. Nah, itulah yang kita lakukan saat berdoa, yakni menyampaikan kesulitan kita menjalani hidup di hadapan Tuhan.

 

Tuhan memiliki segala yang kita butuhkan dalam menghadapi persoalan kita. Ditambah, pribadi-Nya yang peduli terhadap kita, maka sebenarnya kita tinggal bilang sama Dia kalau kita membutuhkan sesuatu. Apalagi Dia mengatakan, “Mintalah, maka kamu akan mendapat.” Kurang apa lagi?

 

Memang benar, ketika berdoa, kita bisa menyampaikan permintaan kita kepada-Nya. Contoh, saat sakit, kita minta sembuh. Bukankah kesembuhan juga datang dari-Nya? Atau, kala kita mengalami kesulitan mencari pekerjaan, kita menyampaikannya kepada Tuhan. Bukankah Dia juga bisa menyediakannya bagi kita?

 

Tentu tidak salah berpandangan demikian. Akan tetapi jika kemudian kita berdoa dengan memaksakan keinginan kita, ada yang salah. Bukankah Yesus juga mengajarkan doa dengan rumusan, “...jadilah kehendak-Mu?”

 

Saat berdoa, kita diberi kebebasan meminta banyak hal. Akan tetapi bukan berarti segalanya pasti dikabulkan Tuhan. Dia, pribadi yang sangat baik, tentu tahu apa yang baik bagi kita. Itulah yang akan diberikan-Nya kepada kita. Ajakan agar meminta sesuatu kepada Tuhan sesungguhnya merupakan ajakan agar kita berkomunikasi dengan Dia. Supaya kita tidak kehilangan kontak dengan Dia. Supaya kita tetap terhubung dengan Tuhan.

 

Jika kita terhubung dengan Tuhan, hidup jadi lebih enak dijalani, betapa pun masalah tidak serta merta hilang dari hadapan kita. Dalam kondisi terhubung dengan Tuhan, kita dimampukan sabar menjalani tiap masalah. Tidak tergesa-gesa dan cenderung merusak atau mengganggu kehidupan ciptaan Tuhan lainnya. Demikian pula kita bisa jadi tenang menimbang tiap perkara, sehingga bisa memutuskan segala sesuatunya dengan lebih bijaksana. Lebih jauh lagi, kita bisa mendengarkan apa maunya Tuhan, sehingga sikap kita bisa mendekati kehendak Tuhan, dan mewujudkannya.

 

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo kita berdoa!

 

 

 

Doa Syafaat

Mari doakan anggota jemaat berkesadaran memelihara lingkungan hidup dengan terus memotivasi diri membuang sampah di tempatnya, mengurangi limbah plastik, dan menggunakan listrik dan air secara efektif.

 

 

Nyanyian bersama

“BILA KU BERDOA“

Nyanyikanlah Kidung Baru 140 bait 1 sampai 3

 

Tuhan sambut jiwaku,

bila ‘ku berdoa;

Dia dan ‘ku bertemu,

bila ‘ku berdoa.

 

          Bila ‘ku berdoa, bila ‘ku berdoa.

          Tuhan sambut jiwaku, bila ‘ku berdoa.

 

Tiada bimbang dan gentar,

bila ‘ku berdoa;

Hatiku pun bergemar,

bila ‘ku berdoa.

 

Yesus tahu dan mengerti,

bila ‘ku berdoa;

Pengampunan diberi,

bila ‘ku berdoa.

 

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025