Kitapun 'kan Mengalaminya

(Senin, 1 April 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

Tuhan T'lah Bangkit

(PKJ 91: 1-2)

 

Tuhan t'lah bangkit, Haleluya!

Bersukacita, Haleluya!

Dengarlah suara dari sorga:

Kristus t'lah bangkit, Haleluya!

Hai manusia, dengar Tuhanmu,

puji Dia yang menebusmu.

Bersorak-sorak dan bergemar:

Kristus t'lah bangkit, Haleluya!


Pujila Dia, Haleluya!

yang disalibkan, Haleluya!

Dosamu ditebus oleh-Nya

untuk selama-lamanya.

Dosa terhapus oleh darah-Nya.

Dalam kasih-Nya 'ku bahagia!

Mari bersyukur dan pujilah:

Kristus t'lah bangkit, Haleluya!


Pembacaan Mazmur 118: 1-2, 14-24

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Kejadian 1: 1-19

Perjanjian Baru : 1 Korintus 15: 35-49


Renungan 

    Sebagai umat Tuhan, kemarin kita baru saja merayakan hari kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. Peristiwa kebangkitan itu merupakan bukti kemenangan Tuhan atas kuasa maut. Melalui kebangkitan-Nya, kita memperoleh pengharapan baru di dalam Dia. Sebuah pengharapan yang menyatakan bahwa sebagai orang-orang berdosa kita memperoleh kesempatan untuk hidup baru, yakni hidup dalam pendamaian dengan Allah karena hukuman atas dosa kita telah ditanggung-Nya. Pengharapan inilah yang harus kita pegang dalam kehidupan kita ke depan. Jangan sampai karena satu dan lain hal, kita meninggalkan anugerah pendamaian yang telah dikerjakan-Nya dalam kehidupan kita.

    Selain sebagai bukti kemenangan Tuhan atas maut, peristiwa kebangkitan juga menjadi jaminan bagi kita yang telah percaya kepada-Nya. Jika Dia telah berhasil mengalahkan maut dan mengalami kebangkitan, maka kita pun kelak akan dibangkitkan bersama-sama dengan Dia. Kita tidak akan selamanya tinggal dalam maut, melainkan kita akan berada bersama dengan Dia dalam kerajaan-Nya. Paulus menggambarkan kebangkitan kita seperti layaknya sebuah biji yang ditanam dalam tanah. Biji itu akan mati, namun tidak selamanya. Setelah itu, akan tumbuh tunas kehidupan yang baru dengan wujud yang tidak sama saat ia ditanam. Jika kita menanam biji, maka nanti akan tumbuh tunas. Lambat laun tunas akan berkembang menjadi pohon yang memiliki batang, daun, dan akar. Bentuk dan wujudnya sangatlah berbeda dengan saat sebuah biji di tanam di dalam tanah. "Allah akan memberikan kepadanya suatu tubuh seperti yang dikehendaki-Nya; Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri." (1 Kor 15:38)

    Demikianlah Paulus menggambarkan kebangkitan yang akan dialami oleh setiap orang percaya. Paulus mengatakan: "Demikian pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan." (1 Kor 15:42-43) Melalui ungkapan ini, Paulus hendak mengingatkan kepada kita bahwa setiap orang yang mati di dalam Tuhan, maka kelak dia akan mengalami kebangkitan sebagaimana yang dialami oleh Kristus. Allah sendirilah yang akan memberikan kepada orang itu tubuh yang baru sesuai dengan kehendak dan rancangan-Nya.  

    Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk tetap menjalani kehidupan dengan beriman kepada-Nya. Jangan sampai berbagai pergumulan hidup membuat kita meninggalkan Dia dan mengabaikan karya keselamatan yang telah dikerjakan-Nya bagi kita. Mari kita jaga iman kita, agar kelak ketika kita meninggalkan dunia ini, kita pun beroleh kesempatan untuk mengalami kebangkitan bersama dengan Dia yang sudah bangkit. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar pemerintah mampu melakukan tanggung jawabnya dengan baik di tengah kehidupan masyarakat yang dilayani. 


Nyanyian Penutup

 

Bangkit, Ya 'Ku Bangkitlah Kelak

(PKJ 160: 1-3)

 

Bangkit, ya 'ku bangkitlah kelak,

tidurku sejenak;

hidup sempurna 'ku diberi di sorga.

Haleluya, Haleluya!


Agar tumbuh, gandum dibenam,

pun 'ku demikian

'kan digabungkan dengan tuaian Tuhan.

Haleluya, Haleluya!


Pada hari yang penuh syukur

'ku nyanyi bermazmur:

dari kuburan 'ku dibangkitkan Tuhan.

Haleluya, Haleluya!

Kala Pikiran dan Niat Terbaca Orang - 27 Maret 2024

 

 TataIbadah

Rabu - 27 Maret 2024

Kala Pikiran dan Niat Terbaca Orang

 

 

 

Tenang

Berdiamlah selama semenit, rasakan suasana di sekeliling Saudara. Dengarkanlah semilir angin yang bertiup, tanpa kehilangan pendengaran terhadap suara-suara lain di sekitarnya.

Nyanyikanlah pujian dari

BILA KULIHAT BINTANG GEMERLAPAN

Kidung Jemaat 64

 

Bila kulihat bintang gemerlapan

Dan bunyi guruh riuh kudengar

Ya Tuhanku, tak putus aku heran

melihat ciptaan-Mu yang besar

 

            Maka jiwaku pun memuji-Mu:

Sungguh besar, Kau Allahku!

            Maka jiwaku pun memuji-Mu:

Sungguh besar, Kau Allahku!

 

Ya Tuhanku, pabila kurenungkan

pemberian-Mu dalam Penebus

Ku tertegun; bagiku dicurahkan

oleh Putra-Mu darah-Nya kudus

Bacalah Mazmur 70

Pilihlah satu bagian ayatnya dan cobalah mengingatnya sebentar. Resapilah bagian itu dan jadikan sebagai pesan penting menjalani hari ini.

 

 

Perenungan Firman

Berdoalah sebelum membaca perikop

Yohanes 13.21-32

                          

Renungan

 

Ibu Nila senang berbelanja. Kadang kesenangannya itu membuat kesal dan repot suaminya. Betapa tidak? Kalau belanja, uang yang dikeluarkannya bisa hampir mencapai setengah penghasilan yang diterima suaminya. Tentu saja suaminya uring-uringan mengetahui keadaan tersebut. Baik online ataupun ragawi, belanja baginya selalu menjadi kegiatan yang menyenangkan. Namun hal sebaliknya yang dirasakan oleh suaminya. Tak jarang mereka bertengkar gara-gara masalah yang satu ini.

 

Tak mengherankan Bu Nila sering berbelanja secara diam-diam. Saat suaminya tidak di rumah, jari jemarinya lincah memencet tuts gawai yang dimilikinya, yang juga dibelinya secara online di salah satu marketplace. Barang yang dibelinya bermacam-macam. Mulai dari keperluan rumah tangga sampai dengan penunjang hobinya yang gemar berdandan itu.

 

Suatu kali, menjelang kepergian suaminya ke luar kota, Ibu Nila sudah merancangkan pembelian beberapa barang. Jelas, tanpa sepengetahuan suaminya. Akan tetapi betapa kagetnya dia kala menemukan uang yang tersedia di akun marketplacenya sudah tinggal sedikit sehingga tidak dapat memenuhi keinginannya membeli barang idamannya tersebut. Ternyata, di luar dugaannya, suaminya sudah memangkas uang belanjanya sebelum dia melakukan pembelian yang menyerap sebagian besar penerimaan suaminya. Rupanya suaminya sudah mengantisipasi kebiasaan istrinya tersebut dan membaca kemungkinan yang dapat terjadi, sebelum hal buruk - kebangkrutan - menimpanya.

 

Dalam konteks yang lain, Yesus juga mengetahui apa yang dirancangkan Yudas bersama tentara Romawi di tengah skenario penyerahan diri-Nya kepada Makhamah Agama. Oleh karena itu Ia mengatakan kepada murid-murid-Nya hal itu, sebagai sebuah penanda bahwa saat Ia akan diserahkan semakin dekat. Ia bahkan langsung menunjukkan siapa murid yang akan menyerahkan-Nya, walau para murid lainnya tidak menyadari bahwa Yesus sedang melakukannya.  

 

Dalam kehidupan kita, sesungguhnya Yesus juga mengetahui apa yang akan terjadi. Tak ada yang dapat kita sembunyikan dari-Nya, betapapun kecilnya itu. Oleh karena itu marilah kita merancangkan hal-hal baik yang berguna bagi kehidupan – kita dan sesama – supaya hidup kita jadi lebih membangun dan bermanfaaat. Ataukah kita mau jadi murid seperti Yudas? Tentu tidak, bukan?

 

 

 

 

Doa Permohonan

Mari mendoakan agar

1.     hidup dijalani dalam ungkapan syukur, betapapun himpitannya mendesak dan menjerumuskan

2.     setiap pelayan bersedia terus menggumuli panggilannya demi buah yang dihasilkannya dari pelayanannya tersebut, supaya ia tidak berpuas diri dengan apa yang sudah ada melainkan mau terus membenahi diri dan pelayanannya ke depan, sehingga menghadirkan harapan bagi orang yang dilayaninya

 

Menutup ibadah hari ini, mari menyanyikan

HATI-HATI GUNAKAN MULUTMU

 

Hati-hati gunakan mulutmu (2x)

Allah Bapa di surga melihat ke bawah

Hati-hati gunakan mulutmu

 

Hati-hati gunakan tanganmu (2x)

Allah Bapa di surga melihat ke bawah

Hati-hati gunakan tanganmu

 

Hati-hati gunakan kakimu (2x)

Allah Bapa di surga melihat ke bawah

Hati-hati gunakan kakimu

 

 

 

 

Hentikan Perselisihan!

(Selasa, 26 Maret 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

Ikut Dikau Saja, Tuhan

(KJ 376: 1-2)

 

Ikut Dikau saja Tuhan, 

jalan damai bagiku

Aku s'lamat dan sentosa 

hanya oleh darah-Mu


Refrain:

    Aku ingin ikut Dikau 

    dan mengabdi pada-Mu

    Dalam Dikau Jurus'lamat, 

    'ku bahagia penuh


Ikut Dikau di sengsara, 

kar'na janji-Mu teguh:

ata kuasa kegelapan 

'ku menang bersama-Mu

(kembali ke refrain)


Pembacaan Mazmur 71: 1-14

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Yesaya 49: 1-7

Perjanjian Baru : 1 Korintus 1: 18-31


Renungan 

   "Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang." Sepenggal kalimat ini dituliskan Paulus dalam suratnya kepada Jemaat Korintus. Kalimat ini diungkapkan dengan tujuan untuk mengajak setiap orang yang membaca tulisannya agar mereka tidak melupakan pengalaman kehidupan mereka di masa lalu, supaya mereka tidak menjadi takabur dan sombong dalam menjalani kehidupan mereka di masa kini. 

    Jemaat Korintus adalah Jemaat yang dalam perjalanannya dianugerahi Tuhan dengan berbagai kekayaan. Kelompok mereka bukan saja terdiri dari orang-orang yang memiliki harta kekayaan yang besar, melainkan juga orang-orang yang diberkati dengan kepandaian dan hikmat yang luar biasa oleh Tuhan. Sebagian dari mereka adalah orang-orang yang memiliki kemampuan berpikir secara kritis dan 'njlimet'. Namun, justru kekayaan keragaman itu membuat mereka menjadi sulit untuk dapat saling menerima dan memahami satu dengan yang lain. Masing-masing memiliki dasar pembenaran dalam berargumentasi. Hal inilah yang membuat mereka mengalami perselisihan satu dengan yang lain.

    Bagian perikop yang kita baca hari ini memberikan gambaran kepada kita bagaimana usaha Paulus untuk menyadarkan mereka bahwa sesungguhnya setelah mereka menerima Kristus dalam kehidupan mereka, maka sejatinya mereka punya tanggung jawab untuk saling menerima dan memahami satu dengan yang lain sebagai anggota tubuh Kristus. Mereka tidak boleh lagi hidup dalam perselisihan, karena perbedaan-perbedaan yang ada dalam diri mereka. 

    Paulus mengambil contoh soal pandangan orang tentang Kristus yang disalib (Kristus yang menderita). Paulus mengatakan: "Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah." (1 Kor 1:22-24)  Perhatikan cara Paulus menyajikan kalimatnya: "bagi orang Yahudi.... dan untuk orang bukan Yahudi ..., tetapi untuk mereka yang dipanggil,..." Di sini, Paulus mencoba mengajak mereka untuk memiliki cara pandang baru di tengah perbedaan yang ada di antara mereka, agar mereka tidak larut dalam perselisihan karena perbedaan yang ada pada mereka. Sebagai orang-orang yang telah dipanggil Tuhan, mereka diajak untuk meninggalkan sikap-sikap yang cenderung menajamkan perbedaan yang ada pada mereka. Mereka diajak untuk menemukan jalan bersama yang sesuai dengan hikmat Tuhan, bukan berlandaskan hikmat mereka masing-masing.

    Belajar dari pengalaman kehidupan Jemaat di Korintus ini, kita juga diingatkan untuk tidak memelihara perselisahan dengan orang lain karena perbedaan-perbedaan yang ada di antara kita. Sebagai bagian dari umat Tuhan, kita diajak untuk menemukan jalan bersama yang sesuai dengan hikmat Tuhan, di tengah berbagai perbedaan yang ada di antara kita. Oleh karena itu, di dalam kehidupan ini, marilah kita belajar untuk saling memahami dan saling menerima di tengah berbagai perbedaan yang ada di antara kita. Janganlah kita menjadikan perbedaan itu sebagai pangkal untuk kita berselisih dan membangun permusuhan dengan orang lain. Jika ada perbedaan di antara kita, marilah kita duduk bersama mencari kehendak Tuhan di tengah perbedaan kita. Tuhan memberkati. Amin.  


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar masyarakat Indonesia dapat tetap menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak yang ada di sekitarnya sekalipun di antara mereka ada berbagai macam perbedaan.


Nyanyian Penutup

 

Damai di Dunia

(PKJ 267)

 

Damai di dunia dan kitalah dutanya.

Damai sejahtera,amalkanlah maknanya.

Allah, Bapa kita; kita anak-Nya.

Rukun bersaudara penuh bahagia.

Damai di dunia dan inilah saatnya.

Ucapkan ikrarmu, jalankan perintah-Nya,

Setiap kata dan karya kita memuji nama-Nya.

Damai di dunia, kini dan selamanya.

Kini dan selamanya.

Kristus, Darah-Nya Ajaib - 25 Maret 2024

 

 TataIbadah

Senin - 25 Maret 2024

Kristus, Darah-Nya Ajaib

 

 

 

Tenang

Berdiamlah selama semenit, rasakan suasana di sekeliling Saudara. Dengarkanlah semilir angin yang bertiup, tanpa kehilangan pendengaran terhadap suara-suara lain di sekitarnya.

Nyanyikanlah pujian dari

TUHAN SUMBER GEMBIRAKU

 

Reff:

Semua bunga ikut bernyanyi

Gembira hatiku

Segala rumput pun riang ria

Tuhan Sumber gembiraku

 

Semua lorong di bumi

Haruslah kaujalani

Bersama dengan sesama

Menuju pada Bapa

 

Bacalah Mazmur 36.5-11

Pilihlah satu bagian ayatnya dan cobalah mengingatnya sebentar. Resapilah bagian itu dan jadikan sebagai pesan penting menjalani hari ini.

 

 

Perenungan Firman

Berdoalah sebelum membaca perikop

Ibrani 9.11-15

                                

Renungan

 

Kristus adalah sosok yang sungguh layak dipercaya sebagai Tuhan, yang mau menyelamatkan kita di tengah angkara murka dosa dengan segala akibatnya.

