KEADILAN EKOLOGIS - Selasa 1 April 2025

Selasa, 1 April 2025 – KEADILAN EKOLOGIS

 

NYANYIAN PEMBUKA
PKJ 132 – LANGIT MENCERITAKAN
Syair dan lagu: Henkie Kotte, 1999, berdasarkan Mazmur 19
 
Langit menceritakan kemuliaan Allah,
alam memberitakan karya tangan Tuhan.
Tidak ada berita, juga kata-kata,
namun gemanya terpancar ke s’luruh dunia.
Refrein:
Hai percaya padaNya, jangan takut dan gentar,
kar’na kasih dan lindunganNya abadi.
 
Taurat Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa,
perintahNya pun murni menyenangkan hati,
kasih dan kuasaNya, bumi pun bergetar.
Dia pelindung dan perisai selamanya.

 

DOA PEMBUKA

BACAAN ALKITAB      

IMAMAT 25:1-19

 

RENUNGAN

Hari ini kita hidup di tengah krisis ekologi yang semakin nyata: pemanasan global, deforestasi, pencemaran air, tanah yang kehilangan kesuburannya dan udara dipenuhi asap industri. Semua ini adalah hasil eksploitasi manusia yang tak terkendali. Alam tak pernah berhenti untuk terus dimanfaatkan secara brutal. Bumi yang seharusnya menjadi “rumah bersama” kini merintih karena keserakahan manusia.

Dalam Imamat 25:1-19, Tuhan memberikan petunjuk tentang relasi manusia dengan alam yang adil dan berkelanjutan. Kita diajak untuk melihat bahwa keadilan ekologis bukan sekadar isu modern, melainkan panggilan iman yang sudah diwartakan sejak ribuan tahun yang lalu. Tuhan memberikan perintah kepada Israel untuk menjaga tanah dan lingkungan mereka melalui konsep tahun Sabat. Setiap tujuh tahun, tanah harus dibiarkan beristirahat – tidak boleh ditanami atau dipanen secara komersial. Setelah tujuh kali tujuh tahun (49 tahun), pada tahun ke 50 diadakan tahun Yobel, di mana semua tanah yang telah dijual haris dikembalikan kepada pemiliknya semua dan setiap orang yang menjadi budak harus dibebaskan. Ini adalah bentuk keadilan sosial dan ekologis yang menegaskan bahwa bumi adalah milik Tuhan dan manusa hanyalah pengelola yang harus bertangung jawab.

Kita diingatkan kembali untuk mengupayakan keadilan ekologis. Beberapa hal yang bisa diupayakan adalah gaya hidup yang lebih ramah lingkungan seperti mengurangi penggunaan plastik, lebih banyak menanam pohon, mendukung kebijakan tentang perlindungan ekosistem. Bumi adalah milik Tuhan dan kita dipanggil untuk menjaganya dengan penuh kasih. Amin.

 

DOA SYAFAAT

·         Kebijakan tentang perlindungan pada ekologis demi kelestarian bumi

·         Komitmen warga gereja untuk terlibat dalam pemeliharaan lingkungan alam

 

NYANYIAN PENUTUP
KJ 337 – BETAPA KITA TIDAK BERSYUKUR
Syair dan lagu: Subronto Kusumo Atmodjo, 1979
 
Betapa kita tidak bersyukur
bertanah air kaya dan subur;
lautnya luas, gunungnya megah,
menghijau padang, bukit dan lembah.
Refrein:
Itu semua berkat karunia Allah
yang Agung, Mahakuasa;
itu semua berkat karunia Allah
yang Agung, Mahakuasa.
 
Alangkah indah pagi merekah
bermandi cah’ya surya nan cerah,
ditingkah kicau burung tak henti,
bunga pun bangkit harum berseri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025