Ketidakberdayaan bertemu Kedigdayaan - 3 Juli 2024

 

Tataibadah Harian

Rabu, 3 Juli 2024

 

Ketidakberdayaan bertemu Kedigdayaan

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah 1 Tawarikh 10.1-14 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“ABADI, TAK NAMPAK”

Nyanyikanlah Kidung Baru 8 bait 3 dan 4

 

Engkaulah Yang Hidup kekal s’lamanya

segala yang hidup, Engkau Dasarnya.

Terbataslah hidup bagaikan kembang;

Engkau Surya Hidup yang tak terbenam.

 

Ya Bapa, Pencipta segala terang,

dipuji malaikat di sorga cerlang;

pun kami memuji, pun kami sembah

Engkau yang bertakhta di cah’ya baka.

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 18.1-6 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Markus 9.14-29

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

 

Cerita dalam perikop Injil memperlihatkan situasi di mana ada seorang Bapak yang melapor kepada Yesus bahwa 1) anaknya bisu dan tuli karena kerasukan roh jahat; 2) dia minta murid-murid Yesus menyembuhkan anaknya itu; dan 3) para murid tidak sanggup melakukannya.

 

Terhadap situasi ini, Yesus menegur murid-murid-Nya. Yesus mengatakan bahwa seharusnya setelah sekian lama para murid mengikut Dia, mereka juga memiliki kuasa melakukan apa yang Yesus lakukan. Namun hal itu tidak terjadi. Pada akhirnya Yesus jugalah yang melakukan praktek penyembuhan itu.

 

Di bagian akhir cerita, para murid bertanya apa sebabnya mereka tidak dapat melakukan pengusiran roh jahat itu. Ketidaksanggupan para murid bukan dikarenakan mereka hanyalah manusia biasa yang terbatas. Jawaban Yesus memperlihatkan alasan mengapa mereka tidak sanggup melakukannya.

 

Yesus menjawab, “Kalian tidak dapat mengusir roh jahat ini kalau tidak berdoa.”

 

Doa menjadi nafas Allah yang menggerakkan dan membuat manusia berdaya. Sering kita berkata dan mengingatkan orang lain agar berdoa dulu sebelum melakukan sebuah aktivitas. Misalnya kalau mau pergi ke tempat tertentu. Atau kalau mau mengerjakan sesuatu. Bahkan untuk hal-hal rutin seperti makan dan tidur kita berdoa dulu.

 

Akan tetapi berdoa yang dimaksud di sini bukanlah sebuah kegiatan ritual yang berisikan pemandangan tutup mata dan lipat tangan semata. Juga bukan sekadar mengucapkan kalimat-kalimat permohonan yang diakhiri dengan kata “Amin”. Doa yang dimaksud Yesus adalah keterhubungan dengan Allah yang memampukan kita mengetahui kehendak-Nya dan memiliki nafas (semangat atau frekuensi) yang sama dengan-Nya. Dengan berdoa, kita jadi tahu apa yang Tuhan mau. Melalui doa, kita dimampukan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Allah, sebab kita diajak-Nya turut serta melakukan apa yang dikerjakan-Nya di awal (menciptakan segala sesuatu yang baik).

 

Dengan terhubungnya kita kepada Allah, maka kita diajak berkarya dengan-Nya, serta diperlengkapi dengan segala sesuatu yang baik yang berasal dari-Nya. Kita akan menghadapi tiap permasalahan kita dengan mengandalkan nilai yang hidup, yang datang dari hembusan nafas Allah.

 

Dengan demikian kita tidak akan mengatakan, “saya tidak mampu!” sebab Allah memampukan kita. Ia memampukan kita karena yang dikerjakan merupakan pekerjaan yang memang harus dikerjakan, sesuai dengan rencana Allah, bukan rencana atau kemauan kita.

 

Jadi, berdoalah dulu, bukan untuk  meminta restu-Nya melainkan untuk mengetahui apa yang seharusnya kita kerjakan. Niscaya kita dapat melakukannya, sebagaimana Yesus melakukannya. Yang susah di mata kita terlihat mudah di tangan Yesus, karena Dia tahu apa yang dikehendaki Allah dan melakukannya sesuai dengan kehendak-Nya.

 

 

 

 

Doa Syafaat

Mari doakan:

1.      agar setiap anggota jemaat memiliki kesadaran bahwa melayani merupakan bentuk dari keterjalinan hubungan dengan Tuhan

2.      agar kesadaran itu mendorongnya melayani dengan semangat dan kegembiraan, bukan dengan paksaan atau karena kewajiban pada jabatan yang sudah disandangnya

 

 

Nyanyian bersama

“TUHAN PASTI SANGGUP“

Nyanyian Rohani

 

Kuatkanlah hatimu

Lewati tiap persoalan

Tuhan Yesus selalu menopangmu

Jangan berhenti harap pada-Nya

 

Tuhan pasti sanggup

Tangan-Nya takkan terlambat tuk mengangkatku

Tuhan masih sanggup

Percayalah... Dia takkan tinggalkanmu

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025