(Selasa, 01 Agustus 2023)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
Tersembunyi Ujung Jalan
(KJ 416 : 1, 3)
Tersembunyi ujung jalan,
hampir atau masih jauh;
'ku dibimbing tangan Tuhan
ke neg'ri yang tak ku tahu.
Bapa, ajar aku ikut,
apa juga maksud-Mu.
Tak bersangsi tau takut,
beriman tetap teguh.
Tuhan, jangalah biarkan
kutentukan nasibku
B'rilah hanya kudengarkan
keputusan hikmat-Mu.
Aku ini pun selaku
kanak-kanak yang bebal.
Bapa jua bimbing aku
ke kehidupan kekal.
Pembacaan Mazmur 119 : 121-128
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : 1 Raja-Raja 4 : 29-34
Perjanjian Baru : Efesus 6 : 10-18
Renungan
Dalam sebuah pertindangan, kemenangan akan dapat diraih jika tim atau orang yang bertanding memiliki persiapan yang baik dan memiliki strategi yang tepat salam menghadapi tantangan dalam pertandingan.
Tanpa keduanya, maka kemenangan akan sulit untuk diraih. Sebab itu, dalam menghadapi pertandingan, biasanya orang mempersiapkan diri dengan cara berlatih secara series dan rutin. Latihan akan membuat seseorang atau sebuah tim semakin dimampukan untuk mengenali kemampuannya dan mengevaluasi diri terhadap kesiapannya dalam menghadapi pertandingan. Melalui latihan yang rutin dan sertus, maka akan ditemukan bentuk strategi yang tepat dalam mengatasi kelemahan yang ada dan meningkatkan kelebihan yang dimiliki saat pertandingan dimulai.
Demikian pula salami kehidupan. Hidup yang kita hadapi saat ini bagaikan sebuah pertandingan yang menuntut kita untuk memiliki kesiapan diri yang baik dan strategi yang tepat, agar kita bertahan dan menjalaninya dengan baik. Tanpa kesiapan diri dan strategi yang tepat, maka kita tidak akan dapat mengalami perubahan hidup yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempersiapkan diri kita sebaik mungkin dan belajar mengatur strategi dengan baik, agar apa yang kita rindukan dapat kita raih dałam kehidupan kita.
Firman Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita tentang bagaimana cara agar kita dapat mempersiapkan diri dan dapat mengatur strategi yang baik dalam menjalani kehidupan. Jika kita memperhatikan pesan firman Tuhan yang kita baca hari ini, maka setidaknya ada dua hal yang perlu untuk kita perhatikan:
Pertama, belajar dari pengalaman Salomo yang dikisahkan dalam kitab 1 Raja-Raja 4 : 29-34, maka dalam menjalani kehidupan ini, kita perlu untuk belajar menjadi orang yang bijaksana dalam menjalani kehidupan.
Manusia yang bijaksana adalah manusia yang mampu mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang krusial. Kemampuan semacam ini hanya akan kita dapatkan jika kita selalu melatih diri kita dalam mengambil keputusan di tengah kehidupan kita. Kita perlu memiliki keberanian untuk memutuskan tentang apa yang harus kita lakukan dalam situasi kehidupan yang sedang kita hadapi. Mungkin keputusan yang kita ambil terkadang tidak langsung menjadi keputusan yang tepat. Kadang kita mungkin salah dalam mengambil keputusan, namun jangan kemudian kita takut untuk memperbaiki kesalahan itu. Dengan kita belajar mengambil keputusan, mąką kepekaan kita akan terus terasah dan makin hari kita akan makin bisa bijak salam menyikapi persoalan-persoalan kehidupan kita. Jadi jangan takut mencoba, namun juga jangan takut untuk mengevaluasi apa yang telah kita putuskan. Jika memang keputusan itu kurang tepat, segeralah memperbaikinya. Latihlah dirimu supaya kamu memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam situasi kehidupan yang sedang kamu hadapi.
Kedua, berdasarkan apa yang disampaikan Paulus dalam surat Efesus 6 : 10-18, kita diajak untuk mempergunakan perlengkapan yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
Tuhan sesungguhnya telah memberikan kelengkapan agar kita dapat mengambil keputusan yang baik dałam menghadapi langkah kehidupan kita. Kelengkapan itu diberikan-Nya untuk kita gunakan di saat kita harus menghadapi berbagai situasi yang terjadi dalam kehidupan kita. Dengan perlengkapan itu, Tuhan berharap kita bisa mengambil keputusan yang tepat dan baik bagi masa depan kita, sehingga kita dapat menghadapi pertandingan hidup kita sampai akhir. Perlengkapan itu berupa: kebenaran, keadilan, kerelaan untuk memberitakan kabar baik, iman, dan keselamatan.
Pergunakanlah itu untuk menguji dan menyaring hal-hal yang akan kita pertimbangkan dalam mengambil keputusan dałam kehidupan kita. Bertanyalah: apakah jika aku memutuskan seperti ini, keputusanku itu sudah sesuai dengan kebenaran dan keadilan yang telah Tuhan ajarkan? Apakah dengan keputusanku, kabar baik diberitakan dalam kehidupan? Apakah yang aku ambil itu merupakan hal yang sesuai dengan imanku atau tidak? Apakah keputusanku itu mencerminkan keselamatan yang telah aku terima dari Tuhan? Pergunakanlah semua pertanyaan ini sebelum kita menetapkan keputusan yang akan kita lakukan dalam kehidupan kita. Dengan cara demikian, maka kita akan dapat terhindar dari keputusan-keputusan yang bertentangan dengan kehendak Allah dalam kehidupan kita.
Hidup adalah sebuah pertandingan. Siapa salah langkah, maka dia akan kalah. Oleh karena itu, jangan sampai kita menjadi manusia yang salah langkah, sehingga hidup kita semakin jauh dari Tuhan.
Marilah kita terus melatih diri kita untuk semakin bijaksana dalam mengambil keputusan dan pergunakanlah perlengkapan yang telah Allah berikan dalam mengambil setiap keputusan yang akan kita lakukan dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati dan menyertai kita dałam menjalani kehidupan ini. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah bagi masyarakat Indonesia agar tetap menjadi manusia yang peduli terhadap kesehatan lingkungan dengan terus memegang budaya membuang sampah pada tempatnya.
Nyanyian Penutup
Tuntun Aku, Tuhan Allah
(KJ 412 : 1-2)
Tuntun aku, Tuhan Allah,
lewat gurun dunia.
'Kau perkasa dan setia;
bimbing aku yang lemah.
Roti sorga, Roti sorga,
puaskanlah jiwaku,
puaskanlah jiwaku.
Buka sumber Air Hidup,
penyembuhan jiwaku,
dan berjalanlah di muka
dengan tiang awan-Mu.
Jurus'lamat, Jurus'lamat,
Kau Perisai hidupku,
Kau Perisai hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar