TATA IBADAH HARIAN

Sabtu, 01 Juni 2024

 

 

Pujian Pembukaan

PKJ 149 : 1 – 2 – UCAP SYUKUR PADA TUHAN

 

Ucap syukur pada Tuhan kar’na kita dis’lamatkan oleh – Nya 

Senandungkan lagu baru, senandungkan lagu baru bagi – Nya

 

Nyanyikanlah dengan riang kar’na kasih setia Tuhan nyanyilah

Senandungkan lagu baru, senandungkan lagu baru bagi – Nya

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang Anggota Persekutuan Membacakan Mazmur 139:1-6, 13-18

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       1 Samuel 2:1-10 

·       Yohanes 7:19-24

 

Bersyukur untuk Kebaikan Tuhan

 

Sunat adalah tanda seseorang adalah orang Yahudi. Itu adalah pernyataan iman umat Yahudi kepada Tuhan. Dan praktek itu dilakukan di hari Sabat. Namun perlakuan mereka berbeda kepada Yesus yang menyembuhkan pada hari Sabat. 

Pada perayaan pondok daun, Tuhan Yesus mengingatkan kepada orang Yahudi.

 

Jikalau seorang menerima sunat pada hari Sabat, supaya jangan melanggar hukum Musa, mengapa kamu marah kepada-Ku, karena Aku menyembuhkan seluruh tubuh seorang manusia pada hari Sabat. Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil." (Yohanes 7:23-24) 

 

Kesembuhan adalah untuk memuliakan Tuhan juga bahwa kuasa Tuhan dinyatakan kepada orang itu dan kepada seluruh bangsa. Karena mereka memuji nama Tuhan.

Mengasihi dan percaya kepada Tuhan adalah hidup setiap orang beriman. Itulah ungkapan syukur Hana yang juga merupakan nyanyian percaya orang Israel kepada Tuhan (1 Sam. 2:1-10).

 

Lalu berdoalah Hana, katanya: "Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu. Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita. (1 Samuel 2:1-2) 

 

Puji-pujian ini karena karya kasih Tuhan yang besar; bagi Hana untuk karya Tuhan dalam hidupnya dengan kehadiran Samuel, dan bagi Israel karena kasih setia Tuhan tiada putusnya dalam hidup mereka.

Oleh karena itu pemazmur sebagai orang yang disertai Tuhan dan heran akan kasih setia-Nya berkata;

 

Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau. (Mazmur 139:17-18) 

 

Tuhan itu baik bagi umat dan karena itu terlalu banyak alasan untuk selalu memuji dan menyembah-Nya. 

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Keluarga yang rajin bersekutu dan berdoa.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

PKJ 149 : 3 – UCAP SYUKUR PADA TUHAN

 

Muliakan nama Tuhan kar’na kuasa – Nya abadi muliakan

Senandungkan lagu baru, senandungkan lagu baru bagi – Nya

 TATA IBADAH HARIAN

Jumat, 31 Mei 2024

 

 

Pujian Pembukaan

NKB 34 : 1 – 2 – SETIA-MU TUHANKU, TIADA BERTARA

 

Setia-Mu Tuhanku, tiada bertara

Di kala suka, di saat gelap.

Kasih-Mu, Allahku, tidak berubah

Kaulah Pelindung abadi, tetap.

 

Refrein :

Setia-Mu, Tuhanku, mengharu hatiku,

setiap pagi bertambah jelas.

Yang kuperlukan tetap Kauberikan,

sehingga akupun puas lelas.

 

Musim yang panas, penghujan, tuaian,

surya, rembulan, di langit cerah,

bersama alam memuji, bersaksi

akan setia-Mu yang tak bersela.

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang Anggota Persekutuan Membacakan Mazmur 139:1-6, 13-18

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       1 Samuel 1:19-27 

·       Roma 8:31-39

 

Setia karena Tuhan Setia

 

 

Tuhan itu mendengar doa setiap orang. Dia juga mendengar doa Hana sehingga Tuhan memberikan kepada Hana apa yang dimintakan.

 

Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN." (1 Samuel 1:20) 

 

Setelah Hana menyapih Samuel, ia menyerahkan Samuel kepada imam Eli di Silo (1 Sam. 1:24-28).

Dalam hidup Hana dan Elkana, suaminya, Tuhan menunjukkan Dia adalah Tuhan yang mengerti kedalaman hati umat-Nya, dan memdengar permohonan mereka. Tuhan begitu dasyat dalam segala kasih-Nya kepada umat-Nya sehingga umat sering tak bisa menyelami pemikiran Tuhan yang sangat peduli.

 

Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! 

Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau. (Mazmur 139:17-18) 

 

Karena itulah Paulus mengingatkan kita tentang keyakinan iman kita:

 

Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? (Roma 8:31-32) 

 

Kita tidak bisa dipisahkan dari kuasa kasih Allah yang menyelamatkan dunia.

 

Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Roma 8:37-39) 

 

Kasih Tuhan begitu besar; kasih yang menyelamatkan dan memberikan arah hidup yang baru. Oleh sebab itu kita semua seharusnya tetap beriman kepada Tuhan dalam hidup setiap hari.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Masyarakat menjaga kehidupan tetap tenang.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

NKB 34 : 3 – SETIA-MU TUHANKU, TIADA BERTARA

 

Damai-Mu Kauberi, dan pengampunan

dan rasa kuatir pun hilang lenyap

kar’na ku tahu pada masa mendatang:

Tuhan temanku di t’rang dan gelap.

 

Refrein :

Setia-Mu, Tuhanku, mengharu hatiku,

setiap pagi bertambah jelas.

Yang kuperlukan tetap Kauberikan,

sehingga akupun puas lelas.

 

KATA-KATA - Kamis, 30 Mei 2024

Kamis, 30 Mei 2024

Kerajaan Tersembunyi yang Penuh Kemuliaan - 29 Mei 2024

 

Tataibadah Harian

Rabu, 29 Mei 2024

 

Kerajaan Tersembunyi yang Penuh Kemuliaan

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah Bilangan 6.22-27 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“SUNGGUH KERAJAAN ALLAH DI BUMI TAK KALAH”

Kidung Jemaat 247 bait 1 dan 2

 

Sungguh, Kerajaan Allah di bumi tak kalah.
Yesus yang bangkit dilantik menjadi Kepala.
Ia menang; g’lapmu menjadi terang:
lihatlah fajar menyala.

 

Sambil menyangkal dirimu tetaplah percaya.
Jangan pengharapan hilang di p’rang dan bahaya.
Biar gentar, hatimu pun berdebar,
akhirnya kamu berjaya.

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 20 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Markus 4.21-25

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

Si Udin pergi berbelanja di sebuah toko swalayan. Ketika mau membayar di kasir, ia diberitahu bahwa dari pembelanjaannya, ia memperoleh satu kupon. Jika kupon itu digesek menggunakan koin atau uang logam, maka akan terlihat satu aksara di baliknya, misalnya aksara ‘A‘, atau ‘G‘, atau lainnya. Jika ia berhasil mengumpulkan 6 aksara yang membentuk kata ‘MENANG‘, maka ia berkesempatan mengikuti undian berhadiah uang sebesar 100 juta rupiah.

 

Idun, kakaknya Udin, menganggap itu hanyalah akal-akalan pemilik toko swalayan itu saja untuk meraup untung yang lebih banyak, supaya orang semakin banyak dan sering berbelanja di situ. Oleh karenanya, walaupun beberapa kali berbelanja di situ dan memperoleh kupon, semua itu segera dibuangnya tanpa menggosoknya terlebih dahulu. Baginya, kupon-kupon itu tidak memiliki nilai yang berharga, sebab ia tidak merasa bakal memperoleh keuntungan apapun darinya.

 

Si Udin tak terpengaruh omongan kakaknya. Dengan tekun, berkali-kali ia mengumpulkan kupon demi kupon. Walau berbelanja cukup sering, tak jarang ia mendapatkan aksara yang sama sehingga belum sampai bisa mengikuti undian tersebut. Tak jarang pula ia mendapatkan aksara yang bukan M atau E atau N atau A atau G, sehingga harus menunggu lagi demi mendapatkan kesempatan mengikuti undian berhadiah itu.

 

Kesabaran dan ketekunan Udin berbuah. Suatu saat kupon-kupon yang digeseknya menghasilkan kata ‘MENANG‘. Lantas ia segera membawanya ke toko swalayan tersebut supaya ia bisa diikutsertakan dalam undian, bersama orang-orang lain yang juga sudah merangkai 6 kupon menjadi kata ‘MENANG‘ tersebut.

 

Perikop Markus 4 ini berbicara tentang kerajaan Allah yang diperkenalkan oleh Yesus kepada dunia. Kerajaan ini pada awalnya dipublikasikan oleh Yesus, dengan maksud agar setiap orang memahami, menyadari, dan mempercayai keberadaan kerajaan tersebut. Kerajaan Allah  bukanlah angan-angan, atau hanya omong kosong yang tak jelas juntrungannya. Kerajaan Allah adalah sesuatu yang pasti, dan yang memiliki nilai yang sangat tinggi.

 

Itulah yang dipaparkan-Nya melalui perumpamaan tentang lentera. Seseorang yang menyalakan lentera tentu akan menaruhnya di tempat yang cahayanya bisa dilihat banyak orang, bukan disembunyikan dengan cara dibungkus kain. Buat apa menyalakan terang kalau ia pada akhirnya tak terlihat?

 

Jadi pesan pertama yang ingin disampaikan Yesus adalah Kerajaan Allah itu nyata, dan Ia ingin memperlihatkannya kepada sebanyak mungkin orang.

 

Akan tetapi Kerajaan Allah itu mahal, dan orang tidak secara sembarangan bisa memperolehnya. Meski sudah dijanjikan oleh Allah dan diberikan lewat pengorbanan Yesus Kristus, namun masih dibutuhkan perjuangan berupa upaya memberlakukan firman Allah sebab Kerajaan Allah hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sungguh-sungguh ingin memasukinya.

 

Pesan kedua Yesus berupa syarat hidup dalam Kerajaan Allah, dan itu sama sekali tidak mudah. Hal itu dinyatakannya di ayat 23, “Siapa yang mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”

Ini artinya berusahalah memahami firman Allah yang sudah disampaikan dalam berbagai macam kesempatan. Jangan menutup hati terhadap apa yang disampaikan kepada kita, sebab itu menjadi modal penting hidup dalam Kerajaan Allah.

 

Pesan ketiga yang disampaikan Yesus tertulis dalam ayat 24, yang menyatakan tentang seberapa besar kerinduan memahami firman Allah. Kata ‘ukuran’ yang dipakai di situ sebetulnya dipakai untuk menyatakan Allah akan menghakimi kita. Ukuran yang dipakai adalah sejauh mana kita taat kepada Yesus. Terjemahan yang bisa membantu kita mengartikan kalimat ini adalah “Semakin sungguh-sungguh kamu melakukan atau menaati apa yang Kuajarkan kepadamu, Allah akan membuat kamu semakin mengerti apa yang difirmankan-Nya”. Oleh karena itu, jika kita berusaha keras menaati firman Allah, maka kepada kita akan diberikan lebih banyak lagi dari-Nya. (ayat 25).

 

Jadi ketaatan (melalui sikap yang nyata) itulah yang mendukung kita hidup dalam Kerajaan Allah. Semakin kita mengupayakan diri mengerti firman-Nya, semakin baik dan bernilailah hidup kita di mata Allah.

 

Lalu bagaimana si Udin? Ternyata dia menang undian! Dia jadi jutawan baru. Betapa bahagianya dia. Itu tak lepas dari usahanya yang tekun mengumpulkan kupon. Jika bersungguh-sungguh, hasilnya bisa menjadikan kita seperti si Udin. Sama-sama beroleh keuntungan, meski bentuknya berbeda. Kerajaan Allah, siapa yang tidak mau?  

