TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 30 Desember 2022

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 400 : 1 – 2 – KUDAKI JALAN MULIA

 

Kudaki jalan mulia, tetap doaku inilah :

“Ke tempat tinggi dan teguh, Tuhan mantapkan langkahku”

 

Refrein :

Ya Tuhan angkat diriku, lebih dekat kepadaMu

Di tempat tinggi dan teguh, Tuhan mantapkan langkahku  

 

‘Ku tidak mau menetap di dalam bimbang dan gelap

rinduanku, tujuanku; tempat yang tinggi dan teguh

 

 

PEMBACAAN MAZMUR

Salah Seorang Anggota Keluarga Membacakan Mazmur 20

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Yesaya 26:1-9 

·       2 Korintus 4:16-18

 

Kuatkan dengan Iman

 

 

Di tengah penderitaan dan pergumulan orang lebih sering menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan. Namun tidak demikian dengan penulis kitab Yesaya. Ia tetap mengingat kepada Tuhan dengan segala perbuatan kasih-Nya.

 

Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya. Ya TUHAN, kami juga menanti-nantikan saatnya Engkau menjalankan penghakiman; kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau. Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi; sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar. (Yesaya 26:7-9) 

 

Di dalam kasih Allah yang diberikan, orang belajar untuk berlaku benar, sesuai dengan Firman-Nya.

Paulus belajar tentang hal ini. Ketika ia bertambah usia dan makin lemah, bukan berarti imannya menjadi lemah juga. Justru percaya kepada Tuhan makin kuat dan teguh.

 

Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. (2 Korintus 4:16-18) 

 

Bagi Paulus -dan orang beriman- iman tidaklah dilemahkan oleh keadaan kita. 

Dalam keadaan apapun iman menjadi kekuatan hidup orang beriman.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Keadaan sosial yang aman dalam perkembangan kehidupan politik.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 400 : 3 – 4 – KUDAKI JALAN MULIA

 

‘Ku ingin hidup yang benar, jauh dari tindak yang cemar,

umat kudus memanggilku, ke tempat tinggi dan teguh 

 

Refrein :

Ya Tuhan angkat diriku, lebih dekat kepadaMu

Di tempat tinggi dan teguh, Tuhan mantapkan langkahku  

 

Ingin kucapai puncak t’rang yang paling agung cemerlang

Ya Tuhan, bimbing diriku makin dekat kepada-Mu.

 

Menyambut Tahun Baru

 Kamis, 29 Desember 2022

TATA IBADAH HARIAN KELUARGA Rabu, 28 Desember 2022

 


TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Rabu, 28 Desember 2022

 

 

Pujian Pembukaan

KJ. 10 : 1 – 3 – PUJILAH TUHAN, SANG RAJA

 

Pujilah Tuhan, Sang Raja yang Mahamulia!

Segenap hati dan jiwaku, pujilah Dia!

Datang berkaum, b’rilah musikmu bergaung,

angkatlah puji-pujian!

 

Pujilah Tuhan; segala kuasa pada-Nya!

Sayap kasih-Nya yang aman mendukung anak-Nya!

Tiada terp’ri yang kepadamu dib’ri;

tidakkah itu kaurasa?

 

Pujilah Tuhan yang bijak menggubah tubuhmu;

dalam kasih-Nya seluruh hidupmu tertuntun;

hatimu tahu: berulang kali engkau

oleh sayap-Nya terlindung

 

 

PEMBACAAN MAZMUR

Salah Seorang Anggota Keluarga Membacakan Mazmur 148 

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Yesaya 49:13-23 

·       Matius 18:1-14

 

 

Pujilah Tuhan karena Dia Baik

 

 

Tuhan memelihara umat milik kepunyaan-Nya. Tuhan juga tidak pernah meninggalkan buatan tangan-Nya. Hidup mereka Dia yang jamin. Itulah yang dikatakan oleh penulis kitab Yesaya.

