BERTAHANLAH!

 

Tataibadah Harian

Selasa, 27 Juni 2023

Bertahanlah!

 

 

 

                                                Saat teduh

 

Doa pembukaan

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

 

Nyanyian Bersama

PKJ 15 – Kusiapkan Hatiku, Tuhan

 

Kusiapkan hatiku, Tuhan,

menyambut firman-Mu, saat ini.

Aku sujud menyembah Engkau

dalam hadirat-Mu, saat ini.

Curahkanlah pengurapan-Mu

kepada umat-Mu, saat ini.

Kusiapkan hatiku, Tuhan,

mendengar firman-Mu.

Firman-Mu, Tuhan, tiada berubah,

sejak semulanya dan s’lama-lamanya

tiada berubah

Firman-Mu, Tuhan, penolong hidupku.

Kusiapkan hatiku, Tuhan,

menyambut firman-Mu.

 

 

Pembacaan Mazmur

Mazmur 6

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

Perenungan Sabda

-                Doa persiapan

-                Pembacaan Alkitab:

Yeremia 26.1-12

Wahyu 2.8-11

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

 

“Bertahanlah!”

 

Pernah nonton pertandingan tinju? Ada kalanya seorang petinju harus menerima pukulan bertubi-tubi – sampai-sampai yang menontonnya juga merasa lemas juga – sehingga butuh pertahanan yang kuat agar tidak terjatuh dan kalah.

 

Hidup kita bisa diibaratkan sebagai petinju yang sedang dipukuli lawan. Babak belur? Bisa jadi. Sakit, mungkin bukan sekali dua kali saja dialami. Tapi kita diajar terus bertahan. Seperti pelatih tinju yang terus berteriak, “Tahan! Sabar! Awas, hati-hati!”

 

Siapa yang sesungguhnya menyerang kita? Tentu bukan petinju lawan dengan sarung tinjunya – sebab kita tidak berprofesi sebagai petinju – melainkan segala bentuk kejahatan yang berasal dari iblis. Kita dibuat menderita dengan berbagai siksaan dan tekanan hidup, namun tentunya dalam situasi itu kita tetap disertai Tuhan.  

 

Gerreja di Smirna mengalami penganiayaan hebat dan Yohanes meneguhkan mereka dengan nasehat dan kata-kata penguatan. Jika bertahan di tengah situasi semacam itu niscaya mereka akan memperoleh penghargaan dari Tuhan.

 

Angin keras yang menerpa kita bisa melemahkan kita. Akan tetapi seperti Yeremia, kita bisa berkata, “Tuhan telah mengutus aku ke tengah dunia yang penuh pergumulan agar bisa menyuarakan kebesaran Tuhan!”

 

Menyuarakan kebesaran Tuhan hanya bisa dilakukan jika kita tetap setia kepada-Nya, meskipun ditekan dari berbagai sisi. Tetap hidup benar dan jujur, walau keuntungan usaha tidak akan sebesar jika mempraktekkan kolusi dan korupsi. Tetap sabar dan tidak melakukan kekerasan, betapapun kita merasa ditindas dan diperlakukan tidak adil. Tetap mengampuni orang lain sekalipun hati terasa sakit oleh pengkhianatan dan fitnah yang ditujukan kepada kita. banyak sikap lain tentunya perlu kita buktikan sebagai tanda kesetiaan kepada Tuhan, yang pada akhirnya bisa membuat orang lain kagum dan tertegun sehingga bertutur: terpujilah TUHAN!

 

 

Doa Bersama

Mari mendoakan:

a.    Kesadaran hidup sehat

b.    Selain melalui olahraga, kita menjaga asupan yang berguna bagi kesehatan tubuh

 

 

Nyanyian Bersama

NKB 143 – Janji Yang Manis

 

Janji yang manis: “Kau tak Kulupakan”,

Tak terombang ambing lagi jiwaku

Walau lembah hidupku penuh awan,

nanti ‘kan cerahlah langit di atasku

 

         Kau tidak ‘kan Aku lupakan

         Aku memimpinmu, Aku membimbingmu

         Kau tidak ‘kan Aku lupakan

         Aku Penolongmu; yakinlah teguh.

 

Yakin ‘kan janji: “Kau tak Kulupakan”,

dengan sukacita aku jalan t’rus

Dunia dan kawan tiada kuharapkan

satu yang setia: Yesus Penebus.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025