PEMBARUAN HIDUP

 

Tataibadah harian

Sabtu – 30 Juli 2022

Bacaan: Efesus 4.17-24

 

 

 

Saat teduh

Bisa diiringi instrumen

 

Nyanyian Umat

KJ 356 – Tinggallah Dalam Yesus

Tinggallah dalam Yesus, jadilah muridNya,
b’lajarlah Firman Tuhan, taat kepadaNya.
Tinggallah dalam Yesus, andalan kuasaNya.
Dialah Pokok yang benar, kitalah rantingNya.

Kita sebagai ranting pasti berbuahlah,
asal dengan setia tinggal di dalamNya.
Tinggallah dalam Yesus, muliakan namaNya:
hidup berlimpah kurnia hanya di dalamNya!

 

Doa Pembuka - Dipimpin seorang anggota keluarga

 

 

Pembacaan Mazmur 49.1-12

Seorang anggota keluarga membacakannya

 

 

Renungan

o   Doa persiapan

o   Pembacaan Alkitab: Efesus 4.17-24

 

Pembaruan Hidup  

 

Bagaimana menghasilkan hidup yang diperbarui terus?

 

Menjawab hal ini bukanlah perkara mudah. Setiap hari kita dihadapkan pada masalah yang mengganggu hati dan pikiran kita. Tak jarang hal-hal itu menggusarkan kita, sehingga membuat kita berat hati mempraktekkan perilaku yang sesuai firman Tuhan. Padahal agar bisa diperbarui, kita harus ada di dalam Tuhan!

 

Itulah yang pertama ditegaskan Paulus dalam tulisannya kali ini. Dia menulis begini, “ …kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan”. Artinya, setiap pengikut-Nya harus tetap sadar dan setia hidup di dalam Tuhan. Apa itu hidup di dalam Tuhan?

 

Hidup di dalam Tuhan artinya menjiwai apa yang diajarkan dan diteladankan Yesus. Di situ ada sifat mencari damai, menghendaki kebaikan bagi orang lain, serta mau merendahkan diri alias tidak mencari kepentingan dan kesenangan diri sendiri saja.

 

Jika hidup kita masih didominasi keinginan dan hawa nafsu pribadi, kita tidak mungkin bisa mengalami pembaruan. Jika kita terobsesi pada hal-hal bendawi dan jasmaniah, bahkan mengorbankan orang lain demi memperolehnya, pembaruan mustahil tergapai.

 

Sebaliknya, pembaruan bisa kita rasakan jika hari-hari kita diwarnai hubungan baik dengan Tuhan, kerinduan kuat mengetahui keinginan-Nya, serta hasrat mewujudkan kebenaran dan keadilan di berbagai aras kehidupan. Seperti lagu yang kita nyanyikan hari ini,

 

Sejak Yesus di hatiku,

sejak Yesus di hatiku,

jiwaku bergemar bagai ombak besar

sejak Yesus di hatiku.

 

Tanpa Yesus di hati, hidup kita tidak akan berubah!

Pokok doa

 

Semakin tinggi penyebaran virus Covid belakangan ini. Tetaplah waspada, dalam semangat ikut memelihara kehidupan dan menghargai setiap pihak yang terlibat di dalamnya.

 

Dipimpin oleh seorang anggota keluarga, atau bergantian

 

Nyanyian Umat

PKJ 239 – Perubahan Besar

 

Perubahan besar di kehidupanku

sejak Yesus di hatiku;

di jiwaku bersinar terang yang cerlang

sejak Yesus di hatiku.

 

Sejak Yesus di hatiku,

sejak Yesus di hatiku,

jiwaku bergemar bagai ombak besar

sejak Yesus di hatiku.

 

Aku tobat, kembali ke jalan benar

sejak Yesus di hatiku;

dan dosaku dihapus, jiwaku segar

sejak Yesus di hatiku.

 

 

 

 

TUAH KEHIDUPAN

 Kamis, 28 Juli 2022


NYANYIAN PEMBUKA

PKJ 148; 1-2 T'RIMA KASIH YA TUHANKU

T'rima kasih ya Tuhanku, atas hari pemberian-Mu.

Hari baru limpah rahmat dan dipenuhi oleh kasih-Mu.

Kau curahkan pada umat-Mu, Kau curahkan pada umat-Mu.


T'rima kasih atas waktu yang Dikau tawarkan padaku, 

agar dalam masa muda aku belajar tentang kasih-Mu 

yang besar dan mulia itu, yang besar dan mulia itu.


DOA PEMBUKA


PEMBACAAN ALKITAB Amsal 23: 1-11


RENUNGAN

    Amsal merupakan kumpulan kata-kata hikmat. Kemungkinan besar, Salomo adalah penulisnya. Hal ini diyakini karena Salomo meminta hikmat dari Tuhan untuk bisa menjalankan tugasnya sebagai raja atas Israel. Hikmat tersebut tidak disimpan baginya sendiri, tetapi diteruskan melalui tulisan yang ada di kitab Amsal ini.

    Untuk memahami apa yang dipesankan dalam Amsal, bacaan hari ini akan dibagi dalam 5 bagian. Pertama, ayat 1-3. Bagian ini mengajak para pembacanya untuk memperhatikan apa yang menjadi keinginannya. Jika berhadapan dengan pembesar, hati-hati. Apa yang dihidangkan, disuguhkan, pasti adalah hal yang menarik. Tetapi, bisa jadi itu adalah kamuflase untuk menjebak.

    Kedua, ayat 4-5. Melalui bagian ini, umat Tuhan diminta untuk tidak mengejar kekayaan. Kekayaan itu bisa hilang dalam sekejap, seperti seakan memiliki sayap dan terbang melayang. Bukan berarti tidak boleh kaya. Hanya saja, jika kekayaan menjadi tujuan hidup, itu semua sia-sia.

    Ketiga, ayat 6-8. Berhati-hati dengan orang yang kikir. Kebaikannya tidak tulus dan tidak ada gunanya berkata manis. Akan ada orang yang demikian, untuk itu perlu diwaspadai. Jangan sampai umat Tuhan ada yang berperilaku seperti itu.

    Keempat, ayat 9. Singkat, padat, dan jelas. Yaitu tentang orang bebal, yang tidak mau dinasehati, diberikan pengertian, dan menganggap remeh orang lain. Umat Tuhan pun tidak diharapkan menjadi seperti itu.

    Terakhir, ayat 10-11. Mungkin kita akan mengernyitkan dahi ketika membaca ini. Bagian ini mau bicara tentang hak warisan atau kepunyaan anak yatim piatu. Bisa jadi, pada masa itu, ada orang-orang senang merebut hak orang lain. Terutama hak mereka yang tidak memiliki penjamin atau penebus. Salomo menjelaskan bahwa Tuhanlah yang menjadi penebus mereka, sehingga tidak boleh ada yang mengusik harta orang-orang yang lemah ini.

    Demikianlah semua itu merupakan arahan agar kita semua memperhatikan apa yang baik untuk dijalani dalam hidup ini. Tuhan menolong kita. Amin.


DOA SYAFAAT

  • Mendoakan vaksinasi untuk anak dan pelajar (usia 6-11 tahun)

NYANYIAN PENUTUP
PKJ 148: 3-4 T'RIMA KASIH YA TUHANKU
'Kan kupakai waktu itu melakukan tanggung jawabku 
dan menolong sesamaku menurut firman serta karya-Mu, 
kar'na itu makna kasih-Mu, kar'na itu makna kasih-Mu.

Puji syukur kuucapkan atas waktu yang Kauciptakan.
Kutaati, kuhargai di dalam kata dan perbuatanku,
 agar nyata hidup beriman, agar nyata hidup beriman.

29 Juli 2022

 TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 29 Juli 2022

 

 

Pujian Pembukaan

KJ. 440 : 1 + 2 – Di Badai Topan Dunia

 

Di badai topan dunia Tuhanlah Perlindunganmu;
kendati goncang semesta, Tuhanlah Perlindunganmu!

 

Refrein :

Ya, Yesus Gunung Batu di dunia, di dunia, di dunia;
Ya, Yesus Gunung Batu di dunia,
tempat berlindung yang teguh

 

Baik siang maupun malam g’lap, Tuhanlah Perlindunganmu;

Niscaya takutmu lenyap, Tuhanlah Perlindunganmu!

 

 

PEMBACAAN MAZMUR

Salah Seorang Anggota Keluarga Membacakan Mazmur 107:1-9, 43

 

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh salah Seorang anggota keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·         Hosea 9:1-17 

·         Efesus 4:17-24

 

Kristus Pemberi Arah Hidup

 

 

Dosa dan kesalahan Israel telah membuat mereka dalam pembuangan. Hari-hari adalah suatu kenajisan bagi Israel (Hos. 9: 1-6). Tuhan Allah sudah menemukan nenek moyang mereka namun malahan pergi untuk menyembah Baal Peor (Hos. 9: 10), dan seperti itu jugalah hidup umat Israel. 

Paulus mengingatkan supaya umat tidak hidup dalam kehidupan orang yang tidak mengenal Allah (Ef. 4: 17-19)

 

Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. (Efesus 4:20-24) 

 

Oleh karena Kristus maka mereka adalah manusia baru. Hidup yang mempunyai arah dan tujuan: kepada Kristus yang memberikan hidup baru.

Oleh karena itu sebagaimana saran pemazmur:

 

Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN. (Mazmur 107:43) 

 

Mari kita selalu hidup sebagai umat yang selalu bersyukur karena Tuhan memberikan arah hidup kepada kita, umat-Nya.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·         Guru mempersiapkan diri mengajar secara hybrid dengan protokol kesehatan.

·         Kesehatan keluarga

·         (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·         Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ. 440 : 3 + 4 – Di Badai Topan Dunia

 

Dan biar badai menyerang, Tuhanlah Perlindunganmu;

padaNya kau tetap tent’ram, Tuhanlah Perlindunganmu!

 

Refrein :

Ya, Yesus Gunung Batu di dunia, di dunia, di dunia;
Ya, Yesus Gunung Batu di dunia,
tempat berlindung yang teguh

 

Ya Gunung Batu yang tetap, Engkaulah Perlindunganku;

Di tiap waktu dan tempat  Engkaulah Perlindunganku!

 

SATPAM 27 Juli 2022

 TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Rabu, 27 Juli 2022

 

 

Pujian Pembukaan

NKB 127 : 1 – 2 – Ya Tuhan, Kaulah Penebus

 

Ya Tuhan, Kaulah Penebus yang b’rikan darah-Mu

menjadi kurban yang kudus, mulia bagiku.

Kendati jalan hidupku berliku dan berat,

Engkau benarlah panduku dan aku tak sesat.

 

Refrein :

Tanamkan citra-Mu di dalam diriku,

supaya hatiku rendah, dan mengasihi-Mu.

 

Meskipun diriku lemah hatiku tak gentar,

sebab ‘Kau, Tuhan adalah Penolong yang benar.

Kuatkan jiwaku tetap, inilah doaku,

genggamlah tanganku erat sepanjang jalanku.

 

 

PEMBACAAN MAZMUR

Salah Seorang Anggota Keluarga Membacakan Mazmur 44

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh salah Seorang anggota keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·         Hosea 6:11-7:16 

·         Matius 5:43-48

 

Berlaku Benar

 

 

Ketika umat Israel mengeluh tentang perbuatan Tuhan kepada mereka (Mzm. 44), maka Tuhan mengingatkan kepada umat: apa yang menjadi prilaku mereka dalam hidup keagamaan dan kenegaraan mereka (Hos. 7: 3-16). Mereka berbalik kepada illah lain, dan mereka percaya kepada bangsa lain. Dan karena itu mereka meninggalkan Tuhan. Kehidupan mereka juga saling merampas dan mencuri satu kepada yang lain (Hos. 6: 11-7: 2). Jadi, patutkah keluhan-keluhan itu? Apakah benar menganggap Tuhan tidak adil? Bagaimana juga prilaku mereka kepada sesama?

Kehidupan mengasihi Tuhan mestilah tercermin dalam mengasihi sesama juga oleh karena itu mereka diajak tidak hanya mengasihi sesama namun juga berdoa (tentang yang baik) untuk musuh (Mat. 5: 44-47). Karena itu lakukanlah yang benar dan baik sehingga:

 

“…. Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Matius 5:48) 

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·         Pemerintah pusat dan daerah memberi kesempatan kegiatan ekonomi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

·         Kesehatan keluarga

·         (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·         Penutup

 

 

Pujian Penutup

NKB 127 : 3 – Ya Tuhan, Kaulah Penebus

 

Dan baharui hidupku menurut citra-Mu,

inilah kerinduanku di dalam hatiku.

Limpahkanlah anugerah kepada anak-Mu,

serta hapuskan dosanya, ya Tuhan, Allahku.

 

Refrein :

Tanamkan citra-Mu di dalam diriku,

supaya hatiku rendah, dan mengasihi-Mu.

 

 

KEBERPIHAKAN TUHAN

(Selasa, 26 Juli 2022)

  

Saat Teduh


Nyanyian Pembuka : PKJ 41 : 1-2


"Ku Datang Kepada-Mu”


'ku datang kepada-Mu, Anak Domba Allah.

'ku mohon pengasihan, Anak Domba Allah.

Atas dosa-dosaku dan pelanggaranku.

Kuduskanlah diriku, Anak Domba Allah.


'ku datang kepada-Mu, Anak Domba Allah.

'ku mohon pengasihan, Anak Domba Allah.

Tunjukkanlah padaku jalan kebenaran.

Hanya oleh rahmat-Mu, Anak Domba Allah.

 

Pembacaan Kitab Mazmur 55 : 16-23

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

  • Perjanjian Lama : Ester 6:1 - 7:6
  • Perjanjian Baru : Roma 9:30 - 10:4


Renungan

    Kepada siapakah Allah berpihak dalam kehidupan ini? Apakah hanya kepada orang-orang yang agamanya sama dengan kita? Apakah hanya kepada mereka yang kurang beruntung dalam hidup? Atau kepada siapa? Pertanyaan ini terkadang menjadi pertanyaan yang timbul dalam benak kita sebagai orang yang selama ini hidup percaya kepada-Nya. Sebab, melalui pertanyaan ini, kita ingin mendapatkan kejelasan dan kepastian bahwa apakah kita menjadi bagian dari orang-orang yang kepadanya Allah berpihak. 

    Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan itu, marilah kita mencermati kisah kehidupan yang dituliskan dalam Ester 6:1-7:6. Dalam kisah ini digambarkan bagaimana Allah berpihak kepada Mordekhai. Pada zaman pemerintahan raja Ahasyweros, Mordekhai adalah salah seorang yang telah berbuat baik kepada raja. Dia pernah membatalkan sebuah rencana pembunuhan atas raja Ahasyweros. Namun, karena ia merupakan keturunan orang Yahudi, maka perbuatan baiknya itu tidak diperhitungkan dan dihargai pada waktu itu. Haman (orang kepercayaan raja Ahasyweros) dan kelompoknya berusaha untuk menutupi kebaikan Mordekhai supaya tidak diketahui oleh raja. Bahkan Haman berencana untuk membunuh Mordekhai. 

    Namun demikian, Allah tidak tinggal diam dengan rencana Haman tersebut. Allah bertindak untuk menolong Mordekhai. Allah justru membalikkan keadaan yang dirancangkan Haman. Alih-alih dipermalukan dan dibunuh, Mordekhai justru mendapatkan penghormatan sedemikian rupa sesuai dengan titah raja Ahasyweros. Haman yang tadinya  datang hendak membunuh Mordekhai, justru diperintah raja untuk memberikan penghormatan kepada Mordekhai sebagaimana mestinya. 

    Bahkan tidak hanya sampai di situ Allah bertindak. Allah juga memakai Ester untuk menjadi alat dalam menyadarkan raja tentang siapa sebenarnya Haman yang selama ini menjadi orang kepercayaannya. Haman adalah seorang yang hatinya sudah dikuasai oleh kebencian dan niat jahat terhadap orang-orang Israel. Dia memperlakukan bangsa Israel bukan hanya sebagai budak belian, melainkan juga berencana untuk memusnahkan bangsa itu dengan caranya. Mendengar apa yang diungkapkan oleh Ester ini, maka raja Ahasyweros memutuskan untuk memberikan hukuman kepada Haman yang telah merencanakan kekejian dan kejahatan terhadap sesamanya itu.

    Belajar dari kisah hidup Mordekhai dan bangsa Israel di tempat pembuangan ini, maka kita diingatkan bahwa Allah berpihak kepada orang-orang yang menjaga hidupnya tetap benar di hadapan Allah, sekalipun harus mengalami penderitaan dan kesengsaraan. Allah tidak akan tinggal diam kepada mereka yang bukan berharap pada kekuatan manusia, melainkan yang semata-mata berharap pada karya Allah. Sementara, bagi mereka yang tidak takluk kepada kebenaran yang Allah kehendaki, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Haman, maka Allah akan berdiri menjadi lawan mereka. 

    Hal inilah yang juga diungkapkan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Dalam surat Roma 9:30 - 10:4, Paulus mengungkapkan bahwa keberpihakan Allah bukan hanya ditujukan kepada satu bangsa saja, melainkan kepada semua bangsa yang mau untuk percaya dan hidup dalam kebenaran yang Allah kehendaki. Allah tidak hanya berpihak pada satu atau dua orang saja, melainkan, Ia berpihak kepada semua orang yang mau untuk hidup dalam iman percaya kepada-Nya dan memegang kebenaran yang telah dinyatakan-Nya. 

    Kiranya kita terus menjadi bagian dari orang-orang yang tetap beriman kepada Allah dan memegang kebenaran-Nya dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

  • Berdoa untuk masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan di tengah penyebaran virus corona yang semakin meningkat saat ini.
  • Berdoa bagi anak-anak yang masih melakukan pendidikan tatap muka, agar dimampukan untuk menjaga diri dengan baik, sehingga tidak tertular virus corona. 


Nyanyian Penutup : PKJ 154 : 1-2


“Setiakah Diriku Pada-Mu”


Setia'kah diriku pada-Mu, Tuhanku?

dan siapkah hatiku mengiring-Mu terus?

'Ku harus mengaku tidak tekun, semangat pun rentan

dan jiwaku yang rapuh membuatku bercela


Kau panggil aku Tuhan, 'ku datang pada-Mu

dengan rendah hatiku 'kut'rima tugasku.

kobarkan semangat di hatiku, kuatkan imanku

dan tuntun aku, Tuhan, arahkanlah niatku.

TERPAAN BADAI KEHIDUPAN

Tataibadah harian

Sabtu – 23 Juli 2022

Bacaan: Lukas 8.22-25

 

 

 

Saat teduh

Bisa diiringi instrumen

 

Nyanyian Umat

KJ 439 – Bila Topan Kras Melanda Hidupmu

 

Bila Topan k’ras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu,

berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya

 

                         Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ’kan kagum oleh kasih-Nya.

                         Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya

 

Dalam pergumulanmu di dunia janganlah kuatir, Tuhan adalah!

Hitunglah berkat sepanjang hidupmu, yakinlah, malaikat menyertaimu

 

Doa Pembuka - Dipimpin seorang anggota keluarga

 

 

Pembacaan Mazmur 138

Seorang anggota keluarga membacakannya

 

 

Renungan

o   Doa persiapan

o   Pembacaan Alkitab: Lukas 8.22-25

 

Terpaan Badai Kehidupan  

 

Badai hidup, seperti yang kita baca dalam perikop ini, lumrah terjadi. Berkali-kali kita dihadapkan pada gejolak tetap percaya pada Tuhan atau meninggalkan-Nya. Upaya menenangkan diri dari berbagai kegalauan mungkin sudah berkali-kali dilakukan, namun hasilnya sia-sia.

 

Percaya kepada Kristus artinya siap menerima gelombang badai – betapapun dahsyatnya – karena yakin Kristus tidak membiarkan kita sendirian. Ini tentu tidak diartikan Ialah yang membereskan badai ini sendirian.

 

Mari perhatikan jalannya cerita. Yesus masuk ke perahu bersama para murid-Nya. Lalu Ia mengajak murid-Nya berlayar dan mereka mulai menggerakkan perahu. Sementara para murid mendayung, Yesus tidur. Lalu datanglah badai topan mengamuk dan membuat mereka berada dalam bahaya. Para murid ketakutan. Mereka panik. Tidak tahu apa yang dapat diperbuat demi mengatasi situasi itu. Yang terlintas segera adalah mendatangi Yesus dan membangunkan-Nya. Setelah meredakan badai itu, Yesus bertanya kepada mereka, “Di manakah kepercayaanmu?”

 

Apakah yang dimaksud oleh Yesus? Bukankah percaya artinya bersandar pada Yesus? Tidakkah yang dilakukan para murid itu sudah benar, yakni meminta pertolongan Yesus, yang mereka anggap memiliki kuasa di atas mereka dan di atas hal lain di seluruh semesta?

 

Ketakutan para murid – yang didasari ketidakyakinan mereka pada kemampuan Yesus – membuat mereka ‘hanya’ bisa membangunkan Yesus dan teriak “tolong, tolong!” Apakah mereka berbuat sesuatu demi menghadapi masalah? Tidak! Mereka terdiam karena merasa tak berdaya, padahal bersama Yesus dalam perahu, semestinya mereka bisa menghadapi badai, betapapun besarnya, seperti lagu sekolah Minggu yang dinyanyikan anak-anak:

 

With Christ in the vessel we can smile at the storm

As we go sailing home

 

Ya, bersama Yesus di dalam perahu, kita bisa tersenyum dan menghadapi persoalan dengan sikap aktif, sampai akhirnya kita sampai di akhir pengembaraan hidup kita. Ya, apapun masalahnya, dan betapapun besarnya!      

Pokok doa

 

Arus Covid kembali melonjak! Ini salah satu gelombang badai yang perlu kita hadapi juga. dalam badai penularan yang meningkat, marilah kita menyandarkan diri pada Tuhan demi menghadapinya, bukan dengan roh ketakutan, melainkan dengan roh yang menenangkan, sehingga kita bertanggung jawab, bukan saja terhadap hidup dan keselamatan kita, melainkan juga terhadap hidup sesama kita.

 

Dipimpin oleh seorang anggota keluarga, atau bergantian

 

Nyanyian Umat

NKB 123 – Dalam Badai Hidupku

 

Dalam badai hidupku Yesus kupegang teguh.

Walau imanku lemah, ‘ku bersandar pada-Nya.

 

         Yesuslah harapanku tiap saat hidupku;

apa jua menerpa ‘ku bersandar pada-Nya.

 

Roh Kudus bersinar t’rang, maka hatiku senang.

Aman ‘ku dipimpin-Nya, ‘ku bersandar pada-Nya.

  

Jumat, 22 Juli 2022

 

TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 22 Juli 2022

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 358 : 1 – 2 – SEMUA YANG LETIH LESU

 

Semua yang letih lesu, berdosa, bercela,

terima rahmat Tuhanmu, percaya sabdaNya.

 

Refrein :

Datang saja pada Yesus; kini saatnya!

Datang saja pada Yesus, t’rima rahmatNya.

 

Cucuran darah Almasih memb’ri berkat penuh,

membasuh hati yang keji; jiwa tenang teduh.

 

 

PEMBACAAN MAZMUR

Salah Seorang Anggota Keluarga Membacakan Mazmur 85

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh salah Seorang anggota keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·         Hosea 5:1-15 

·         Kisah Para Rasul 2:22-36

 

 

Pemulihan dari Tuhan Asalnya

 

 

Hosea 5: 1-14 menguraikan bagaimana dosa dan kesalahan pemimpin Israel yang tidak mau setia kepada Tuhan dan bagaimana mereka mencari pertolongan yang lain namun sia-sia belaka. Dalam kasih-Nya, Tuhan tetap menantikan umat mau berbalik kepada-Nya.

 

Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku: (Hosea 5:15) 

 

Ingatlah bahwa Tuhan, Allah kita adalah Allah yang panjang sabar, dan itulah yang diingatkan kembali oleh Petrus dalam kotbahnya di hari Pentakosta.

 

Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini. Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:  Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus." (Kisah Para Rasul 2:32-36) 

 

Petrus mengingatkan: Yesus adalah yang memberikan pemulihan kepada dunia ini supaya kita bisa berbalik kepada Tuhan.

Maukah kita dipulihkan oleh karya kasih Tuhan di dalam Tuhan Yesus Kristus? Percayalah dengan kuat dan teguh.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·         Pelaksanaan bekerja dan sekolah dengan protokol kesehatan.

·         Kesehatan keluarga

·         (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·         Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 358 : 3 – 4 – SEMUA YANG LETIH LESU

 

Dialah Jalan yang benar ke damai yang baka.

Percayalah kepadaNya dan t’rima berkatNya.

 

Refrein :

Datang saja pada Yesus; kini saatnya!

Datang saja pada Yesus, t’rima rahmatNya.

 

Bersama, mari ikutlah ke sorga mulia,

tempat kekal sejahtera, penuh bahagia.

 

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025