(Selasa, 25 Juni 2024)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
KAU PERKASA, 'KU LEMAH
(KJ 129: 1-2)
Kau perkasa, 'ku lemah,
jauhkan 'ku dari cela.
Hatiku amat tent'ram
asal aku dekat pada-Mu.
Refrein:
Makin akarab pada-Mu
Yesus ini doaku:
Tiap hari, Tuhanku,
biar ku dekat pada-Mu.
Dalam dunia yang kelam,
bila aku tenggelam,
tangan siapa terentang?
Hanya Kau, Tuhan, hanya 'Kau!
(kembali ke refrein)
Pembacaan Mazmur 119: 113-128
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : 1 Samuel 19: 1-7
Perjanjian Baru : Kisah Para Rasul 27: 139-44
Renungan
Pernahkah Anda mengalami kejadian di mana Anda tidak berbuat sesuatu yang salah, namun kemudian Anda mendapatkan ancaman dari orang lain? Apa yang Anda kemudian lakukan dalam situasi yang demikian itu? Dua tokoh Alkitab dalam bacaan kita hari ini merupakan dua tokoh Alkitab yang di dalam kehidupannya tidak melakukan kesalahan apapun, namun mereka mendapatkan ancaman dari orang lain yang tidak suka dengan diri mereka. Dua tokoh itu adalah Daud dan Paulus.
Daud tidak pernah melakukan kesalahan apapun dalam kehidupannya sebagai warga negara Israel. Ia bahkan mengabdikan dirinya dengan begitu baik untuk membela bangsa yang dicintainya itu. Dia berjuang bersama dengan pasukan Israel yang lain untuk melawan orang-orang Filistin yang berusaha untuk mencelakai bangsanya. Ia tidak takut untuk mengorbankan dirinya demi bangsanya. Namun, sekalipun Daud telah menunjukkan sikap kecintaannya terhadap Israel yang sedemikian besar, ternyata hal itu tidak diperhitungkan dan dihargai dengan baik oleh Saul, yang saat itu menjadi raja di Israel. Saul justru memusuhi Daud dan mengancam akan membunuh Daud.
Ancaman ini muncul bukan karena Daud melakukan sebuah kesalahan, ancaman ini muncul karena Saul merasa iri dengan apa yang telah dilakukan Daud bagi bangsanya. Daud selalu mengalami kemenangan melawan orang Filistin dan berhasil membuat mereka mundur dari peperangan. Hal ini membuat hati Saul panas dan kemudian mengancam untuk membunuh Daud. Namun, sekalipun Daud berulangkali mendapatkan ancaman yang demikian dari Saul, ternyata Tuhan tetap menolong dan melindungi Daud. Tuhan memakai orang-orang di sekitar Saul untuk mengingatkan Saul tentang tindakannya yang tidak benar itu. Dalam bacaan kita saat ini, Tuhan memakai Yonatan, anak Saul untuk menyadarkan Saul tentang tindakannya yang salah. Yonatan dipakai Tuhan untuk melindungi Daud dari ancaman yang datang dari Saul. (1 Sam 19: 1-7)
Demikian juga yang dialami oleh Paulus dalam kehidupannya sebagai pemberita Injil di tengah dunia ini. Paulus pun tidak pernah berbuat sesuatu yang jahat terhadap orang lain semenjak dia bertobat dan mengikut Tuhan. Apa yang dilakukannya semata-mata untuk menyatakan kasih Tuhan kepada banyak orang. Dia melakukan pewartaan Injil dengan tujuan agar orang-orang yang mendengarnya bersedia untuk menjadi percaya dan meninggalkan dosa serta kejahatannya. Namun, apa yang dilakukan oleh Paulus ini ternyata menimbulkan kemarahan dalam diri orang-orang tertentu yang merasa dirugikan oleh tindakan Paulus. Mereka mengancam Paulus, sehingga mereka menjadikannya tawanan.
Bahkan ketika Paulus berhasil untuk menyelamatkan kapal yang ditumpanginya itu dari badai besar, para pasukan pengawal para tahanan itu pun ingin melakukan tindakan yang jahat terhadapnya dan terhadap orang-orang tawanan yang mereka bawa. Para pasukan itu ingin membunuh mereka semua, supaya tidak ada yang dapat melarikan diri dan menyelamatkan diri mereka. Di tengah situasi yang demikian, kuasa Tuhan bekerja untuk menolong Paulus dan para tawanan yang lain. Tuhan memakai seorang perwira untuk menjadi alat-Nya dalam memberikan pertolongan dan menyelamatkan Paulus dari ancaman pembunuhan yang akan dilakukan oleh para pasukan yang mengawal mereka. Melalui seorang perwira itu, Tuhan dapat mencegah dan mengagalkan ancaman itu dalam kehidupan Paulus. (Kis. 27:39-44)
Belajar pengalaman Daud dan Paulus ini, kita diingatkan bahwa Tuhan tetap berpihak kepada umat-Nya yang tidak berbuat salah dalam kehidupan ini. Dia tidak akan membiarkan umat-Nya yang tidak berbuat salah mendapatkan celaka dalam kehidupan mereka. Tuhan bertindak untuk melindungi dan menolong orang-orang yang tidak berbuat salah dari berbagai ancaman yang bisa membahayakan hidup mereka. Oleh karena itu, jika kita tidak berbuat salah, namun kita diancam oleh orang lain yang ada di sekitar kita, janganlah kita takut. Selama kita hidup dalam kebenaran dan tidak melakukan kesalahan yang mencelakai orang lain, maka Tuhan pasti akan menolong kita dengan caranya yang tidak pernah kita duga.
Tuhan bisa memakai orang lain yang ada di sekitar kita untuk menolong kita terbebas dari ancaman yang datang dari orang-orang yang tidak menyukai kita itu. Yang penting, dalam situasi seperti itu, kita terus berpegang pada apa yang benar dan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Jangan sampai kita takut terhadap ancaman orang lain, selama kita tidak berbuat yang salah dan merugikan orang lain. Apalagi jika karena melakukan kebenaran, lalu kita diancam. Dalam situasi seperti ini, janganlah takut. Tuhan pasti akan membuka jalan pertolongan buat kita sehingga kita bisa terhindar dan bebas dari ancaman yang hendak mencelakai hidup kita. Tetap lakukan yang benar dan tetap andalkan Tuhan dalam hidup kita. Tuhan memberkati kita. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah untuk gereja agar tetap terbuka membantu masyarakat dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dapat dikerjakannya.
Nyanyian Penutup
KUPERLUKAN JURUS'LAMAT
(KJ 402: 1-2)
Kuperlukan Jurus'lamat,
agar jangan ku sesat;
s'lalu harus kurasakan
bahwa Tuhanku dekat.
Refrein:
Maka jiwaku tenang,
takkan takut dan enggan;
bila Tuhanku membimbing,
'ku di malam pun tent'ram.
Kuperlukan Jurus'lamat,
kar'na imanku lemah.
Hiburan-Nya menguatkan;
sungguh tiada bandingnya.
(kembali ke refrein)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar