YESUS MENGASIHI KITA; APAKAH KITA MENGASIHI-NYA JUGA? - 9 April 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 9 April 2025

 

YESUS MENGASIHI KITA; APAKAH KITA MENGASIHI-NYA JUGA?

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

NKB 3 – Terpujilah Allah

 

Terpujilah Allah, hikmatNya besar,
begitu kasih-Nya ‘tuk dunia cemar,
sehingga dib’rilah Putra-Nya Kudus
mengangkat manusia serta menebus.


Pujilah, pujilah! Buatlah dunia bergemar,
bergemar mendengar suara-Nya.
Dapatkanlah Allah demi Putra-Nya,
b’ri puji pada-Nya sebab hikmat-Nya.

 

Dan darah Anak-Nyalah yang menebus
mereka yang yakin ‘kan janji kudus;
dosanya betapapun juga keji,
dihapus oleh-Nya, dibasuh bersih.

 

 

Bacaan I: Habakuk 3.2–15

Pesan yang penting dalam perikop ini

Berisikan doa, Habakuk menyatakan pujian dan pengakuan akan kebesaran Allah. Segala perbuatan Allah dinyatakannya dalam kata-kata doanya, dan itu menjadi pembelajaran bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya, bahwa

1.    Allah terus bekerja di tengah hidup yang membutuhkan pembaruan;

2.    Allah berdaulat atas setiap ciptaan-Nya, namun tidak menunjukkan sikap yang sewenang-wenang terhadapnya;

3.    Dalam kekuasaan-Nya, Allah mau melindungi umat-Nya, sehingga kita tidak perlu takut terhadap apapun;

4.    Allah adalah pribadi yang adil; yang salah dihukum, yang benar didukung atau diteguhkan;

5.    Kita diajak menaruh pengharapan kepada Tuhan, sebab Ia sanggup melakukan apapun

 

 

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 20

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

 

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Lukas 18.31–34

Pesan melalui perikop 

 

Jelang ketibaan-Nya di Yerusalem, Yesus menceritakan kepada para murid-Nya apa yang akan dialami-Nya, yakni penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Walau para murid belum mengerti, namun Yesus tetap merasa perlu menyampaikan pesan kepada mereka, sebab hal ini penting.

 

Mari kita melihatnya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Bagaimana kita memaknai pengorbanan Yesus bagi hidup kita?

·      Karya Kristus, yang dimulai dengan penderitaan-Nya sampai pada kebangkitan-Nya, memiliki keterkaitan erat dengan keselamatan kita. Benarkah?

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Sedemikian besar kasih Kristus kepada kita, apakah kita juga mengasihi-Nya? Sebesar apa kasih kita kepada-Nya?

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      Jika kita menyatakan mengasihi Kristus, apa buktinya?

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa sebagai berikut:

·      Dukungan bagi para pelayan gereja agar dapat mengoptimalkan pembagian waktu di tengah perhatian kepada keluarga, pekerjaan, dan juga hidup bermasyarakat.

·      Masa-masa yang mendekati perayaan Paskah; agar penghayatan umat bisa semakin kuat, juga ditolong oleh ibadah-ibadah Kamis Putih, Jumat Agung serta Sabtu Sunyi (Triduum).

 

Nyanyian Umat

PKJ 179 – Kasih Paling Agung

 

Kasih paling agung dari Tuhanku;
Kini kusadari di dalam hatiku.
Yesus Mahakasih dan Mahakudus,
korbankan diri-Nya agar ‘ku ditebus.
Dia menaklukkan maut dan dosaku,
Dia memberikan s’galanya untukku!

 

Ini ‘kan kuingat s’lama hidupku;
Tak ‘kan kulupakan sepanjang umurku.
‘Kan kuberitakan sekelilingku;
dan ke ujung dunia sejauh kuatku.
Apapun terjadi atas diriku,
tak kan kulepaskan kasih-Mu, Tuhanku.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025