TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Sabtu, 02 Desember 2023

 

 

Pujian Pembukaan

NKB 128 : 1 – 2 – ‘KU BERSERAH KEPADA ALLAHKU

 

‘Ku berserah kepada Allahku

di darat pun di laut menderu.

Tiap detik tak berhenti,

Bapa sorgawi t’rus menjagaku.

 

Refrein :

‘Ku tahu benar ku dipegang erat,

di gunung tinggi dan samudera;

Di taufan g’lap ‘ku didekap,

Bapa sorgawi t’rus menjagaku.

 

Mawar di taman dihiasi-Nya,

elang di langit pun dipimpin-Nya.

Dia tentu besertaku,

Bapa sorgawi t’rus menjagaku.

 

 

PEMBACAAN MAZMUR Mazmur 80:1-8, 18-20

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Mikha 2:1-13

·       Matius 24:15-31

 

Tuhan, Pokok Selamat

 

 

Hidup sebagai sesama adalah dalam hidup saling menghormati satu kepada yang lain; itulah yang diungkapkan oleh penulis kitab Mikha. Tuhan menjadi murka ketika orang merancangkan dan melakukan perampasan milik kepunyaan-Nya. Tuhan bertindak (Mik. 2:1-11). Tuhan akan mengumpulkan umat-Nya untuk digembalakan-Nya, dan Dia adalah pemimpin yang maju untuk umat-Nya.

 

Penerobos akan maju di depan mereka; mereka akan menerobos dan berjalan melewati pintu gerbang dan akan keluar dari situ. Raja mereka akan berjalan terus di depan mereka, TUHAN sendiri di kepala barisan mereka! (Mikha 2:13) 

 

Belaskasihan Tuhan kepada umat tak putus-putusnya. Dia menjadi pembela bagi umat dari bahaya yang mengancam.

 

Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu itu, maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu. Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat. (Mazmur 80:18-20)

 

Tuhan adalah harapan bagi umat. Dia adalah pokok selamat.

Kepada murid-murid-Nya, Tuhan Yesus mengingatkan tentang awal dari kedatangan Anak Manusia. Ada siksaan-siksaan yang terjadi (Mat. 24:15-28), dan kita semua, murid-murid-Nya diajak untuk waspada dan berjaga-jaga.

 

"Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain. (Matius 24:29-31) 

 

Memang tidak ada yang tahy kedatangan Yesus, Sang Anak Manusia. Yang mesti kita lakukan adalah tetap waspada dan menaruh harapan kepada Tuhan.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Keluarga yang tetap berdoa.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

NKB 128 : 3 – 4 – ‘KU BERSERAH KEPADA ALLAHKU

 

Kepada Tuhan aku berserah,

di gua singa, saat disesah.

Dalam erang atau senang,

Bapa sorgawi t’rus menjagaku.

 

Refrein :

‘Ku tahu benar ku dipegang erat,

di gunung tinggi dan samudera;

Di taufan g’lap ‘ku didekap,

Bapa sorgawi t’rus menjagaku.

 

Meski berjalan di lembah gelap,

Gembala baik membimbingku tetap.

‘Ku dihentar dan tak gentar,

Bapa sorgawi t’rus menjagaku.

 

 

TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 01 Desember 2023

 

 

Pujian Pembukaan

KJ. 46 : 1 – 3 – BESARKAN NAMA TUHAN

 

Besarkan nama Tuhan, Haleluya;

kasihNya tak berkurang, Haleluya!

Sekalipun keluhan menimpa umatNya,

berkatNya ditemukan, Haleluya!

 

Dib’riNya hidup baru, gelap menjadi t’rang;

sabdaNya besertamu di ngarai yang kelam.

Hai kamu yang selalu padaNya berpegang,

tak usah ragu-ragu: tuntunanNya tent’ram!

 

Di dalam kekurangan – Kyrieleison –

di tanah pembuangan, di tanah Babilon,

kendati musim zaman menghitam dan mendung,

namaMu dibesarkan, pujian mendengung.

 

 

PEMBACAAN MAZMUR Mazmur 80:1-8, 18-20

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Zakharia 14:1-9 

·       1 Tesalonika 4:1-18

 

Menantikan Pernyataan Allah

 

 

Atas kehidupan umat yang tidak berkenan kepada Tuhan, murka-Nya amat sangat sehingga malapetaka menimpa umat Tuhan seisinya(Zak. 14:1-5). Dan setelah semuanya terjadi dinyatakan kemuliaan Tuhan.

 

Maka pada waktu itu tidak akan ada lagi udara dingin atau keadaan beku, tetapi akan ada satu hari — hari itu diketahui oleh TUHAN — dengan tidak ada pergantian siang dan malam, dan malam pun menjadi siang. Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengah lagi mengalir ke laut barat; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas dan dalam musim dingin. (Zakharia 14:6-8) 

 

Tuhan yang berkuasa dan bertahta, itulah pengharapan umat. Ini sekaligus mengingatkan supaya umat mengubah hidupnya untuk menjadi setia kepada Tuhan. Dalam seru kepada Tuhan mereka memohon dipulihkan (Mzm. 80:4,8,20). Dalam hal ini Tuhan tentu berbelaskasihan. Dia adalah Allah yang tak meninggalkan buatan tangan-Nya. Oleh karena itu Paulus mengingatkan kepada setiap orang beriman seperti nasehatnya kepada jemaat Tesalonika:

 

Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus. (1 Tesalonika 4:1-2) 

 

Hal ini dilakukan dalam apapun keadaan kita, juga ketikq diantara orang beriman mengakhiri hidup di dunia karena semua orang, baik yang meninggal bersama dengan Tuhan (1 Tes. 4:13-14), dan yang masih hidup di dunia (1 Tes. 4:15-18).

Setiap kita sedang menantikan pernyataan Tuhqn tentang akhir dari dunia dimana kuasa Allah dinyatakan seluruhnya dan tak ada yang menghalangi.

Karena itu teguhlah beriman kepada-Nya.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Pemilih berpikir untuk 5 tahun ke depan, bukan hanya saat memilih saja.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ. 46 : 4 – 5 – BESARKAN NAMA TUHAN

 

Kecapi digantungkan – Miserikordia –

ke pohon gandarusa, terbungkam suaranya;

tetapi kasih Tuhan di Galilea

akhirnya menghiburkan, Haleluya!

 

Besarkan nama Tuhan, Haleluya;

di dunia serukan kemuliaanNya!

JanjiNya dikukuhkan demi manusia:

besarkan nama Tuhan, Haleluya!

Penghakiman Tuhan - Kamis, 30 November 2023

Kamis, 30 November 2023

Mari Bersatu demi Kesempurnaan

 

Tataibadah Harian

Rabu, 29 November 2023

Mari Bersatu demi Kesempurnaan

 

Saat Teduh

 

Nyanyi Bersama

S’gala Puji Syukur

 

S’gala puji syukur
hanya bagimu Tuhan
s’bab Kaulah yang layak dipuja
kami mau bersorak, tinggikan nama-Mu
Haleluya


Soraklah haleluya Soraklah haleluya Haleluya! (2x)

Mazmur 7

dibaca secara berbalasan; laki-laki dan perempuan bergantian

 

Persiapan merenung

Firman-Mu P’lita Bagi Kakiku

 

Firman-Mu plita bagi kakiku, terang bagi jalanku  (2x)

 

Waktu ku bimbang dan hilang jalanku

Tetaplah Kau di sisiku

Dan takkan ku takut, asal Kau di dekatku

Besertaku selamanya

 

Firman-Mu plita bagi kakiku, terang bagi jalanku 

 

Pembacaan Alkitab

Seorang membacakan Yehezkiel 33.7-20

Seorang lain membacakan Yohanes 5.19-40

         

Lalu Yesus menjawab mereka, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya. Sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab, Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab, sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa yang dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Siapa yang tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa yang mengutus Dia.

Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Siapa saja yang mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

Sesungguhnya aku berkata kepadamu: Saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengar-Nya, akan hidup. Sebab, sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.

Janganlah heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.

Aku tidak dapat berbuat apa pun dari diri-Ku sendiri. Aku menghakimi sesuai denga napa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.

Kalau aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku tidak benar. Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.

Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran. Namun, Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, tetapi Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.

Ia adalah pelita yang menyala dan bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. namun, Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku menyelesaikannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku bahwa Bapa telah mengutus Aku.

Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang telah bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada dia yang diutus-Nya.

Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa melaluinya kamu memiliki hidup yang kekal. Walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.                                                                                          (TB2, LAI)

 

Renungan: Mari Bersatu demi Kesempurnaan

 

Anak dan bapak kompak, biasanya disenangi oleh orang-orang yang melihatnya. Ketika sang anak ikut ke mana bapaknya pergi dan terlihat gembira bersama, orang lain akan menunjukkan ekspresi gembira. Banyak orang berharap kondisi ideal tersebut tersaji dalam kehidupan keluarga mereka masing-masing.

 

Mengapa demikian? Sebab tak jarang ditemui situasi di mana anak tidak suka diajak pergi bersama bapaknya. Anak kerap memiliki urusan sendiri, entah dengan temannya atau dengan dirinya sendiri. Berkegiatan bersama bapak bukanlah sesuatu yang ‘wajib’ baginya.

 

Tidak demikian dengan Yesus. Dalam banyak kesempatan Ia mengajarkan murid-murid betapa pentingnya memperlihatkan kesatuan gerak dengan Bapa-Nya. Segala yang dilakukan dan diingini Bapa-Nya, juga disukai oleh Yesus, dan karena itu Ia mau melakukannya juga. Di sini Ia hendak mengajarkan kesatuan antara diri-Nya dengan Allah Bapa.

 

Yesus memperlihatkan gerak bersama antara diri-Nya dan Bapa-Nya menghadirkan harmoni, yang pengaruhnya baik bagi kehidupan. Diperlukan kesepahaman dan kesehatian demi menjalankan apa yang mau dicapai bersama, dan karenanya harus kompak, bukan sekadar tahu keinginan Sang Bapa, melainkan juga menjiwainya secara tulus agar melaksanakannya juga sepenuh hati.

 

Kesatuan ini kemudian juga diharapkan-Nya mewujud dalam hidup para murid-Nya (Yoh 17 ayat 21 dan 23). Dalam kesadaran akan realitas perbedaan di tengah manusia, Yesus berharap teladan kerja sama antara Dia dengan Bapa-Nya bisa membuat karya para murid semakin terasa di tengah orang-orang lain.

 

Buat kita, kira-kira apa bentuk kesatuan yang diharapkan Kristus ya?

 

Doa Syafaat

Mari mendoakan supaya anggota jemaat menyadari bahwa pelayanan adalah bentuk ucapan syukur

 

Nyanyi Bersama

PKJ 127 – Jadilah, Tuhan, Kehendak-Mu

 

Jadilah, Tuhan, kehendak-Mu:

‘ku tanah liat di tangan-Mu.

Bentuklah aku sesuka-Mu,

aku nantikan sentuhan-Mu.

 

Jadilah, Tuhan, kehendak-Mu!

Berilah Roh-Mu kepadaku.

Kehidupanku kuasailah

hingga t’rang Kristus tampak cerah.

 

Tuhan di balik Sukacita dan Sorak-sorai Umat-Nya

TATA IBADAH HARIAN

Selasa, 28 November 2023

 

Pujian Pembukaan

KJ 417: 1-2 “Serahkan pada Tuhan”

1.      Serahkan pada Tuhan seluruh jalanmu;

Kuatirmu semua ditanggung-Nya penuh.

Sedangkan angin lalu dituntun tangan-Nya,

pun jalan di depanmu, Tuhan mengatur-Nya.

2.      Hendaklah kau percaya kepada Tuhanmu;

Niscaya kau bahagia, kerjamu pun teguh.

Usahamu sendiri takkan menolongmu;

Tuhanmu mengingini doamu yang tekun.

 

 

PEMBACAAN MAZMUR  

Pembacaan Mazmur 7  

Dibacakan oleh salah seorang dari anggota keluarga

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

Pembacaan dan perenungan Firman

·       Ester 8:3-17

·       Wahyu 19:1-9

 

 Tuhan di balik Sukacita dan Sorak-sorai Umat-Nya

              Ketika kita mendapatkan masalah dalam hidup kita sering kali kita marah kepada Tuhan dan kecewa mengapa Tuhan memberikan masalah seperti itu kepada kita. Namun sebaliknya ketika kita memperoleh keberhasilan dalam hidup kita lupa berterima kasih kepada Tuhan, lupa untuk mengucap syukur kepada-Nya, kita tidak sadar bahwa bukan karena kekuatan yang kita miliki sehingga kita memperoleh keberhasilan itu, melainkan karena Tuhanlah yang menyertai disetiap jalan hidup kita sehingga kita memperoleh keberhasilan.

              Kisah Ester 8:3-17 dimana banyak kejadian yang terjadi pada saat itu yang perlu juga Ester capuri di dalamnya, namun Ester tetap fokus untuk menuntaskan pekerjaannya. Pada saat itu Haman sudah mati dan Mordekhai diangkat menjadi kuasa atas harta milik Haman. Namun ada persoalan mendasar yang harus segera dikerjakan, yaitu Ester perlu menarik surat perintah raja yang sudah disebar keseluruh wilayah Persia. Hasilnya jika surat itu berhasil ditarik maka rakyat Yahudi luput dari pembantaian masal. Namun surat tersebut tidak ditarik, melainkan raja menuliskan surat kepada orang Yahudi untuk mempertahankan nyawa mereka (ay.11) dan pada (ay 13) orang Yahudi harus bersiap-siap untuk melakukan pembalasan kepada musuhnya. Yang dialami orang Yahudi hingga mereka memperoleh keberhasilan tidak luput dari peran serta Tuhan atas mereka, tanpa campur tangan Tuhan orang Yahudi tidak dapat melalui itu semua.

              Bagitu pun dengan kesaksian Wahyu 19:1-10 merupakan puncak pujian para mahluk sorgawi setelah kekuasaan “Babel” dikalahkan dan dihakimi Allah. Pada bagian ini merupakan ucapan syukur atas tindakan Allah yang menyatakan keadilan-Nya kepada kuasa Babel, sehingga kuasa Babel yang melambangkan kuasa kejahatan dan penyesatan tidak ada lagi. Penghakiman yang sudah selesai tersebut, maka Allah menghadirkan pemerintahan-Nya pada (ay.1-2) isi pujian dari pada mahluk sorgawi adalah keselamatan, kemuliaan, dan kekuasaan Allah yang dihadirkan dalam penghakiman-Nya yang adil dan kudus.

              Perenungan hari ini kita mau melihat orang-orang Yahudi, Tuhan mengubah kegentaran dan ratapan tangis di bawah kekuasaan Haman menjadi sukacita. Begitupun dengan kisah Wahyu 19:1-10 Tuhan memberikan keselamatan kepada orang yang percaya dan berharap pada Allah. Sehingga tidak ada lagi penderitaan dan kengerian maut karena bersama dengan Allah. Melalui renungan hari ini kita mau belajar bagaimana kita merespons terhadap kemenangan dan sukacita yang sudah Tuhan berikan kepada kita? Kita perlu sadar bahwa Tuhan ada dibalik sorak-sorai dan sukacita setiap umat-Nya. Sebagai orang percaya kita mau menyerahkan hidup kita dan berharap hanya kepada Tuhan saja.

               

 

REFLEKSI

Setiap anggota keluarga melakukan refleksi atas renungan hari ini dan direfleksikan dengan kehidupan masing-masing.

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Setiap anggota keluarga mendoakan setiap pokok doa:

·       Gereja yang peduli dan menyatu dengan masyarakat.

·       Kesehatan keluarga

·       Pendidikan anak atau cucu

·       Penutup (doa Bapa Kami)

 

 

Pujian Penutup

KJ 417: 1-2 “Serahkan pada Tuhan”

1.      Ya Bapa yang Rahmani, Kau sungguh mengenal

yang baik bagi kami di dalam tiap hal.

Setia kau lakukan maksud-Mu yang tetap;

Terwujudlah semua yang sempurna dan lengkap.

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025