TataIbadah
Rabu
- 27 Maret 2024
Kala Pikiran dan Niat Terbaca Orang
Tenang
Berdiamlah selama semenit, rasakan suasana
di sekeliling Saudara. Dengarkanlah semilir angin yang bertiup, tanpa
kehilangan pendengaran terhadap suara-suara lain di sekitarnya.
Nyanyikanlah
pujian dari
BILA KULIHAT BINTANG GEMERLAPAN
Kidung Jemaat 64
Bila kulihat bintang gemerlapan
Dan bunyi guruh riuh kudengar
Ya Tuhanku, tak putus aku heran
melihat ciptaan-Mu yang besar
Maka jiwaku pun memuji-Mu:
Sungguh besar, Kau Allahku!
Maka jiwaku pun memuji-Mu:
Sungguh besar, Kau Allahku!
Ya Tuhanku, pabila kurenungkan
pemberian-Mu dalam Penebus
Ku tertegun; bagiku dicurahkan
oleh Putra-Mu darah-Nya kudus
Bacalah Mazmur 70
Pilihlah
satu bagian ayatnya dan cobalah mengingatnya sebentar. Resapilah bagian itu dan
jadikan sebagai pesan penting menjalani hari ini.
Perenungan Firman
Berdoalah
sebelum membaca perikop
Yohanes 13.21-32
Renungan
Ibu Nila senang berbelanja. Kadang kesenangannya itu membuat kesal dan repot suaminya.
Betapa tidak? Kalau belanja, uang
yang dikeluarkannya bisa hampir mencapai setengah penghasilan yang diterima
suaminya. Tentu saja
suaminya uring-uringan mengetahui keadaan tersebut. Baik online ataupun ragawi,
belanja baginya selalu menjadi kegiatan yang menyenangkan. Namun hal sebaliknya
yang dirasakan oleh suaminya. Tak jarang mereka bertengkar gara-gara masalah yang satu
ini.
Tak mengherankan Bu Nila sering berbelanja secara diam-diam. Saat suaminya
tidak di rumah, jari jemarinya lincah memencet tuts gawai yang dimilikinya, yang
juga dibelinya secara online di salah satu marketplace. Barang yang
dibelinya bermacam-macam. Mulai dari keperluan rumah tangga sampai dengan penunjang
hobinya yang gemar berdandan itu.
Suatu kali, menjelang kepergian suaminya ke luar kota, Ibu Nila sudah
merancangkan pembelian beberapa barang. Jelas, tanpa sepengetahuan suaminya. Akan
tetapi betapa kagetnya dia kala menemukan uang yang tersedia di akun marketplacenya
sudah tinggal sedikit sehingga tidak dapat memenuhi keinginannya membeli barang
idamannya tersebut. Ternyata, di luar dugaannya, suaminya sudah memangkas uang
belanjanya sebelum dia melakukan pembelian yang menyerap sebagian besar penerimaan
suaminya. Rupanya suaminya sudah mengantisipasi kebiasaan istrinya tersebut dan
membaca kemungkinan yang dapat terjadi, sebelum hal buruk - kebangkrutan -
menimpanya.
Dalam konteks yang lain, Yesus juga mengetahui apa yang dirancangkan Yudas
bersama tentara Romawi di tengah skenario penyerahan diri-Nya kepada Makhamah
Agama. Oleh karena itu Ia mengatakan kepada murid-murid-Nya hal itu, sebagai
sebuah penanda bahwa saat Ia akan diserahkan semakin dekat. Ia bahkan langsung
menunjukkan siapa murid yang akan menyerahkan-Nya, walau para murid lainnya
tidak menyadari bahwa Yesus sedang melakukannya.
Dalam kehidupan kita, sesungguhnya Yesus juga mengetahui apa yang akan
terjadi. Tak ada yang dapat kita sembunyikan dari-Nya, betapapun kecilnya itu. Oleh
karena itu marilah kita merancangkan hal-hal baik yang berguna bagi kehidupan –
kita dan sesama – supaya hidup kita jadi lebih membangun dan bermanfaaat. Ataukah kita mau jadi murid
seperti Yudas? Tentu tidak, bukan?
Doa Permohonan
Mari mendoakan agar
1. hidup
dijalani dalam ungkapan syukur, betapapun himpitannya mendesak dan
menjerumuskan
2. setiap
pelayan bersedia terus menggumuli panggilannya demi buah yang dihasilkannya
dari pelayanannya tersebut, supaya ia tidak berpuas diri dengan apa yang sudah
ada melainkan mau terus membenahi diri dan pelayanannya ke depan, sehingga
menghadirkan harapan bagi orang yang dilayaninya
Menutup
ibadah hari ini, mari menyanyikan
HATI-HATI GUNAKAN MULUTMU
Hati-hati gunakan mulutmu (2x)
Allah Bapa di surga melihat ke bawah
Hati-hati gunakan mulutmu
Hati-hati gunakan tanganmu (2x)
Allah Bapa di surga melihat ke bawah
Hati-hati gunakan tanganmu
Hati-hati gunakan kakimu (2x)
Allah Bapa di surga melihat ke bawah
Hati-hati gunakan kakimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar