Tataibadah Harian
Senin, 29 Juli 2024
Berbuat Baiklah Pada
Semua Orang!
Saat teduh
Tenangkan diri selama sekitar satu
menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau
bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang
syahdu. Persiapkanlah
hati menjumpai Tuhan.
Bacaan Alkitab I
Bacalah
2 Samuel 11.14-21 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang
bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.
Nyanyian bersama
“INDAHNYA
SAAT YANG TEDUH”
Kidung Jemaat 454 bait 1 dan 2
Indahnya saat
yang teduh,
menghadap takhta
Bapaku:
kunaikkan doa
pada-Nya
sehingga hatiku
lega.
Di waktu bimbang
dan gentar,
jiwaku aman dan
segar;
‘ku bebas dari
seteru,
di dalam saat
yang teduh.
Indahnya saat
yang teduh
dengan bahagia
penuh.
Betapa rindu
hatiku
kepada saat
doaku.
Bersama orang
yang kudus
kucari wajah
Penebus;
dengan gembira
dan teguh
kunanti saat yang teduh.
Pembacaan Mazmur
Bila memungkinkan, bacalah Mazmur
37.12-22 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah
bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna
kata itu sebentar saja.
Renungan
Bukalah Filipi 4.10-20
Berdoalah dahulu sebelum
membacanya.
Jika kita membuka reels atau
short movie dalam Tiktok atau Instagram, tak jarang kita melihat social
experiment berisikan tantangan memberikan bantuan kepada seseorang, dengan
cara meminta bantuan sedikit uang ataupun membeli sesuatu dengan harga murah. Orang
yang mau melakukannya akan menerima uang atau ganjaran yang berkali-kali lipat
lebih banyak. Misalnya, seseorang dimintai bantuan uang seribu rupiah untuk
tambahan ongkos naik bis umum. Jika orang itu memberikannya, maka setelahnya si
pembuat social experiment akan memberikan kepadanya uang 500 ribu rupiah dan
menjelaskan bahwa ia menghargai orang-orang yang berniat baik dan tulus
membantu orang lain yang kesusahan.
Orang yang dijadikan subjek
eksperimen itu menunjukkan beberapa macam sikap sebagai responsnya. Ada yang
menerimanya dengan gembira, dan menitikkan air mata tanda keharuan. Ada yang
menerima namun heran, mengapa ia harus menerima uang, namun pada akhirnya
dibawa juga. Ada yang mengargumen dengan mengatakan bahwa ia melakukannya tanpa
mengharapkan imbalan dan karenanya tidak mau menerima uang yang diberikan kepadanya.
Ada yang juga menolak tanpa memberi argumen atau alasan apapun.
Surat Paulus kepada jemaat di
Filipi ini menunjukkan rasa terima kasihnya atas pemberian mereka yang
dikirimkan kepadanya. Inilah jemaat yang memberikan sesuatu yang dibutuhkan
Paulus dalam pelayanannya. Wajar jika Paulus amat menghargainya, walaupun ia
mengatakan bahwa sebenarnya rasa syukurnya sudah membuatnya merasa tidak perlu
menerima apapun dari jemaat yang dilayaninya.
Bagi Paulus, kebersamaannya dengan Kristus
membuatnya dimampukan mengucap syukur atas segala sesuatu yang ada padanya, dan
tidak mengharapkan orang lain memberikan sesuatu kepadanya. Bahkan sebenarnya
ia mau mengatakan, “Tidak usah repot-repotlah ...” atau “Saya sudah
berkecukupan dalam segala hal. Oleh karenanya betapapun saya merasa kekurangan,
saya berusaha mencukupkan diri dalam segala sesuatu.”
Paulus mengungkapkan rasa puasnya atas
hidup yang dijalaninya. Dalam keadaan susah, ia bisa berpuas diri, apalagi
dalam keadaan tidak susah. Hal itu yang disimpulkannya dalam ayat 13, yakni di
dalam Kristus ia memperoleh kekuatan menghadapi segala sesuatu.
Surat ini disampaikan Paulus
sebagai ungkapan terima kasih. Ia menegaskannya, bahkan menuliskan bahwa jemaat
Filipi adalah satu-satunya yang mengirimkan uang kepadanya untuk membantu
pelayanannya. Ini disampaikannya bukan dalam rangka meminta bantuan lagi,
melainkan untuk menasehatkan mereka agar tetap terus berbuat baik kepada
siapapun. Pesan yang serupa dengan yang kita sering lihat di bagian akhir reels
Tiktok atau Instagram bukan? Di akhir reels sering ada ungkapan, “Apa pesanmu
bagi dunia?” dan kebanyakan dijawab dengan kalimat “berbuat baiklah pada semua
orang”, atau “bantulah orang yang membutuhkan pertolongan”
Kiranya pesan ini juga diterima oleh
kita, di mana pun kita berada.
Doa Syafaat
Mari doakan:
1.
agar setiap anggota masyarakat menyadari pentingnya
memelihara lingkungan
2.
agar mereka belajar membiasakan membawa botol sendiri
demi mengurangi pemakaian botol plastik
Nyanyian bersama
“DI DALAM KASIH YANG TEGUH“
Nyanyikanlah Kidung Baru 23 bait 1
dan 2
Di dalam kasih yang teguh
t’lah datang Yesus Tuhanku,
menghapus aib dan dosaku,
Dia mengangkatku.
Dari
lembah ‘ku direngkuh
dengan
tangan-Nya yang lembut
gelap
lenyap terbitlah t’rang,
O
syukur, ‘ku diangkat-Nya.
Suara-Nya t’lah kudengar
memanggil aku yang cemar
meskipun dosaku besar
Dia mengangkatku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar