Ketidakberdayaan bertemu Kedigdayaan - 3 Juli 2024

 

Tataibadah Harian

Rabu, 3 Juli 2024

 

Ketidakberdayaan bertemu Kedigdayaan

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah 1 Tawarikh 10.1-14 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“ABADI, TAK NAMPAK”

Nyanyikanlah Kidung Baru 8 bait 3 dan 4

 

Engkaulah Yang Hidup kekal s’lamanya

segala yang hidup, Engkau Dasarnya.

Terbataslah hidup bagaikan kembang;

Engkau Surya Hidup yang tak terbenam.

 

Ya Bapa, Pencipta segala terang,

dipuji malaikat di sorga cerlang;

pun kami memuji, pun kami sembah

Engkau yang bertakhta di cah’ya baka.

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 18.1-6 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Markus 9.14-29

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

 

Cerita dalam perikop Injil memperlihatkan situasi di mana ada seorang Bapak yang melapor kepada Yesus bahwa 1) anaknya bisu dan tuli karena kerasukan roh jahat; 2) dia minta murid-murid Yesus menyembuhkan anaknya itu; dan 3) para murid tidak sanggup melakukannya.

 

Terhadap situasi ini, Yesus menegur murid-murid-Nya. Yesus mengatakan bahwa seharusnya setelah sekian lama para murid mengikut Dia, mereka juga memiliki kuasa melakukan apa yang Yesus lakukan. Namun hal itu tidak terjadi. Pada akhirnya Yesus jugalah yang melakukan praktek penyembuhan itu.

 

Di bagian akhir cerita, para murid bertanya apa sebabnya mereka tidak dapat melakukan pengusiran roh jahat itu. Ketidaksanggupan para murid bukan dikarenakan mereka hanyalah manusia biasa yang terbatas. Jawaban Yesus memperlihatkan alasan mengapa mereka tidak sanggup melakukannya.

 

Yesus menjawab, “Kalian tidak dapat mengusir roh jahat ini kalau tidak berdoa.”

 

Doa menjadi nafas Allah yang menggerakkan dan membuat manusia berdaya. Sering kita berkata dan mengingatkan orang lain agar berdoa dulu sebelum melakukan sebuah aktivitas. Misalnya kalau mau pergi ke tempat tertentu. Atau kalau mau mengerjakan sesuatu. Bahkan untuk hal-hal rutin seperti makan dan tidur kita berdoa dulu.

 

Akan tetapi berdoa yang dimaksud di sini bukanlah sebuah kegiatan ritual yang berisikan pemandangan tutup mata dan lipat tangan semata. Juga bukan sekadar mengucapkan kalimat-kalimat permohonan yang diakhiri dengan kata “Amin”. Doa yang dimaksud Yesus adalah keterhubungan dengan Allah yang memampukan kita mengetahui kehendak-Nya dan memiliki nafas (semangat atau frekuensi) yang sama dengan-Nya. Dengan berdoa, kita jadi tahu apa yang Tuhan mau. Melalui doa, kita dimampukan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Allah, sebab kita diajak-Nya turut serta melakukan apa yang dikerjakan-Nya di awal (menciptakan segala sesuatu yang baik).

 

Dengan terhubungnya kita kepada Allah, maka kita diajak berkarya dengan-Nya, serta diperlengkapi dengan segala sesuatu yang baik yang berasal dari-Nya. Kita akan menghadapi tiap permasalahan kita dengan mengandalkan nilai yang hidup, yang datang dari hembusan nafas Allah.

 

Dengan demikian kita tidak akan mengatakan, “saya tidak mampu!” sebab Allah memampukan kita. Ia memampukan kita karena yang dikerjakan merupakan pekerjaan yang memang harus dikerjakan, sesuai dengan rencana Allah, bukan rencana atau kemauan kita.

 

Jadi, berdoalah dulu, bukan untuk  meminta restu-Nya melainkan untuk mengetahui apa yang seharusnya kita kerjakan. Niscaya kita dapat melakukannya, sebagaimana Yesus melakukannya. Yang susah di mata kita terlihat mudah di tangan Yesus, karena Dia tahu apa yang dikehendaki Allah dan melakukannya sesuai dengan kehendak-Nya.

 

 

 

 

Doa Syafaat

Mari doakan:

1.      agar setiap anggota jemaat memiliki kesadaran bahwa melayani merupakan bentuk dari keterjalinan hubungan dengan Tuhan

2.      agar kesadaran itu mendorongnya melayani dengan semangat dan kegembiraan, bukan dengan paksaan atau karena kewajiban pada jabatan yang sudah disandangnya

 

 

Nyanyian bersama

“TUHAN PASTI SANGGUP“

Nyanyian Rohani

 

Kuatkanlah hatimu

Lewati tiap persoalan

Tuhan Yesus selalu menopangmu

Jangan berhenti harap pada-Nya

 

Tuhan pasti sanggup

Tangan-Nya takkan terlambat tuk mengangkatku

Tuhan masih sanggup

Percayalah... Dia takkan tinggalkanmu

 

 

 

 

 

Sikapku Ketika Diutus Tuhan - 1 Juli 2024

 

Tataibadah Harian

Senin, 1 Juli 2024

 

Sikapku Ketika Diutus Tuhan

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah 1 Samuel 23.14-18 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“KUUTUS KAU”

Pelengkap Kidung Jemaat 182 bait 1 sampai dengan 3

 

Kuutus ‘kau mengabdi tanpa pamrih,

berkarya t’rus dengan hati teguh,

meski dihina dan menanggung duka;

Kuutus ‘kau mengabdi bagi-Ku

 

Kuutus ‘kau membalut yang terluka,

menolong jiwa sarat berkeluh,

menanggung susah dan derita dunia,

Kuutus ‘kau berkurban bagi-Ku.

 

Kuutus ‘kau kepada yang tersisih,

yang hatinya diliputi sendu,

sebatang kara, tanpa handai taulan.

Kuutus ‘kau membagi kasih-Ku.

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 18.43-50 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah 2 Korintus 8.16-24

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

Kali ini kita diajak merenungkan tentang pelayanan. Ada banyak aspek yang bisa dibahas mengenai hal ini, mengingat pelayanan merupakan sebuah panggilan yang mencakup banyak hal. Dalam perikop ini kita diajak melihat cara seorang hamba Tuhan (atau orang yang percaya kepada Tuhan) melihat dan menyikapi permintaan pelayanan terhadapnya.

 

Titus diutus Allah untuk melayani orang-orang di Korintus untuk menerima sumbangan di sana. Sumbangan itu ditujukan bagi orang-orang lain dan tidak sepeserpun diterimanya sebagai upah atau penghargaan atas apa yang dilakukannya bersama dengan dua orang lainnya ini. Perjalanannya cukup panjang, dan tidak ada kemudahan yang diterimanya dalam prosesnya. Ia harus bersedia menempuh medan berat, dan ia harus menyampaikan bantuan atau sumbangan ini ke rumah-rumah orang yang dimaksud. Bukan cuma satu dua orang saja yang didatanginya, namun hati dan muka Titus tetap berseri-seri.

 

Sikap Titus kala diutus adalah ia mau mengabdikan sepenuh hatinya melakukan apa yang diminta Allah. Kerinduan hati itu dikaruniakan oleh Allah, namun juga muncul dan terlihat karena ada keinginan bekerja sama dengan Allah mewujudkan pekerjaan-Nya.

 

Dalam hatinya terkandung kasih Allah yang besar, yang ingin melihat umat-Nya mengalami kebaikan. Dengan kata lain, ia mengasihi orang-orang yang dilayaninya. Oleh karena itu dengan hasrat kuat dan kegembiraan yang besar, plus ketulusan, Titus menjalani penugasan terhadapnya itu. Sekalipun penugasan itu diberikan oleh Paulus, namun ia melihatnya sebagai sebuah kesempatan dan kepercayaan yang dianugerahkan Tuhan atasnya. Oleh karena itu, tanpa menunda, ia bersegera menjalankannya.

 

Kualitas pelayanan Titus juga bukan kaleng-kaleng. Kesediaannya melayani umat yang dipercayakan Tuhan itu dilakukan dengan semangat besar dan kesungguhan. Kesungguhan diartikan sebagai upaya menyiapkannya dengan seluruh kemampuan yang dimilikinya, serta memperlengkapi diri agar yang dilakukannya terhadap orang lain sungguh-sungguh mendatangkan apa yang mereka butuhkan.

 

Juga dalam melakukan semua itu, Titus tanpa pamrih. Ia samasekali tidak memikirkan imbal jasa atau bayaran yang akan diterimanya. Bahkan secuil ucapan terima kasih pun tidak dibayangkannya. Sungguh, sebuah pengabdian!

 

Bagaimana dengan kita? Jika kita diminta melakukan sesuatu atas nama pelayanan, apakah yang kita lakukan:

-        dipersiapkan sepenuh hati, artinya mengupayakan dengan segala daya dan kemampuan terbaik yang kita miliki, semua yang menunjang dan mendukung terselenggaranya pelayanan tersebut?

-        dilakukan bukan sekadar supaya tugasnya segera selesai, sehingga terbebaslah kita dari beban dan tanggung jawab yang diserahkan kepada kita, dan kita bisa menikmati kesenangan-kesenangan kita seperti biasanya?

-        dikerjakan dengan kegigihan, betapapun tidak menyenangkannya situasi kita saat penugasan itu diberikan?

-        dilakukan tanpa mengompensasikan sesuatu, misalnya waktu kita, atau yang lain, seakan waktu yang mestinya bisa kita nikmati – santai bersama keluarga, liburan di luar kota, atau lainnya – itu harus diganti oleh sesuatu yang setara dengannya?

 

Masih banyak pertanyaan yang bisa dijadikan dasar melayani kita. Namun sejauh ini, apakah yang kita renungkan sekarang bisa menolong kita bebenah dan memperbaiki diri? Jika ya, tunggu apa lagi? Mari bergegas!

 

Doa Syafaat

Mari doakan:

1.      agar setiap anggota masyarakat memiliki kerinduan mengalami hidup yang sehat, segar, dan dikelilingi ciptaan Tuhan yang asri

2.      agar mereka juga mau memelihara keindahan ciptaan Tuhan tersebut dengan memahami bahwa jika dia mau memulai merawat dan menjaga lingkungan, mulai dari memelihara kebersihan, membuang sampah di tempatnya, memerhatikan keseimbangan ekosistem, sampai pada upaya-upaya lanjutan yang dapat mencegah punahnya kehidupan dan berkembangnya makhluk hidup

 

 

Nyanyian bersama

“TUHAN MENGUTUS KITA KE DALAM DUNIA“

Pelengkap Kidung Jemaat 185

 

Tuhan mengutus kita ke dalam dunia

bawa pelita kepada yang gelap

meski dihina serta dilanda duka,

harus melayani dengan sepenuh.

 

            Dengan senang, dengan senang,

marilah kita melayani umat-Nya.

Dengan senang, dengan senang,

berarti kita memuliakan nama-Nya.

 

Tuhan mengutus kita ke dalam dunia

bagi yang sakit dan tubuhnya lemah.

Meski dihina serta dilanda duka,

harus melayani dengan sepenuh.

 

Tuhan mengutus kita ke dalam dunia

untuk yang miskin dan lapar berkeluh.

Meski dihina serta dilanda duka,

harus melayani dengan sepenuh.

 

 TATA IBADAH HARIAN

Sabtu, 29 Juni 2024

 

 

Pujian Pembukaan

KJ. 445 : 1 – 2 – Harap Akan Tuhan

 

Harap akan Tuhan, hai jiwaku!

Dia perlindungan dalam susahmu.

Jangan resah, tabah berserah,

kar’na habis malam pagi merekah.

Dalam derita dan kemelut

Tuhan yang setia, Penolongmu!

 

Harap akan Tuhan, hai jiwaku!

Dia perlindungan dalam susahmu.

Walau sendu, hatimu remuk,

Tuhan mengatasi tiap kemelut.

Ya Tuhan, tolong ‘ku yang lemah:

setia-Mu kokoh selamanya!

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang Anggota Persekutuan Membacakan Mazmur 130

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       1 Samuel 20:27 – 42

·       Lukas 4:31 – 37

 

Tuhan Sumber Pengharapan

 

Hidup itu harus memilih. Itulah yang dirasakan oleh Yonatan di hari kedua jamuan. Amarah Saul memuncak ketika tahu Yonatan lebih memihak kepada Daud, orang yang ingin dibunuhnya. Keesokan harinya bertemulah Yonatan dengan Daud, dan mereka saling berjanji.

 

Maka pulanglah budak itu, lalu tampillah Daud dari sebelah bukit batu; ia sujud dengan mukanya ke tanah dan menyembah tiga kali. Mereka bercium-ciuman dan bertangis-tangisan. Akhirnya Daud dapat menahan diri. Kemudian berkatalah Yonatan kepada Daud: "Pergilah dengan selamat; bukankah kita berdua telah bersumpah demi nama TUHAN, demikian: TUHAN akan ada di antara aku dan engkau serta di antara keturunanku dan keturunanmu sampai selamanya." (1 Samuel 20:41-42) 

 

Persahabatan sejati antara Daud dan Yonatan menjadikan mereka bisa saling mendukung satu dengan yang lain.

Tuhan adalah sahabat terbaik dalam kesesakan manusia. Kepada-Nya manusia menaruh pengharapan. Karena itu pemazmur berkata:

 

Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi. (Mazmur 130:5-6) 

 

Tuhan yang membawa pengharapan, itulah yang juga dilihat oleh orang dalam sinagoge di Kapernaum ketika ada orang yang kerasukan setan disembuhkan Tuhan Yesus.

 

Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras: "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. (Lukas 4:33-35) 

 

Tuhan adalah pengharapan. Hadir - Nya adalah harapan bagi semua orang.

Bukankah Dia adalah sumber pengharapanmu juga?

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Keluarga yang berbagi bercerita.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ. 445 : 3 – Harap Akan Tuhan

 

Harap akan Tuhan, hai jiwaku!

Dia perlindungan dalam susahmu.

Jalan sedih nanti berhenti

Yesus memberikan hidup abadi.

Habis derita di dunia,

purna sukacita. Haleluya!

 TATA IBADAH HARIAN

Jumat, 28 Juni 2024

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 370 : 1 – 2 – ‘KU MAU BERJALAN DENGAN JURUSELAMATKU

 

‘Ku mau berjalan dengan Juruselamatku

di lembah berbunga dan berair sejuk.

Ya, ke mana juga aku mau mengikut-Nya

sampai aku tiba di neg’ri baka.

 

Refrein :

Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus;

‘ku tetap mendengar dan mengikut-Nya.

Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus;

Ya, ke mana juga ‘ku mengikut-Nya!

 

‘Ku mau berjalan dengan Juruselamatku

di lembah gelap, di badai yang menderu.

Aku takkan takut di bahaya apa pun,

bila ‘ku dibimbing tangan Tuhanku.

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang Anggota Persekutuan Membacakan Mazmur 130

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       1 Samuel 20:1-25

·       2 Korintus 8:1-7

 

Percaya

 

Percaya adalah hal yang mahal dalam hidup karena dengan percaya, orang bisa mempercayakan apapun bahkan nyawanya.

Itulah yang dilakukan oleh Daud dan Yonatan. Persahabatan mereka menjadikan Daud percaya kepada perkataan Yonatan, dan Yonatan menaruh percaya kepada Daud sehingga ia akan memberitahukan apa yang terkadung dalam hati ayahnya, Saul (1 Sam. 20:1-25).

Percaya kepada Tuhan lebih lagi. Seorang yang mempercayakan hidupnya kepada Tuhan akan menyerahkan kepada Tuhan seutuhnya;

 

Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya. (Mazmur 130:7-8)

 

Pemazmur percaya dan mempercayakan hidupnya kepada Tuhan karena Tuhan terbukti bisa dipercaya.

Hal mempercayakan diri kepada Tuhan disaksikan oleh Paulus kepada orang Korintus tentang orang-orang Makedonia. Mereka yang mengalami penderitaan karena iman percayanya namun kasih mereka kepada Tuhan tidaklah berkurang, kareba itu mereka mendesak untuk ambil bagian membantu orang-orang Kristen di Yerusalem yang mengalami penderitaan.

 

Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami. (2 Korintus 8:3-5) 

 

Percaya menjadikan orang bersedia melakukan apa yang baik karena itu lakukanlah apa yant baik untuk Tuhan sebagai ungkapan syukur kita karena kebaikan-Nya dan karena kita percaya kepada-Nya.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Kerjasama negara – negara untuk menjaga kestabilan harga.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 370 : 3 – ‘KU MAU BERJALAN DENGAN JURUSELAMATKU

 

Bersama Jurus’lamat hatiku teguh

di lembah dan bukit yang perlu kutempuh.

Tuhanku membimbing aku pada jalan-Nya

yang menuju rumah Allah yang baka.

 

Refrein :

Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus;

‘ku tetap mendengar dan mengikut-Nya.

Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus;

Ya, ke mana juga ‘ku mengikut-Nya!

Kenalilah Tuhan Sebagai Pribadi yang Berbelarasa - 26 Juni 2024

 

Tataibadah Harian

Rabu, 26 Juni 2024

 

Kenalilah Tuhan Sebagai Pribadi yang Berbelarasa

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah 1 Samuel 19.8-17 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“INDAHNYA SAAT YANG TEDUH”

Kidung Jemaat 454

 

Indahnya saat yang teduh,

menghadap takhta Bapaku:

kunaikkan doa pada-Nya

sehingga hatiku lega.

Di waktu bimbang dan gentar,

jiwaku aman dan segar;

‘ku bebas dari seteru,

di dalam saat yang teduh.

 

Indahnya saat yang teduh

dengan bahagia penuh.

Betapa rindu hatiku

kepada saat doaku.

Bersama orang yang kudus

kucari wajah Penebus;

dengan gembira dan teguh

kunanti saat yang teduh.

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 65 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Markus 6.45-52

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

 

Hidup dipenuhi berbagai persoalan yang digumuli dari waktu ke waktu. Ukuran persoalan itu beragam, ada yang kecil dan ada yang besar. Biasanya kalau persoalannya kecil, pemecahannya mudah dan bisa dilakukan sendirian. Semakin besar masalahnya, semakin terasa kita membutuhkan bantuan pihak lain untuk menyelesaikannya.

 

Cerita dalam Injil Markus menggambarkan situasi di mana murid Yesus berada dalam perahu sementara Yesus berada sendirian di darat. Pada suatu waktu para murid-Nya mengalami kesulitan mendayung perahunya, dan hal itu diketahui Yesus.

 

Situasi ini cukup menggentarkan para murid, dan sementara mereka masih bergumul dengan usaha mendayung agar perahunya bisa bergerak, Yesus mendatangi mereka. Yesus menghampiri mereka dengan berjalan di atas air yang sedang bergejolak itu dan sesaat kemudian gejolak itu pun menjadi tenang.

 

Yang diperlihatkan Yesus merupakan tindakan belarasa terhadap para murid yang sedang mengalami kesulitan dengan perahu sebab mereka tidak bisa mengendalikannya. Keadaan seperti itu juga sering kita alami di tengah hidup, dan sebetulnya Yesus juga mendatangi kita supaya kita tidak takut dan sanggup melanjutkan hidup dengan karya yang optimal. Bersyukurlah karena kita tidak berjalan sendiri menghadapi kesulitan hidup kita.

 

 

Doa Syafaat

Mari doakan:

1.      agar setiap anggota jemaat terus belajar menumbuhkan kehidupan kerohaniannya bersama sesama, mulai dari anggota keluarganya sampai dengan komunitas yang lebih luas di mana ia menjadi bagiannya

2.      pertumbuhan kerohanian ini menumbuhkan persekutuan gereja, yang akhirnya berdampak pada bertambahnya kebaikan yang disemai di tengah kehidupan bermasyarakat

 

 

Nyanyian bersama

“DI BADAI TOPAN DUNIA“

Kidung Jemaat 440

 

Di badai topan dunia

Tuhanlah Perlindunganmu;

kendati goncang semesta,

Tuhanlah Perlindunganmu!

 

Ya, Yesus Gunung Batu di dunia,

di dunia, di dunia

Ya, Yesus Gunung Batu di dunia,

tempat berlindung yang teguh.

 

Baik siang maupun malam g’lap,

Tuhanlah Perlindunganmu;

niscaya takutmu lenyap,

Tuhanlah Perlindunganmu!

 

Dan biar badai menyerang,

Tuhanlah Perlindunganmu;

pada-Nya kau tetap tent’ram,

Tuhanlah Perlindunganmu!

 

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025