Cara Tuhan

 Kamis, 1 Desember 2022

 

TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 02 Desember 2022

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 400 : 1 + 2 – KUDAKI JALAN MULIA

 

Kudaki jalan mulia, tetap doaku inilah :

“Ke tempat tinggi dan teguh, Tuhan mantapkan langkahku”

 

Refrein :

Ya Tuhan angkat diriku, lebih dekat kepadaMu

Di tempat tinggi dan teguh, Tuhan mantapkan langkahku  

 

‘Ku tidak mau menetap di dalam bimbang dan gelap

rinduanku, tujuanku; tempat yang tinggi dan teguh

 

 

PEMBACAAN MAZMUR

Pembacaan Mazmur 72:1-7, 18-19 

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Yesaya 30:19-26 

·       Kisah Para Rasul 13:16-25

 

 

Bertobat dan Berlaku Benar

 

Bagaimanapun kesalahan anak, orang tua pasti bisa mengampuni. 

Pandangan ini tentu bisa mendapat pembenaran dalam kehidupan setiap hari, dan ini juga nyata dalam apa yang dinyatakan Yesaya:

 

Sungguh, hai bangsa di Sion yang diam di Yerusalem, engkau tidak akan terus menangis. Tentulah Tuhan akan mengasihani engkau, apabila engkau berseru-seru; pada saat Ia mendengar teriakmu, Ia akan menjawab. Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit, namun Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia, dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: "Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya," entah kamu menganan atau mengiri. (Yesaya 30:19-21) 

 

Tuhan tak membiarkan umat-Nya dalam kesalahan sekaligus Dia tidak membiarkan umat-Nya dalam penderitaan. Karena itu undangan untuk bertobat dan pemeliharaan Tuhan dinyatakan (Yes. 30: 22-26) kepada umat.

Suara Tuhan supaya umat bertobat dan mengikut Tuhan digemakan oleh Yohanes pembaptis yang diungkapkan Paulus di Antiokhia di Psidia, dan kepada kita hari ini ketika kita dalam perjalanan Adven kita. Mari kita bertobat dan berlaku benar.

 

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Krisis ekonomi global supaya bisa cepat teratasi.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 400 : 3 + 4 – KUDAKI JALAN MULIA

 

‘Ku ingin hidup yang benar, jauh dari tindak yang cemar,

umat kudus memanggilku, ke tempat tinggi dan teguh 

 

Refrein :

Ya Tuhan angkat diriku, lebih dekat kepadaMu

Di tempat tinggi dan teguh, Tuhan mantapkan langkahku  

 

Ingin kucapai puncak t’rang yang paling agung cemerlang

Ya Tuhan, bimbing diriku makin dekat kepada-Mu.

 

Kasih Setia-Nya

(Rabu, 30 November 2022)


Saat Teduh


Nyanyian Pembuka 


"Kasih Setia-Mu”

(PKJ 209 : 1-2)


Kasih setia-Mu sungguh lebih baik

Lebih berharga dari hidupku.

Maka bibirku megahkan Dikau;

Kasih setia-Mu sungguh lebih baik.


Seumur hidup kupuji Engkau;

Kunaikan dopa dalam nama-Mu.

Kasih setia-Mu lebih berharga

dan lebih baik dari hidupku.


Pembacaan Mazmur 124

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Yesaya 54 : 1-10

Perjanjian Baru : Matius 24 : 23-35


Renungan

disediakan dalam bentuk sapaan pendeta yang dapat diakses melalui video dalam link berikut :


https://drive.google.com/file/d/18tjix9l6Us6sc6HG42_kwPL-D-5KxWHn/view?usp=drivesdk



Doa Syafaat dan Penutup

Berdoa untuk kebijakan pemerintah tentang penanganan pandemi dan juga bencana di Cianjur.


Nyanyian Penutup


“Kunyanyikan Kasih Setia Tuhan”

(PKJ 14)


Kunyanyikan kasih setia Tuhan

selama, selamanya

Kunyanyikan kasih setia Tuhan

selama, kunyanyiikan s'lamanya

Kututurkan tak jemu,

kasih setia-Mu Tuhan

Kututurkan tak jemu,

kasih setia-Mu turun temurun.

Kunyanyikan kasih setia Tuhan

selama, selamanya.

Kunyanyikan kasih setia Tuhan

selama, kunyanyiikan s'lamanya.

Tegas karena Mengasihi!

 (Selasa, 29 November 2022)


Saat Teduh


Nyanyian Pembuka 


"Allah Bapa, Tuhan”

(KJ 13 : 1, 4)


Allah, Bapa Tuhan,

dimuliakanlah nama-Mu!

Allah, Bapa Tuhan,

dimuliakanlah nama-Mu!

Langit, bumi ciptaan-Mu,

kami pun anak-anak-Mu.

Datanglah dengan kasih-Mu!


Allah kami Yang Esa,

Bapa, Putra dan Roh Kudus,

Allah kami Yang Esa,

Bapa, Putra dan Roh Kudus,

Kami datang menyembah-Mu,

memasyhurkan  kuasa-Mu.

Puji syukur kepada-Mu!


Pembacaan Mazmur 124

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Kejadian 9 : 1-17

Perjanjian Baru : Ibrani 11 : 32-40


Renungan

    Relasi antara orang tua dan anak seringkali dipakai sebagai gambaran relasi antara Allah dan umat-Nya. Selayaknya orang tua yang terkadang menunjukkan ketegasannya kepada sang anak, agar mereka menyadari kesalahannya dan memperbaiki kelakuannya. Demikian jugalah yang dilakukan Allah kepada umat-Nya. Sebagai Bapa bagi umat-Nya, Allah terkadang bertindak tegas untuk memberi pelajaran kepada anak-anak-Nya, supaya mereka tidak lagi melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.  Tindakan tegas Allah selalu memiliki tujuan yang baik bagi anak-anak-Nya. Dengan ketegasan-Nya itu, Allah tidak bermaksud meninggalkan anak-anak-Nya, melainkan untuk membuat anak-anak-Nya menyadari kesalahannya dan memperbaiki kelakuannya. Allah bertindak tegas kepada anak-anak-Nya karena Dia mengasihi mereka sedemikian rupa.

        Gambaran Allah yang demikian itulah yang kita temukan dalam peristiwa air bah yang terjadi pada zaman Nuh. Allah menghukum umat-Nya dengan mendatangkan air bah dimaksudkan agar umat ciptaan-Nya menjadi lebih baik dan tidak lagi hidup dalam dosa atau kesalahan mereka. Allah menetapkan Nuh dan keluarganya sebagai generasi penerus, yang diharapkan dapat memperbaiki kelakuan manusia yang telah rusak akibat dosa. Sebab itulah, setelah peristiwa air bah, Allah kembali menegaskan janji-Nya kepada Nuh dan keluarganya. Allah akan tetap memelihara mereka dan menjaga mereka, selayaknya Bapa yang mengasuh anak-anaknya dengan baik. 

        Ketegasan Allah pada jaman Nuh tidak dimaksudkan untuk menunjukkan kemarahan Allah atau ketidakpedulian Allah terhadap umat-Nya. Peristiwa air bah justru hendak menunjukkan bahwa Allah sangat mengasihi umat-Nya dan tidak ingin umat-Nya selalu berbuat dosa dan bertindak salah dalam kehidupannya. Allah ingin memperbaiki kehidupan anak-anak-Nya. Allah tahu bahwa dosa telah menguasai manusia sedemikian rupa. Oleh karenanya Allah membersihkan semuanya itu dan memilih satu generasi yang baik, agar dari generasi ini lahir manusia-manusia yang lebih benar dan lebih kudus. Sebagai Bapa, Allah sebenarnya juga tidak tega untuk melakukan semuanya itu. Namun karena demi masa depan anak-anak-Nya agar lebih baik, Ia rela untuk melakukan semuanya itu. Hal ini nampak dari janji-Nya yang tidak akan melakukan hal yang sama lagi di kemudian hari. Keberadaan pelangi dipakai sebagai tanda untuk mengingatkan manusia akan janji Allah ini.

