(Sabtu, 1 Juli 2023)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil
(KJ 353 : 1, 4)
Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil,
memanggil aku dan kau.
Lihatlah Dia prihatin menunggu,
menunggu aku dan kau
Refrein:
"Hai mari datanglah,
kau yang lelah, mari datanglah!"
Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil:
"Kau yang sesat, marilah!"
Yesus berjanji memberikan kasih-Nya,
kepada aku dan kau.
Ia mengampuni orang berdosa,
seperti aku dan kau.
(Kembali ke ref.)
Pembacaan Mazmur 89 : 1-4, 15-18
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Yeremia 28 : 1-4
Perjanjian Baru : Lukas 17 : 1-4
Renungan
Setiap orang tentu bisa mengalami perubahan hidup ke arah yang lebih baik, termasuk orang yang di masa lalunya pernah berbuat dosa. Mereka juga bisa mengalami perubahan hidup ke arah yang lebih baik. Yang mereka perlukan untuk dapat mengalami perubahan adalah dukungan yang baik dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Sebab itulah, dalam bacaan kita hari ini, Tuhan Yesus berfirman: "Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." (Luk 17:3-4)
Melalui firman tersebut, Tuhan mengajak kita untuk memiliki sikap yang mendukung orang-orang berdosa agar mereka dapat mengalami perubahan hidup menjadi lebih baik. Setidaknya ada 2 sikap yang harus kita tunjukkan terhadap orang-orang yang berdosa:
1. Sebagai orang beriman kita diajak untuk berani menegor atau mengingatkan ketika kita mengetahui ada orang di sekitar kita berbuat salah dan dosa. Teguran ini dimaksudkan agar mereka menyadari kesalahannya dan bersedia untuk meninggalkan kesalahan itu serta memperbaiki perilaku hidup mereka. Tegoran yang kita berikan bukan dengan tujuan untuk mempermalukan atau menghakimi orang itu, melainkan untuk menyadarkannya akan kesalahan yang telah dilakukannya. Oleh karena itu, teguran yang kita berikan haruslah dilandasi oleh kasih dan semangat menolong. Bukan oleh kebencian dan kemarahan.
2. Sebagai orang beriman, kita juga diajak untuk berani memberikan pengampunan, jika orang tersebut sudah menyesal dan menyadari akan kesalahan dan dosanya. Jangan kita menjadi orang-orang yang terus tenggelam dalam penilaian yang sama terhadap orang itu. Setiap orang yang telah menyesali dosanya dan berbalik ke arah hidup yang benar perlu untuk didukung dengan pengampunan, supaya mereka benar-benar mengalami perubahan hidup menjadi lebih baik.
Kiranya sebagai anak-anak Tuhan, kita dimampukan untuk memberikan dukungan yang baik bagi sesama kita yang berdosa dan ingin mengalami perubahan dalam kehidupannya, sehingga mereka menjadi lebih baik dan bersamangat untuk kembali ke jalan yang benar. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah agar setiap keluarga orang beriman dapat tetap menjaga perilaku dan pola kehidupannya sehingga mereka dapat tetap menjalani hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Nyanyian Penutup
Mercusuar Kasih Bapa
(NKB 206 : 1-3)
Mercusuar kasih Bapa
memancarkan sinarNya.
Namun suluh yang dipantai,
kitalah penjaganya.
Refrain:
Pelihara suluh pantai
walau hanya k’lip kelap.
Agar tiada orang hilang
di lautan yang gelap.
Malam dosa sudah turun,
ombak dahsyat menyerang.
Banyaklah pelaut mengharap
sinar suluh yang terang.
(kembali ke ref.)
Peliharalah suluhmu,
agar orang yang cemas,
yang mencari pelabuhan,
dari mara terlepas.
(kembali ke ref.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar