Sabtu, 2 September 2023
TATA IBADAH HARIAN KELUARGA
Jumat,
01 September 2023
Pujian Pembukaan
NKB 49 : 1 – TUHAN YANG PEGANG
Tak
ku tahu kan hari esok, namun langkahku tegap.
Bukan
surya kuharapkan, kar’na surya kan lenyap.
O
tiada ‘ku gelisah akan masa menjelang;
‘ku
berjalan serta Yesus.Maka hatiku tenang.
Refrein :
Banyak hal tak kufahami dalam masa menjelang.
Tapi t’rang bagiku ini:Tangan Tuhan yang pegang.
MAZMUR
BERSAHUTAN
Salah Seorang Anggota Keluarga Membacakan Mazmur
105:1-6, 23-26, 45b
Doa Pembukaan dan Perenungan
Firman
Oleh Salah
Seorang Anggota Keluarga
Pembacaan dan perenungan Firman
·
Keluaran 3:16-22
·
2 Tesalonika 2:7-12
Pertolongan
Tuhan
Setiap orang pernah mengalami kesulitan hidup. Begitu pula kehidupan
umat Israel di Mesir setelah Yusuf mati. Oleh karena itulah mereka berseru
kepada Tuhan.
Jawaban atas permohonan pertolongan mereka adalah dengan pemanggilan
Musa dari tanah Midian. Dalam takutnya Musa atas penolakan umat Israel, Tuhan
memberitahukan nama-Nya (Kel. 3:7-16), dan Tuhan meneguhkan Musa:
Jadi Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari
kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori,
orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah
susu dan madunya. Dan bilamana mereka mendengarkan perkataanmu, maka
engkau harus beserta para tua-tua Israel pergi kepada raja Mesir, dan kamu
harus berkata kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah menemui kami; oleh
sebab itu, izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan
jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami. (Keluaran
3:17-18)
Pertolongan Tuhan adalah sumber kehidupan orang beriman karena itu
pemazmur berkata:
Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! Ingatlah
perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Nya dan
penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya, hai anak cucu Abraham,
hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, orang-orang pilihan-Nya! (Mazmur 105:4-6)
Tuhan penolong atau sumber pertolongan umat menjadi tema penting dalam
kehidupan orang beriman karena tidak ada kekuatan lain yang menolong.
Namun godaan untuk orang beriman tidaklah berhenti. Paulus menyebutnya
sebagai si pendurhaka. Karena semua orang akan diuji: siapa yang tetap percaya,
dan siapa yang tidak percaya kebenaran dan yang suka kejahatan.
Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai
rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan
rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka
tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. Dan
itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan
mereka percaya akan dusta, supaya dihukum semua orang yang tidak percaya
akan kebenaran dan yang suka kejahatan. (2 Tesalonika 2:9-12)
Ajakan bagi setiap kita: berjuanglah dalam percaya kepada Tuhan dalam
apapun keadaanmu.
SAAT HENING
Doa syafaat dan Penutup
Berdoa
untuk :
· Kampanye Pemilu 2024 yang sopan, santun dan tanpa
kekerasan.
· Kesehatan keluarga
· (Bisa ditambahkan sendiri oleh
anggota keluarga)
· Penutup
Pujian Penutup
NKB 49 : 2 + 3 – TUHAN YANG PEGANG
Makin
t’ranglah perjalanan, makin tinggi aku naik.
Dan
bebanku makin ringan, makin nampaklah yang baik.
Di
sanalah t’rang abadi, tiada tangis dan keluh
di
neg’ri seb’rang pelangi, kita k’lak ‘kan bertemu.
Refrein :
Banyak hal tak kufahami dalam masa menjelang.
Tapi t’rang bagiku ini:Tangan Tuhan yang pegang.
Tak
ku tahu kan hari esok, mungkin langit ‘kan gelap.
Tapi
Dia yang berkasihan melindungi ‘ku tetap.
Meski
susah perjalanan, G’lombang dunia menderu.
Dipimpin-Nya
‘ku bertahan sampai akhir langkahku.
Waktu Untuk Tuhan
Tataibadah Harian
Rabu, 30 Agustus 2023
Waktu Untuk Tuhan
Saat Teduh
Nyanyi Bersama
NKB 1 – Hai Kristen,
Nyanyilah
Hai kristen,
nyanyilah – haleluya! Amin!
Rajamu pujilah –
haleluya! Amin!
Padukan suaramu
di dapan Tuhanmu,
Nyanyikanlah merdu –
haleluya! Amin!
Hatimu angkatlah –
haleluya! Amin!
Mari bersoraklah –
haleluya! Amin!
Tuhan Sahabatmu
tinggal bersamamu,
Kasih-Nya pun teguh
– haleluya! Amin!
Mazmur 18.1-3, 20-32
"Aku
mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku!
Ya
TUHAN, bukit batuku,
kubu
pertahananku dan penyelamatku,
Allahku,
gunung batuku, tempat aku berlindung,
perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!
Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku.
Ia
membawa aku ke luar ke tempat lapang,
Ia
menyelamatkan aku, karena Ia berkenan kepadaku.
TUHAN
memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku,
Ia
membalas kepadaku sesuai dengan kesucian tanganku,
sebab
aku tetap mengikuti jalan TUHAN
dan
tidak berlaku fasik terhadap Allahku.
Sebab
segala hukum-Nya kuperhatikan,
dan
ketetapan-Nya tidaklah kujauhkan dari padaku;
aku
berlaku tidak bercela di hadapan-Nya,
dan
menjaga diri terhadap kesalahan.
Karena
itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku,
sesuai
dengan kesucian tanganku di depan mata-Nya.
Terhadap
orang yang setia Engkau berlaku setia,
terhadap
orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela,
terhadap
orang yang suci Engkau berlaku suci,
tetapi
terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.
Karena
Engkaulah yang menyelamatkan bangsa yang tertindas,
tetapi
orang yang memandang dengan congkak Kaurendahkan.
Karena
Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya;
TUHAN,
Allahku, menyinari kegelapanku.
Karena
dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan,
dan
dengan Allahku aku berani melompati tembok.
Adapun
Allah, jalan-Nya sempurna;
janji
TUHAN adalah murni;
Dia
menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
Sebab
siapakah Allah selain dari TUHAN,
dan
siapakah gunung batu kecuali Allah kita?
Persiapan
merenung
Hatiku Siap
Hatiku siap,
Ya Allah, hatiku siap
Aku mau bernyanyi, aku
mau bermazmur
Bangunlah wahai
jiwaku
Bangunlah, hai gambus
dan kecapi
Aku mau membangunkan
fajar
Pembacaan
Alkitab
Seorang
membacakan Yesaya 28.14-22
Seorang
lain membacakan Matius 26.6-13
Ketika
Yesus berada di Betania, di rumah Simon, penderita sakit kulit yang menajiskan,
datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi
minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang
sedang duduk makan. Melihat hal itu murid-murid marah dan berkata, “Untuk apa
pemborosan ini? Sebab, minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat
diberikan kepada orang-orang miskin.” Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata,
“Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Ia telah melakukan suatu perbuatan
yang baik pada-Ku. Sebab orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak
akan selalu berada bersama kamu. Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku,
ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku. Sesungguhnya Aku berkata
kepadamu: Di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang
dilakukannya ini akan diceritakan juga untuk mengingat dia. (TB2, LAI)
Renungan: Waktu
Untuk Tuhan
Cobalah
mencatat kegiatan yang kita lakukan hari demi hari. Mungkin kita akan mendapati
daftar seperti ini: bangun pagi, berdoa, baca Alkitab dan renungan harian,
berolahraga pagi, mandi, sarapan, siap-siap beraktivitas – entah ke kantor,
atau ke sekolah, atau ke tempat di mana kita sehari-hari berkegiatan – berkendara,
lalu makan siang, baca buku, bertemu orang, nongkrong di kafe, pulang ke rumah,
berbicara dengan anggota keluarga, makan malam, nonton televisi, dan yang tak
mungkin terlupakan: menggunakan gawai dan berinteraksi dengannya, sampai pada
akhirnya kita tidur kembali.
Dari
serangkaian kegiatan tersebut – atau mungkin lebih banyak variasinya – manakah
yang menghubungkan kita dengan Tuhan? Mungkin kita akan menyebut doa pagi, atau
membaca renungan harian, atau berdoa sebelum makan dan tidur. Selebihnya bisa
jadi kita lakukan tanpa mengingat Tuhan atau dipersembahkan kepada Tuhan. Apakah
benar demikian?
Dalam
perikop Injil yang kita baca hari ini diceritakan seorang perempuan yang membasuh
Yesus dengan minyak mahal. Hal ini membuat para murid gusar dan mengkritik tindakan
sang perempuan. Namun Yesus menegur para
murid sebab apa yang dilihat Yesus tidak dilihat oleh mereka. Yesus melihat
motivasi dalam hati sang perempuan, yang ingin memberikan yang terbaik kepada
Yesus. Sementara yang dilihat para murid adalah minyak wangi yang mahal.
Tindakan
sang perempuan dalam cerita tersebut menggambarkan sikap ingin memberi diri
kepada Tuhan. Penulis Injil tampaknya ingin pembacanya mengetahui di antara sekian
banyak perbuatan yang manusia lakukan dalam hidup, hanya sedikit yang
dipersembahkan kepada Tuhan. Kebanyakan merupakan tindakan sekuler yang
dilakukan demi memenuhi kebutuhan atau kepentingan diri sendiri. Hal inilah
yang ditegur oleh Tuhan, sebab bukankah kita sering mengatakan bahwa kita tidak
bisa hidup hanya oleh diri sendiri? Harusnya kita sadar bahwa kita juga perlu
memperhitungkan Tuhan dalam hidup, bukan sekadar sebagai slogan semata.
Doa
Syafaat
Mari
mendoakan:
-
Kesehatan dan kegigihan para pelayan Tuhan melayani di tengah
situasi yang tidak ideal, demi kebaikan umat dan kehidupan
-
Kehidupan gereja Tuhan, agar bersemangat mewujudkan misi Tuhan
Nyanyi
Bersama
NKB 199 – Sudahkah Yang Terbaik Kuberikan
Sudahkah yang terbaik kuberikan kepada Yesus, Tuhanku?
Besar pengurbanan-Nya di Kalvari! diharap-Nya terbaik
dariku.
Berapa yang terhilang t’lah kucari dan
kulepaskan yang terbelenggu?
Sudahkah yang terbaik kuberikan kepada
Yesus, Tuhanku?
Begitu banyak waktu yang terluang sedikit kub’ri
bagi-Nya
Sebab kurang kasihku pada Yesus; mungkinkah hancur pula
hati-Nya?
Kacang Lupa Kulitnya
(Selasa, 29 Agustus 2023)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
Yesus Memanggil
(KJ 355 : 1, 3)
Yesus memanggil, "mari seg'ra!"
Ikutlah jalan s'lamat baka;
Jangan sesat, dengar sabda-Nya,
"Hai marilah seg'ra!"
Refrain:
Sungguh nanti kita 'kan senang,
Bebas dosa hati pun tent'ram
Bersama Yesus dalam terang
di rumah yang kekal.
Jangan kau lupa, Ia serta:
P'rintah kasih-Nya patuhilah.
Mari dengar lembut suara-Nya:
"Anak-Ku, datanglah!"
(kembali ke refrain)
Pembacaan Mazmur 18 : 1-3, 20-32
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Ulangan 32 : 18-20, 28-39
Perjanjian Baru : Roma 11 : 33-36
Renungan
Kalimat "kacang lupa kulitnya" mungkin sudah sering didengar dalam percakapan kita sehari-hari. Kalimat ini merupakan salah satu bentuk peribahasa Indonesia yang sudah sangat populer dalam kehidupan kita. Peribahasa ini memiliki arti orang sombong yang lupa asal usulnya. Peribahasa "kacang lupa kulitnya" biasanya dilontarkan pada seseorang yang di dalam kehidupannya melupakan jasa orang lain atau pihak lain yang telah berperan dalam kehidupannya.
