(Selasa, 26 Juli 2022)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka : PKJ 41 : 1-2
"Ku Datang Kepada-Mu”
'ku datang kepada-Mu, Anak Domba Allah.
'ku mohon pengasihan, Anak Domba Allah.
Atas dosa-dosaku dan pelanggaranku.
Kuduskanlah diriku, Anak Domba Allah.
'ku datang kepada-Mu, Anak Domba Allah.
'ku mohon pengasihan, Anak Domba Allah.
Tunjukkanlah padaku jalan kebenaran.
Hanya oleh rahmat-Mu, Anak Domba Allah.
Pembacaan Kitab Mazmur 55 : 16-23
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
- Perjanjian Lama : Ester 6:1 - 7:6
- Perjanjian Baru : Roma 9:30 - 10:4
Renungan
Kepada siapakah Allah berpihak dalam kehidupan ini? Apakah hanya kepada orang-orang yang agamanya sama dengan kita? Apakah hanya kepada mereka yang kurang beruntung dalam hidup? Atau kepada siapa? Pertanyaan ini terkadang menjadi pertanyaan yang timbul dalam benak kita sebagai orang yang selama ini hidup percaya kepada-Nya. Sebab, melalui pertanyaan ini, kita ingin mendapatkan kejelasan dan kepastian bahwa apakah kita menjadi bagian dari orang-orang yang kepadanya Allah berpihak.
Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan itu, marilah kita mencermati kisah kehidupan yang dituliskan dalam Ester 6:1-7:6. Dalam kisah ini digambarkan bagaimana Allah berpihak kepada Mordekhai. Pada zaman pemerintahan raja Ahasyweros, Mordekhai adalah salah seorang yang telah berbuat baik kepada raja. Dia pernah membatalkan sebuah rencana pembunuhan atas raja Ahasyweros. Namun, karena ia merupakan keturunan orang Yahudi, maka perbuatan baiknya itu tidak diperhitungkan dan dihargai pada waktu itu. Haman (orang kepercayaan raja Ahasyweros) dan kelompoknya berusaha untuk menutupi kebaikan Mordekhai supaya tidak diketahui oleh raja. Bahkan Haman berencana untuk membunuh Mordekhai.
Namun demikian, Allah tidak tinggal diam dengan rencana Haman tersebut. Allah bertindak untuk menolong Mordekhai. Allah justru membalikkan keadaan yang dirancangkan Haman. Alih-alih dipermalukan dan dibunuh, Mordekhai justru mendapatkan penghormatan sedemikian rupa sesuai dengan titah raja Ahasyweros. Haman yang tadinya datang hendak membunuh Mordekhai, justru diperintah raja untuk memberikan penghormatan kepada Mordekhai sebagaimana mestinya.
Bahkan tidak hanya sampai di situ Allah bertindak. Allah juga memakai Ester untuk menjadi alat dalam menyadarkan raja tentang siapa sebenarnya Haman yang selama ini menjadi orang kepercayaannya. Haman adalah seorang yang hatinya sudah dikuasai oleh kebencian dan niat jahat terhadap orang-orang Israel. Dia memperlakukan bangsa Israel bukan hanya sebagai budak belian, melainkan juga berencana untuk memusnahkan bangsa itu dengan caranya. Mendengar apa yang diungkapkan oleh Ester ini, maka raja Ahasyweros memutuskan untuk memberikan hukuman kepada Haman yang telah merencanakan kekejian dan kejahatan terhadap sesamanya itu.
Belajar dari kisah hidup Mordekhai dan bangsa Israel di tempat pembuangan ini, maka kita diingatkan bahwa Allah berpihak kepada orang-orang yang menjaga hidupnya tetap benar di hadapan Allah, sekalipun harus mengalami penderitaan dan kesengsaraan. Allah tidak akan tinggal diam kepada mereka yang bukan berharap pada kekuatan manusia, melainkan yang semata-mata berharap pada karya Allah. Sementara, bagi mereka yang tidak takluk kepada kebenaran yang Allah kehendaki, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Haman, maka Allah akan berdiri menjadi lawan mereka.
Hal inilah yang juga diungkapkan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Dalam surat Roma 9:30 - 10:4, Paulus mengungkapkan bahwa keberpihakan Allah bukan hanya ditujukan kepada satu bangsa saja, melainkan kepada semua bangsa yang mau untuk percaya dan hidup dalam kebenaran yang Allah kehendaki. Allah tidak hanya berpihak pada satu atau dua orang saja, melainkan, Ia berpihak kepada semua orang yang mau untuk hidup dalam iman percaya kepada-Nya dan memegang kebenaran yang telah dinyatakan-Nya.
Kiranya kita terus menjadi bagian dari orang-orang yang tetap beriman kepada Allah dan memegang kebenaran-Nya dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
- Berdoa untuk masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan di tengah penyebaran virus corona yang semakin meningkat saat ini.
- Berdoa bagi anak-anak yang masih melakukan pendidikan tatap muka, agar dimampukan untuk menjaga diri dengan baik, sehingga tidak tertular virus corona.
Nyanyian Penutup : PKJ 154 : 1-2
“Setiakah Diriku Pada-Mu”
Setia'kah diriku pada-Mu, Tuhanku?
dan siapkah hatiku mengiring-Mu terus?
'Ku harus mengaku tidak tekun, semangat pun rentan
dan jiwaku yang rapuh membuatku bercela
Kau panggil aku Tuhan, 'ku datang pada-Mu
dengan rendah hatiku 'kut'rima tugasku.
kobarkan semangat di hatiku, kuatkan imanku
dan tuntun aku, Tuhan, arahkanlah niatku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar