KEADILAN EKOLOGIS - Selasa 1 April 2025

Selasa, 1 April 2025 – KEADILAN EKOLOGIS

 

NYANYIAN PEMBUKA
PKJ 132 – LANGIT MENCERITAKAN
Syair dan lagu: Henkie Kotte, 1999, berdasarkan Mazmur 19
 
Langit menceritakan kemuliaan Allah,
alam memberitakan karya tangan Tuhan.
Tidak ada berita, juga kata-kata,
namun gemanya terpancar ke s’luruh dunia.
Refrein:
Hai percaya padaNya, jangan takut dan gentar,
kar’na kasih dan lindunganNya abadi.
 
Taurat Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa,
perintahNya pun murni menyenangkan hati,
kasih dan kuasaNya, bumi pun bergetar.
Dia pelindung dan perisai selamanya.

 

DOA PEMBUKA

BACAAN ALKITAB      

IMAMAT 25:1-19

 

RENUNGAN

Hari ini kita hidup di tengah krisis ekologi yang semakin nyata: pemanasan global, deforestasi, pencemaran air, tanah yang kehilangan kesuburannya dan udara dipenuhi asap industri. Semua ini adalah hasil eksploitasi manusia yang tak terkendali. Alam tak pernah berhenti untuk terus dimanfaatkan secara brutal. Bumi yang seharusnya menjadi “rumah bersama” kini merintih karena keserakahan manusia.

Dalam Imamat 25:1-19, Tuhan memberikan petunjuk tentang relasi manusia dengan alam yang adil dan berkelanjutan. Kita diajak untuk melihat bahwa keadilan ekologis bukan sekadar isu modern, melainkan panggilan iman yang sudah diwartakan sejak ribuan tahun yang lalu. Tuhan memberikan perintah kepada Israel untuk menjaga tanah dan lingkungan mereka melalui konsep tahun Sabat. Setiap tujuh tahun, tanah harus dibiarkan beristirahat – tidak boleh ditanami atau dipanen secara komersial. Setelah tujuh kali tujuh tahun (49 tahun), pada tahun ke 50 diadakan tahun Yobel, di mana semua tanah yang telah dijual haris dikembalikan kepada pemiliknya semua dan setiap orang yang menjadi budak harus dibebaskan. Ini adalah bentuk keadilan sosial dan ekologis yang menegaskan bahwa bumi adalah milik Tuhan dan manusa hanyalah pengelola yang harus bertangung jawab.

Kita diingatkan kembali untuk mengupayakan keadilan ekologis. Beberapa hal yang bisa diupayakan adalah gaya hidup yang lebih ramah lingkungan seperti mengurangi penggunaan plastik, lebih banyak menanam pohon, mendukung kebijakan tentang perlindungan ekosistem. Bumi adalah milik Tuhan dan kita dipanggil untuk menjaganya dengan penuh kasih. Amin.

 

DOA SYAFAAT

·         Kebijakan tentang perlindungan pada ekologis demi kelestarian bumi

·         Komitmen warga gereja untuk terlibat dalam pemeliharaan lingkungan alam

 

NYANYIAN PENUTUP
KJ 337 – BETAPA KITA TIDAK BERSYUKUR
Syair dan lagu: Subronto Kusumo Atmodjo, 1979
 
Betapa kita tidak bersyukur
bertanah air kaya dan subur;
lautnya luas, gunungnya megah,
menghijau padang, bukit dan lembah.
Refrein:
Itu semua berkat karunia Allah
yang Agung, Mahakuasa;
itu semua berkat karunia Allah
yang Agung, Mahakuasa.
 
Alangkah indah pagi merekah
bermandi cah’ya surya nan cerah,
ditingkah kicau burung tak henti,
bunga pun bangkit harum berseri.

Kasih dan Pengampunan Tuhan yang Tak Berkesudahan

 Sabtu, 29 Maret 2025


SAAT TEDUH

PUJIAN PEMBUKAAN

NKB. 22 - Walau Dosamu Merah


Walau dosamu merah akan putih dan bersih;

Walau dosamu merah akan putih dan bersih;

Walaupun merah bak kirmisi, 'kan putih bersih.

Walau dosamu merah, walau dosamu merah;

akan putih dan bersih, akan putih dan bersih.


Dengar suara menghimbau: "Hai kembali padaKu";

Dengan suara menghimbau: "Hai, kembali padaKu";

Sangat besar kasih-sayangNya, agung dan ajaib

Dengar suara menghimbau, dengar suara menghimbau:

"Hai, kembali padaKu; Hai, kembali padaKu.


PEMBACAAN KITAB MAZMUR 32 
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)

DOA PEMBUKAAN DAN FIRMAN

PEMBACAAN ALKITAB
Kel. 32 : 7 - 14 dan Luk. 15 : 1 - 10

RENUNGAN
Kasih dan Pengampunan Tuhan yang Tak Berkesudahan

Setiap orang pernah jatuh dalam dosa, tetapi kasih Tuhan selalu buka jalan untuk 
pemulihan. Bacaan hari ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah Allah yang adil, tetapi juga penuh kasih dan pengampunan. Dia rindu agar setiap orang yang tersesat kembali kepada-Nya. Mazmur 32, pemazmur menyatakan bahwa orang yang dosanya diampuni adalah orang yang berbahagia (Ay.1-2). Namun, ketika dosa disembunyikan, hati menjadi lemah dan kering (Ay.3 - 4). Hanya dengan mengakui dosa dan bertobat, kita bisa menerima kasih setia Tuhan dan mengalami sukacita sejati (Ay. 5 - 7). Keluaran 32 : 7 - 14, bangsa Israel berdosa dengan menyembah anak lembu emas. Tuhan hampir menghukum mereka, tetapi Musa berdoa dan memohon belaskasihan Tuhan. Doa syafaat Musa menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang adil, tetapi juga penuh belas kasih dan siap untuk mengampuni umat-Nya jika mereka bertobat. Lukas 15 : 1 - 10, Yesus menceritakan dua perumpamaan: domba yang hilang dan dirham yang hilang. Ketika seorang berdosa bertobat, ada sukacita besar di surga. Ini menunjukkan betapa berharganya setiap manusia di mata Tuhan.
Berdasarkan penjelasan Firman Tuhan, kehidupan ketaatan sangat tepat jika dijalani dengan tindakan nyata sebagai respon atas kasih dan pengampunan Tuhan sebagai berikut:
  1. Jangan menyembunyikan dosa, tetapi akui dan bertobat. Mazmur 32 mengingatkan bahwa menyembunyikan dosa hanya membawa penderitaan. Apakah ada dosa dalam hidup kita yang perlu kita akui kepada Tuhan?
  2. Tuhan selalu memberikan kesempatan untuk bertobat. Seperti kisah Musa yang berdoa bagi bangsa Israel, Tuhan selalu memberikan kesempatan untuk berbalik kepadaNya. Apakah kita juga mendoakan orang lain agar mereka kembali kepada Tuhan?
  3. Sukacita dalam pertobatan. Tuhan tidak ingin ada satupun yang binasa. Dia bersukacita ketika kita kembali kepadaNya. Apakah kita juga memiliki hati yang penuh kasih untuk membawa orang lain kepada Tuhan?
Saudaraku, kasih dan pengampunan Tuhan selalu tersedia bagi siapapun yang mau bertobat. Jangan menyembunyikan dosa, tetapi datanglah kepada-Nya dengan hati yang terbuka. Tuhan rindu menyambut kita, anak-anakNya dengan penuh sukacita.

DOA SYAFAAT DAN PENUTUP
Keluarga yang saling menguatkan

NYANYIAN PENUTUP

NKB. 22 - Walau Dosamu Merah

Tuhan mau mengampuni, melupakan dosamu;

Tuhan mau mengampuni, melupakan dosamu;

"Pandanglah Aku, wahai umat!", sabda Tuhanmu.

Tuhan mau mengampuni, Tuhan mau mengampuni,

melupakan dosamu, melupakan dosamu




TATA IBADAH HARIAN

Jumat, 28 Maret 2025

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 450 : 1 – 3 – HIDUP KITA YANG BENAR

 

Hidup kita yang benar haruslah mengucap syukur.

Dalam Kristus bergemar, janganlah tekebur.

 

Refrein :

Dalam susah pun senang; dalam segala hal,

aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendak-Nya!

 

Biar badai menyerang, biar ombak menerjang,

aku akan bersyukur kepada Tuhanku.

 

Apa arti hidupmu? Bukankah ungkapan syukur,

kar’na Kristus Penebus, berkorban bagimu!

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang anggota persekutuan membacakan Mazmur 32

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Yosua 4:14-24 

·       2 Korintus 5:6-15

 

Diampuni dan Berbuat Benar

 

Perjalanan umat menuju tanah Kanaan dipimpin dan dituntun Tuhan. Dialah yang sudah mengingatkan perjanjian antara nenek moyang mereka dengan Tuhan, dan menjadikan mereka meyeberang melalui sungai Yordan, Tuhan juga yang mengingatkan kepada keturunan mereka bagaimana kasih Tuhah kepada bangsa Israel. Karena itu ke-12 batu itu sebagai pengingat;

 

maka haruslah kamu beritahukan kepada anak-anakmu, begini: Israel telah menyeberangi sungai Yordan ini di tanah yang kering! -- sebab TUHAN, Allahmu, telah mengeringkan di depan kamu air sungai Yordan, sampai kamu dapat menyeberang seperti yang telah dilakukan TUHAN, Allahmu, dengan Laut Teberau, yang telah dikeringkan-Nya di depan kita, sampai kita dapat menyeberang, supaya semua bangsa di bumi tahu, bahwa kuat tangan TUHAN, dan supaya mereka selalu takut kepada TUHAN, Allahmu." (Yosua 4:22-24) 

 

Hidup tetap seturut dengan Tuhan, itulah yang patut dilakukan oleh umat, supaya mereka mengingat kasih Tuhan.

 

Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia. Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur! (Mazmur 32:10-11) 

 

Orang yang telah diampuni dosanya tentulah bersukacita. Namun bukan berarti itu kesempatan untuk berbuat dosa lagi karena semuanya itu dihidupi oleh orang percaya pada waktunya ada pertanggungjawaban yang harus diberikan.

 

— sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat — Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya. Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. (2 Korintus 5:7, 9-10)

 

Itu semua karena karya kasih Kristus yang menyelamatkan (2 Kor. 5:11-15).

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Kepala Daerah yang membangun daerahnya.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 450 : 4 – 5 – HIDUP KITA YANG BENAR

 

Bertekun bersyukurlah hingga suara-Nya kaudengar:

“Sungguh indah, anak-Ku, ungkapan syukurmu.”

 

Refrein :

Dalam susah pun senang; dalam segala hal,

aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendak-Nya!

 

Tuhan Yesus, tolonglah, sempurnakan syukurku,

Roh Kudus berkuasalah di dalam hidupku!

YESUS MENGASIHI KITA; APAKAH KITA MENGASIHI-NYA JUGA? - 9 April 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 9 April 2025

 

YESUS MENGASIHI KITA; APAKAH KITA MENGASIHI-NYA JUGA?

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

NKB 3 – Terpujilah Allah

 

Terpujilah Allah, hikmatNya besar,
begitu kasih-Nya ‘tuk dunia cemar,
sehingga dib’rilah Putra-Nya Kudus
mengangkat manusia serta menebus.


Pujilah, pujilah! Buatlah dunia bergemar,
bergemar mendengar suara-Nya.
Dapatkanlah Allah demi Putra-Nya,
b’ri puji pada-Nya sebab hikmat-Nya.

 

Dan darah Anak-Nyalah yang menebus
mereka yang yakin ‘kan janji kudus;
dosanya betapapun juga keji,
dihapus oleh-Nya, dibasuh bersih.

 

 

Bacaan I: Habakuk 3.2–15

Pesan yang penting dalam perikop ini

Berisikan doa, Habakuk menyatakan pujian dan pengakuan akan kebesaran Allah. Segala perbuatan Allah dinyatakannya dalam kata-kata doanya, dan itu menjadi pembelajaran bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya, bahwa

1.    Allah terus bekerja di tengah hidup yang membutuhkan pembaruan;

2.    Allah berdaulat atas setiap ciptaan-Nya, namun tidak menunjukkan sikap yang sewenang-wenang terhadapnya;

3.    Dalam kekuasaan-Nya, Allah mau melindungi umat-Nya, sehingga kita tidak perlu takut terhadap apapun;

4.    Allah adalah pribadi yang adil; yang salah dihukum, yang benar didukung atau diteguhkan;

5.    Kita diajak menaruh pengharapan kepada Tuhan, sebab Ia sanggup melakukan apapun

 

 

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 20

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

 

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Lukas 18.31–34

Pesan melalui perikop 

 

Jelang ketibaan-Nya di Yerusalem, Yesus menceritakan kepada para murid-Nya apa yang akan dialami-Nya, yakni penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Walau para murid belum mengerti, namun Yesus tetap merasa perlu menyampaikan pesan kepada mereka, sebab hal ini penting.

 

Mari kita melihatnya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Bagaimana kita memaknai pengorbanan Yesus bagi hidup kita?

·      Karya Kristus, yang dimulai dengan penderitaan-Nya sampai pada kebangkitan-Nya, memiliki keterkaitan erat dengan keselamatan kita. Benarkah?

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Sedemikian besar kasih Kristus kepada kita, apakah kita juga mengasihi-Nya? Sebesar apa kasih kita kepada-Nya?

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      Jika kita menyatakan mengasihi Kristus, apa buktinya?