Sikap itulah yang juga dinampakkan oleh orang-orang Israel yang selama ini telah diberkati dan dipelihara Tuhan dalam kehidupannya. Mereka bertumbuh menjadi manusia yang sombong dan melupakan Tuhan. Ketika hidup mereka telah mapan, mereka tidak lagi menyembah kepada Tuhan. Mereka berpaling dari Tuhan dan menyembah ilah-ilah lain dalam kehidupan mereka. Padahal selama ini, yang telah memberkati dan membuat hidup mereka menjadi semakin mapan dan sejahtera adalah Tuhan. Namun mereka melupakan semuanya itu. Seakan-akan kemapanan dan kesejahteraan yang mereka nikmati merupakan hasil jerih lelah mereka semata. Sikap hidup yang mereka tunjukkan seakan-akan memperlihatkan bahwa mereka sudah tidak memerlukan Tuhan lagi dalam kehidupan mereka. Sebab itu mereka berpaling dari-Nya.
Melihat sikap mereka yang demikian itu, Musa memperingatkan mereka dengan berkata: "Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau." (Ul. 32:18) Musa memperingatkan bahwa Tuhan sakit hati melihat sikap hidup yang mereka nampakkan itu. Karena itu, Tuhan menolak mereka. Tuhan tidak suka terhadap umat yang melupakan Dia ketika hidupnya telah mapan dan sejahtera. Tuhan berfirman: "Aku hendak menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, dan melihat bagaimana kesudahan mereka, sebab mereka itu suatu angkatan yang bengkok, anak-anak yang tidak mempunyai kesetiaan." (Ul. 32:20)
Belajar dari pengalaman hidup umat Israel ini, kita diingatkan bahwa seberapapun keberhasilan yang telah kita raih dalam kehidupan kita, jangan sampai hal itu membuat kita melupakan peran serta Tuhan dalam kehidupan kita. Jangan karena kita sekarang sudah memiliki hidup yang mapan dan sejahtera, lalu kita melupakan Tuhan dan tidak lagi beribadah dengan setia kepada-Nya. Jangan sampai hal apapun yang ada di dunia menggantikan tempat Tuhan dalam kehidupan kita. Sebab, Dialah yang selama ini telah berperan untuk menuntun dan memberkati kita dalam dalam kehidupan kita.
Apapun yang kita raih dan miliki saat ini adalah bagian dari pemberian dan anugerah-Nya dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, sebagai umat yang telah menerima kebaikan dan anugerah-Nya, alangkah indahnya jika kita tetap setia beribadah kepada-Nya dan mengaku sebagaimana Paulus mengaku: "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) Jangan kita menjadi umat yang lupa pada Tuhan yang telah berperan serta dalam kehidupan kita selama ini. Jangan menjadi "kacang yang lupa pada kulitnya". Tuhan memberkati kita. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah bagi gereja-gereja Tuhan di Indonesia agar tumbuh bersama dengan masyarakat dan tidak menjadi komunitas yang eksklusif.
Nyanyian Penutup
Bukan Kar'na Upahmu
(PKJ 265 : 1-2)
Bukan kar'na upahmu
dan bukan kar'na kebajikan hidupmu,
bukan persembahanmu
dan bukan pula hasil perjuanganmu:
Allah mengampuni kesalahan umat-Nya
Oleh kar'na kemurahan-Nya;
Melalui pengorbanan Putra Tunggal-Nya
ditebus-Nya dosa manusia.
Refrain:
Bersyukur, hai bersyukur,
Kemurahan-Nya pujilah!
Bersyukur, hai bersyukur,
selamanya!
Janganlah kau bermegah
dan jangan pula meninggikan dirimu,
baiklah s'lalu merendah
dan hidup dalam kemurahan kasih-Nya.
Keangkuhan tiada berkenan kepada-Nya;
Orang sombong direndahkan-Nya.
Yang lemah dan hina di kasihi-Nya penuh,
yang rendah 'kan ditinggikan-Nya.
(kembali ke refrain)
TATA IBADAH HARIAN KELUARGA
Senin,
28 Agustus 2023
Pujian Pembukaan
KJ. 314 : 1 – 2 – PUJILAH SUMBER HIDUPMU
Pujilah
Sumber hidupmu;
puji
Dia di dalam sorga sampai kekal abadi.
Pujilah
Sumber hidupmu!
Bunyikan
bersama suling dan rebana
sambil
melagukan syukur bagi Tuhan.
Pujilah
Sumber hidupmu!
Sion,
elukan Rajamu ;
sungguh,
dikaulah yang dicari sampai didapatiNya.
Sion,
elukan Rajamu !
Songsonglah
yang datang dalam nama Tuhan
dan
terima Dia, jadilah milikNya!
Pujilah
Sumber hidupmu!
MAZMUR
BERSAHUTAN
Salah Seorang Anggota Keluarga Membacakan Mazmur 8
Doa Pembukaan dan Perenungan
Firman
Oleh Salah
Seorang Anggota Keluarga
Pembacaan dan perenungan Firman
·
Keluaran 1:1-7
·
Roma 2:1-11
Pujilah
Kebaikan Tuhan
Mendapatkan berkat yang luar biasa patutlah
disyukuri dalam hidup. Itulah yang dipujikan oleh pemazmur dalam nyanyiannya.
Bagaimana manusia yang hina mendapatkan pemuliaan yang besar.
Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan
dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau
mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun
Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya
dengan kemuliaan dan hormat. (Mazmur 8:4-6)
Bukankah itu makna pemeliharaan Tuhan bagi umat
Israel di Mesir ketika mereka yang hanya sedikit saja sebagai keturunan Yakub
di Mesir bisa berkembang menjadi banyak.
Orang-orang Israel beranak cucu dan tak terbilang
jumlahnya; mereka bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga
negeri itu dipenuhi mereka. (Keluaran 1:7)
Bersyukur atas pemeliharaan Tuhan, itulah yang juga
patut kita lakukan dalam hidup karena semua semata kemurahan-Nya.
Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi
mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga,
adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah? Maukah engkau
menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya?
Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada
pertobatan? (Roma 2:3-4)
Tuhan baik. Memberikan pemeliharaan dan pengampunan
kepada umat-Nya.
SAAT HENING
Doa syafaat dan Penutup
Berdoa
untuk :
· Masyarakat yang berani untuk memulai usaha sebagai
bagian dari Indonesia bangkit.
· Kesehatan keluarga
· (Bisa ditambahkan sendiri oleh
anggota keluarga)
· Penutup
Pujian Penutup
KJ. 314 : 3 – 4 – PUJILAH SUMBER HIDUPMU
Sion,
Pengantinmu dekat;
Ia
membawa perhiasan mahal, tebusan kasih.
Sion,
Pengantinmu dekat!
Bangun
bergembira dan menyambut Dia,
yang
hendak menjadi milikmu abadi.
Pujilah
Sumber hidupmu!
Sion,
terima Tuhanmu;
ikut
Dia di dalam pengabdian di bumi ini.
Sion,
terima Tuhanmu!
Minumlah
cawanNya, pikullah bebanNya
dan
patuhi Dia tulus dan setia.
Pujilah
Sumber hidupmu!
Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 11 Desember 2025
-
Sabtu, 18 Oktober 2025 SAAT TEDUH PUJIAN PEMBUKA KJ. 318 _ Berbahagia Tiap Rumah Tangga Berbahagia tiap rumah tangga, di mana Kaulah Tam...
-
Tataibadah Harian Rabu, 2 Juli 2025 IKUT TUHAN TIDAK SELALU MUDAH, NAMUN … Saat teduh Umat berdiam diri sekitar 30 detik...
-
Sabtu, 5 Juli 2025 SAAT TEDUH PUJIAN PEMBUKA NKB. 206 – Mercusuar Kasih Bapa Mercusuar kasih Bapa memancarkan sinarNya. Namun suluh yang...