Tataibadah Harian
Rabu, 22 Oktober 2025
SIKAP KRISTEN DITUNJUKKAN LEWAT KEDEWASAAN PIKIR DAN RASA
Saat teduh
Umat berdiam diri
sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah
diterimanya
Nyanyian Umat
KJ 293 – Puji Yesus
Puji Yesus! Pujilah
Juruselamat!
Langit, bumi, maklumkan kasih-Nya!
Haleluya!
Nyanyilah, para malaikat:
kuasa, hormat b’rilah kepada-Nya.
Selamanya Yesus Gembala kita,
siang malam kita didukung-Nya.
Puji Dia! B’ritakan keagungan-Nya!
Puji Dia! Mari bernyanyilah!
Puji Yesus! Pujilah
Juruselamat!
Pada salib dosa dihapus-Nya.
Gunung Batu dan Pengharapan Abadi
dinyatakan di Bukit Golgota.
Haleluya! Hilanglah dukacita
oleh kuasa kasih setia-Nya.
Puji Dia! B’ritakan keagungan-Nya!
Puji Dia! Mari bernyanyilah!
Bacaan I: 1 Samuel 25.36–42
Pesan yang penting dalam perikop ini
Kisah tentang
sikap-sikap yang diperlihatkan manusia di dalam hidup ini, dengan tokoh Nabal
dan Abigail yang kontras dan dampaknya juga terlihat.
Nabal mewakili sikap
yang negatif, penuh dengan pertimbangan yang tidak matang. Perilakunya slebor
dan sembrono, hanya dilandaskan pada kesenangan sesaat. Mabuk, pesta, dan bersenang-senang,
tanpa memperhitungkan apa yang akan terjadi ke depannya. Sombong dan takabur,
hanya mengandalkan kemampuan sendiri. Efeknya adalah hancur
berantakan dan meninggal.
Abigail menunjukkan sikap yang positif, berbekalkan kebijaksanaan. Dengan berdiam
diri dan tahu kapan waktu yang tepat untuk bicara, dia mengatasi kerusakan yang
dibuat oleh Nabal. Kerendahan hatinya juga mendatangkan kebaikan.
Doa Pembuka
Dipimpin seorang anggota keluarga
Mazmur 57
Bacalah bagian ini
dengan beberapa cara
1. Seorang
membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan
2. Seorang
membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang
mengarah ke kanan
3. Kaum
laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan
membaca yang mengarah ke kanan
Bacaan II: Lukas 22.39-46
Pesan melalui
perikop
Pengalaman Yesus menghadapi peristiwa besar sungguh membuktikan
bahwa Ia seorang yang teguh terhadap prinsip-Nya. Betapapun berat tantangan
yang membentang di depan, Yesus tidak goyah.
Hal ini dibuktikan-Nya dengan tetap menjalani karya
salib, ketika perasaan-Nya takut.
Belajar dari Yesus, mari kita merefleksikannya melalui 3
sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap
atau tindakan (motoris).
Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:
·
Kadang
kita diperhadapkan pada situasi di mana kita beranggapan bahwa kita sanggup
mengatasi hadangan di depan kita, namun kenyataannya hal itu sungguh berat. Apa
yang kita katakan tentang hal ini?
·
Pernahkah
kita mau melakukan sesuatu, namun karena ternyata pekerjaannya melampaui kemampuan
kita, akhirnya kita mengundurkan diri?
Selain itu, kita
juga diajak mengembangkan perasaan berikut:
· Bagaimana
kita menghadapi rasa takut kita? Apa yang
kita katakan atau lakukan ketika takut?
· Jika ketakutan itu sangat besar, akankah itu membuat kita
membatalkan rencana kita melakukan sesuatu?
Kedua sisi itu tentu
akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis.
Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:
· Dalam hidup, ada hal-hal yang bisa membuat kita gentar
karena merasa takut terhadap apa yang akan dihadapi. Namun seperti Yesus, kita
diajak tetap meyakini (dan mengimani) kehadiran Tuhan bersama kita, sehingga
tetap bisa menyelesaikan ”misi” yang harus kita selesaikan. Setuju?
Doa Bersama
Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa:
·
Kegiatan
bulan keluarga di akhir pekan ini, supaya bisa diikuti sebanyak mungkin umat
dan mereka memperoleh manfaat dari apa yang didengarkannya
·
Keberanian
menyikapi situasi-situasi yang ”menyeramkan”, yang tetap perlu dihadapi dengan
sikap iman, bukan dengan mundur dan mengorbankan nilai kebenaran yang diajarkan
Kristus
Nyanyian Umat
NKB 207 – Taat, Setia, Bertekad yang Bulat
Taat, setia, bertekad yang bulat,
itulah janji Tuhan padamu.
Di bawah panji yang mulia berdaulat,
kami ‘kan angkat perang bagimu.
Angkat semboyan, jangan diamkan!
Tiup serunai dan maju terus!
Angkat
semboyan, jangan diamkan!
Kristuslah Raja serta Penebus!
Taat, setia, teguh bersekutu
dengan Engkau, ya Pemimpin besar.
Kar’na penuh kasih sayang pada-Mu
kami sedikit pun tidak gentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar