TATA IBADAH HARIAN

Jumat, 02 Agustus 2024

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 450 : 1 – 3 – HIDUP KITA YANG BENAR

 

Hidup kita yang benar haruslah mengucap syukur.

Dalam Kristus bergemar, janganlah tekebur.

 

Refrein :

Dalam susah pun senang; dalam segala hal,

aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendak-Nya!

 

Biar badai menyerang, biar ombak menerjang,

aku akan bersyukur kepada Tuhanku.

 

Apa arti hidupmu? Bukankah ungkapan syukur,

kar’na Kristus Penebus, berkorban bagimu!

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang Anggota Persekutuan Membacakan Mazmur 51:1 - 12

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Yosua 23:1-16 

·       1 Korintus 11:27-34

 

Hidup Benar

 

 

Pidato Yosua di masa tuanya mengingatkan umat Israel tentang pertolongan Tuhan sepanjang sejarah kehidupan mereka sebagai sebuah bangsa sampai mereka sampai di tanah Kanaan. Yosua mengingatkan supaya mereka tetap taat kepada Tuhan (Yos. 23:1-16).

Dalam kesadaran bahwa ia sudah berbuat dosa dengan hidup tidak berkenan kepada Tuhan, Daud mengungkapkan;

 

Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku. (Mazmur 51:6 - 8)

 

Daud sadar hidup mestilah mencerminkan hidup sebagai umat Tuhan yang taat dan setia kepada-Nya.

Paulus menegur jemaat Korintus karena kebiasaan mereka yang salah dalam perjamuan.

 

Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. (1 Korintus 11:27-29) 

 

Hidup benar dicerminkan dalam kehidupan umat setiap hari.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Setiap Negara mengusahakan pedamaian dunia.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 450 : 4 – 5 – HIDUP KITA YANG BENAR

 

Bertekun bersyukurlah hingga suara-Nya kaudengar:

“Sungguh indah, anak-Ku, ungkapan syukurmu.”

 

Refrein :

Dalam susah pun senang; dalam segala hal,

aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendak-Nya!

 

Tuhan Yesus, tolonglah, sempurnakan syukurku,

Roh Kudus berkuasalah di dalam hidupku!

 

Rasa Percaya Menjadi Amarah - Kamis, 1 Agustus 2024

Kamis, 1 Agustus 2024

Berserah kepada Yesus - 31 Juli 2024

 

Tataibadah Harian

Rabu, 31 Juli 2024

 

Berserah kepada Yesus

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah 2 Tawarikh 9.29-31 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“BAPA, ENGKAU SUNGGUH BAIK”

Nyanyian Rohani

 

Bapa, Engkau sungguh baik

Kasih-Mu melimpah di hidupku

Bapa, ku bertrima kasih

Berkat-Mu hari ini yang Kausediakan bagiku

 

Kunaikkan syukurku buat hari yang Kaub’ri

Tak habis-habisnya kasih dan rahmat-Mu

Slalu baru dan tak pernah terlambat pertolongan-Mu

Besar setia-Mu di s‘panjang hidupku

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 37.12-22 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Markus 6.35-44

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

 

Kesulitan senantiasa hadir dalam hidup. Entah besar atau kecil, ia mewarnai gerak gerik kita sehari-hari. Dalam perikop ini kita diajak melihat bagaimana sebagai kristen kita bersikap menghadapi kesulitan.

 

Cerita diawali dengan situasi Yesus sedang mengajar banyak orang. Ketika hari menjelang malam, terlihatlah orang-orang yang mendengarkan Yesus itu lapar. Terhadap hal itu Yesus meminta para murid melakukan hal-hal berikut:

1.      Menanyakan kepada orang-orang itu, ada berapa roti yang tersedia di tengah-tengah mereka. Setelah dicari tahu, muncul informasi: ada 5 roti ditambah 2 ikan.

2.      Yesus kemudian meminta para murid membeli roti agar dapat memberi makan semua orang yang ada di situ.

3.      Ketika para murid terlihat kesulitan, Yesus memecah-mecahkan roti tersebut dan dari situ orang banyak makan.

 

Kita bisa merefleksikan peristiwa itu dengan cara begini. Dalam kesulitan, kita selalu punya sumber daya. Walaupun sedikit, sumber daya itu bisa menjadi luar biasa di tangan Tuhan. Ketika kita menghadapi persoalan hanya dengan mengandalkan tangan kita sendiri – yang notabene adalah tangan manusia; kemampuan manusia – maka kita bisa bingung dan tak tahu bagaimana mengatasi kesulitan itu. Para murid membawa sumber daya (5 roti dan 2 ikan) kepada Yesus, dan dengan tangan-Nya, Ia membuat solusi atas kesulitan yang sedang dihadapi para murid.

