Kamu Mengasihi Tuhan? Buktikan!

 (Selasa, 27 Desember 2022)


Saat Teduh


Nyanyian Pembuka 


“Kasihku Pada-Mu Tambahkanlah”

(NKB 141 : 1-2)


Kasihku pada-Mu tambahkanlah!

Ya Kristus Tuhanku, o, dengarlah!

'Ku mohon tak henti: tambahkan kasihku,

makin besar kepada-Mu!


Dahulu dunia andalanku,

Kini Engkau, Tuhan, harapanku,

Inilah doaku: tambahkan kasihku,

makin besar kepada-Mu!


Pembacaan Mazmur 148

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Amsal 8 : 22-31

Perjanjian Baru : 1 Yohanes 5 : 1-12


Renungan

    Natal adalah waktu di mana Allah menyatakan cinta kasih-Nya kepada dunia. Dunia yang sudah rusak oleh dosa, tetaplah dikasihi-Nya sedemikian rupa. Dia membuktikan cinta kasih-Nya itu lewat kesediaan-Nya untuk datang ke dunia. Sekalipun, Ia adalah Penguasa dunia, namun Ia rela untuk meninggalkan tahta kemuliaan-Nya dan mengambil rupa seorang hamba sehingga menjadi sama dengan manusia. Kasih yang tidak hanya lip service. Melalui peristiwa Natal, kita diingatkan bahwa kasih Allah adalah kasih yang dibuktikan dengan tindakan nyata kepada umat dan dunia yang dikasihi-Nya.

    Jika Allah telah mengasihi kita sedemikian rupa, maka pertanyaannya adalah apa balasan kita atas kasih-Nya? Apakah kita juga bersedia untuk hidup mengasihi Dia? Jika iya, maka kasih macam apa yang hendak kita nyatakan kepada-Nya? Melalui bacaan firman Tuhan hari ini, kita dapat belajar tentang tindakan macam apa yang perlu kita tunjukkan sebagai bukti cinta kasih kita kepada Allah. 

    Surat 1 Yohanes 5 : 1-12 mengajarkan kepada kita bahwa sebagai orang-orang yang telah menerima kasih Allah, kita dipanggil untuk mewujudnyatakan kasih kita kepada-Nya dengan cara hidup menuruti perintah-perintah-Nya. Jika memang kita mengaku bahwa kita adalah anak-anak Allah yang hidup mengasihi Allah, maka kita harus menunjukkan sikap hidup dan perilaku yang sesuai dengan perintah Allah. Apa yang kita lakukan dalam kehidupan kita, semuanya berlandaskan pada firman dan kebenaran yang telah Allah ajarkan kepada kita. Kita tidak boleh bertindak dan berperilaku yang bertentangan dengan perintah atau kehendak Allah. Itulah yang Ia kehendaki terjadi dalam kehidupan kita sebagai anak-anak-Nya.

    Allah tidak menuntut kita untuk menjadi manusia yang sempurna. Dia meminta kita untuk membuktikan cinta kasih kita kepada-Nya lewat kesediaan kita mengikuti setiap perintah-Nya dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, marilah kita membuka telinga, mata, dan hati kita untuk mendengarkan apa yang menjadi perintah-Nya dalam kehidupan kita. Marilah kita menggunakan tangan, kaki, dan seluruh tubuh kita untuk melakukan apa yang telah diperintahkan-Nya kepada kita. Dengan cara demikianlah, kita membuktikan kasih kita kepada-Nya. Selamat menjalani kehidupan. Tuhan memberkati. Amin.

 

Doa Syafaat dan Penutup

  • Berdoa agar masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan untuk menjaga diri dan keluarganya di tengah masa pandemi ini.
  • Berdoa bagi masyarakat agar memiliki kebijaksanaan dalam mengelola keuangan mereka di tengah terpaan isu resesi dunia yang sedang terjadi.


Nyanyian Penutup


“Ya Yesus, Terkasih”

(KJ 382 : 1, 3)


Ya Yesus terkasih, Engkau Tuhanku,

kubuang dosaku demi nama-Mu.

Kau Jurus'lamatku, Pengasih benar.

Kasihku pada-Mu semakin besar.


Selama 'ku hidup kupuji terus

kasih-Mu yang tulus, kekal dan kudus;

dan bila 'ku mati, 'ku yakin benar:

Kasihku pada-Mu semakin besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025