Tataibadah Harian
Rabu, 30 Oktober 2024
Teriakan Tanpa Henti
Saat teduh
Tenangkan diri selama sekitar satu menit.
Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga
memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu.
Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.
Bacaan Alkitab I
Bacalah Yeremia 33.1-11 secara perlahan.
Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.
Nyanyian bersama
Nyanyikanlah Kidung Baru 13 bait 1 dan 4
O Allahku, jenguklah diriku,
ujilah hati dan pikiranku.
Aku telah berdosa dan cemar,
sucikan dan jadikanku benar.
O Roh Kudus, bangkitkan jiwaku,
mari berkarya dalam hidupku.
Firman-Mulah tumpuan yang teguh,
dan kudambakan rahmat-Mu penuh.
Pembacaan Mazmur
Bila
memungkinkan, bacalah Mazmur 119.17-24 secara bergantian bersama anggota
keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang
menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.
Renungan
Bukalah Matius
20.29-34
Berdoalah dahulu
sebelum membacanya.
Badu menerawang
ke langit. Beban hidupnya terasa berat. Anak semata wayangnya baru saja bunuh
diri. Padahal istrinya bulan lalu meninggalkan dia karena sudah lama tidak tahan
dengan pertengkaran yang hari demi hari terus terjadi di rumah.
Kisah keluarga
yang penuh dengan masalah bukan hal yang baru bagi Badu. Sebagai seorang
pengajar di sebuah sekolah swasta terkenal di kota besar, hidupnya diwarnai
cerita semacam itu. Entah dari cerita rekan sejawatnya, atau berita di media sosial.
Badu termasuk
orang yang rajin beribadah. Setiap Minggu ia ikut melayani di gerejanya sebagai
seorang penerima tamu, karena pembawaannya yang simpatik dan ramah. Banyak orang
suka kepadanya, dan menganggapnya sosok yang mudah akrab dengan siapa pun. Di rumah
ia juga tidak alpa membaca Alkitab setiap hari sebab itu merupakan pegangan
hidupnya. Berdoa adalah santapan sehari-harinya. Namun mengapa hidupnya jadi
serumit ini?
Hidup dalam tekanan
kehidupan merupakan bagian dalam dunia ini. Setiap orang mengalaminya, tanpa terkecuali.
Seakan dunia tidak pernah kehabisan bahan untuk membuat manusia tersiksa dan
menderita.
Bacaan Injil
hari ini juga memperlihatkan keadaan tersiksa yang dialami dua orang buta yang
berseru kepada Yesus, minta penyembuhan dari-Nya. Kendati banyak orang melarang
dan menyuruh mereka bungkam, mereka tetap tak berhenti.
Apa yang
dilakukan kedua orang ini memperlihatkan realitas hidup. Dalam kesulitan yang
terus-menerus dialami, mereka memiliki keinginan mendapatkan kesembuhan. Mereka
sangat meyakini kekuatan kuasa Yesus, dan tanpa henti menyerukan permohonan
mereka. Betapa pun ada rintangan dari orang banyak, mereka tetap teguh pada
permohonan mereka.
Minta tolong
kepada Tuhan merupakan hal yang diajarkan kepada kita, sebab kita makhluk yang
lemah. Dalam keluarga kita, hendaknya kita juga menanamkan nilai ini kepada
semua anggota, agar kita menyadari butuhnya pertolongan dari siapa pun. Apalagi
ketika kita sedang terpuruk dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Jangan tunggu
sampai kesulitan kita bertambah besar. Percaya bahwa Tuhan Sumber pertolongan memiliki
kuasa besar yang sanggup membantu kita menghadapi pergumulan semoga mendorong kita
berseru terus kepada-Nya, dalam setiap keadaan.
Doa Syafaat
Mari doakan anggota jemaat agar membangun kehidupan berkeluarga:
1. yang terus memelihara pengharapan kepada Tuhan
2. yang mendukung setiap anggotanya satu demi satu, dengan menyemangati mereka
menjalani hidup, sebab banyak kesulitan yang dihadapi; serta
3. saling mendoakan satu dengan yang lain
Nyanyian bersama
Kidung Jemaat 26 bait 1 dan 3
Mampirlah, dengar doaku, Yesus Penebus.
Orang lain Kauhampiri, jangan jalan t’rus.
Yesus,
Tuhan, dengar doaku;
orang
lain Kauhampiri, jangan jalan t’rus.
Ini saja andalanku : jasa kurbanMu.
Hatiku yang hancur luluh buatlah
sembuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar