Bantulah dan Jangan Menghalangi

 (Sabtu, 1 Juli 2023)


Saat Teduh


Nyanyian Pembuka 


Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil

(KJ 353 : 1, 4)


Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil,

memanggil aku dan kau.

Lihatlah Dia prihatin menunggu,

menunggu aku dan kau


Refrein:

"Hai mari datanglah,

kau yang lelah, mari datanglah!"

Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil:

"Kau yang sesat, marilah!"


Yesus berjanji memberikan kasih-Nya,

kepada aku dan kau.

Ia mengampuni orang berdosa,

seperti aku dan kau.

(Kembali ke ref.)



Pembacaan Mazmur 89 : 1-4, 15-18

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Yeremia 28 : 1-4

Perjanjian Baru : Lukas 17 : 1-4


Renungan

Setiap orang tentu bisa mengalami perubahan hidup ke arah yang lebih baik, termasuk orang yang di masa lalunya pernah berbuat dosa. Mereka juga bisa mengalami perubahan hidup ke arah yang lebih baik. Yang mereka perlukan untuk dapat mengalami perubahan adalah dukungan yang baik dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Sebab itulah, dalam bacaan kita hari ini, Tuhan Yesus berfirman: "Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." (Luk 17:3-4) 


Melalui firman tersebut, Tuhan mengajak kita untuk memiliki sikap yang mendukung orang-orang berdosa agar mereka dapat mengalami perubahan hidup menjadi lebih baik. Setidaknya ada 2 sikap yang harus kita tunjukkan terhadap orang-orang yang berdosa: 


1. Sebagai orang beriman kita diajak untuk berani menegor atau mengingatkan ketika kita mengetahui ada orang di sekitar kita berbuat salah dan dosa. Teguran ini dimaksudkan agar mereka menyadari kesalahannya dan bersedia untuk meninggalkan kesalahan itu serta memperbaiki perilaku hidup mereka. Tegoran yang kita berikan bukan dengan tujuan untuk mempermalukan atau menghakimi orang itu, melainkan untuk menyadarkannya akan kesalahan yang telah dilakukannya. Oleh karena itu, teguran yang kita berikan haruslah dilandasi oleh kasih dan semangat menolong. Bukan oleh kebencian dan kemarahan.


2. Sebagai orang beriman, kita juga diajak untuk berani memberikan pengampunan, jika orang tersebut sudah menyesal dan menyadari akan kesalahan dan dosanya. Jangan kita menjadi orang-orang yang terus tenggelam dalam penilaian yang sama terhadap orang itu. Setiap orang yang telah menyesali dosanya dan berbalik ke arah hidup yang benar perlu untuk didukung dengan pengampunan, supaya mereka benar-benar mengalami perubahan hidup menjadi lebih baik.


Kiranya sebagai anak-anak Tuhan, kita dimampukan untuk memberikan dukungan yang baik bagi sesama kita yang berdosa dan ingin mengalami perubahan dalam kehidupannya, sehingga mereka menjadi lebih baik dan bersamangat untuk kembali ke jalan yang benar. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar setiap keluarga orang beriman dapat tetap menjaga perilaku dan pola kehidupannya sehingga mereka dapat tetap menjalani hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.


Nyanyian Penutup


Mercusuar Kasih Bapa

(NKB 206 : 1-3)


Mercusuar kasih Bapa 

memancarkan sinarNya.

Namun suluh yang dipantai, 

kitalah penjaganya.


Refrain:

Pelihara suluh pantai 

walau hanya k’lip kelap.

Agar tiada orang hilang 

di lautan yang gelap.


Malam dosa sudah turun, 

ombak dahsyat menyerang.

Banyaklah pelaut mengharap 

sinar suluh yang terang.

(kembali ke ref.)


Peliharalah suluhmu, 

agar orang yang cemas,

yang mencari pelabuhan, 

dari mara terlepas.

(kembali ke ref.)


 

TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 30 Juni 2023

 

 

Pujian Pembukaan

NKB 34 : 1 – SETIA-MU TUHANKU, TIADA BERTARA

 

Setia-Mu Tuhanku, tiada bertara

Di kala suka, di saat gelap.

Kasih-Mu, Allahku, tidak berubah

Kaulah Pelindung abadi, tetap.

 

Refrein :

Setia-Mu, Tuhanku, mengharu hatiku,

setiap pagi bertambah jelas.

Yang kuperlukan tetap Kauberikan,

sehingga akupun puas lelas.

 

 

MAZMUR BERSAHUTAN

P          :   Nyanyian pengajaran Etan, orang Ezrahi.

                Aku hendak menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya,

J          :   hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu

                dengan mulutku turun-temurun.

P + J    :   Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya;

                kesetiaan-Mu tegak seperti langit.

 

P          :   Engkau telah berkata: "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku,

J          :   Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku:

 

P          :   Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu,

J          :   dan membangun takhtamu turun-temurun." Sela

 

P          :   Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya TUHAN,

J          :   mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu;

P + J    :   karena nama-Mu

                mereka bersorak-sorak sepanjang hari,

                dan karena keadilan-Mu mereka bermegah.

 

P          :   Sebab Engkaulah kemuliaan kekuatan mereka,

J          :   dan karena Engkau berkenan, tanduk kami meninggi.

P + J    :   Sebab perisai kita kepunyaan TUHAN,

                dan raja kita kepunyaan Yang Kudus Israel.

Mazmur 89:1-5, 16-19

 

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Yeremia 25:8-14

·       Lukas 17:1-4

 

Tuhan yang Kasih, Adil, Setia

 

 

Selalu ada akibat dari perbuatan; baik atau buruk. Itulah yang terjadi kepada umat Tuhan di bagian selatan (Yehuda). Ketika mereka tidak setia kepada Tuhan itu mendatangkan hukuman dari Tuhan. Tuhan mendatangkan Nebukadnezar, melenyapkan kegirangan diantara bangsa, dan menjadi reruntuhan. Semuanya itu akan pulih setelah 70 tahun. Namun Babel pun juga akan mendapat hukuman Tuhan (Yer. 25:8-14).

Karena itu bagi kita yang merupakan umat Tuhan patut mengingatkan kepada sesama untuk selalu berlaku benar dalam hidup ini. 

Apabila kita menjumpai ada yang berlaku salah, maka yang perlu dilakukan adalah mengampuni.

 

Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." (Lukas 17:3-4) 

 

Pengampunan itu dibutuhkan supaya saudara itu sadar dan bertobat daripada ia menerima hukuman yang kejam.

 

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. (Lukas 17:1-2) 

 

Hukuman yang juga dialami oleh umat Tuhan, kerajaan Yehuda.

Kesadaran bahwa Tuhan adalah Allah yang adil sekaligus setia itulah yang membuat pemazmur memuji:

 

Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya TUHAN, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu; karena nama-Mu mereka bersorak-sorak sepanjang hari, dan karena keadilan-Mu mereka bermegah. Sebab Engkaulah kemuliaan kekuatan mereka, dan karena Engkau berkenan, tanduk kami meninggi. Sebab perisai kita kepunyaan TUHAN, dan raja kita kepunyaan Yang Kudus Israel. (Mazmur 89:16-19)

 

Tuhan mengasihi, Tuhan adil, Tuhan setia. Jika demikian, mengapa kita tidak mau setia kepada Tuhan?

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Keadaan sosial yang aman dalam perkembangan kehidupan politik.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

NKB 34 : 2 – 3 – SETIA-MU TUHANKU, TIADA BERTARA

 

Musim yang panas, penghujan, tuaian,

surya, rembulan, di langit cerah,

bersama alam memuji, bersaksi

akan setia-Mu yang tak bersela.

 

Refrein :

Setia-Mu, Tuhanku, mengharu hatiku,

setiap pagi bertambah jelas.

Yang kuperlukan tetap Kauberikan,

sehingga akupun puas lelas.

 

Damai-Mu Kauberi, dan pengampunan

dan rasa kuatir pun hilang lenyap

kar’na ku tahu pada masa mendatang:

Tuhan temanku di t’rang dan gelap.

Cerdik dan Tulus!

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

KJ 242 – Muliakan Allah Bapa (1,3)

Muliakan Allah Bapa,
muliakan PutraNya,
muliakan Roh Penghibur,
Ketiganya Yang Esa!
Haleluya, puji Dia
kini dan selamanya!

Muliakan Raja sorga,
Raja G’reja yang esa,
Raja bangsa-bangsa dunia;
langit-bumi nyanyilah!
Haleluya, puji Dia,
Raja Mahamulia!

 

Pembacaan Mazmur 6

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)

Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)

Pembacaan Alkitab:

Perjanjian Lama : Yeremia 8: 1-13

Perjanjian Baru : Matius 10: 5-23

 

Renungan

Film Kartun adalah film yang sangat menghibur bagi seluruh kalangan masyarakat, dan itu sebabnya film kartun menjadi salah satu cara sebuah studio film menarik pasar. Namun tidak semua film kartun target pasarnya adalah anak-anak, tidak sedikit juga film kartun yang kemudian mengincar pasar untuk orang dewasa dan semua masyarakat umum. Film-film seperti Cars, Princess, Toy Story, memang ditujukan untuk anak-anak kecil, karena di dalamnya tidak ada unsur kekerasan ataupun sebuah propaganda tersebut. Kemudian ada film kartun seperti Batman, Marvel Series. Danny Phantom, yang memang ada kekerasan tetapi untuk seru-seruan dan biasanya untuk 8 tahun keatas. Tetapi ada juga kartun-kartun seperti Rick and Morty, Family Guy, Gravity Falls, The Simpson, Sausage Party, dll yang memang target pasarnya adalah untuk penonton dewasa yang sudah lebih kritis ketika menonton sebuah film. Tetapi memang kecerdasan strategi pemasaran dari studio film dalam menempatkan pasar adalah hal yang luar biasa hebat agar mereka bisa menarik untung dari setiap kalangan masyarakat.

Yesus sebagai manusia juga adalah orang yang cerdas, Ia mempersiapkan pengutusan para murid dengan pemikiran yang matang dan cara yang pintar, seperti dalam bacaan kita ini. Memasuki tahap awal pengutusan para murid, Yesus tahu bahwa para murid harus diberikan bekal dan juga beberapa nasehat agar mereka tidak kaget ketika melanjutkan karya Yesus. Ketika Yesus mengatakan bahwa jangan kalian belok, dan juga jangan masuk ke dalam kota Orang Samaria, bukanlah sebuah bentuk eksklusivitas Yesus, melainkan sebagai strategi yang disiapkan Yesus, sebagai bentuk permulaan pengutusan para murid. Dan di ayat selanjutnya juga Yesus mengatakan untuk cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Lalu jangan takut ketika mereka difitnah untuk ditangkap, tetapi jangan takut sebab Tuhan akan menyertai mereka.

Sebagai murid-murid Kritus, panggilan dan pengutusan juga adalah bagian kita, itu sebabnya mengapa kita harus melakukan itu juga dalam kehidupan kita. Tidak sedikit orang Kristen yang merasa bahwa berita penginjilan haruslah keluar dari mulut dengan jelas dan gamblang kalau pelan-pelan dengan Tindakan, rasanya perintah itu tidaklah dikerjakan. Namun sebagai orang-orang yang tinggal di masyarkat yang majemuk rasanya hal ini cukup sulit dilakukan, itu sebabnya kepintaran dan ketulusan kita haruslah dipergunakan. Kita harus tahu apakah “target” kita merupakan orang-orang yang menolak atau memang mereka menerima. Kalau memang mereka menerima, rasanya berita injil bisa disampaikan dengan frontal, tetapi kalau lingkungannya sedari awal sudah menolak, rasanya Gerakan halus dan perlahan seperti melalui tutur kata dan Tindakan kita adalah cara paling baik untuk melakukan perintah Tuhan ini. Maka haruslah kita cerdik seperti ular untuk melihat konteks sekitar kita, tetapi tetaplah tulus untuk melakukan perintah Tuhan ini dalam hidup kita. Amin

 

Doa Syafaat dan Penutup

Berdoa agar pemerintah pusat dan daerah memantau harga yang ada di masyarakat



Nyanyian Penutup

PKJ 281 – Tiap orang harus tahu (1-3)

Reff:

Tiap orang harus tahu, tiap orang harus tahu,

Tiap orang harus tahu, siapa Yesus!

 

Dia bagai Bunga Bakung, Bintang Fajar cemerlang,

yang terindah tak bertara; tiap orang harus tahu!

 

Dia Penyembuh ragaku, Jurus’lamat jiwaku;

Dia membaptiskan aku dengan api Roh Kudus!

 

Dia Putra yang terkasih, Anak domba yang kudus;

Dia Mempelai sorgawi; tiap orang harus tahu!

 

 

 

BERTAHANLAH!

 

Tataibadah Harian

Selasa, 27 Juni 2023

Bertahanlah!

 

 

 

                                                Saat teduh

 

Doa pembukaan

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

 

Nyanyian Bersama

PKJ 15 – Kusiapkan Hatiku, Tuhan

 

Kusiapkan hatiku, Tuhan,

menyambut firman-Mu, saat ini.

Aku sujud menyembah Engkau

dalam hadirat-Mu, saat ini.

Curahkanlah pengurapan-Mu

kepada umat-Mu, saat ini.

Kusiapkan hatiku, Tuhan,

mendengar firman-Mu.

Firman-Mu, Tuhan, tiada berubah,

sejak semulanya dan s’lama-lamanya

tiada berubah

Firman-Mu, Tuhan, penolong hidupku.

Kusiapkan hatiku, Tuhan,

menyambut firman-Mu.