 

Penulis kitab Ibrani menggambarkan kedatangan-Nya memasuki kemah, berbeda dengan kemah yang didirikan Musa, yang sesungguhnya dianggap penting bagi umat Israel di zamannya.

 

Kemah yang dimasuki-Nya bukanlah buatan manusia, melainkan kemah surgawi, yang lebih baik dan benar-benar kudus. Kemah yang dimasuki-Nya sekali untuk selamanya dan di situ Ia mempersembahkan darah-Nya sendiri untuk membebaskan kita dari dosa untuk selamanya.

 

Di zaman dulu, imam biasa memercikkan darah kambing atau sapi jantan ke atas diri orang yang najis agar ia bisa kembali mengikuti upacara agama setelah melakukan sesuatu yang buruk atau tercela. Jika darah hewan dapat menyucikan orang-orang semacam itu, pasti darah Kristus yang telah dicurahkan sampai Ia mati bisa melakukan jauh leih baik daripada itu. Roh yang terus hidup di dalam Dia menyebabkan Dia menyerahkan diri kepada Allah sebagai kurban yang sempurna. Itu dilakukan-Nya demi membersihkan hati nurani kita.

 

Jadi, darah Kristuslah yang menebus kita. Benar, namun seluruh diri Kristuslah yang jauh lebih penting, yang semestinya menginspirasi hidup kita. Seandainya kita hanya terpaku pada darah-Nya saja, maka kita bisa seperti orang yang HBnya turun dan menantikan transfusi darah dari orang lain demi tersambungnya nyawa kita.

 

Jadi, sebenarnya Kristus, yang membawa perjanjian baru, memberikan harapan kepada setiap orang, yang dulunya melanggar hukum Allah pada perjanjian pertama dulu dan seharusnya mati, sehingga melalui pengorbanan-Nya, Dia membebaskan mereka, dengan cara Dia menggantikan mereka untuk mati.

 

Ajaib bukan?

 

 

 

Doa Permohonan

Mari mendoakan agar

1.      masyarakat mau bangkit dari berbagai kesulitan hidup

2.      setiap warga negara belajar dari kesalahan masa lampau dan bersiap memperbaiki diri demi masa depan yang lebih baik

 

Menutup ibadah hari ini, mari menyanyikan

Ajaib Benar Anugerah

KJ 40 bait 1 dan 2

 

Ajaib benar anugerah

pembaru hidupku!

‘Ku hilang, buta, bercela,

olehnya ’ku sembuh

 

Ketika insaf, ‘ku cemas,

sekarang ‘ku lega!

Syukur, bebanku t’lah lepas

berkat anugerah

 

 TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Sabtu, 23 Maret 2024

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 376 : 1 + 2 – IKUT DIKAU SAJA, TUHAN

 

Ikut Dikau saja, Tuhan, jalan damai bagiku

Aku s’lamat dan sentosa hanya oleh darah-Mu

 

Refrein :

Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi pada-Mu:

dalam Dikau, Jurus’lamat ‘ku bahagia penuh!

 

Ikut Dikau di sengsara kar’na janji-Mu teguh:

atas kuasa kegelapan ‘ku menang bersama-Mu.

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang Anggota Keluarga Membacakan Mazmur 118:1-2, 19-29

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Yeremia 33:10-16 

·       Markus 10:32-34, 46-52

 

 

Mengiring Yesus, Percaya kepada-Nya

 

 

Tuhan memberikan janji pemulihan kepada umat milik kepunyaan-Nya (Yer. 33:10-13), dan bukan itu saja. Tuhan memberikan keselamatan kepada mereka.

 

"Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita! (Yeremia 33:14-16) 

 

Kasih setia Tuhan memberikan pengharapan kepada umat-Nya, juga memberikan keselamatan bagi mereka yang mengasihi-Nya.

Perginya Tuhan Yesus ke Yerusalem adalah untuk mewujudkan karya kasih Allah: keselamatan. Oleh karena itu ketika orang yang mengikuti-Nya takut, 

 

Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya, kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit." (Markus 10:32-34) 

 

Tuhan Yesus menguatkan dan meneguhkan mereka bahwa memang itulah tugas fan tanggung jawab-Nya sebagai Mesias.

 

Karya kasih Tuhan tidaklah bisa dibendung oleh apapun juga. Ketika Bartimeus ingin diselamatkan, dan banyak orang menegornya supaya diam, ia makin keras memohon sampai Tuhan Yesus memperhatikan, dan menyembuhkan-Nya.

 

Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. (Markus 10:51-52) 

 

Bartimeus lalu menjadi orang yang mengikut Yesus dalam perjalanan-Nya. Tidakkah kita rindu?

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Keluarga yang mengasihi dan bersedia mengampuni.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 376 : 3 + 4 – IKUT DIKAU SAJA, TUHAN

 

Ikut dan menyangkal diri aku buang yang fana,

hanya turut kehendak-Mu dan pada-Mu berserah.

 

Refrein :

Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi pada-Mu:

dalam Dikau, Jurus’lamat ‘ku bahagia penuh!

 

Ikut dalam kesucian, lahir, batin yang bersih;

aku rindu mengikuti suri yang Engkau beri.

 

 TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 22 Maret 2024

 

 

Pujian Pembukaan

NKB 23 : 1 – 2 – DI DALAM KASIH YANG TEGUH

 

Di dalam kasih yang teguh t’lah datang Yesus Tuhanku,

menghapus aib dan dosaku, Dia mengangkatku.

 

Refrein :

Dari lembah ‘ku direngkuh dengan tangan-Nya yang lembut

gelap lenyap terbitlah t’rang, O syukur, ‘ku diangkat-Nya.

 

Suara-Nya t’lah kudengar memanggil aku yang cemar

meskipun dosaku besar Dia mengangkatku.

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang Anggota Keluarga Membacakan Mazmur 118:1-2, 19-29

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Yeremia 33:1-9 

·       Filipi 2:12-18

 

Percaya kepada Tuhan yang Mengasihi

 

 

Bersyukurlah selalu karena  Tuhan bukanlah Allah yang tak berbelaskasihan. Dia selalu ingat kepada milik kepunyaan-Nya. Maka umat berkata:

 

Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya! Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran! (Mazmur 118:24-25) 

 

Tuhan memberikan pemulihan kepada umat setelah mereka melawan orang Kasdim.

 

Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah. Aku akan memulihkan keadaan Yehuda dan Israel dan akan membangun mereka seperti dahulu: Aku akan mentahirkan mereka dari segala kesalahan yang mereka lakukan dengan berdosa terhadap Aku, dan Aku akan mengampuni segala kesalahan yang mereka lakukan dengan berdosa dan dengan memberontak terhadap Aku. Dan kota ini akan menjadi pokok kegirangan: ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku di depan segala bangsa di bumi yang telah mendengar tentang segala kebajikan yang Kulakukan kepadanya; mereka akan terkejut dan gemetar karena segala kebajikan dan segala kesejahteraan yang Kulakukan kepadanya. (Yeremia 33:6-9) 

 

Oleh karena Tuhan selalu mau peduli kepada kita, umat-Nya maka semestinya kita mengerjakan bagian kita.

 

Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. (Filipi 2:12-13) 

 

Mari kita tetap teguh beriman kepada Tuhan. Bersoraklah memuji Tuhan.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Masyarakat yang menanti hasil Pemilu.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

NKB 23 : 3 – 4 – DI DALAM KASIH YANG TEGUH

 

Duri menusuk dahi-Nya, nyeri terpaku tangan-Nya

semua kar’na kasih-Nya Dia mengangkatku.

 

Refrein :

Dari lembah ‘ku direngkuh dengan tangan-Nya yang lembut

gelap lenyap terbitlah t’rang, O syukur, ‘ku diangkat-Nya.

 

Semakin tinggi kutempuh, semakin damai hatiku,

sebab kasih-Nya yang penuh; Dia mengangkatku.

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025