Tataibadah Harian
Rabu, 26 Juni 2024
Kenalilah Tuhan Sebagai Pribadi yang Berbelarasa
Saat teduh
Tenangkan diri selama sekitar satu
menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau
bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang
syahdu. Persiapkanlah
hati menjumpai Tuhan.
Bacaan Alkitab I
Bacalah
1 Samuel 19.8-17 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa
diingat setidaknya untuk sehari ini.
Nyanyian bersama
“INDAHNYA SAAT YANG TEDUH”
Kidung Jemaat 454
Indahnya saat yang teduh,
menghadap takhta Bapaku:
kunaikkan doa pada-Nya
sehingga hatiku lega.
Di waktu bimbang dan gentar,
jiwaku aman dan segar;
‘ku bebas dari seteru,
di dalam saat yang teduh.
Indahnya saat yang teduh
dengan bahagia penuh.
Betapa rindu hatiku
kepada saat doaku.
Bersama orang yang kudus
kucari wajah Penebus;
dengan gembira dan teguh
kunanti saat
yang teduh.
Pembacaan Mazmur
Bila memungkinkan, bacalah Mazmur
65 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian
ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu
sebentar saja.
Renungan
Bukalah Markus 6.45-52
Berdoalah dahulu sebelum
membacanya.
Hidup dipenuhi berbagai persoalan
yang digumuli dari waktu ke waktu. Ukuran persoalan itu beragam, ada yang kecil
dan ada yang besar. Biasanya kalau persoalannya kecil, pemecahannya mudah dan
bisa dilakukan sendirian. Semakin besar masalahnya, semakin terasa kita
membutuhkan bantuan pihak lain untuk menyelesaikannya.
Cerita dalam Injil Markus
menggambarkan situasi di mana murid Yesus berada dalam perahu sementara Yesus
berada sendirian di darat. Pada suatu waktu para murid-Nya mengalami kesulitan mendayung
perahunya, dan hal itu diketahui Yesus.
Situasi ini cukup menggentarkan
para murid, dan sementara mereka masih bergumul dengan usaha mendayung agar
perahunya bisa bergerak, Yesus mendatangi mereka. Yesus menghampiri mereka
dengan berjalan di atas air yang sedang bergejolak itu dan sesaat kemudian gejolak
itu pun menjadi tenang.
Yang diperlihatkan Yesus merupakan
tindakan belarasa terhadap para murid yang sedang mengalami kesulitan dengan
perahu sebab mereka tidak bisa mengendalikannya. Keadaan seperti itu juga
sering kita alami di tengah hidup, dan sebetulnya Yesus juga mendatangi kita
supaya kita tidak takut dan sanggup melanjutkan hidup dengan karya yang
optimal. Bersyukurlah karena kita tidak berjalan sendiri menghadapi kesulitan hidup
kita.
Doa Syafaat
Mari doakan:
1.
agar setiap anggota jemaat terus belajar menumbuhkan
kehidupan kerohaniannya bersama sesama, mulai dari anggota keluarganya sampai
dengan komunitas yang lebih luas di mana ia menjadi bagiannya
2.
pertumbuhan kerohanian ini menumbuhkan persekutuan gereja,
yang akhirnya berdampak pada bertambahnya kebaikan yang disemai di tengah kehidupan
bermasyarakat
Nyanyian bersama
“DI BADAI TOPAN DUNIA“
Kidung Jemaat 440
Di badai topan dunia
Tuhanlah Perlindunganmu;
kendati goncang semesta,
Tuhanlah Perlindunganmu!
Ya,
Yesus Gunung Batu di dunia,
di
dunia, di dunia
Ya,
Yesus Gunung Batu di dunia,
tempat
berlindung yang teguh.
Baik siang maupun malam g’lap,
Tuhanlah Perlindunganmu;
niscaya takutmu lenyap,
Tuhanlah Perlindunganmu!
Dan biar badai menyerang,
Tuhanlah Perlindunganmu;
pada-Nya kau tetap tent’ram,
Tuhanlah Perlindunganmu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar