BERPULIH DALAM PENGASIHAN KRISTUS - 17 Desember 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 17 Desember 2025

 

BERPULIH DALAM PENGASIHAN KRISTUS

 

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

KJ 321 “Setiap Pagi Rahmat-Mu”

 

Setiap pagi rahmat-Mu
segar dan baru bagiku;
sepanjang hari tak henti
karunia yang Kau beri.

 

O Bintang Fajar yang cerah,
cahaya-Mu curahkanlah,
sehingga hati pun penuh
dengan terang dan rahmat-Mu.

 

Bacaan I: Zakharia 8.1-17

Pesan yang penting dalam perikop ini

Pemulihan Tuhan atas umat-Nya berlangsung bukan hanya dari segi lahiriah, melainkan secara spiritual. Dalam proses ini ada satu pesan penting yang tak pernah berubah dan tak boleh dilupa, yakni Ia akan senantiasa menyertai umat-Nya, dalam situasi apapun.

 

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 42

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Matius 8.14-17, 28-34  

Pesan melalui perikop 

 

Kisah-kisah penyembuhan yang dilakukan Yesus memukau banyak orang. Penyembuhan Yesus bukan hanya masalah jasmani, melainkan juga rohani. Tindakan Yesus menggenapi janji Allah yang hendak menyelamatkan manusia. Dari sini disimpulkan bahwa Yesus merupakan penyembuh sejati, yang memulihkan hidup sehingga utuh kembali. Tidak ada kuasa manapun yang dapat mengalahkan kuasa-Nya. Oleh karena itu, dalam kerapuhan, manusia layak bersandar pada-Nya.   

 

Belajar dari apa yang diceritakan dalam tulisan ini, mari kita merefleksikannya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Kesembuhan apa yang sering kita cari? Hanya yang bersifat lahiriahkah?

·      Bagaimana kita memandang Yesus dalam hidup sesehari?

 

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Bersyukurkah kita punya Tuhan yang peduli dan punya kuasa? Apa bukti syukur kita kepada-Nya?

 

 

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      ”Sakit” apa yang kita rasakan dalam hidup? Apakah kita yakin sakit itu bisa pulih? Apa yang mendasari keyakinan kita?  

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa:

·      Agar umat hidup dalam limpahan syukur, mengingat beraneka kebaikan Tuhan yang dirasakannya sepanjang hidup

·      Persiapan menghayati minggu adven IV, semakin mendekati perayaan Natal, dengan menghayati kemurnian cinta kasih Tuhan Yesus, yang diimplikasikan dalam hubungan dengan anggota keluarga, rekan kerja, teman seiman, dan sesama manusia

·      Pdt. Manda yang akan melahirkan; semoga semakin siap menjadi seorang ibu bagi anak yang dikandungnya dan proses persalinan berjalan lancar

 

 

Nyanyian Umat

”Allah Peduli”

 

Banyak perkara

Yang tak dapat kumengerti

Mengapakah harus terjadi

Di dalam kehidupan ini

Satu perkara

Yang kusimpan dalam hati

Tiada satupun kan terjadi

Tanpa Allah peduli

Allah mengerti, Allah peduli

Segala persoalan yang kita hadapi

Tak akan pernah dibiarkan-Nya

ku bergumul sendiri

 

Dari Patah Hati Menjadi Sumber Air Hidup - Selasa, 16 Desember 2025

 Selasa, 16 Desember 2025


NYANYIAN PEMBUKA

Engkaulah Sumber Kekuatan Hatiku

https://youtu.be/WC2blplriRc?si=wMU9AStinp9IelAi

KuasaMu nyata didalam kelemahanku
KekuatanMu menopang seluruh hidupku
Dari mana datang pertolonganku
Hanya Yesus pertolonganku

Engkaulah sumber kekuatan hatiku
Tempat persembunyianku
Engkau penolong di saat susahku
Tempat perlindunganku
Kau menara dan perisai di hidupku

 

DOA PEMBUKA

Dipimpin oleh salah satu anggota keluarga

 

BACAAN ALKITAB   

Mazmur 42

Yehezkiel 47:1-12

Yudas 1:17-25

 

RENUNGAN

Dari Patah Hati Menjadi Sumber Air Hidup

Seringkali, titik terlemah dalam hidup kita justru menjadi tempat Tuhan menyatakan kuasa-Nya yang paling nyata. Kita bisa belajar dari pengalaman pemazmur dalam Mazmur 42. Dia berada dalam keadaan tertekan, dijauhi, dan terus-menerus ditanya, "Di mana Allahmu?" Rasa haus akan Tuhan itu nyata dan pedih, bagai tenggorokan kering di musim panas. Namun, di tengah kepahitan itu, dia membuat pilihan yang radikal: dia mengingat Tuhan. Dia mengenang sukacita masa lalu saat memimpin orang banyak ke rumah Allah. Ingatan itu bukan sekadar pelarian, tetapi sebuah jangkar iman. Dari situlah lahir sebuah tekad untuk "berharap kepada Allah," sebab percaya bahwa pujian dan penyembahan akan datang lagi. Kelemahan kita, keputusasaan kita, justru bisa menjadi pintu masuk bagi kita untuk berhenti mengandalkan kekuatan sendiri dan mulai benar-benar merindukan Tuhan.

Penglihatan Nabi Yehezkiel semakin memperjelas prinsip ini. Dari mana air yang menghidupkan itu mengalir? Dari Bait Suci, tepatnya dari bawah ambang pintu. Sumber kehidupan itu bukan berasal dari gunung yang tinggi atau lembah yang subur, tetapi dari pusat penyembahan, dari tempat yang mungkin tidak terlihat secara spektakuler. Air itu lalu mengalir ke timur, ke wilayah yang paling tandus dan tidak bersahabat: Araba-Yordan, menuju Laut Mati yang asin dan tak ada kehidupan di dalamnya. Di situlah keajaiban terjadi. Air tawar dari Bait Suci itu mengalahkan air asin yang mematikan. Segala sesuatu yang disentuh air itu hidup, bahkan ikan-ikan pun berkembang biak dengan luar biasa. Artinya, kuasa Tuhan sering kali justru dinyatakan ketika kita membawa kelemahan, kekeringan, dan "kematian" kita ke hadapan-Nya. Laut Mati dalam hidup kita—kepahitan, kegagalan, luka batin—bukanlah akhir. Ketika kita membiarkan aliran kasih karunia Tuhan mengalir ke sana, tempat yang paling mati itu bisa berubah menjadi tempat yang paling subur dan penuh kehidupan.

Bagaimana caranya agar kita tetap terhubung dengan sumber air hidup itu dan melihat transformasi terjadi? Surat Yudas memberikan petunjuk yang sangat jelas dalam konteks menghadapi zaman yang sukar. Kita dipanggil untuk aktif: "Bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu dalam kasih Allah." Tiga tindakan ini—membangun iman, berdoa dalam Roh, dan memelihara diri dalam kasih—adalah cara kita "menggali saluran" agar air kehidupan Tuhan bisa mengalir bebas dalam dan melalui kita. Ini adalah tanggung jawab pribadi dalam hubungan dengan Tuhan. Lalu, Yudas melanjutkan dengan panggilan sosial: "Kasihanilah mereka yang ragu-ragu, selamatkan mereka dengan jalan merampas mereka dari api." Iman yang dibangun dan dipelihara itu bukan untuk dinikmati sendiri. Kita dipanggil untuk menjadi saluran bagi orang lain yang tengah goyah, untuk menjangkau mereka yang hampir binasa, dengan sikap belas kasihan, bukan penghakiman.

Renungan kita hari ini mengajak kita untuk melihat kelemahan dan kekeringan kita dengan perspektif baru. Jangan sembunyikan "Laut Mati" dalam hidup kita. Seperti pemazmur, akui kerinduan dan kepedihan itu di hadapan Tuhan. Kemudian, percayalah bahwa dari Bait Suci, dari hadirat-Nya, mengalir sungai yang mampu mengubah yang mati menjadi hidup. Tugas kita adalah membangun hubungan yang intim dengan Sumber itu, lalu membiarkan aliran-Nya mengubah kita dan mengalir melalui kita untuk menjamah dan menghidupkan "Laut Mati" di sekitar kita. Dari patah hati kita, Tuhan bisa membuat sumber air hidup memancar dari hidup kita.@vals.13

 

DOA SYAFAAT

Dipimpin oleh anggota keluarga atau dapat dibagi pada masing-masing anggota keluarga

  • Kehidupan pribadi agar tetap berpusat pada Kristus
  • Kehidupan keluarga agar terus dapat saling menguatkan
  • Kesehatan fisik, mental dan spiritual orang-orang terkasih
  • Perdamaian dan keadilan di dunia

 

NYANYIAN PENUTUP

PKJ 258 “Ku Ingin Selalu Dekat Pada-Mu”

https://youtu.be/T7T224LataY?si=3NoEpds9BqlvObx4

1.  ‘Ku ingin selalu dekat padaMu,
mengiring Tuhan tiada jemu.
Bila Kaupimpin jalan hidupku,
tidak ‘ku takut ‘kan s’gala set’ru.

Reff:
O Jurus’lamat, pegang tanganku:
bimbinganMu itu ‘ku perlu.
B’ri pertolongan kuat kuasaMu.
O Tuhan Yesus, pegang tanganku!

2.  Gelap perjalanan yang aku tempuh,
namun teranglah dalam jiwaku.
Susah sengsara kini kud’rita;
damai menanti di sorga baka.

 

Menanti Karya Tuhan dalam Hidup

(Senin, 15 Desember 2025)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

O, Datanglah, Imanuel

(KJ 81: 1-2)

 

O, datanglah Imanuel,

Tebus umat-Mu Israel

Yang dalam berkeluh kesah

Menantikan Penolongnya.

Bersoraklah, hai Israel

Menyambut Sang Imanuel


O, datang Tunas Isai

Patahkan belenggu pedih

Dan umat-Mu lepaskan

Dari lembah sengsaranya

Bersoraklah, hai Israel,

Menyambut Sang Imanuel!


Pembacaan Kitab Mazmur 42

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : Yesaya 29: 17-24

Perjanjian Baru    : Kisah Para Rasul 5: 12-16


Renungan 

    Dalam Kisah Para Rasul 5: 12-16 diberitakan bahwa perubahan hidup terjadi dalam diri Petrus. Dia yang dulu hanyalah seorang nelayan, yang bekerja untuk menangkap ikan, kini telah menjadi seorang yang dipakai Allah untuk menangkap manusia, sehingga makin banyak orang yang percaya kepada Allah melalui pekerjaan Petrus. Apa yang dulu pernah dikatakan Yesus tentangnya, kini telah digenapi. Ia menjadi seorang yang benar-benar dipakai Tuhan untuk menjalankan manusia. Dia diberi karunia untuk menyembuhkan, sehingga melalui karunia itu ia dimampukan untuk menarik orang lain, sehingga makin bertambah orang yang percaya kepada Tuhan. Petrus yang dahulu orang yang cenderung temperamen, suka berpikir pendek, dan keras sehingga acapkali dipandang sebelah mata oleh orang lain; kini menjadi pribadi yang dihormati oleh banyak orang. Keadaannya telah diubahkan Tuhan. 

    Perubahan semacam inilah yang sebenarnya dinubuatkan oleh kita Yesaya 29: 17-24. Umat Allah tidak akan lagi dipandang sebelah mata oleh orang lain yang ada di sekitarnya. Mereka akan mengalami pembaharuan hidup, sehingga membawa kebaikan bagi orang-orang lain di sekitarnya. Layaknya "Libanon yang menghasilkan buah-buahan", sehingga orang-orang yang hidup dalam kesengsaraan akan menikmati buah kebaikan dan semakin banyak orang yang ingin mengenal Tuhan. Umat Allah tidak akan lagi menjadi malu sebab mereka melihat karya-karya Allah dinyatakan dalam hidup mereka. Justru mereka akan menguduskan nama Tuhan dalam hidup mereka. Sebuah keadaan yang berbeda dari keadaan yang dialami oleh umat Allah pada masa Yesaya berkarya sebagai nabi Allah.

    Belajar dari dua teks bacaan ini, kita diingatkan bahwa Allah mampu mengubah keadaan hidup umat kepunyaan-Nya. Ia adalah Allah yang berkuasa untuk memberikan karunia kepada setiap orang yang dipilih-Nya sehingga hidup orang itu mengalami perubahan. Dari yang tadinya tertindas, menjadi hidup yang penuh kelegaan. Dari yang tadinya malu karena penuh kelemahan, menjadi hidup yang memberi kesaksian baik sehingga menarik orang untuk percaya kepada Allah. Sebuah perubahan yang benar-benar bertolak belakang dari keadaan sebelumnya.

      Demikian jugalah yang sebenarnya sedang dikerjakan-Nya dalam kehidupan kita. Dia sanggup mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik dari sekarang. Persoalannya apakah kita sanggup mengikuti tuntunan-Nya hingga perubahan itu benar-benar terjadi pada kita atau tidak? Janji Allah pasti akan digenapi dalam kehidupan kita. Namun terkadang karena ketidaksabaran dan ketidaksetiaan kitalah yang membuat janji itu tidak nampak dalam hidup kita. Petrus karena ketekunan dan kesetiaannya, akhirnya mengalami apa yang telah dijanjikan Tuhan kepadanya. Para murid pun demikian, karena kesabaran dan kesetiaan mereka dalam menantikan janji Tuhan, akhirnya mereka melihat bagaimana karya Tuhan dinyatakan dalam hidup mereka. Kini, kitalah yang diminta untuk sabar dan setia dalam menanti janji Tuhan di tengah kehidupan kita. Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk sabar dan setia menantikan terwujudnya janji Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati. Amin.   


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar pemerintah dapat bertindak tegas terhadap tindakan-tindakan pengerusakan lingkungan alam yang membahayakan kehidupan seluruh makhluk hidup yang Tuhan ciptakan.


Nyanyian Penutup

 

Ku Diubah-Nya

(PKJ 200)

 

Ku diubah-Nya, saat ku berserah

Berserah kepada Yesus.

Ku diubah-Nya hingga jadi baru

Dan menjadi milik-Nya.

Kegemaran lama t'lah lenyap

Dan yang baru lebih berkenan

Ku diubah-Nya saat ku berserah

Dan menjadi milik-Nya!


TATA IBADAH HARIAN

Jumat, 11 Desember 2025

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 436 : 1 – 2 – Lawanlah Godaan

 

Lawanlah godaan, selalu bertekun;

tiap kemenangan kau tambah teguh;

nafsu kejahatan harus kau tentang,

harap akan Yesus: pasti kau menang.

 

Refrein :

Mintalah pada Tuhan, agar kau dikuatkan;

Ia b’ri pertolongan : pastilah kau menang.

 

Tinggalkan yang jahat dosa dicegah;

tindakanmu tulus tiada bercela:

junjung kebenaran, hidup dalam t’rang,

harap akan Yesus: pasti kau menang.

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang anggota persekutuan membacakan Mazmur 146:5-10

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Rut 4:13-17 

·       2 Petrus 3:11-18

 

Tetap Beriman, Tetap Waspada

 

Siapa sangka Naomi yang pulang bersama menantunya dari Moab ke Betlehem dengan duka dan hancur, akhirnya mendapatkan kesukaan ketika Boas menjadi penebus, menjadikan Rut sebagai istrinya, dan Rut melahirkan seorang anak laki-laki yang menyukakan Naomi.

 

Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: "Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel. Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki." Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya pada pangkuannya dan dialah yang mengasuhnya. (Rut 4:14-16 (TB))

 

Rancangan Tuhan atas umat-Nya berujung pada sukacita.

Jika saat ini masih dalam penderitaan, setiap orang diajak untul melihat: ada rancangan Tuhan bagi umat-Nya.

 

Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya, yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung, TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar. (Mazmur 146:6-8 (TB)) 

 

Sepanjang sejarah kehidupan orang beriman dalam Alkitab itulah yang berulang-ulang diingatkan kepada orang beriman, supaya menjadi orang yang percaya kepada Tuhan.

Juga ketika hari Tuhan datang kelak, ketika semuanya hancur karena kedegilan hati manusia (2 Pet. 3:11-12), umat diingatkan;

 

Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. (2 Petrus 3:13-15 (TB)) 

 

Godaan untuk tidak setia, untuk tidak beriman makin kencang namun ingatlah yang diingatkan oleh penulis surat 2 Petrus;

 

Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. (2 Petrus 3:17-18 (TB))

 

Tetap beriman, tetap waspada. Hati-hatilah penderitaan, sakit, dan berbagai pergumulan seringkali dipakai untuk membuat orang beriman dilemahkan.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Pemerintah yang memperhatikan Kawasan terluar, terdepan, tertinggal.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 436 : 3 – Lawanlah Godaan

 

Allah memberikan tajuk mulia

bagi yang berjaya di dalam iman;

Kristus memulihkan kau yang tertekan,

harap akan Yesus : pasti kau menang. 

 

Refrein :

Mintalah pada Tuhan, agar kau dikuatkan;

Ia b’ri pertolongan : pastilah kau menang.

Allah yang Membela dan Mengubah Hidup

Sabtu, 13 Desember 2025

SAAT TEDUH

 

PUJIAN PEMBUKA

KJ. 379 _ Yang Mau Dibimbing oleh Tuhan

 

Yang mau dibimbing oleh Tuhan dan berharap tak henti,
akan mendapat pertolongan, bahkan di saat terpedih.
Tuhanlah dasar imannya, bukanlah pasir alasnya.

 

Apa gunanya tawar hati, hanya menangis tersedu?
Apa gunanya tiap pagi kita mulai berkeluh?
Jikalau kita bersedih, tambah berat beban salib.

 

Biar jiwamu kautenangkan, tabahkan hati yang sendu:
Yang Mahatahu kauandalkan, kasihNya cukup bagimu.
Tuhan telah memilihmu dan Ia tahu yang kau perlu.

 

PadaNya ada sukacita; nantikan saja waktunya.
Bila kau tulus dan setia, Tuhan menolong segera.
Ia beri berkat penuh yang tak terduga olehmu.

 

PEMBACAAN KITAB MAZMUR 146 : 5 - 10

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)

 

DOA PEMBUKA DAN FIRMAN

PEMBACAAN ALKITAB 
1 Sam. 2: 1-8 Luk. 3: 1-18 

RENUNGAN

Allah yang Membela dan Mengubah Hidup

 

Sering muncul pertanyaan dalam menjalani kehidupan. Misalnya: Siapa yang benar-benar dapat kita andalkan?
Di tengah kekecewaan terhadap manusia, ketidakadilan sosial, dan kondisi hidup yang kadang terasa buntu, kita rindu melihat tangan Tuhan bekerja.

Tiga bacaan hari ini menunjukkan satu kebenaran besar: Allah hadir, membela umat-Nya yang lemah, dan memanggil kita untuk hidup dalam pertobatan yang nyata.

 

Mazmur 146:5–10 — Berbahagialah Orang yang Harapannya pada Tuhan

Pemazmur mengontraskan keterbatasan manusia dengan kesetiaan Allah.
Manusia bisa menjanjikan banyak hal, namun napasnya saja tidak dapat ia kendalikan.

Tetapi Allah: menegakkan keadilan bagi orang tertindas, memberi makan kepada orang lapar,

membebaskan orang yang terkurung, menjaga orang asing, yatim, dan janda.

Allah dikenal bukan hanya lewat firman-Nya, tetapi lewat tindakan pembelaan-Nya.

 

1 Samuel 2:1–8 — Allah yang Membalikkan Keadaan

Nyanyian Hana adalah kesaksian seorang perempuan yang dulu dianggap rendah karena mandul, namun ditinggikan Tuhan. Hana merayakan Allah yang berkuasa melakukan "pembalikan ilahi": yang lemah diberi kekuatan,yang lapar dikenyangkan, yang miskin diangkat dari debu, dan yang hina didudukkan bersama para bangsawan. Hana menunjukkan bahwa tidak ada keadaan yang terlalu sulit bagi campur tangan Tuhan. Hidup manusia bisa berubah ketika Tuhan bekerja.

 

Lukas 3:1–18 — Pertobatan yang Membawa Perubahan Sosial

Di tengah situasi politik yang berat dan korup, Yohanes Pembaptis hadir dengan suara kenabian:
“Bertobatlah dan hasilkanlah buah-buah pertobatan.”

Pertobatan menurut Yohanes bukan hanya perasaan menyesal, tetapi tindakan nyata: berbagi pakaian dan makanan, tidak memeras, tidak menuntut lebih dari yang patut, dan tidak menyalahgunakan kuasa.

Kerajaan Allah hadir ketika umat hidup adil, murah hati, dan mempraktikkan kasih.

 

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka aksi nyata yang sebaiknya terus diupayakan: 

1.      Tempatkan Harapan pada Allah, Bukan pada Manusia

Manusia berubah, tetapi Allah tetap setia. Saat keadaan terasa tidak berpihak, ingat: Allah membela yang lemah. Apakah harapan saya hari ini tertuju pada Tuhan atau pada kekuatan manusia?

2.      Percayalah bahwa Tuhan Mampu Membalikkan Keadaan

Jika merasa berada di “dasar debu” seperti Hana, jangan menyerah.
Tuhan yang sama sanggup mengubah kehidupan secara emosional, ekonomi, relasi, bahkan  rohani. Mintalah kepada Tuhan iman untuk menantikan pemulihan-Nya.

3.      Wujudkan Pertobatan dalam Tindakan Nyata

Tuhan memanggil kita bukan hanya untuk percaya, tetapi untuk berubah.

 

Pertobatan yang sejati harus terasa oleh diri sendiri dan orang lain.

Bacaan kita hari ini menegaskan bahwa:  Allah adalah Penolong yang membela, mengangkat, dan mengubah hidup. Dan Ia memanggil kita untuk menjadi umat yang berharap pada-Nya dan hidup dalam pertobatan yang nyata.

 

Kiranya kita mengalami kehadiran Tuhan yang membebaskan dan memulihkan, dan hidup kita menjadi saksi-Nya.

DOA SYAFAAT DAN PENUTUP
Keluarga yang mengasihi dan bersedia mengampuni. 

NYANYIAN PENUTUP

KJ. 379 _ Yang Mau Dibimbing oleh Tuhan

 

Jangan kausangka bahwa Tuhan 'kan meninggalkan anakNya
dan bahwa hanya kemujuran tan dan bukti kasihNya.
Nanti bagimu nyatalah betapa agung maksudNya.

 

Tidak mustahil bagi Allah mengubah citra dunia:
orang yang kaya dipapakan, yang miskin jadi mulia.
Yang Mahaadil Dialah dalam segala tindakNya.

 

Tetaplah kau di jalan Tuhan, setia dalam tugasmu:
dengan berkat yang tak berkurang dibaruiNya hidupmu.
Yang kepadaNya berserah tak ditinggalkan olehNya.

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025