 

Jika kita berserah dan mengandalkan pertolongan Tuhan, tangan-Nya sanggup membuat kesulitan kita teratasi.

 

 

 

Doa Syafaat

Mari doakan:

1.      agar setiap pelayan Tuhan mempergunakan hikmat Tuhan dalam menjalankan pelayanannya

2.      agar kehidupan umat terpelihara dalam semangat berbuat baik demi sesama, mulai dari lingkup yang lebih sempit

 

 

Nyanyian bersama

“BERSERAH KEPADA YESUS“

Kidung Jemaat 364 bait 1

 

Berserah kepada Yesus
tubuh, roh, dan jiwaku;
kukasihi, kupercaya,
kuikuti Dia t’rus.

 

Aku berserah, aku berserah;
kepadaMu, Jurus’lamat,
aku berserah!

 

Saling Menolonglah!

(Selasa, 30 Juli 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

JADILAH TUHAN, KEHENDAKMU

(PKJ 127: 1-2)

 

Jadilah Tuhan, kehendak-Mu;

'ku tanah liat di tangan-Mu.

Bentuklah aku sesuka-Mu,

aku nantikan sentuhan-Mu.


Jadilah Tuhan, kehendak-Mu;

sucikan hati, pikirianku.

Tiliklah aku dan ujilah

'ku di depan-Mu sujud sembah.


Pembacaan Mazmur 37: 12-22

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : 2 Samuel 11: 22-27

Perjanjian Baru : Roma 15: 22-33


Renungan 

      Salah satu hal yang seringkali diingatkan dalam kehidupan orang percaya adalah semangat untuk saling menolong dan saling melengkapi. Semangat ini adalah semangat yang mencerminkan secara nyata kehidupan kasih yang telah Tuhan Yesus ajarkan. Kesediaan kita untuk menolong orang lain yang membutuhkan merupakan perwujudan nyata dari kasih kita kepada mereka. Itulah juga yang dilakukan oleh Jemaat Makedonia dan Akhaya terhadap Jemaat Yerusalem yang pada waktu itu sedang membutuhkan pertolongan.

    Sekalipun Jemaat Makedonia dan Jemaat Akhaya bukanlah Jemaat yang kaya dan besar, namun mereka menyadari betul apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai orang beriman ketika melihat saudara-saudaranya sedang membutuhkan. Mereka menghimpun dana sesuai dengan kemampuan mereka untuk mendukung pelayanan Jemaat Yerusalem yang saat itu sedang dilanda oleh krisis keuangan. Paulus memberi kesaksian tentang tindakan mereka itu demikian: "Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem. Keputusan itu mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka, Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka." (Roma 15: 26-27)

    Belajar dari keteladanan Jemaat Makedonia dan Akhaya ini, kita diingatkan kembali tentang tanggung jawab kita untuk mewujudkan kasih kita kepada orang lain yang ada di sekitar kita. Jika di dalam kehidupan ini kita telah menerima harta rohani yang berupa anugerah keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus, maka selayaknyalah kita memakai kehidupan yang telah diselamatkan ini untuk juga berperan serta dalam karya penyelamatan terhadap orang lain yang ada di sekitar kita. Sudah selayaknya ketika kita melihat saudara-saudara kita yang membutuhkan pertolongan, kita bergerak untuk memberikan bantuan agar mereka dapat tertolong dalam kehidupan ini. Itulah yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan kita. Kiranya kita dimampukan untuk memakai kehidupan kita untuk menolong orang yang sedang membutuhkan. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar gereja tetap dapat memberi perhatian pada pergumulan-pergumulan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat di sekitarnya, sehingga kehadiran gereja tetap dapat memberi manfaat bagi masyarakat.


Nyanyian Penutup

 

PAKAILAH WAKTU ANUG'RAH TUHANMU

(NKB 211: 1, 2)


Pakailah waktu anug'rah Tuhanmu,

Hidupmu singkat bagaikan kembang.

Mana benda yang kekal di hidupmu?

Hanyalah kasih tak akan lekang.


Refrain:

    Tiada yang baka di dalam dunia.

    s'gala yang indah pun akan lenyap.

    Namun kasih-Mu demi Tuhan Yesus

    sungguh bernilai dan tinggal tetap.