 

Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Lihat, Aku akan mengangkat tangan-Ku sebagai tanda untuk bangsa-bangsa dan memasang panji-panji-Ku untuk suku-suku bangsa, maka mereka akan menggendong anak-anakmu laki-laki dan anak-anakmu perempuan akan didukung di atas bahunya. Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah dan akan menjilat debu kakimu. Maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku tidak akan mendapat malu."  (Yesaya 49:22-23) 

 

Tuhan itu baik. Oleh karena itu pemazmur mengajak untuk memuji Tuhan (Mzm. 148).

 

Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya. Haleluya! (Mazmur 148:13-14) 

 

Pujian kepada Tuhan yang baik itu juga menjadi nyata dalam hidup orang beriman. Kesediaan untuk merendahkan diri (Matius 18:1-5) dan melakukan yang benar (Matius 18:6-11) adalah hidup orang yang sudah menerima kebaikan Tuhan.

Ini semua karena karya kasih Allah. Dia yang baik dan mau menyelamatkan kita.

 

….. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang." (Matius 18:14) 

 

Jadi, tidak ada alasan untuk tidak memuji Tuhan.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Pemerintah pusat dan daerah membuka peluang usaha bagi pedagang kecil dan menengah.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ. 10 : 4 – 5 – PUJILAH TUHAN, SANG RAJA

 

Pujilah Tuhan yang dapat dan mau melakukan

jauh melebihi doamu dan yang kaurindukan.

Ingat teguh: Ia berkuasa penuh!

Kasih-Nya t’rus kautemukan.

 

Pujilah Tuhan! Hai jiwaku mari bernyanyi!

Semua makhluk bernafas, iringilah kami!

Puji terus Nama Yang Mahakudus!

Padukan suaramu: Amin.

 

Kamu Mengasihi Tuhan? Buktikan!

 (Selasa, 27 Desember 2022)


Saat Teduh


Nyanyian Pembuka 


“Kasihku Pada-Mu Tambahkanlah”

(NKB 141 : 1-2)


Kasihku pada-Mu tambahkanlah!

Ya Kristus Tuhanku, o, dengarlah!

'Ku mohon tak henti: tambahkan kasihku,

makin besar kepada-Mu!


Dahulu dunia andalanku,

Kini Engkau, Tuhan, harapanku,

Inilah doaku: tambahkan kasihku,

makin besar kepada-Mu!


Pembacaan Mazmur 148

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Amsal 8 : 22-31

Perjanjian Baru : 1 Yohanes 5 : 1-12


Renungan

    Natal adalah waktu di mana Allah menyatakan cinta kasih-Nya kepada dunia. Dunia yang sudah rusak oleh dosa, tetaplah dikasihi-Nya sedemikian rupa. Dia membuktikan cinta kasih-Nya itu lewat kesediaan-Nya untuk datang ke dunia. Sekalipun, Ia adalah Penguasa dunia, namun Ia rela untuk meninggalkan tahta kemuliaan-Nya dan mengambil rupa seorang hamba sehingga menjadi sama dengan manusia. Kasih yang tidak hanya lip service. Melalui peristiwa Natal, kita diingatkan bahwa kasih Allah adalah kasih yang dibuktikan dengan tindakan nyata kepada umat dan dunia yang dikasihi-Nya.

    Jika Allah telah mengasihi kita sedemikian rupa, maka pertanyaannya adalah apa balasan kita atas kasih-Nya? Apakah kita juga bersedia untuk hidup mengasihi Dia? Jika iya, maka kasih macam apa yang hendak kita nyatakan kepada-Nya? Melalui bacaan firman Tuhan hari ini, kita dapat belajar tentang tindakan macam apa yang perlu kita tunjukkan sebagai bukti cinta kasih kita kepada Allah. 

    Surat 1 Yohanes 5 : 1-12 mengajarkan kepada kita bahwa sebagai orang-orang yang telah menerima kasih Allah, kita dipanggil untuk mewujudnyatakan kasih kita kepada-Nya dengan cara hidup menuruti perintah-perintah-Nya. Jika memang kita mengaku bahwa kita adalah anak-anak Allah yang hidup mengasihi Allah, maka kita harus menunjukkan sikap hidup dan perilaku yang sesuai dengan perintah Allah. Apa yang kita lakukan dalam kehidupan kita, semuanya berlandaskan pada firman dan kebenaran yang telah Allah ajarkan kepada kita. Kita tidak boleh bertindak dan berperilaku yang bertentangan dengan perintah atau kehendak Allah. Itulah yang Ia kehendaki terjadi dalam kehidupan kita sebagai anak-anak-Nya.

    Allah tidak menuntut kita untuk menjadi manusia yang sempurna. Dia meminta kita untuk membuktikan cinta kasih kita kepada-Nya lewat kesediaan kita mengikuti setiap perintah-Nya dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, marilah kita membuka telinga, mata, dan hati kita untuk mendengarkan apa yang menjadi perintah-Nya dalam kehidupan kita. Marilah kita menggunakan tangan, kaki, dan seluruh tubuh kita untuk melakukan apa yang telah diperintahkan-Nya kepada kita. Dengan cara demikianlah, kita membuktikan kasih kita kepada-Nya. Selamat menjalani kehidupan. Tuhan memberkati. Amin.

 

Doa Syafaat dan Penutup

  • Berdoa agar masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan untuk menjaga diri dan keluarganya di tengah masa pandemi ini.
  • Berdoa bagi masyarakat agar memiliki kebijaksanaan dalam mengelola keuangan mereka di tengah terpaan isu resesi dunia yang sedang terjadi.


Nyanyian Penutup


“Ya Yesus, Terkasih”

(KJ 382 : 1, 3)


Ya Yesus terkasih, Engkau Tuhanku,

kubuang dosaku demi nama-Mu.

Kau Jurus'lamatku, Pengasih benar.

Kasihku pada-Mu semakin besar.


Selama 'ku hidup kupuji terus

kasih-Mu yang tulus, kekal dan kudus;

dan bila 'ku mati, 'ku yakin benar:

Kasihku pada-Mu semakin besar.

 

TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 23 Desember 2022

 

 

Pujian Pembukaan

KJ. 76 : 1 – KAU YANG LAMA DINANTIKAN

 

Kau yang lama dinantikan, Jurus’lamat.

Datanglah, agar kami Kausucikan dari dosa dan cela!

umatMu tetap Kautuntun, Kau Harapan kami pun!

Bangsa dunia menunggu penghiburan kasihMu.

 

 

PEMBACAAN MAZMUR

Salah Seorang Anggota Keluarga Membacakan Lukas 1:46b-55 

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       2 Samuel 7:18, 23-29 

·       Galatia 3:6-14

 

 

Pujilah Tuhan dalam Karya-Nya

 

 

Apakah yang patut diberikan kepada Tuhan karena perbuatan - Nya yang baik? Bukankah puji-pujian dan ungkapan syukur? Itulah yang dinyatakan oleh Maria dalam nyanyian pujiannya (Luk. 1:46b-55) dan Daud (2 Sam. 7:18, 23-29).

Bukankah hal yang sama yang patut kita lakukan dalam hidup ini? Karena kita tahu tanpa Tuhan kita tidak mampu berbuat apa-apa. Di luar Tuhan kita tidaklah mendapatkan keselamatan. 

Keselamatan yang Tuhan nyatakan dalam Kristus yang memberikan diri-Nya untuk dunia, itulah yang menyelamatkan kita. Paulus mengingatkan: iman percaya kepada Tuhanlah yang memberikan keselamatan bagi setiap orang.

 

Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati." (Galatia 3:6-8) 

 

Oleh karena itu dalam hidup mari kita terus memuji dan memuliakan Tuhan oleh karena yang Tuhan berikan kepada kita adalah berkat yang luar biasa.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Masyarakat memilih dalam pemilihan umum dengan cerdas.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ. 76 : 2 – KAU YANG LAMA DINANTIKAN

 

Raja mulia, Kau lahir bagai anak yang lembut,

agar kami kauajari kasih KerajaanMu.

Pimpin kami oleh RohMu, hati pun perintahlah

dan demi kurban darahMu, b’rilah damai yang baka!

 

Begitu Sulit

 Kamis, 22 Desember 2022


Saat Teduh


Nyanyian Pembuka
NKB 49: 1-2    TUHAN YANG PEGANG
Tak ‘ku tahu ‘kan hari esok, namun langkahku tegap.
Bukan surya ‘ku harapkan, kar’na surya ‘kan lenyap.
O tiada ‘ku gelisah akan masa menjelang;
‘ku berjalan serta Yesus, maka hatiku tenang.