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa sebagai berikut:

·      Dukungan bagi para pelayan gereja agar dapat mengoptimalkan pembagian waktu di tengah perhatian kepada keluarga, pekerjaan, dan juga hidup bermasyarakat.

·      Masa-masa yang mendekati perayaan Paskah; agar penghayatan umat bisa semakin kuat, juga ditolong oleh ibadah-ibadah Kamis Putih, Jumat Agung serta Sabtu Sunyi (Triduum).

 

Nyanyian Umat

PKJ 179 – Kasih Paling Agung

 

Kasih paling agung dari Tuhanku;
Kini kusadari di dalam hatiku.
Yesus Mahakasih dan Mahakudus,
korbankan diri-Nya agar ‘ku ditebus.
Dia menaklukkan maut dan dosaku,
Dia memberikan s’galanya untukku!

 

Ini ‘kan kuingat s’lama hidupku;
Tak ‘kan kulupakan sepanjang umurku.
‘Kan kuberitakan sekelilingku;
dan ke ujung dunia sejauh kuatku.
Apapun terjadi atas diriku,
tak kan kulepaskan kasih-Mu, Tuhanku.

 

PERCAYALAH PADA PEMELIHARAAN TUHAN - 2 April 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 2 April 2025

 

PERCAYALAH PADA PEMELIHARAAN TUHAN

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

PKJ 138 – Setia-Mu, Tuhanku, Tiada Bertara

 

Setia-Mu, Tuhanku, tiada bertara,
di kala suka, di saat gelap.
Kasih-Mu, Allahku, tidak berubah,
Kaulah Pelindung abadi, tetap.


Setia-Mu, Tuhanku, mengharu hatiku,
setiap pagi bertambah jelas.
Yang kuperlukan tetap Kau berikan,
sehingga akupun puas lelas.

 

Ampunan dosaku, damai abadi,
kehadiran-Mu dan bimbingan-Mu,
kini kekuatan dan besok harapan:
Hujan berkat Kau beri padaku.

 

 

Bacaan I: 2 Raja-raja 4.1–7

Pesan yang penting dalam perikop ini

Seorang perempuan menghadapi situasi sulit ketika ia membutuhkan banyak uang untuk membayar utangnya, sementara ia tidak mempunyai apapun untuk membayarnya. Akan tetapi ketika ia diberitahu untuk melakukan sesuatu, ia melakukannya dengan ketaatan, dan terlihat bagaimana pemeliharaan Tuhan atasnya sungguh nyata.

 

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 53

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

 

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Lukas 9.10–17

Pesan melalui perikop 

 

Kisah Yesus memberi makan ribuan orang sudah banyak diperbincangkan. Keajaiban yang dihadirkan Yesus bukan hanya mau menonjolkan kuasa-Nya sebagai Tuhan, melainkan juga perhatian dan kepedulian-Nya terhadap manusia. Dalam kelaparan, Ia adalah Tuhan yang menyediakan makanan, agar kebutuhan jasmani manusia terpenuhi.

 

Mari kita melihatnya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Jika ingin meneladani Yesus, maka kita diajak berpikir: bagaimanakah kita memandang sesama manusia yang mengalami kesusahan? Apakah mereka seakan dihadirkan bagi kita untuk membuat hidup kita jadi sulit? Atau sebaliknya, melalui keberadaan mereka, kita diberi kesempatan berbagi dan menunjukkan kepedulian terhadap orang lain?

·      Berkaca dari perbuatan Yesus, kalau kita diberi kuasa (melalui kemampuan finansial kita, atau kedudukan kita dalam pekerjaan atau status sosial dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya), akankah kita juga melakukan hal serupa dengan Yesus?

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Sudahkah kita mengalami keajaiban dari kuasa Yesus? Berapa seringkah kita merasakan pemeliharaan-Nya, yang melepaskan kita dari keadaan terjepit atau tertekan?

·      Apakah situasi-situasi semacam itu menggerakkan kita memperhatikan orang lain yang juga mengalami beban dalam hidupnya?

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      Sudahkah hati kita menggerakkan tangan atau kaki kita melakukan hal yang baik demi menolong sesama yang susah?

·      Seberapa konsistenkah kita melakukan hal itu?

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa sebagai berikut:

·      Syukur kepada Tuhan atas setiap rahmat-Nya, yang mendorong kita melayani orang lain

·      Ibadah Minggu dalam masa raya prapaskah, dari Minggu ke Minggu, yang kiranya bisa semakin mendekatkan kita dengan Tuhan dan setia kepada-Nya.

 

Nyanyian Umat

NKB 138 – Makin Serupa Yesus, Tuhanku

 

Makin serupa Yesus, Tuhanku,
inilah sungguh kerinduanku;
Makin bersabar, lembut dan merendah,
makin setia dan rajin bekerja.


Ya Tuhanku, ‘ku b’rikan pada-Mu
hidup penuh dan hatiku seg’nap.
Hapuskanlah semua dosaku,
jadikanlah ‘ku milik-Mu tetap.

 

Makin serupa Yesus, Tuhanku,
ini selalu cita-citaku:
Makin bertambah di dalam kasihku,
makin bersungguh menyangkal diriku.

 

DI MANA MENARUH HARAPAN? - Selasa, 25 Maret 2025

Selasa, 25 Maret 2025 – DI MANA MENARUH HARAPAN?

 

NYANYIAN PEMBUKA
PKJ 212 – Ya Allah, KasihMu Besar
Syair dan lagu: Januar Ishak
 
Ya Allah, kasihMu besar,
lebih besar dari segala,
tiada terduga dalamnya,
tiada terjangkau luasnya.
Ya Yesus, kasihMu besar,
lebih besar dari segala.
Hidup kekal Engkau beri
dan aku hidup berseri!
 
Refrein:
Dalam doa aku bersyukur
atas limpah kasihMu.
Ajar aku mengasihiMu
dan sesama manusia.

 

DOA PEMBUKA

BACAAN ALKITAB      

YEHEZKIEL 17:1-10

 

RENUNGAN

Seorang anak kecil mencoba memperbaiki mainannya yang rusak dengan lem super. Dengan asyiknya ia menggunakan terlalu banyak lem, sehingga tangannya sendiri tertempel. Bukannya mainannya bisa diperbaiki, justru semakin rusak. Kadang, kita seperti anak kecil itu. Ketika kita menghadapi masalah terkadang tidak mengandalkan Tuhan tapi kekuatan sendiri dan mengambil jalan pintas. Akhirnya kita kecewa dengan keputusan sendiri. Di mana sebenarnya kita menaruh harapan? Terlebih ketika dalam keadaan yang tertekan.

Bacaan hari ini menceritakan tentang Bangsa Yehuda yang lebih mengandalkan bangsa lain daripada kepada Tuhan. Mereka mengira dengan beraliansi dengan bangsa lain, akan selamat. Namun sebaliknya justru membawa kehancuran. Perumpamaan dalam Yehezkiel 17:1-10 menggambarkan tentang dua elang dan sebuah pohon anggur. Elang pertama mewaliki Raja Babel yang membawa Raja Yehuda dan bangsanya ke pembuangan. Bangsa Yehuda dilambangkan sebagai pohon anggur yang semua mendapatkan perawatan dan kesempatan bertumbuh. Namun alih-alih bertumbuh di bawah perawatan elang pertama, akar pohon anggur justru mengarah ke Elang lain. Elang kedua itu adalah bangsa Mesir. Keputusan ini membawa kehancuran Yehuda. Ketika kita menggantikan kebergantungan pada Allah dengan rencana sendiri, kita sedang terlepas dari kasih-Nya yang membuat kita rapuh dan terbatas.

Rajawali-rajawali pada saat ini bisa saja adalah segala sesuatu yang membuat kita tidak mengandalkan Tuhan. Bisa jabatan, kekuasaan atau materi. Harapan kita harus tertanam kuat pada Tuhan. Tuhan memang tidak menjanjikan hidup tanpa badai, namun Dia berjanji menuntun kita mengalami ketenangan.

 

DOA SYAFAAT

·         Keluarga yang sedang bergumul dengan relasi yang retak, supaya tetap berpengharapan pada Tuhan.

·         Gereja menjadi rumah bersama untuk dapat menaruh pengharapan kepada Tuhan

·         Saudara-saudara yang melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman: aman dan sampai tujuan dengan selamat. Mengalami perjumpaan yang menyukacitakan.

 

NYANYIAN PENUTUP

KJ 445 – HARAP AKAN TUHAN
Syair: Harre, meine Seele, Friedrich Rader (1815 – 1872),
Terjemahan: Yamuger, 1983,
Lagu: Henri Abraham Cesar Malan, 1827
 
Harap akan Tuhan, hai jiwaku!
Dia perlindungan dalam susahmu.
Jangan resah, tabah berserah,
kar’na habis malam pagi merekah.
Dalam derita dan kemelut
Tuhan yang setia, Penolongmu!
 
Harap akan Tuhan, hai jiwaku!
Dia perlindungan dalam susahmu.
Walau sendu, hatimu remuk,
Tuhan mengatasi tiap kemelut.
Ya Tuhan, tolong ‘ku yang lemah:
setiaMu kokoh selamanya!

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025