 

 

Pembacaan Mazmur

Mazmur 6

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

Perenungan Sabda

-                Doa persiapan

-                Pembacaan Alkitab:

Yeremia 26.1-12

Wahyu 2.8-11

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

 

“Bertahanlah!”

 

Pernah nonton pertandingan tinju? Ada kalanya seorang petinju harus menerima pukulan bertubi-tubi – sampai-sampai yang menontonnya juga merasa lemas juga – sehingga butuh pertahanan yang kuat agar tidak terjatuh dan kalah.

 

Hidup kita bisa diibaratkan sebagai petinju yang sedang dipukuli lawan. Babak belur? Bisa jadi. Sakit, mungkin bukan sekali dua kali saja dialami. Tapi kita diajar terus bertahan. Seperti pelatih tinju yang terus berteriak, “Tahan! Sabar! Awas, hati-hati!”

 

Siapa yang sesungguhnya menyerang kita? Tentu bukan petinju lawan dengan sarung tinjunya – sebab kita tidak berprofesi sebagai petinju – melainkan segala bentuk kejahatan yang berasal dari iblis. Kita dibuat menderita dengan berbagai siksaan dan tekanan hidup, namun tentunya dalam situasi itu kita tetap disertai Tuhan.  

 

Gerreja di Smirna mengalami penganiayaan hebat dan Yohanes meneguhkan mereka dengan nasehat dan kata-kata penguatan. Jika bertahan di tengah situasi semacam itu niscaya mereka akan memperoleh penghargaan dari Tuhan.

 

Angin keras yang menerpa kita bisa melemahkan kita. Akan tetapi seperti Yeremia, kita bisa berkata, “Tuhan telah mengutus aku ke tengah dunia yang penuh pergumulan agar bisa menyuarakan kebesaran Tuhan!”

 

Menyuarakan kebesaran Tuhan hanya bisa dilakukan jika kita tetap setia kepada-Nya, meskipun ditekan dari berbagai sisi. Tetap hidup benar dan jujur, walau keuntungan usaha tidak akan sebesar jika mempraktekkan kolusi dan korupsi. Tetap sabar dan tidak melakukan kekerasan, betapapun kita merasa ditindas dan diperlakukan tidak adil. Tetap mengampuni orang lain sekalipun hati terasa sakit oleh pengkhianatan dan fitnah yang ditujukan kepada kita. banyak sikap lain tentunya perlu kita buktikan sebagai tanda kesetiaan kepada Tuhan, yang pada akhirnya bisa membuat orang lain kagum dan tertegun sehingga bertutur: terpujilah TUHAN!

 

 

Doa Bersama

Mari mendoakan:

a.    Kesadaran hidup sehat

b.    Selain melalui olahraga, kita menjaga asupan yang berguna bagi kesehatan tubuh

 

 

Nyanyian Bersama

NKB 143 – Janji Yang Manis

 

Janji yang manis: “Kau tak Kulupakan”,

Tak terombang ambing lagi jiwaku

Walau lembah hidupku penuh awan,

nanti ‘kan cerahlah langit di atasku

 

         Kau tidak ‘kan Aku lupakan

         Aku memimpinmu, Aku membimbingmu

         Kau tidak ‘kan Aku lupakan

         Aku Penolongmu; yakinlah teguh.

 

Yakin ‘kan janji: “Kau tak Kulupakan”,

dengan sukacita aku jalan t’rus

Dunia dan kawan tiada kuharapkan

satu yang setia: Yesus Penebus.

 

Kasih yang Semula

Senin, 26 Juni 2023

 

 

 

 

SAAT TEDUH

 

NYANYIAN PEMBUKA

 

Kunyanyikan Kasih Setia Tuhan

 (PKJ. 14)

 

Kunyanyikan kasih setia Tuhan selamanya, selamanya.
Kunyanyikan kasih setia Tuhan selamanya,
kunyanyikan s’lamanya.
Kututurkan tak jemu kasih setiaMu,
Tuhan; kututurkan tak jemu
kasih setiaMu turun temurun.
Kunyanyikan kasih setia Tuhan selamanya, selamanya.
Kunyanyikan kasih setia Tuhan selamanya,
kunyanyikan s’lamanya.

