Menghargai dan Mengupayakan Kebaikan, Mulai dari Hal Kecil

 

Tataibadah Harian

Rabu, 2 Agustus 2023

Menghargai dan Mengupayakan Kebaikan, Mulai dari Hal Kecil

 

Saat Teduh

 

Nyanyi Bersama

PKJ 103 – Carilah Dahulu Kerajaan Allah

 

Carilah dulu kerajaan Allah

beserta kebenaran-Nya

maka semua ditambah padamu.

Halelu, haleluya!

 

Bukan makanan saja kau perlu;

paling perlu firman Allah

yang merupakan jaminan hidupmu.

Halelu, haleluya!

 

 Mazmur 119.121-128

Aku telah menjalankan hukum dan keadilan; 

janganlah menyerahkan aku kepada pemeras-pemerasku

Jadilah jaminan bagi hamba-Mu untuk kebaikan,  

janganlah orang-orang yang kurang ajar memeras  aku. 

Mataku sangat merindukan  keselamatan  dari pada-Mu

dan merindukan janji-Mu yang adil. 

Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu, 

dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu  kepadaku. 

Hamba-Mu aku ini,  buatlah aku mengerti,

supaya aku tahu peringatan-peringatan-Mu. 

Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN;

mereka telah merombak  Taurat-Mu. 

Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu  

lebih dari pada emas,  bahkan dari pada emas tua. 

Itulah sebabnya aku hidup jujur  sesuai dengan segala titah-Mu;

segala jalan dusta  aku benci.

 

Persiapan merenung

“Firman-Mu, P’lita Bagi Kakiku”

 

Firman-Mu, plita bagi kakiku,

terang bagi jalanku

Firman-Mu, p’lita bagi kakiku,

terang bagi jalanku

 

Waktu ‘ku bimbang, dan hilang jalanku

Tetaplah Kau di sisiku

Dan takkan ku takut, asal Kau di dekatku

besertaku selamanya

 

Firman-Mu, plita bagi kakiku,

terang bagi jalanku

 

Pembacaan Alkitab

Seorang membacakan Amsal 1.1-7

Seorang lain membacakan Markus 4.30-34

 

Renungan: Menghargai dan Mengupayakan Kebaikan, Mulai dari Hal Kecil

 

Biasanya kalau kita mendengar kata Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga, pikiran kita secara spontan terarah ke sebuah tempat nun jauh di sana, terbentang setelah kematian seseorang, di mana isinya penuh kedamaian, tanpa ratap tangis dan kertak gigi.

 

Sesungguhnya Yesus mengajarkan bahwa Kerajaan Allah itu sudah terwujud di dunia ini, yakni melalui kehadiran-Nya di tengah ciptaan Tuhan. Secara lebih terinci Ia menjelaskannya lewat perumpamaan yang diceritakan-Nya kepada murid-murid-Nya.

 

Sebagai murid-Nya, kita diajak memahami bahwa Kerajaan Allah itu berisikan segala hal yang baik. Termasuk di dalamnya perbuatan-perbuatan kecil yang sejalan dengan kehendak Tuhan, seperti tersenyum kepada orang yang sedang dilanda kemalangan demi menghibur hatinya, atau menyambut uluran tangan orang yang dianggap terpinggirkan atau dijauhi orang lain. Perbuatan-perbuatan lainnya seperti mengambilkan uang orang yang jatuh dan mengembalikannya kepada pemiliknya, juga masuk kategori ini.

 

Dalam bacaan Injil diperlihatkan perumpamaan tentang biji sesawi yang merupakan gambaran tentang perbuatan kecil, yang jika ditanam (dipraktekkan) bisa menghasilkan pohon (dampak) yang besar, dan bisa membuat burung-burung – yang diibaratkan sebagai orang non-Yahudi merasakan kesejukan atau keteduhan karena perbuatan-perbuatan murid Yesus tersebut.

 

Perumpamaan ini mengajarkan kita sebagai murid Yesus (anggota gereja) hidup dengan membiasakan praktek berbuat baik, tanpa harus berkecil hati karena skala kecil dari perbuatan baik kita. Meskipun kecil, ia bisa berdampak besar, dan membuat pelaku dan orang yang dilayaninya merasakan Kerajaan Allah. Bukankah Yesus juga pernah mengatakan, “apapun juga yang kamu lakukan untuk seorang dari Saudaraku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”? (Mat 25.40) Jika kita melakukan sesuatu untuk Yesus, logikanya kita ada di tempat yang sama dengan Yesus. Dan jika Yesus ada di dalam Kerajaan Allah, itu artinya kita juga ada di situ.

 

Akan tetapi tidak semua perbuatan baik bisa diterima secara baik oleh orang lain. Bisa saja senyuman di tempat yang satu mengandung makna berbeda di tempat (atau situasi) lain. Oleh karenanya kita perlu berhikmat kala melakukan sebuah perbuatan. Jangan berpikir hanya karena itu merupakan sebentuk perbuatan kecil, maka dampaknya – jika buruk – juga hanya kecil. Amsal yang kita baca mengajak kita memperhatikan hal ini.

 

Semakin sering kita mempraktekkan perbuatan baik, semakin terbiasalah kita hidup di Kerajaan Allah. Jika semakin terbiasa, diharapkan kita semakin betah dan terus mau menjadikan pola hidup seperti ini terpelihara dalam seluruh gerak kita. Semoga.  

 

Doa Syafaat

Mari mendoakan:

-        Agar anggota jemaat memahami arti pelayanan dalam kehidupan berjemaat

-        Penyelenggaraan bulan musik sepanjang Agustus ini; supaya setiap anggota semakin menyadari peran musik gereja dalam pembangunan spiritual dan hubungan dengan Tuhan

 

Nyanyi Bersama

KJ 362 – Aku Milik-Mu, Yesus, Tuhanku

 

Aku milik-Mu, Yesus, Tuhanku,

Kudengar suara-Mu

‘Ku merindukan datang mendekat

dan diraih oleh-Mu.

 

          Raih daku dan dekatkanlah pada kaki salib-Mu

          Raih daku, raih dan dekatkanlah ke sisi-Mu, Tuhanku.

 

Aku hamba-Mu, Kausucikanlah

oleh kasih kurnia,

hingga jiwaku memegang teguh

kehendak-Mu yang mulia.

 

Sungguh indahnya walau sejenak

beserta-Mu, Allahku;

dalam doaku sungguh akrabnya

bersekutu dengan-Mu.

 

Kunci Kemenangan

(Selasa, 01 Agustus 2023)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

Tersembunyi Ujung Jalan

(KJ 416  : 1, 3)

 

Tersembunyi ujung jalan,

hampir atau masih jauh;

'ku dibimbing tangan Tuhan

ke neg'ri yang tak ku tahu.

Bapa, ajar aku ikut,

apa juga maksud-Mu.

Tak bersangsi tau takut,

beriman tetap teguh.


Tuhan, jangalah biarkan

kutentukan nasibku

B'rilah hanya kudengarkan

keputusan hikmat-Mu.

Aku ini pun selaku

kanak-kanak yang bebal.

Bapa jua bimbing aku

ke kehidupan kekal.


Pembacaan Mazmur 119 : 121-128

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : 1 Raja-Raja 4 : 29-34

Perjanjian Baru : Efesus 6 : 10-18


Renungan

    Dalam sebuah pertindangan, kemenangan akan dapat diraih jika tim atau orang yang bertanding memiliki persiapan yang baik dan memiliki strategi yang tepat salam menghadapi tantangan dalam pertandingan. 

Tanpa keduanya, maka kemenangan akan sulit untuk diraih. Sebab itu, dalam menghadapi pertandingan, biasanya orang mempersiapkan diri dengan cara berlatih secara series dan rutin. Latihan akan membuat seseorang atau sebuah tim semakin dimampukan untuk mengenali kemampuannya dan mengevaluasi diri terhadap kesiapannya dalam menghadapi pertandingan. Melalui latihan yang rutin dan sertus, maka akan ditemukan bentuk strategi yang tepat dalam mengatasi kelemahan yang ada dan meningkatkan kelebihan yang dimiliki saat pertandingan dimulai.

    Demikian pula salami kehidupan. Hidup yang kita hadapi saat ini bagaikan sebuah pertandingan yang menuntut kita untuk memiliki kesiapan diri yang baik dan strategi yang tepat, agar kita bertahan dan menjalaninya dengan baik. Tanpa kesiapan diri dan strategi yang tepat, maka kita tidak akan dapat mengalami perubahan hidup yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempersiapkan diri kita sebaik mungkin dan belajar mengatur strategi dengan baik, agar apa yang kita rindukan dapat kita raih dałam kehidupan kita.

    Firman Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita tentang bagaimana cara agar kita dapat mempersiapkan diri dan dapat mengatur strategi yang baik dalam menjalani kehidupan. Jika kita memperhatikan pesan firman Tuhan yang kita baca hari ini, maka setidaknya ada dua hal yang perlu untuk kita perhatikan:

    Pertama, belajar dari pengalaman Salomo yang dikisahkan dalam kitab 1 Raja-Raja 4 : 29-34, maka dalam menjalani kehidupan ini, kita perlu untuk belajar menjadi orang yang bijaksana dalam menjalani kehidupan. 

Manusia yang bijaksana adalah manusia yang mampu mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang krusial. Kemampuan semacam ini hanya akan kita dapatkan jika kita selalu melatih diri kita dalam mengambil keputusan di tengah kehidupan kita. Kita perlu memiliki keberanian untuk memutuskan tentang apa yang harus kita lakukan dalam situasi kehidupan yang sedang kita hadapi. Mungkin keputusan yang kita ambil terkadang tidak langsung menjadi keputusan yang tepat. Kadang kita mungkin salah dalam mengambil keputusan, namun jangan kemudian kita takut untuk memperbaiki kesalahan itu. Dengan kita belajar mengambil keputusan, mąką kepekaan kita akan terus terasah dan makin hari kita akan makin bisa bijak salam menyikapi persoalan-persoalan kehidupan kita. Jadi jangan takut mencoba, namun juga jangan takut untuk mengevaluasi apa yang telah kita putuskan. Jika memang keputusan itu kurang tepat, segeralah memperbaikinya. Latihlah dirimu supaya kamu memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam situasi kehidupan yang sedang kamu hadapi.

    Kedua, berdasarkan apa yang disampaikan Paulus dalam surat Efesus 6 : 10-18, kita diajak untuk mempergunakan perlengkapan yang telah Tuhan sediakan bagi kita.    

Tuhan sesungguhnya telah memberikan kelengkapan agar kita dapat mengambil keputusan yang baik dałam menghadapi langkah kehidupan kita. Kelengkapan itu diberikan-Nya untuk kita gunakan di saat kita harus menghadapi berbagai situasi yang terjadi dalam kehidupan kita. Dengan perlengkapan itu, Tuhan berharap kita bisa mengambil keputusan yang tepat dan baik bagi masa depan kita, sehingga kita dapat menghadapi pertandingan hidup kita sampai akhir. Perlengkapan itu berupa: kebenaran, keadilan, kerelaan untuk memberitakan kabar baik, iman, dan keselamatan. 

Pergunakanlah itu untuk menguji dan menyaring hal-hal yang akan kita pertimbangkan dalam mengambil keputusan dałam kehidupan kita. Bertanyalah: apakah jika aku memutuskan seperti ini, keputusanku itu sudah sesuai dengan kebenaran dan keadilan yang telah Tuhan ajarkan? Apakah dengan keputusanku, kabar baik diberitakan dalam kehidupan? Apakah yang aku ambil itu merupakan hal yang sesuai dengan imanku atau tidak? Apakah keputusanku itu mencerminkan keselamatan yang telah aku terima dari Tuhan? Pergunakanlah semua pertanyaan ini sebelum kita menetapkan keputusan yang akan kita lakukan dalam kehidupan kita. Dengan cara demikian, maka kita akan dapat terhindar dari keputusan-keputusan yang bertentangan dengan kehendak Allah dalam kehidupan kita.

    Hidup adalah sebuah pertandingan. Siapa salah langkah, maka dia akan kalah. Oleh karena itu, jangan sampai kita menjadi manusia yang salah langkah, sehingga hidup kita semakin jauh dari Tuhan. 

Marilah kita terus melatih diri kita untuk semakin bijaksana dalam mengambil keputusan dan pergunakanlah perlengkapan yang telah Allah berikan dalam mengambil setiap keputusan yang akan kita lakukan dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati dan menyertai kita dałam menjalani kehidupan ini. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah bagi masyarakat Indonesia agar tetap menjadi manusia yang peduli terhadap kesehatan lingkungan dengan terus memegang budaya membuang sampah pada tempatnya.


Nyanyian Penutup

 

Tuntun Aku, Tuhan Allah

(KJ 412 : 1-2)

 

Tuntun aku, Tuhan Allah,

lewat gurun dunia.

'Kau perkasa dan setia;

bimbing aku yang lemah.

Roti sorga, Roti sorga,

puaskanlah jiwaku,

puaskanlah jiwaku.


Buka sumber Air Hidup,

penyembuhan jiwaku,

dan berjalanlah di muka

dengan tiang awan-Mu.

Jurus'lamat, Jurus'lamat,

Kau Perisai hidupku,

Kau Perisai hidupku.

Hikmat Allah

Senin, 31 Juli 2023

 

 

 

SAAT TEDUH

 

NYANYIAN PEMBUKA

 

Terpujilah Allah (NKB. 3)

 

Terpujilah Allah, hikmatNya besar,
begitu kasihNya ‘tuk dunia cemar,
sehingga dib’rilah PutraNya Kudus
mengangkat manusia serta menebus.

 

Refrein:

Pujilah, pujilah! Buatlah dunia bergemar,
bergemar mendengar suaraNya.
Dapatkanlah Allah demi PutraNya,
b’ri puji padaNya sebab hikmatNya.

 

Dan darah AnakNyalah yang menebus
mereka yang yakin ‘kan janji kudus;
dosanya betapapun juga keji,
dihapus olehNya, dibasuh bersih.

 

PEMBACAAN MAZMUR 119 : 121 - 128

(di bacakan secara berbalasan)

 

DOA

 

PEMBACAAN ALKITAB

 

 

·    Perjanjian Lama   1 Raja-raja 3 : 16 - 28

·    Perjanjian Baru    Yakobus 3 : 13 - 18

 

 

RENUNGAN

 

Hikmat Allah

 

“Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.” (Yak. 3:17). Hikmat yang tepat dan benar.

 

Perikop Yakobus 3 : 13 -18 mengajak untuk hidup dengan pedoman hikmat yang dari atas. Apa artinya?

Yakobus menolong kita memberikan jembatan antara konsep rumit tentang hikmat dengan kehidupan praktis sehari-hari. Hikmat itu bukan sekedar konsep dan pengetahuan, melainkan juga sesuatu yang nyata dan terlihat dalam perilaku sehari-hari.

Ada dua jenis hikmat, yaitu hikmat dari dunia dan hikmat dari Allah. Keduanya menghasilkan perilaku hidup yang berbeda. Hikmat dari dunia ,menyepelekan hikmat dari Allah sehingga terus dikuasai oleh perasaan iri hati, pementingan diri sendiri, congkak, dan berdusta melawan kebenaran … “Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!  (Yakobus 3:14). Sebaliknya, setiap orang yang hidup berdasarkan hikmat dari Allah akan hidup dalam kedamaian, jauh dari perselisihan, ramah terhadap orang lain, menghasilkan buah-buah kebajikan, tidak memihak, dan tidak munafik …  Tetapi hikmat yang dari atas  adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan  dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.   (Yakobus 3 : 17).

 

Hikmat dari Allah sangatlah istimewa. Terbukti dalam pengalaman Raja Salomo (1 Raja-raja 3 : 16 – 28) . Ia dimampukan memberi keputusan yang tepat dan hasilnyapun tepat… “ Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat  dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan.”  (Yakobus 3 : 28)

 

Saudaraku … Ketika kita hidup berpedoman pada hikmat Allah, kita akan menjadi sosok yang mengambil keputusan yang tepat bukan untuk kepentingan pribadi tapi untuk kemuliaan nama Tuhan. Dan bahkan menjadi pelaku kebajikan yang menghasilkan buah-buah kebajikan.

  

SAAT HENING

 

DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

·        Vaksinasi untuk masyarakat rentan terpapar. 

·        Berdoa untuk pergumulan keluarga masing-masing.

 

 

NYANYIAN PENUTUP

 

Terpujilah Allah (NKB. 3)

 

Tiada terukur besar hikmatNya;
penuhlah hatiku sebab AnakNya.
Dan amatlah k’lak hati kita senang,
melihat Sang Kristus di sorga cerlang.

 

Refrein:

Pujilah, pujilah! Buatlah dunia bergemar,
bergemar mendengar suaraNya.
Dapatkanlah Allah demi PutraNya,
b’ri puji padaNya sebab hikmatNya.

 

TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 28 Juli 2023

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 54 : 1 – 2 – TAK KITA MENYERAHKAN

 

Tak kita menyerahkan kepada musuhnya

pelita yang bersinar di dalam dunia.

Tak boleh Firman Allah yang sungguh dan teguh,

Alkitab yang mulia, diambil seteru.

 

Penyokong orang tua dan orang yang lemah,

pemimpin orang muda dan sukacitanya.

Senjata perjuangan di p’rang penggodaan

dan bantal perhentian di jam kematian.

 

 

MAZMUR BERSAHUTAN

Salah Seorang Anggota Keluarga membacakan Mazmur 119:129-136 

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       1 Raja-raja 1:38-48 

·       Kisah Para Rasul 7:44-53

 

 

Melakukan Firman Tuhan

 

 

Pengurapan Salomo menjadi raja di Gihon yang kedengaran kepada Adonia menjadikan takut (1 Raj. 1:49-50). Seluruh Israel tahu Salomo menjadi raja menggantikan Daud, ayahnya (1 Raj. 1:38-48)

Salomo-lah yang akan mewujudkan apa yang dirancangkan oleh nenek moyang bangsa Israel sejak di padang gurun, yang bahkan Daud ayah Salomo meminta supaya dialah yang membangun, namun ternyata Tuhan menentukan Salomo yang membangun Bait Allah (Kis. 7:44-47)

Menjadi pelaku firman Tuhan setelah sekian lama dinantikan, terwujud di masa Salomo. Namun sayangnya umat tak melakukan firman Tuhan, bahkan menolak utusan Tuhan.

 

Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menuruti-nya."  (Kis. 7:51-53) 

 

Oleh karena itu pemazmur mengingatkan:

 

Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Air mataku berlinang seperti aliran air, karena orang tidak berpegang pada Taurat-Mu. (Mazmur 119:135-136) 

 

Melakukan firman Tuhan adalah kebahagiaan yang disyukuri oleh umat Tuhan.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Masyarakat yang memilih dengan cerdas.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 54 : 3 – 4 – TAK KITA MENYERAHKAN

 

Yang dapat memecahkan segala hati k’ras, 

yang mencurahkan hidup di hati yang lemas,

yang menyembuhkan luka, mujarab obatnya,

yaitu Firman Allah, penuh anugerah.

 

Di hati kami, Tuhan, Kautulis Sabda-Mu,

supaya kami juga setia dan teguh.

Kendati gunung goyah, binasa dunia,

kekallah Firman Allah selama-lamanya.

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025