Reff
Banyak hal tak ‘ku fahami dalam masa menjelang.
Tapi t’rang bagiku ini: Tangan Tuhan yang pegang.

Makin t’ranglah perjalanan, makin tinggi aku naik.
Dan bebanku makin ringan, makin nampaklah yang baik.
Di sanalah t’rang abadi, tiada tangis dan keluh;
Di neg’ri seb’rang pelangi, kita k’lak ‘kan bertemu. (Reff)

Doa Pembuka


Bacaan Alkitab        Wahyu 22: 6-7, 18-20


Renungan
    Kitab Wahyu sering dianggap sebagai kitab yang menyeramkan karena menggambarkan hal-hal yang menyeramkan. Nubuatan tentang akhir zaman juga sering dikutip dari kitab ini. Tidak heran jika mungkin kitab ini termasuk kitab yang jarang dibahas. Bukan karena tidak penting, tetapi memang teks kitab Wahyu ini rumit untuk diaplikasikan dalam kehidupan manusia, secara khusus di masa sekarang. Perlu hikmat dalam memahami apa yang menjadi pesan dari kitab terakhir dalam Alkitab ini.
    Demikian juga ketika kita mencoba mengamati dan mengambil pembelajaran dari sebuah peristiwa. Tidak mudah untuk memetik hikmah dari sebuah kejadian, apalagi ketika respons terhadap kejadian itu masih di ranah emosional. Rasional dan psikis belum tentu bisa menganalisis semuanya. Perlu waktu yang cukup untuk bisa melihat peristiwa itu sebagai sebuah pembelajaran.
    "Akan ada pelangi sehabis hujan", begitu katanya. Namun, kalau kita perhatikan, tidak selalu hujan ditutup dengan kemunculan pelangi. Kalau hujannya di malam hari, pelangi akan sulit terlihat karena tidak ada matahari yang membiaskan cahaya. Artinya, ada banyak faktor yang bisa saja mematahkan kata-kata bijak itu. Tidak selalu semuanya berjalan dengan baik dan lancar.
    Bagian penutup dari kitab Wahyu menyatakan bahwa Yesus akan datang segera (ay. 20). Apakah itu berarti kiamat sudah dekat? Tidak ada yang tahu. Sebab, tulisan ini sudah ada sejak lama sekali namun kiamatnya belum terjadi. Lalu, apakah kiamatnya tidak jadi? Ya, tentu saja tidak. Akan ada masanya di mana segala sesuatu akan tiba pada kesudahannya. Hanya saja, tidak ada yang tahu kapan waktunya itu semua terjadi.
    Lalu, apa yang bisa kita perbuat? Yang bisa dilakukan adalah dengan mengusahakan terus kehidupan yang lebih baik di hadapan Tuhan. Tidaklah sulit untuk melakukannya, asalkan kita sungguh-sungguh bertekad untuk mengerjakannya. Usul konkret, selain membuat resolusi tahun baru yang repetitif (pengulangan), lebih baik mengevaluasi setiap tahun dengan jujur. Apa yang sudah dicapai tahun ini? Bagaimana saya merencanakan kehidupan saya satu tahun ke depan. Dengan demikian, mari kita bersiap memasuki tahun-tahun di zaman akhir ini dengan optimis. Selagi masih ada kesempatan, lakukan hal yang berguna sehingga menyongsong kedatangan Tuhan tidak lagi terasa begitu menyeramkan. Kiranya Tuhan menolong kita. Amin.


Doa Syafaat
  • Berdoa untuk kesehatian bangsa-bangsa untuk keluar dari krisis ekonomi global.
  • Berdoa untuk rangkaian perayaan Natal di Indonesia dan di dunia boleh berlangsung dengan baik.

Nyanyian Penutup
NKB 49: 3    TUHAN YANG PEGANG
Tak ‘ku tahu ‘kan hari esok, mungkin langit ‘kan gelap.
tapi Dia yang berkasihan melindungi ‘ku tetap.
meski susah perjalanan, g’lombang dunia menderu.
DipimpinNya ‘ku bertahan sampai akhir langkahku.
Reff
Banyak hal tak ‘ku fahami dalam masa menjelang.
Tapi t’rang bagiku ini: Tangan Tuhan yang pegang.

Tuhanlah Segalanya

 SAAT TEDUH


NYANYIAN PEMBUKA

KJ 451 – Bila Yesus Berada di Tengah Keluarga


Syair dan lagu: Redaksi PAK, 1982

do = d

3 ketuk

  1. Bila Yesus berada di tengah keluarga,
    bahagialah kita, bahagialah kita!

  2. Bila Yesus berkuasa di tengah keluarga,
    pasti kita bahagia, pasti kita bahagia.


PEMBACAAN LITANI 1 SAMUEL 2 : 1-10
(dibacakan salah seorang anggota keluarga)

”Hatiku bersukaria karena Tuhan, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh Tuhan; mulutku mencemoohkan musuhku,sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu. 

Tidak ada yang kudus seperti Tuhan, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita. 

Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu. Karena Tuhan itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji.

Busur pada pahlawan telah patah, tetapi orang-orang yang terhuyung-huyung, pinggangnya berikatkan kekuatan.

Siapa yang kenyang dahulu, sekarang menyewakan dirinya karena makanan, tetapi orang yang lapar dahulu, sekarang boleh beristirahat.

Bahkan orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi orang yang banyak anaknya, menjadi layu.

Tuhan mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana.

Tuhan membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga. Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. 

Sebab Tuhan mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan. Langkah kaki orang-orang yang dikasihi-Nya dilindungi-Nya, tetapi orang-orang fasik akan mati binasa dalam kegelapan, sebab bukan oleh karena kekuatannya sendiri seseorang berkuasa. 

Orang yang berbantah dengan Tuhan akan dihancurkan; atas mereka Ia mengguntur di langit. Tuhan mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya; Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya.”


DOA PEMBUKAAN DAN FIRMAN
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


PEMBACAAN ALKITAB

Perjanjian Lama : Kejadian 37 : 2-11

Perjanjian Baru : Matius 1 : 1-17


RENUNGAN

Judul : “Menyongsong Anugerah Allah di dalam Keluarga”


    Keluarga merupakan komunitas kecil tertua yang pertama kali diciptakan oleh Allah. Konsep mengenai keluarga pertama kali muncul dalam kitab Kejadian Pasal 1 : 28 di mana ketika Allah telah selesai menciptakan manusia laki-laki dan perempuan, Ia memandatkan kepada mereka untuk beranak cucu dan bertambah banyak guna memenuhi seisi bumi. Hal menarik yang bisa kita cermati adalah ketika Allah memberkati laki-laki dan perempuan terlebih dahulu sebelum memerintahkan mereka untuk beranak cucu dan bertambah banyak, Hal ini berarti proses pembentukan suatu keluarga senantiasa dilandasi dan diawali oleh berkat Allah. Berkat Allah tersebut menjadi suatu jaminan yang berharga bagi Keluarga untuk terus bertumbuh dan berkembang demi keberlangsungan kehidupan. Melalui berkat itu pula, Keluarga yang diciptakan oleh Allah dimampukan untuk menjadi agen Allah di dunia untuk menyalurkan berkat bagi Seluruh ciptaan. 

Menariknya, Allah tidak pernah menuntut setiap keluarga untuk menjadi “keluarga yang sempurna”. Bahkan, di dalam alkitab, kita dapat menemukan gambaran keluarga-keluarga yang harus bergumul dengan berbagai kesulitan hidup. contohnya jika melihat kehidupan keluarga Abram dan Sarai (Kej. 15 : 1-6) yang begitu mendambakan kehadiran seorang anak di tengah-tengah kehidupan keluarga mereka,atau ketika melihat potret keluarga ishak yang mana ketika Ishak hendak memberikan berkatnya kepada Esau, namun digagalkan oleh Yakub dengan sebuah tipu muslihat dan kemudian Esau mengejar Yakub bahkan hendak membunuhnya. Hal serupa juga dapat kita temukan dalam teks dan juga perikop yang mendasari renungan kita hari ini, dimana kita bisa melihat silsilah keluarga Yesus. Disitu dituliskan Ada nama Abraham yang tadi telah kita bahas dalam pergumulannya tersendiri, ada juga nama Ishak yang tadi kita ketahui bukan gambaran “keluarga yang sempurna”, lalu yang menarik adalah ketika disebutkan bahwa Yesus adalah keturunan Salomo, yang mana dalam teks kita, disebutkan bahwa Salomo adalah buah cinta hasil perselingkuhan Daud dengan Batsyeba(istri Uria). Sekalipun kita tahu track record  dari Daud yang begitu baik, namun dalam teks kita justru hal buruklah yang dimunculkan. 

Perikop selanjutnya dari teks yang menjadi dasar perenungan kita, menunjukan bahwa  keluarga Yusuf, Maria, dan Tuhan Yesus  pun juga menghadapi tantangan terberat baik itu tantangan yang bersifat internal maupun bersifat eksternal (Mat. 1 : 18-19, 2 : 13-15) Maria yang notabenenya adalah seorang perawan harus menerima kenyataan bahwa ia harus mengandung di luar nikah. Pasca kelahiran Tuhan Yesus pun, keluarga kecil ini harus melarikan diri ke Mesir karena nyawa Tuhan Yesus terancam dibunuh oleh Herodes. Maka ada sebuah  isyarat yang bisa kita temukan yakni Yesus (Tuhan) justru mau untuk hadir dalam sebuah konteks “keluarga yang rentan”. Melalui keluarga yang penuh dengan lika-liku seperti itulah, Justru Allah memilih untuk menyatakan anugerah-Nya dalam diri anak-Nya Yesus Kristus bagi dunia Kehadiran-Nya di tengah-tengah keluarga yang sarat dengan kerentanan menunjukkan bahwa justru melalui keluarga yang tidak sempurnalah, kesempurnaan Allah menjadi nyata. 

Panggilan yang kita dapatkan pada hari ini, mengingatkan kita akan hadirnya sosok juruselamat yang juga sedang kita nantikan kedatangannya. Sama seperti kita menunggu kehadiran Allah di tengah keluarga-keluarga kita yang mungkin sedang diterpa badai hidup yang menggelora, yang terkadang membuat kita merasa memiliki gambaran keluarga yang tidak sempurna. Satu hal yang boleh diingat adalah keluarga yang berkualitas tidak perlu dipahami sebagai keluarga yang harus sempurna, melainkan keluarga yang mau senantiasa diperbaharui dalam relasinya dengan Allah. Itu artinya, Setiap Keluarga dengan semua keterbatasannya mempunyai kesempatan untuk diperbaharui oleh Allah. Mungkin masalah atau bahkan konflik di dalam keluarga kita seringkali membuat kita terluka, namun ingatlah bahwa ada Allah yang sanggup memulihkan setiap luka relasi, asalkan kita mau datang dan membuka diri kepada-Nya. Maka sekarang kita diajak untuk melihat bahwa keluarga-keluarga yang kita miliki adalah suatu instrumen penting yang harus kita jaga dan rawat, karena di dalam dan melalui Keluarga, Allah bertindak dan membimbing kehidupan kita. Rahmat dan Anugerah Allah tercurah melalui tiap-tiap keluarga kita yang bersandar padanya. Maka marilah kita songsong Anugerah Allah itu dalam kehidupan keluarga-keluarga kita. Maranatha!!!

DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

Pokok Doa Khusus : Berdoa bagi pemerintah supaya tetap memantau keadaan sehingga menetapkan protokol kesehatan yang dipatuhi oleh semua masyarakat


NYANYIAN PENUTUP

PKJ 289 – Keluarga Hidup Indah

Syair dan lagu: Ispriyanto, 1999

do = a atau bes

9 ketuk

  1. Keluarga hidup indah
    bila Tuhan di dalamnya.
    Dengan kasih yang sempurna
    Tuhan pimpin langkahnya.

Refrein:
T’rima kasih padaMu, Tuhan,
Kau bimbing kami selamanya.
Segala hormat, puji dan syukur
kami panjatkan kepadaMu.

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025