        Jika Allah, sebagai Bapa kita telah melakukan upaya sedemikian rupa untuk menolong dan membebaskan kita dari kuasa dosa, maka sebagai anak-anak-Nya, kita dipanggil untuk juga berjuang dan berusaha untuk menjaga hidup kita agar tidak lagi dikuasai oleh dosa. Allah ingin hidup kita lebih baik. Oleh karena itu, marilah kita menjaga diri kita dan berusaha untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Marilah kita jaga diri sehingga dosa tidak lagi menguasai hidup kita. Inilah panggilan kita sebagai anak-anak Bapa!  Amin.

 

Doa Syafaat dan Penutup

Berdoa agar masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan dalam beraktifitas di tengah masa pandemi ini.


Nyanyian Penutup


“Mercusuar Kasih Bapa”

(NKB 206 : 1, 3)


Mercusuar kasih Bapa

memancarkan sinar-Nya.

Namun suluh yang di pantai,

kitalah penjaganya.


Refrain :

        pelihara suluh pantai,

        walau hanya klip kelap.

        Agar tiada orang hilang

        di lautan yang gelap.


Peliharalah suluhmu,

agar orang yang cemas,

yang mencari pelabuhan,

dari mara terlepas

(kembali ke refrain)

KETEKUNAN

 `



“Ketekunan“







SAAT TEDUH


NYANYIAN PEMBUKA


Ajaib Benar Anugrah

 (KJ. 40)


Ajaib benar anugerah Pembaru hidupku!

'Ku hilang, buta, bercela; olehNya 'ku sembuh.


Ketika insaf, 'ku cemas, sekarang 'ku lega!

Syukur, bebanku t'lah lepas berkat anugerah!


Di jurang yang penuh jerat terancam jiwaku;

anug'rah kupegang erat dan aman pulangku.


PEMBACAAN MAZMUR 124

(di bacakan secara berbalasan)


DOA


PEMBACAAN ALKITAB



Perjanjian Lama  :  Kejadian 8 : 1 - 19

Perjanjian Baru   :  Roma 6 : 1 - 11


RENUNGAN


“Ketekunan“


Ketekutan merupakan modal utama yang harus dimiliki dalam kehidupan. Misal : seorang penggali sumur, pada galian pertama, tanahlah yang ditemui dan seorang pembuat sumur akan terus menggali. Setelah tanah dilewati, kita akan bertemu dengan batu-batu. Batu-batu itu harus digali dan kemudian bertemu dengan cadas. Cadas tidak boleh membuat usaha kita berhenti; harus terus menggali. Setelah cadas, lumpurlah yang ditemui dan membuat tubuh kotor. Namun, harus menggali terus hingga akhirnya menemukan air jernih!


Ketekunan jugalah yang harus dimilki oleh setiap orang yang percaya. Mereka berada dalam kondisi dan keadaan yang baru karena karya Tuhan sebagaimana yang dikatakan dalam Roma 6:6: "Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa." Karya Tuhan itu haruslah ditanggapi dan disikapi dengan yang tepat, yaitu dengan ketekunan untuk mengusahakan dan menghasilkan kehidupan yang baru dan baik, bukan malah tekun dalam berbuat dosa dan hidup dalam kecemaran.


Realita saat ini banyak godaan dalam kehidupan orang percaya untuk lupa bahwa mereka telah diselamatkan oleh Tuhan sehingga mereka juga lalai untuk menghasilkan karya melalui hidup baru yang telah disediakan Tuhan. Oleh sebab itu jangan sampai hal itu terjadi pada diri kita! Hiduplah dalam ketekunan yang memancarkan hidup baru!


Saudaraku … marilah selalu menyadari dan menjalani kehidupan dengan ketekunan pada firman Tuhan, sehingga kehidupan sebagai manusia baru terus nyata dalam kehidupan.


“supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,  dan mengenakan  manusia baru,  yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan  yang sesungguhnya.” 

(Efesus 4 : 23 – 24)



SAAT HENING


DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

Untuk petugas medis dan paramedis mendapatkan perhatian dari pemerintah khususnya dalam penanganan covid lanjutan. 

Berdoa untuk pergumulan keluarga masing-masing.



NYANYIAN PENUTUP


Ajaib Benar Anugrah

 (KJ. 40)


Kudapat janji yang teguh, kuharap sabdaNya

dan Tuhanlah perisaiku tetap selamanya.


Kendati nanti ragaku terkubur dan lenyap,

padaNya aku berteduh bahagia tetap.


Meski selaksa tahun lenyap di sorga mulia,

rasanya baru sekejap memuji namaNya!



GEJALA: PERINGATAN DINI

 

Tataibadah Harian

Sabtu, 26 November 2022

“Gejala: Peringatan Dini”

 

Saat teduh

 

Nyanyian Bersama

PKJ 7 – Bersyukurlah Pada Tuhan

 

Bersyukurlah pada Tuhan,

serukanlah namaNya!

Bernyanyilah bagi Tuhan,

mari bermazmurlah!

 

Hatiku siap, ya Tuhan,

bernyanyi dan bermazmur,

kar’na Engkau Maha baik,
setia dan benar.

 

Doa pembukaan

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Pembacaan Mazmur

Mazmur 122

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

Nyanyian Bersama

PKJ 103 - Carilah Dahulu Kerajaan Allah

Carilah dahulu Kerajaan Allah
beserta kebenaranNya,
maka semua ditambahkan kepadamu.
Haleluya, Haleluya!

Bukan makanan saja kau perlu;
paling perlu firman Allah
yang merupakan jaminan hidupmu.
Haleluya, Haleluya!

 

Perenungan Sabda

-       Doa persiapan

-       Pembacaan Alkitab: Matius 24.1-14

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

“Gejala: Peringatan Dini”

 

Kalau badan kita panas, demam, biasanya kita mengatakan itu gejala flu. Kalau langit mendung, kita bilang itu gejala hujan.

 

Kalau flunya cuma flu biasa, mungkin dampaknya tidaklah berat. akan tetapi jika flunya terpapar covid, bisa bahaya. Apalagi yang punya komorbid; resikonya kematian. Demikian pula jika hujannya bukan yang biasa-biasa saja, melainkan hujan badai, disertai angin topan. Bisa ketar ketir kita dibuatnya.

 

Gejala merupakan tanda yang bisa membantu kita mencermati situasi yang akan datang menghampiri kita. Itulah juga yang dipaparkan penulis Injil kala memberitahukan pembacanya. Ia ingin mengingatkan bahwa ada sesuatu di masa depan yang akan terjadi dan karenanya kita perlu waspada menyikapinya. Selain waspada, tentu ada tindakan yang perlu dilakukan agar yang terjadi kelak tidak membahayakannya.

 

Dalam kasus gejala flu, seseorang yang sudah mengalami demam tentu bisa meminum obat dan kemudian tidur. Itu merupakan langkah yang bisa dilakukan demi mencegah timbulnya flu.

 

Dengan analogi itu, kita diajak memahami pesan Yesus yang mengatakan agar kita waspada. Bukan untuk menentukan kapan sesuatu bakal terjadi, melainkan supaya siap kala hal itu terjadi. Kalau kita belum siap, kita diajak bersikap agar saat waktunya tiba, kita tidak canggung dan akhirnya celaka.

 

Mengabaikan gejala bukanlah sikap yang bijak. Oleh karenanya, selagi gejala itu bisa kita lihat, dengar, bahkan rasakan, sebaiknya kita menetapkan sikap yang tepat agar di masa depan kita bisa selamat.  

 

Doa Bersama

Mari mendoakan:

-       Anggota keluarga yang saling memperhatikan dan mempedulikan satu sama lain

-       Korban gempa Cianjur, yang sampai sekarang masih dibantu dan dikuatkan, khususnya yang mengalami trauma berat

 

 

Nyanyian Bersama

PKJ 267 - Damai Di Dunia

Damai di dunia dan kitalah dutanya.
Damai sejahtera, amalkanlah maknanya,
Allah, Bapa kita, kita anak-Nya,
rukun bersaudara penuh bahagia.
Damai di dunia dan inilah saatnya.
Ucapkan ikrarmu, jalankan perintah-Nya,
setiap kata dan karya kita memuji nama-Nya.
Damai di dunia, kini dan selamanya.
Kini dan selamanya.

 

 

TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 25 November 2022

 

 

Pujian Pembukaan

NKB 123 : 1 – 2 – DALAM BADAI HIDUPKU

 

Dalam badai hidupku Yesus kupegang teguh.

Walau imanku lemah, ‘ku bersandar pada-Nya.

 

Refrein :      

Yesuslah harapanku tiap saat hidupku;

apa jua menerpa ‘ku bersandar pada-Nya.

 

Roh Kudus bersinar t’rang, maka hatiku senang.

Aman ‘ku dipimpin-Nya, ‘ku bersandar pada-Nya.

 

 

MAZMUR BERSAHUTAN

p        : Nyanyian ziarah Daud.

            Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku:

J        : "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."

 

P        : Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.

J        : Hai Yerusalem,

            yang telah didirikan

            sebagai kota yang bersambung rapat,

 

P        : ke mana suku-suku berziarah, yakni suku-suku TUHAN,

J        : untuk bersyukur kepada nama TUHAN

            sesuai dengan peraturan bagi Israel.

P + J  : Sebab di sanalah ditaruh kursi-kursi pengadilan,

            kursi-kursi milik keluarga raja Daud.

 

P        : Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem:

J        : "Biarlah orang-orang yang mencintaimu

            mendapat sentosa.

p + J  : Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu,

            dan sentosa di dalam purimu!"

 

P        : Oleh karena saudara-saudaraku dan teman-temanku aku hendak mengucapkan:

J        : "Semoga kesejahteraan ada di dalammu!"

p + J  : Oleh karena rumah TUHAN, Allah kita,

            aku hendak mencari kebaikan bagimu.

Mazmur 122

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Kejadian 6:1-10 

·       Ibrani 11:1-7

 

Beriman Dalam Segala Keadaan

 

 

Di dalam Ibrani 11:1-2 dikatakan;

 

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. (Ibrani 11:1-2) 

 

Oleh karena imanlah kita semua hidup dan percaya kepada Tuhan. Oleh karena imanlah juga orang-orang Israel pergi ke Yerusalem karena mereka meyakini di sana karya kasih Tuhan menjadi nyata.

 

ke mana suku-suku berziarah, yakni suku-suku TUHAN, untuk bersyukur kepada nama TUHAN sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di sanalah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga raja Daud. (Mazmur 122:4-5) 

 

Iman, itulah yang mesti kita pelihara. Dan Nuh menjadi salah satu contoh orang beriman (band. Ibr. 11:7), dan mendapat belas kasihan Tuhan sekalipun orang di sekitarnya melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (Kej. 6:1-7).

 

Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. 

Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.

Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet. (Kejadian 6:8-10) 

 

Berimanlah dalam kehidupan kita, sekalipun tidak selalu mudah seperti Nuh.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Guru dan murid melaksanakan  kegiatan belajar mengajar tatap muka.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

NKB 123 : 1 – 2 – DALAM BADAI HIDUPKU

 

‘Ku mengangkat laguku dan berdoa tak jemu.

Walau mara menyesah, ‘ku bersandar pada-Nya.

 

Refrein :      

Yesuslah harapanku tiap saat hidupku;

apa jua menerpa ‘ku bersandar pada-Nya.

 

Sampai umurku genap, sampai dunia pun lenyap;

Kini dan selamanya, ‘ku bersandar pada-Nya.

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025