 

 

Doa Syafaat

Mari doakan:

1.      agar setiap orang yang terpanggil melayani umat, memiliki kerinduan menghadirkan kebaikan dan keadaan yang lebih baik bagi yang dilayani, sehingga mereka mengarahkan hati sepenuhnya pada orangyang dilayani

2.      agar setiap anggota jemaat Tuhan semakin bersemangat menjadi pelayan, mulai dari keingintahuan rasanya melayani, sampai akhirnya bisa menikmati pelayanan itu tahap demi tahap

 

 

Nyanyian bersama

“TAAT, SETIA, BERTEKAD YANG BULAT“

Nyanyikanlah Kidung Baru 207 bait 1 dan 3

 

Taat, setia, bertekad yang bulat,

itulah janji Tuhan padamu.

Di bawah panji yang mulia berdaulat,

kami 'kan angkat perang bagimu.

 

            Angkat semboyan, jangan diamkan!

            Tiup serunai dan maju terus!

            Angkat semboyan, jangan diamkan!

            Kristuslah Raja serta Penebus!

 

Taat, setia, ya Raja abadi,

pimpinlah kami berjuang terus.

Tundukkanlah kehendak hati kami,

buat di sana takhta-Mu kudus.

Pembawa Pesan

(Selasa, 28 Mei 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

PADA-MU, TUHAN DAN ALLAHKU

(KJ 367: 1, 4, 6)

 

Pada-Mu, Tuhan dan Allahku,

kupersembahkan hidupku:

dari-Mu jiwa dan ragaku,

hanya dalam-Mu 'ku teduh.

Hatiku yang Engkau pulihkan

pada-Mu juga kuberikan.


Betapa Kau mencari aku,

hati-Mu rindu padaku.

Kauraih aku kepada-Mu

membuat aku milik-Mu.

Diriku sudah Kaukasihi,

Kau jualah yang aku pilih.


Ya Yesus, nama-Mu kiranya

dalam hatiku tertera,

supaya kasih selamanya

dalam hidupku nyatalah:

Seluruh kata dan kerjaku

biar penuh dengan nama-Mu!


Pembacaan Mazmur 20

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Keluaran 25: 1-22

Perjanjian Baru : 1 Korintus 2: 1-10


Renungan 

    Pernahkah Anda diutus untuk menjadi pembawa pesan kepada orang lain? Apa yang biasanya akan Anda lakukan ketika Anda bertindak sebagai pembawa pesan? Ya, tentu kita akan berusaha untuk menyampaikan pesan itu dengan baik dan benar, sehingga orang yang menerimanya memahami dan mengerti apa yang sebenarnya sedang kita sampaikan kepadanya. Seorang pembawa pesan bertugas untuk membuat orang yang menerimanya memahami dan mengerti dengan benar apa yang sebenarnya diharapkan dari si pemberi pesan itu. Ketika seorang pembawa pesan menyampaikan pesan dengan tidak tepat, maka itu akan berpengaruh dan berdampak besar pada si penerima pesan. Bisa saja si penerima pesan menjadi salah dalam memahami isi pesannya. Oleh karena itu, peran si pembawa pesan sangat menentukan apakah pesan itu dapat diterima dengan jelas dan dipahami dengan benar oleh si penerima pesan atau tidak. 

    Hal itulah yang juga dipahami oleh Paulus ketika dia menyadari bahwa dirinya di utus Allah untuk menyampaikan pesan firman Tuhan kepada Jemaat Korintus. Paulus sangat berhati-hati dalam menyampaikan apa yang sebenarnya menjadi pesan Tuhan kepada mereka. Di tengah kehidupan Jemaat Korintus yang pada waktu itu sedang ada dalam perselisihan, Paulus diutus untuk menghadirkan perdamaian di antara mereka. Dalam konteks itulah, maka Paulus berusaha untuk menyampaikan pesan itu dengan baik dan benar. 

    Paulus berkata: "Demikian juga, ketika aku datang kepadamu, Saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang muluk atau dengan hikmat yang tinggi untuk menyampaikan rahasia Allah kepada kamu." (1 Kor 2:1) "Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan hikmat yang menyakinkan, tetapi dengan bukti kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah." (1 Kor. 2:3-5) Melalui pernyataan ini terlihat bahwa Paulus tidak ingin Jemaat Korintus menjadi salah paham dengan apa yang hendak disampaikannya kepada mereka. Oleh karena itu, dia berusaha untuk menyampaikan pesan firman Tuhan dengan sangat hati-hati, supaya orang-orang yang mendengarnya dapat memahami dengan baik dan benar apa yang sebenarnya dikehendaki Allah atas hidup mereka.

    Hal yang sama juga dilakukan Musa ketika Musa diutus Tuhan untuk menyampaikan pesan Tuhan kepada umat Israel pada waktu mereka diperintahkan untuk membangun Kemah Suci. Musa berusaha untuk menyampaikan pesan firman Tuhan itu dengan detail dan jelas, supaya umat Israel tidak salah dalam memahami apa yang sebenarnya Allah inginkan untuk mereka lakukan. Musa mengungkapkan dengan begitu rincinya bagaimana pendirian Kemah Suci itu harus dimulai hingga penataan yang benda-benda yang ada di dalamnya. Semua dia sampaikan dengan begitu lengkap, sebagaimana yang diungkapkan dalam Kitab Keluaran 25: 1-22. Semua ini dilakukan Musa dengan tujuan agar umat Israel benar-benar dapat melakukan persis seperti yang Tuhan kehendaki.

    Belajar dari apa yang dilakukan Paulus dan Musa dalam kehidupan umat Tuhan, maka kita diingatkan tentang pentingnya menyampaikan pesan dengan jelas kepada orang lain. Jika di dalam kehidupan ini kita dipercaya untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, maka kita harus benar-benar bertindak sebagai penyampai pesan yang baik dan benar. Kita harus menata kata-kata kita sedemikian rupa agar apa yang kita sampaikan itu dapat dipahami dengan baik dan benar oleh orang lain, sehigga mereka tidak menjadi salah paham. Sebab, kesalahpahaman dalam menerima pesan bisa berakibat fatal dalama kehidupan. Kesalahpahaman bisa membuat relasi yang tadinya baik menjadi rusak. Oleh karena itu, jika kita dipercaya untuk menjadi penyampai pesan, marilah kita belajar untuk menyampaikan pesan dengan baik dan benar dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah untuk gereja dan masyarakat agar dapat membangun kerjasama dalam menghadapi masalah di lingkungannya.


Nyanyian Penutup

 

DI DUNIA YANG PENUH CEMAR

(NKB 204: 1-2)


Di dunia yang penuh cemar,

antara sesamamu

hiduplah saleh dan benar.

Nyatakan Yesus dalammu.


Refrein:

    Nyatakan Yesus dalammu,

    Nyatakan Yesus dalammu.

    Sampaikan firman dengan hati teguh,

    Nyatakan Yesus dalammu.


Hidupmu kitab terbuka

dibaca sesamamu;

apakah tiap pembacanya

melihat Yesus dalammu?

(kembali ke refrein)

Pimpinan dan Penyertaan-Nya

(Senin, 27 Mei 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

TUHAN, PIMPIN ANAK-MU

(KJ 413: 1-2)

 

Tuhan, pimpin anak-Mu,

agar tidak tersesat.

Akan jauhlah seteru,

bila 'Kau tetap dekat.


Refrein:

    Tuhan pimpin! 

    Arus hidup menderas

    agar jangan 'ku sesat,

    pegang tanganku erat.


Hanya Dikau sajalah

Perlindungan yang teguh.

Bila hidup menekan,

Kau harapanku penuh.

