SINGGAH GA YA?!!.. - Selasa, 29 Oktober 2024

Selasa, 29 Oktober 2024 – SINGGAH GA YA?!!..

NYANYIAN PEMBUKA

KJ 026 – Mampirlah, Dengar Doaku
Syair: Pass Me Not, O Gentle Saviour, Fanny J. Crosby, 1868
Terjemahan: E. L. Pohan, 1975
Lagu: William Howard Doane, 1870
 
Mampirlah, dengar doaku, Yesus Penebus.
Orang lain Kau hampiri, jangan jalan t’rus.
Refrein:
Yesus, Tuhan, dengar doaku;
orang lain Kau hampiri, jangan jalan t’rus.
 
Di hadapan takhta rahmat aku menyembah,
tunduk dalam penyesalan. Tuhan, tolonglah! Refrein:
 
Ini saja andalanku: jasa kurbanMu.
Hatiku yang hancur luluh buatlah sembuh. Refrein:

 

DOA PEMBUKA

BACAAN ALKITAB      

KISAH PARA RASUL 9:32-35

 

RENUNGAN

Pernahkah Saudara bepergian ke suatu kota, mungkin untuk urusan pekerjaan atau liburan, dan kemudian teringat: “Oh iya, ada saudara (sahabat) yang tinggal di sana”. Ada dorongan hati: “Perlu singgah ga ya? Kalau singgah bisa mendatangkan sukacita”. Terkadang kita memilih singgah, walau sebentar dan di sana dalam momen itu, terjadi hal-hal indah. Ada percakapan mendalam, berbagi tawa bahkan mungkin dukungan yang diperlukan oleh saudara atau sahabat yang dikunjungi.

Atau mungkin sebaliknya, kita merasa ragu, karena mungkin jadwal padat, atau ini adalah waktu untuk rehat pribadi. Bisa jadi mengabaikan dorongan itu, karena lebih nyaman untuk hanya fokus pada urusan pribadi. Di sinilah kita diingatkan bahwa persingahan sederhana dapat menjadi kesempatan besar untuk menghadirkan cinta Tuhan kepada orang-orang di sekitar kita. lalu bagaimana kita memaknai setiap kesempatan “singgah” dalam perjalanan hidup kita?

Dalam Kisah Para Rasul 9:32-35 Petrus yang sedang melayani di berbagai tempat, “singgah” di kota Lida. BUkan suatu rencana besar yang emmbawa Petrus ke sana, tetapi dalam persinggahannya, ia bertemu dengan seorang pria bernama Eneas yang telah lumpuh selama delapan tahun. Petrus, dalam nama Yesus Kristus, menyembuhkan Eneas, da ini bukan hanya menjadi momen penting bagi eneas, tetapi juga bagi banyak orang di Lida dan Saron yang kemudian percaya kepada Tuhan.

Persinggahan Petrus ini menunjukkan bahwa dalam kesibukan pelayanan, ia tidak melewatkan momen untuk menghadirkan cinta Tuhan. Petrus membawa kasih Yesus ke dalam hidup Eneas yang lemah dan tak berdaya. Dalam penyembuhan ini, Petrus tidak hanya memuilihkan fisik Eneas, tetapi juga menguatkan iman orang-orang di sekitarnya.

Bagi kita, persinggahan ini mengajarkan bahwa kehadiran kita di mana pun, bisa membawa berkat Tuhan. Setiap diberi kesempatan untuk menjadi sarana yang menghadirkan cinta-Nya. Ketika kita memilih untuk “singgah” dan meluangkan waktu bagi saudara atau sahabat yang tinggal berjauhan, kita sebnarnya menjadi saluran kasih dan berkat Tuhan yang nyata. Seperti Petrus yang membawa cinta dan pemulihan Tuhan kepada Eneas, kita pun dapat membawa semangat, penghiburan atau bahkan solusi dari Tuhan bagi orang-orang yang dikunjungi. Sebaliknya, kita juga dapat mengalami sendiri cinta Tuhan yang hadir melalui kebersamaan dalam persinggahan tersebut.

Persinggahan kita di kota-kota tertentu bisa menjadi situasi hanya sekadar “melewati” hidup orang lain atau menjadi peluang berharga untuk menghadirkan cinta Tuhan dengan “bersinggah”. Seperti Petrus yang melihat kesempatan untuk melayani Eneas, kita diajak untuk peka dan membuka hati pada setiap kesempatan yang ada. Bukankah dengan “singgah” kita sedang menempatkan mereka masih ada di dalam ingatan dan hati kita. Persinggahan itu akan menghadirkan sukacita.

Mari kita menjalani hidup dengan membuka diri untuk singgah, agar bisa menjadi berkat bagi orang lain. Atau jika kita tidak sedang bepergian, tetaplah mengingat mereka dan “singgah” melalui doa. Amin.

 

DOA SYAFAAT

·      Menjaga hubungan baik antara gereja dan masyarakat sekitar.

 

NYANYIAN PENUTUP
NKB 216 – Tuhan, Engkaulah Hadir
Syair: En Medio de la Vida; Mortimer Arias,
Terjemahan: H. A. Pandopo,
Lagu: Antonio Auza,
Hak Cipta: Instituto Superior
 
Tuhan Engkaulah hadir di dalam hidupku;
sama dengan udara ‘ku hirup kasihMu.
Dalam denyut jantungku kuasaMu bekerja;
tubuh dan panca indra, ‘Kau menggerakkannya.
Refrein:
Dikau yang ‘ku kasihi dalam sesamaku
Dikau yang aku puji dalam ciptaanMu!
 
Juga di pekerjaan, ‘Kau, Tuhan, beserta,
juga Engkau dengarkan lagu keluh-kesah;
lagu mesin dan martil bising dan menderu,
lagu peras keringat naik kepadaMu. Refrein:
 
Di dalam suka-duka ‘Kau ingin beserta,
turut memperjuangkan damai sejahtera.
‘Kau datang dalam Kristus, dosa dihapusNya.
Dalam kerajaanMu ‘Kau ubah dunia. Refrein:

TATA IBADAH HARIAN

Jumat, 01 November 2024

 

 

Pujian Pembukaan

KJ. 314 : 1 – 2 – PUJILAH SUMBER HIDUPMU

 

Pujilah Sumber hidupmu;

puji Dia di dalam sorga sampai kekal abadi.

Pujilah Sumber hidupmu!

Bunyikan bersama suling dan rebana

sambil melagukan syukur bagi Tuhan.

Pujilah Sumber hidupmu!

 

Sion, elukan Rajamu ;

sungguh, dikaulah yang dicari sampai didapatiNya.

Sion, elukan Rajamu !

Songsonglah yang datang dalam nama Tuhan

dan terima Dia, jadilah milikNya!

Pujilah Sumber hidupmu!

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang Anggota Persekutuan Membacakan Mazmur 146

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

 

·       Rut 2:1-9 

·       Roma 3:21-31

 

Tuhan adalah Perlindungan

 

 

 

Tuhan adalah perlindungan bagi umat-Nya. Itulah pengakuan Israel tentang Tuhan, dan itulah yang dinyatakan pemazmur.

 

Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya: TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun! Haleluya! Mazmur (146:5, 9-10) 

 

Tuhan sebagai pelindung bagi umat juga dinyatakan oleh Boas dan pekerjanya dengan memberi salam (Rut 2:4), dan Tuhan sebagai pelindung juga dipraktekkan oleh Boas kepasa Naomi.

 

Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku perempuan. Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu." (Rut 2:8-9) 

 

Kebenaran itu menjadi nyata dalam anugerah keselamatan yang Tuhan berikan kepada dunia.

 

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. (Roma 3:23-26) 

 

Jadi, adakah kita tidak bersyukur atas anugerah keselamatan dari Tuhan? Tidakkah kita mempercayakan hidup kepada Tuhan?

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Pemerintah yang memikirkan kehidupan rakyatnya.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ. 314 : 3 – 4 – PUJILAH SUMBER HIDUPMU

 

Sion, Pengantinmu dekat;

Ia membawa perhiasan mahal, tebusan kasih.

Sion, Pengantinmu dekat!

Bangun bergembira dan menyambut Dia,

yang hendak menjadi milikmu abadi.

Pujilah Sumber hidupmu!

 

Sion, terima Tuhanmu;

ikut Dia di dalam pengabdian di bumi ini.

Sion, terima Tuhanmu!

Minumlah cawanNya, pikullah bebanNya

dan patuhi Dia tulus dan setia.

Pujilah Sumber hidupmu!

 

Teriakan Tanpa Henti - 30 Oktober 2024

 

Tataibadah Harian

Rabu, 30 Oktober 2024

 

Teriakan Tanpa Henti

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah  Yeremia 33.1-11 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“O ALLAHKU, JENGUKLAH DIRIKU”

Nyanyikanlah Kidung Baru 13 bait 1 dan 4

 

O Allahku, jenguklah diriku,

ujilah hati dan pikiranku.

Aku telah berdosa dan cemar,

sucikan dan jadikanku benar.

 

O Roh Kudus, bangkitkan jiwaku,

mari berkarya dalam hidupku.

Firman-Mulah tumpuan yang teguh,

dan kudambakan rahmat-Mu penuh.

 

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 119.17-24 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Matius 20.29-34

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

Badu menerawang ke langit. Beban hidupnya terasa berat. Anak semata wayangnya baru saja bunuh diri. Padahal istrinya bulan lalu meninggalkan dia karena sudah lama tidak tahan dengan pertengkaran yang hari demi hari terus terjadi di rumah.

 

Kisah keluarga yang penuh dengan masalah bukan hal yang baru bagi Badu. Sebagai seorang pengajar di sebuah sekolah swasta terkenal di kota besar, hidupnya diwarnai cerita semacam itu. Entah dari cerita rekan sejawatnya, atau berita di media sosial.

 

Badu termasuk orang yang rajin beribadah. Setiap Minggu ia ikut melayani di gerejanya sebagai seorang penerima tamu, karena pembawaannya yang simpatik dan ramah. Banyak orang suka kepadanya, dan menganggapnya sosok yang mudah akrab dengan siapa pun. Di rumah ia juga tidak alpa membaca Alkitab setiap hari sebab itu merupakan pegangan hidupnya. Berdoa adalah santapan sehari-harinya. Namun mengapa hidupnya jadi serumit ini?

 

Hidup dalam tekanan kehidupan merupakan bagian dalam dunia ini. Setiap orang mengalaminya, tanpa terkecuali. Seakan dunia tidak pernah kehabisan bahan untuk membuat manusia tersiksa dan menderita.

 

Bacaan Injil hari ini juga memperlihatkan keadaan tersiksa yang dialami dua orang buta yang berseru kepada Yesus, minta penyembuhan dari-Nya. Kendati banyak orang melarang dan menyuruh mereka bungkam, mereka tetap tak berhenti.

 

Apa yang dilakukan kedua orang ini memperlihatkan realitas hidup. Dalam kesulitan yang terus-menerus dialami, mereka memiliki keinginan mendapatkan kesembuhan. Mereka sangat meyakini kekuatan kuasa Yesus, dan tanpa henti menyerukan permohonan mereka. Betapa pun ada rintangan dari orang banyak, mereka tetap teguh pada permohonan mereka.

 

Minta tolong kepada Tuhan merupakan hal yang diajarkan kepada kita, sebab kita makhluk yang lemah. Dalam keluarga kita, hendaknya kita juga menanamkan nilai ini kepada semua anggota, agar kita menyadari butuhnya pertolongan dari siapa pun. Apalagi ketika kita sedang terpuruk dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

 

Jangan tunggu sampai kesulitan kita bertambah besar. Percaya bahwa Tuhan Sumber pertolongan memiliki kuasa besar yang sanggup membantu kita menghadapi pergumulan semoga mendorong kita berseru terus kepada-Nya, dalam setiap keadaan.

 

Doa Syafaat

Mari doakan anggota jemaat agar membangun kehidupan berkeluarga:

1.    yang terus memelihara pengharapan kepada Tuhan

2.    yang mendukung setiap anggotanya satu demi satu, dengan menyemangati mereka menjalani hidup, sebab banyak kesulitan yang dihadapi; serta

3.    saling mendoakan satu dengan yang lain

 

 

Nyanyian bersama

“MAMPIRLAH, DENGAR DOAKU“

Kidung Jemaat 26 bait 1 dan 3

 

Mampirlah, dengar doaku, Yesus Penebus.

Orang lain Kauhampiri, jangan jalan t’rus.

 

          Yesus, Tuhan, dengar doaku;

          orang lain Kauhampiri, jangan jalan t’rus.

 

Ini saja andalanku : jasa kurbanMu.

Hatiku yang hancur luluh buatlah sembuh.

 

Nyatakan Terima Kasih-mu

(Senin, 28 Oktober 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

UCAP SYUKUR PADA TUHAN

(PKJ 149: 1-3)

 

Ucap syukur pada Tuhan

kar'na kita dis'lamatkan oleh-Nya.

Senandungkan lagu baru, 

senandungkan lagu baru bagi-Nya.


Nyanyikanlah dengan riang

kar'na kasih setia Tuhan, nyanyilah.

Senandungkan lagu baru,

senandungkan lagu baru bagi-Nya.


Muliakan nama Tuhan

kar'na kuasanya abadi, muliakan.

Senandungkan lagu baru,

senandungkan lagu bagi-Nya.


Pembacaan Kitab Mazmur 119: 17-24

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : Keluaran 4: 1-17

Perjanjian Baru    : 1 Petrus 2: 1-10


Renungan 

    "Terima kasih" adalah salah satu kata yang seringkali kita dengarkan dalam kehidupan kita. Kata ini merupakan kata yang kita sampaikan saat kita telah menerima sesuatu dari orang lain. Entah itu dalam bentuk materi atau non materi. Sejak kecil kita selalu diingatkan bahwa jika kita telah menerima kebaikan dari orang lain, maka kita harus mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah menunjukkan kebaikannya kepada kita.

    Hal yang sama juga dinasihatkan oleh penulis surat Petrus kepada kita. Dalam 1 Petrus 2: 1-10 diungkapkan tentang nasihat-nasihat yang harus kita perhatikan tatkala kita sudah menerima kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita. Sebagai umat-Nya, kita diajak untuk menunjukkan terima kasih kita kepada Tuhan setelah kita menerima kebaikan dari-Nya, dengan cara:

    Pertama: bersedia untuk meninggalkan atau membuang segala yang jahat, segala tipu muslihat, dan segalam macam kemunafikan, kedengkian, dan fitnah. (1 Pet. 2:1) Orang yang telah menerima kebaikan Tuhan harus berusaha untuk membuang semuanya itu dari hidupnya. Mereka harus menanggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk mereka dan menjalani kehidupan yang baru di dalam Tuhan.

    Kedua: bersedia untuk menunjukkan kualitas hidup yang baru, yaitu kualitas hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Firman Tuhan berkata: "Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan." (1 Pet. 2:3)

    Ketiga: bersedia untuk dipakai Tuhan sebagai alatnya di tengah kehidupan ini. Orang yang telah mengecap kebaikan Tuhan semestinya membuka diri untuk dipakai Tuhan menjadi pelayan-Nya di tengah kehidupan ini. Sebagaimana firman Tuhan berkata: "Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah." (1 Pet. 2:5) 

   Berangkat dari apa yang disampaikan dalam 1 Petrus 2: 1-10 tersebut, maka kita dapat menyimpulkan bahwa ungkapan terima kasih atau pengucapan syukur tidak harus selalu dalam bentuk kata-kata dan materi, melainkan juga melalui perubahan sikap hidup yang kita nampakkan dalam keseharian kita di tengah keluarga, gereja dan masyarakat. Oleh karena itu, nyatakanlah ungkapan syukur dan terima kasih kita kepada Tuhan melalui perubahan hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya, sehingga hidup kita semakin memuliakan nama-Nya. Tuhan memberkati kita. Amin.

    

Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar masyarakat tetap memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan menggurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.


Nyanyian Penutup

 

MENGUCAP SYUKURLAH

(PKJ 444)

 

Mengucap syukurlah di dalam segala hal,

sebab itulah yang dikehendaki Allah

di dalam Yesus Kristus bagimu.

Mengucap syukurlah! Mengucap syukurlah!


 TATA IBADAH HARIAN

Sabtu, 26 Oktober 2024

 

 

Pujian Pembukaan

NKB 130 : 1 – 2 – HIDUP YANG JUJUR

 

Hidup yang jujur hendak kuserah

pada Yesusku yang aku sembah.

Persekutuan mesra dan kudus,

ingin kuikat dengan Penebus.

 

Refrein:

Ya Yesus, Kaukurbankan darah-Mu bagiku;

kub’ri masa depanku dan hidup bagi-Mu.

Hatiku kuserahkan menjadi takhta-Mu.

Kuminta, kuasailah seluruh hidupku.

 

Bagiku Yesus memb’ri nyawa-Nya

menanggung dosaku di Golgota.

Terdorong kasih begitu mulia,

seluruh hidup kub’ri pada-Nya.

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang Anggota Persekutuan Membacakan Mazmur 34:1-9

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

 

·       Ayub 42:7-9 

·       Markus 8:22-26

 

 

Kejujuran tentang Kasih Tuhan

 

 

Pada akhirnya Elifas, Bildad dan Zofar; ketiga sahabat Ayub ditegur oleh Tuhan karena perkataannya yang tidak benar tentang Tuhan; hal yang mendukakan Ayub, dan membuat Ayub menjadi marah sehingga mereka mesti memohon ampun kepada Tuhan (Ayub 42:7-9)

Suatu perkataan mestilah menyatakan kebenaran. Berkata jujur, itulah yang diharapkan ada pada diri kita. Berkata dengan jujur satu kepada yang lain, itulah juga yang patut dilakukan oleh setiap anggota keluarga sehingga dalam kehidupan keluarga tidaklah ada saling curiga satu dengan yang lain.

Berkata jujur dalam hidup, itulah juga yang dilakukan oleh Tuhan Yesus kepada orang buta di Betsaida. 

 

Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: "Sudahkah kaulihat sesuatu?" Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon." (Markus 8:23-24)

 

Ketika ia belum jelas melihat orang itu mengatakan dengan jujur, dan setelah itu Tuhan Yesus menyembuhkannya.

Kasih Tuhan yang jujur jugalah yang menjadikan pemazmur berkata;

 

Dari Daud, pada waktu ia pura-pura tidak waras pikirannya di depan Abimelekh, sehingga ia diusir, lalu pergi. Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita. (Mazmur 34:1-3) 

 

Karena Dia adalah Allah yang peduli kepada umat-Nya. Tuhan peduli kepada setiap keluarga dan anggota keluarga.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Keluarga yang  saling terbuka dan percaya kepada Tuhan.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

NKB 130 : 3 – 4 – HIDUP YANG JUJUR

 

Di mana-mana, setiap kerja

‘kan kulakukan demi nama-Nya.

Rela menanggung sengsara pedih,

kuikut Yesus, kupikul salib.

 

Refrein:

Ya Yesus, Kaukurbankan darah-Mu bagiku;

kub’ri masa depanku dan hidup bagi-Mu.

Hatiku kuserahkan menjadi takhta-Mu.

Kuminta, kuasailah seluruh hidupku.

 

Memuji Yesus dengan hidupku –

mau berkenan pada Dia penuh,

ikut mencari yang hilang sesat,

bawa pada-Nya yang susah, penat.

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025