Jangalah sia-siakan hidupmu,

hibur dan tolonglah yang berkeluh.

Biarlah lampumu t'rus bercahaya,

muliakanlah Tuhan di hidupmu.

(kembali ke refrain)

Berbuat Baiklah Pada Semua Orang! - 29 Juli 2024

 

Tataibadah Harian

Senin, 29 Juli 2024

 

Berbuat Baiklah Pada Semua Orang!

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah 2 Samuel 11.14-21 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“INDAHNYA SAAT YANG TEDUH”

Kidung Jemaat 454 bait 1 dan 2

 

Indahnya saat yang teduh,

menghadap takhta Bapaku:

kunaikkan doa pada-Nya

sehingga hatiku lega.

Di waktu bimbang dan gentar,

jiwaku aman dan segar;

‘ku bebas dari seteru,

di dalam saat yang teduh.

 

Indahnya saat yang teduh

dengan bahagia penuh.

Betapa rindu hatiku

kepada saat doaku.

Bersama orang yang kudus

kucari wajah Penebus;

dengan gembira dan teguh

kunanti saat yang teduh.

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 37.12-22 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Filipi 4.10-20

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

 

Jika kita membuka reels atau short movie dalam Tiktok atau Instagram, tak jarang kita melihat social experiment berisikan tantangan memberikan bantuan kepada seseorang, dengan cara meminta bantuan sedikit uang ataupun membeli sesuatu dengan harga murah. Orang yang mau melakukannya akan menerima uang atau ganjaran yang berkali-kali lipat lebih banyak. Misalnya, seseorang dimintai bantuan uang seribu rupiah untuk tambahan ongkos naik bis umum. Jika orang itu memberikannya, maka setelahnya si pembuat social experiment akan memberikan kepadanya uang 500 ribu rupiah dan menjelaskan bahwa ia menghargai orang-orang yang berniat baik dan tulus membantu orang lain yang kesusahan.

 

Orang yang dijadikan subjek eksperimen itu menunjukkan beberapa macam sikap sebagai responsnya. Ada yang menerimanya dengan gembira, dan menitikkan air mata tanda keharuan. Ada yang menerima namun heran, mengapa ia harus menerima uang, namun pada akhirnya dibawa juga. Ada yang mengargumen dengan mengatakan bahwa ia melakukannya tanpa mengharapkan imbalan dan karenanya tidak mau menerima uang yang diberikan kepadanya. Ada yang juga menolak tanpa memberi argumen atau alasan apapun.

 

Surat Paulus kepada jemaat di Filipi ini menunjukkan rasa terima kasihnya atas pemberian mereka yang dikirimkan kepadanya. Inilah jemaat yang memberikan sesuatu yang dibutuhkan Paulus dalam pelayanannya. Wajar jika Paulus amat menghargainya, walaupun ia mengatakan bahwa sebenarnya rasa syukurnya sudah membuatnya merasa tidak perlu menerima apapun dari jemaat yang dilayaninya.

 

Bagi Paulus, kebersamaannya dengan Kristus membuatnya dimampukan mengucap syukur atas segala sesuatu yang ada padanya, dan tidak mengharapkan orang lain memberikan sesuatu kepadanya. Bahkan sebenarnya ia mau mengatakan, “Tidak usah repot-repotlah ...” atau “Saya sudah berkecukupan dalam segala hal. Oleh karenanya betapapun saya merasa kekurangan, saya berusaha mencukupkan diri dalam segala sesuatu.”

 

Paulus mengungkapkan rasa puasnya atas hidup yang dijalaninya. Dalam keadaan susah, ia bisa berpuas diri, apalagi dalam keadaan tidak susah. Hal itu yang disimpulkannya dalam ayat 13, yakni di dalam Kristus ia memperoleh kekuatan menghadapi segala sesuatu.

 

Surat ini disampaikan Paulus sebagai ungkapan terima kasih. Ia menegaskannya, bahkan menuliskan bahwa jemaat Filipi adalah satu-satunya yang mengirimkan uang kepadanya untuk membantu pelayanannya. Ini disampaikannya bukan dalam rangka meminta bantuan lagi, melainkan untuk menasehatkan mereka agar tetap terus berbuat baik kepada siapapun. Pesan yang serupa dengan yang kita sering lihat di bagian akhir reels Tiktok atau Instagram bukan? Di akhir reels sering ada ungkapan, “Apa pesanmu bagi dunia?” dan kebanyakan dijawab dengan kalimat “berbuat baiklah pada semua orang”, atau “bantulah orang yang membutuhkan pertolongan”

 

Kiranya pesan ini juga diterima oleh kita, di mana pun kita berada.  

 

 

Doa Syafaat

Mari doakan:

1.      agar setiap anggota masyarakat menyadari pentingnya memelihara lingkungan

2.      agar mereka belajar membiasakan membawa botol sendiri demi mengurangi pemakaian botol plastik

 

 

Nyanyian bersama

“DI DALAM KASIH YANG TEGUH“

Nyanyikanlah Kidung Baru 23 bait 1 dan 2

 

Di dalam kasih yang teguh

t’lah datang Yesus Tuhanku,

menghapus aib dan dosaku,

Dia mengangkatku.

 

            Dari lembah ‘ku direngkuh

            dengan tangan-Nya yang lembut

            gelap lenyap terbitlah t’rang,

            O syukur, ‘ku diangkat-Nya.

 

Suara-Nya t’lah kudengar

memanggil aku yang cemar

meskipun dosaku besar

Dia mengangkatku.

 

 TATA IBADAH HARIAN

Sabtu, 27 Juli 2024

 

 

Pujian Pembukaan

NKB 216 : 1 + 2 – TUHAN, ENGKAULAH HADIR

 

Tuhan, Engkaulah hadir di dalam hidupku;

sama dengan udara kuhirup kasih-Mu.

Dalam denyut jantungku kuasa-Mu bekerja;

tubuh dan panca indra, ‘Kau menggerakkannya.

 

Refrein :

Dikau yang kukasihi dalam sesamaku

Dikau yang aku puji dalam ciptaan-Mu!

 

Juga di pekerjaan, ‘Kau, Tuhan, beserta,

juga Engkau dengarkan lagu keluh kesah;

lagu mesin dan martil bising dan menderu,

lagu peras keringat naik kepada-Mu.

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang Anggota Persekutuan Membacakan Mazmur 14

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       2 Samuel 10:13-19

·       Yohanes 4:31-38

 

Tuhan Bekerja, Begitupun Umat-Nya

 

Pertempuran demi pertempuran dimenangkan oleh Daud dan pasukannya. Demikian juga ketika melawan bani Amon yang meminta bantuan kepada orang Aram, dan Yoab, panglima perang Israel mengalahkan orang Aram, dan mereka lari. Melihat itu bani Amon juga melarikan diri. Sampai akhirnya Daud mengalahkan orang Aram, dan bani Amon akhirnya orang Aram tak lagi berani memberi pertolongan kepada bani Amon (2 Sam. 10:13-19).

Tuhan yang berperang bagi umat-Nya, itulah keyakinan umat Israel sepanjang hidupnya sebagaimana dikatakan pemazmur;

 

Tidak sadarkah semua orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada TUHAN? Di sanalah mereka ditimpa kekejutan yang besar, sebab Allah menyertai angkatan yang benar. Kamu dapat mengolok-olok maksud orang yang tertindas, tetapi TUHAN adalah tempat perlindungannya. (Mazmur 14:4-6) 

 

Karena itu pengakuan pemazmur;

 

Ya, datanglah kiranya dari Sion keselamatan bagi Israel! Apabila TUHAN memulihkan keadaan umat-Nya, maka Yakub akan bersorak-sorak, Israel akan bersukacita. (Mazmur 14:7) 

 

Dan dalam segala hal, Tuhan adalah pokok kehidupan dan sumber pertolongan. Dia bekerja dalam sepanjang kehidupan.

Oleh karena itu Tuhan Yesus mengingatkan;

 

Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. (Yohanes 4:34) 

 

Sehingga Dia mengingatkan kepada murid-murid-Nya bahwa sekarang waktu mengerjakan bagian yang Tuhan percayakan kepada mereka.

 

Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.

Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai. Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka." (Yohanes 4:36-38) 

 

Hidup adalah bekerja untuk Tuhan, sebagaimana Tuhan memberi tanggung jawab kepada setiap orang, itulah waktu setiap orang mengerjakan bagiannya.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Keluarga yang  saling terbuka dan percaya kepada Tuhan.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

NKB 216 : 3 – TUHAN, ENGKAULAH HADIR

 

Di dalam suka-duka ‘Kau ingin beserta,

turut memperjuangkan damai sejahtera.

‘Kau datang dalam Kristus, dosa dihapus-Nya.

Dalam Kerajaan-Mu Kauubah dunia.

 

Refrein :

Dikau yang kukasihi dalam sesamaku

Dikau yang aku puji dalam ciptaan-Mu!

 

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025