 

PEMBACAAN MAZMUR 6

(di bacakan secara berbalasan)

 

DOA

 

PEMBACAAN ALKITAB

 

 

·    Perjanjian Lama   Mikha 7 : 1 - 7

·    Perjanjian Baru    Wahyu 2 : 1 - 7

 

RENUNGAN

 

 

“Kasih yang Semula”

 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah  dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu  dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.” (Wahyu 2 : 5)

 

Kasih semula/ kasih yang mula-mula, bisa kita ibaratkan kasih dalam suasana "jatuh-cinta". Jika saudara pernah mempunyai kekasih, saudara tentu bisa merasakan suasana kasih ketika sedang jatuh-cinta. Kasih semula menampakkan dirinya sebagai kasih yang murni, tidak campur aduk dengan yang lain. Karena itu, dia juga hangat, menggetarkan serta bersifat spontan, jauh dari sikap pura-pura atau rekayasa. Kasih semula tidak pernah mau menyakiti serta rela berkorban tanpa merasa berkorban, memberikan apa saja demi yang dikasihinya. Yaitu kasih yang menggelora, kasih yang menutup segala sesuatu, dan kasih yang hanya tertuju kepada yang dikasihi.

Wahyu 2:4 , naskah bahasa Yunani menulis "την αγαπην σου την πρωτην αφηκας - tên agapên sou tên prôtên aphêkas", terjemahan harfiah "engkau telah meninggalkan kasih yang pertama (terdahulu)". NIV menerjemahkan "You have forsaken your first love"
Ada beberapa macam cara pemakaian kata Yunani "πρωτος - protos" ini seperti menunjukkan waktu : "semula"; misalnya menunjukkan status misalnya "yang tertinggi"; menunjukkan urutan seperti 'yang pertama' dan sebagainya. Maka "kasih yang semula" juga boleh diterjemahkan 'kasih yang pertama' (first love), kasih yang terdahulu.

 

Wahyu 2:1-7 berisi pujian, teguran, dan nasihat dari Tuhan. Beberapa perenungan bagi kehidupan :

Pentingnya hidup dengan kasih: Allah memuji gereja di Efesus atas pelayanan mereka yang gigih dan kesetiaan mereka terhadap kebenaran. Namun, dalam teguran-Nya, Allah juga menyampaikan bahwa mereka telah meninggalkan cinta pertama mereka. Ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup dengan kasih, baik dalam hubungan dengan Allah maupun dengan sesama. Kasih harus menjadi motivasi utama dalam segala tindakan kita, dan kita perlu selalu menguji hati kita apakah kasih itu masih berkobar dalam hidup kita.

Pentingnya pengenalan akan Firman Tuhan: Allah menegaskan bahwa gereja di Efesus memiliki kekuatan untuk membedakan antara ajaran yang benar dan yang salah. Mereka menolak ajaran orang-orang yang jahat dan menguji para rasul palsu. 

 

Peringatan terhadap penurunan spiritual: Allah menegur gereja di Efesus karena mereka telah meninggalkan cinta pertama mereka. Mereka telah kehilangan semangat dan semakin cenderung kepada rutinitas formalitas. Penurunan spiritual bisa terjadi dalam hidup kita. Terkadang, kita dapat terjebak dalam rutinitas agama tanpa memelihara hubungan pribadi yang dalam dengan Tuhan. Kita harus berhati-hati agar tidak kehilangan semangat dan cinta kita kepada-Nya, tetapi senantiasa merawat hubungan yang intim dengan Allah.

 

Panggilan untuk bertobat: Allah mengimbau gereja di Efesus untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Allah membuka pintu kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki hidup kita. Pentingnya memiliki kerendahan hati untuk mengakui kesalahan kita, berbalik dari jalan yang salah, dan kembali kepada Allah dalam pertobatan yang tulus.

 

Marilah saudaraku menghidupi pentingnya hidup dengan kasih, memiliki pengenalan yang kuat akan Firman Tuhan dan bertobat saat penurunan spiritual keimanan, sehingga dapat tumbuh dalam iman dan memperkuat hubungan kita dengan Tuhan.

 

 

 

SAAT HENING

 

DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

 

·        Vaksinasi untuk daerah terluar Indonesia 

·        Berdoa untuk pergumulan keluarga masing-masing.

 

 

NYANYIAN PENUTUP

 

Pakailah Waktu Anug’rah Tuhanmu

 (PKJ. 274)

 

Pakailah waktu anug’rah Tuhanmu, 

hidupmu singkat bagaikan kembang.
Mana benda yang kekal dihidupmu? 

Hanyalah kasih tak akan lekang.

 

Refrein

Tiada yang baka didalam dunia, 

s’gala yang indah pun akan lenyap.
Namun kasihmu demi Tuhan Yesus 

sungguh bernilai dan tinggal tetap.

 

Karya jerihmu demi Tuhan Yesus ‘

kan dihargai benar olehNya.
Kasih yang sudah kau taburkan didunia 

nanti kau tuai di sorga mulia.

 

 

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025