(Kembali ke refrein)


Pembacaan Mazmur 20

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Bilangan 9: 15-23

Perjanjian Baru : Wahyu 4: 1-8


Renungan 

    Ada banyak hal dalam kehidupan ini yang terkadang tidak kita sadari menjadi media Tuhan dalam memimpin dan membimbing kita melangkah di tengah kehidupan. Tuhan bisa memakai orang-orang yang ada di sekitar kita menjadi alat-Nya dalam mengarahkan dan menuntun kita mengikuti rancangan-Nya. Namun, Tuhan juga bisa memakai peristiwa-peristiwa kehidupan yang terjadi dalam keseharian kita untuk menyadarkan kita tentang apa yang harus kita lakukan dan jalani dalam kehidupan kita sebagai umat-Nya. Bahkan, Tuhan juga bisa memakai benda-benda yang ada di dalam dunia untuk menjadi alat-Nya dalam menyadarkan kita akan kehadiran-Nya dan penyertaan-Nya dalam kehidupan kita.

    Hal itulah yang juga dialami oleh umat Allah ketika mereka menempuh perjalanan menuju tanah perjanjian. Bacaan kita dalam kitab Bilangan 9: 15-23 menggambarkan kepada kita tentang cara Allah dalam menuntun perjalanan yang harus ditempuh oleh umat-Nya menuju ke tanah perjanjian. Tuhan memakai tiang awan untuk menjadi simbol kehadiran dan tuntunan-Nya dalam kehidupan umat-Nya. Ketika awan itu naik dari atas Kemah Suci, maka orang Israel pun berangkat untuk melanjutkan perjanlanan mereka. Namun ketika awan itu diam, maka orang-orang Israel menghentikan perjalanannya dan membuat kemah di tempat berdiamnya awan itu. Bahkan ketika awan itu lama tinggal di atas Kemah Suci, maka orang Israel memelihara kewajibannya kepada TUHAN, mereka tidak melakukan perjalanan. Semua terjadi atas titah TUHAN. Kehadiran tiang awan dalam perjalanan umat Israel menjadi penanda hadirnya pimpinan dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan mereka.

    Belajar dari apa yang diungkapkan dalam firman Tuhan hari ini, kita diingatkan bahwa dalam sepanjang perjalanan kehidupan kita sebagai umat, Tuhan tidak pernah membiarkan kita berjalan sendirian menapaki jalan kehidupan kita. Sesungguhnya Dia selalu hadir menyertai dan memimpin kita dalam kehidupan kita. Kehadiran dan penyertaan-Nya memang tidak dalam wujud fisik yang dapat kita lihat. Dia bisa memakai segala sesuatu yang ada di sekitar kita untuk menuntun dan mengarahkan kita dalam menjalani kehidupan kita. Oleh karena itu, janganlah kita kuatir dan takut terhadap segala tantangan yang ada dalam kehidupan kita. Tuhan akan selalu menyertai dan memimpin kita dalam sepanjang perjalanan hidup kita. Teruslah melangkah dalam pimpinan dan penyertaan-Nya. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah untuk pemerintah Indonesia agar dimampukan untuk menciptakan peluang-peluang usaha baru bagi masyarakat, sehingga kesejahteraan semakin nyata dirasakan oleh masyarakat secara luas.


Nyanyian Penutup

 

TENANGLAH KINI HATIKU

(KJ 410: 1-3)


Tenanglah kini hatiku:

Tuhan memimpin langkahku.

Di tiap saat dan kerja

tetap kurasa tangan-Nya.


Refrein:

    Tuhanlah yang membimbingku;

    Tanganku dipegang teguh.

    Hatiku berserah penuh;

    Tanganku dipegangn teguh.


Di malam yang gelap benar,

di taman indah dan segar,

di taufan dan di laut tenang

tetap tanganku dipegang.

(kembali ke refrein)


Tak kusesalkan hidupku,

betapa juga nasibku,

sebab Engkau tetap dekat,

tangan-Mu kupegang erat.

(kembali ke refrein)

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025