TATA IBADAH HARIAN

Jumat, 31 Oktober 2025

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 50 : 1 – 3 – SABDA-MU ABADI

 

Sabda-Mu abadi, suluh langkah kami.

Yang mengikutinya hidup sukacita.

 

Di tengah ancaman sabda-Mu harapan,

Sumber penghiburan, kabar kes’lamatan.

 

Dalam badai topan sabda-Mu pedoman;

dalam kekelaman jalan kami aman.

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang anggota persekutuan membacakan Mazmur 32:1-7

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Ayub 22:21-23:17

·       2 Petrus 1:1-11

 

Penderitaan Menjadikan Iman Kuat

 

 

Tuhan menyukai orang yang mau bersandar kepada-Nya, yang selalu mau dekat dan mendengat nasehat-Nya.

 

Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya. Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak. Sela (Mazmur 32:6-7 (TB)) 

 

Dalam keluh kesah Ayub tentang orang fasik dan bagaimana Tuhan melakukan yang benar (Ayub 21), Elifas yang merasa apa yang dialami Ayub adalah karena kesalahannya sendiri (Ayub 22:1-20), Elifas mengajak kepada Ayub untuk menerima akibat dari kesalahannya (Ayub. 22:21-30), dan Ayub mengingat Tuhan mengetahui siapa dirinya.

 

Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya. 

 

Dan Ayub, sekalipun ia bergumul, ia tetap mengakui:

 

Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya. (Ayub 23:10-12 (TB)) 

 

Ayub paham Tuhan tidak meninggalkan dia. 

Jika kita sedang bergumul, dan menderita karena menjalani pergumulan itu, Petrus mengingatkan;

 

Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. (1 Petrus 1:5-7 (TB)) 

 

Dalam kesesakan orang beriman melihat kekuatan dalam Tuhan Yesus bagi orang percaya.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Pemerintah yang memperhatikan Kawasan terluar, terdepan, tertinggal.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 50 : 4 – 6 – SABDA-MU ABADI

 

Sabda-Mu semua harta tak terduga,

sungguh memberkati yang membuka hati.

 

Sabda pengasihan dalam hidup insan,

cah’ya pengharapan bila ajal datang.

 

Tolong, agar kami rajin mendalami

lalu melakukan sabda-Mu, ya Tuhan!

Berbahagia Saat Hati Dimerdekakan dari Dosa

Sabtu, 1 November 2025

SAAT TEDUH

 

PUJIAN PEMBUKA

KJ. 36 _ Dihapuskan Dosaku

 

Dihapuskan dosaku hanya oleh darah Yesus;
aku pulih dan sembuh hanya oleh darah Yesus.

 

Reff:
O, darah Tuhanku, sumber pembasuhku!
Sucilah hidupku hanya oleh darah Yesus.

 

Pengampunan dosaku hanya oleh darah Yesus;
Penyucian hidupku hanya oleh darah Yesus.

 

PEMBACAAN KITAB MAZMUR 32 : 1 - 7

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)

 

DOA PEMBUKA DAN FIRMAN

PEMBACAAN ALKITAB 
Yes. 1: 1-9 Yoh. 8: 39-47 

RENUNGAN

Berbahagia Saat Hati Dimerdekakan dari Dosa

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Setiap manusia ingin hidup dalam kebahagiaan dan kedamaian. Namun, banyak orang justru hidup dalam tekanan batin, rasa bersalah, dan penyesalan yang tak kunjung selesai. Mazmur 32:1 berkata, “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati bukanlah karena harta atau keberhasilan, tetapi karena pengampunan Tuhan yang memerdekakan hati dari dosa. Namun, pengampunan itu tidak otomatis datang tanpa pertobatan. Bacaan dari Yesaya 1:1–9 dan Yohanes 8:39–47 mengajak kita bercermin: apakah kita sungguh hidup sebagai umat Allah yang mendengar dan melakukan firman-Nya, atau hanya mengaku tetapi tidak menaati?

 

1.   Mazmur 32:1–7 – Sukacita dari Pengakuan Dosa

Pemazmur Daud pernah mengalami betapa beratnya hidup ketika ia menyembunyikan dosanya. Ia berkata, “Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari.” (ay. 3).
Tetapi ketika ia mengaku dosanya di hadapan Tuhan, kelegaan itu datang. Tuhan bukan hanya mengampuni, tetapi juga melindungi dia dari kesesakan.
Pengakuan dosa membawa pembebasan batin. Semakin kita jujur di hadapan Tuhan, semakin kita mengalami damai dan sukacita sejati.

2.   Yesaya 1:1–9 – Tuhan Menegur Umat yang Menyimpang

Bangsa Yehuda di zaman Yesaya rajin beribadah dan mempersembahkan korban, tetapi hati mereka jauh dari Tuhan. Hidup mereka penuh ketidakadilan dan kekerasan.
Melalui Yesaya, Tuhan menegur keras: “Aku sudah jemu dengan korban-korbanmu… Basuhlah, bersihkanlah dirimu!”(Yes. 1:11,16).
Namun di tengah murka, ada kasih karunia: “Seandainya TUHAN semesta alam tidak meninggalkan pada kita sedikit orang yang terluput, niscaya kita sudah seperti Sodom dan Gomora.” (ay. 9).
Tuhan menegur bukan untuk menghukum, melainkan untuk memulihkan umat-Nya agar mereka kembali pada jalan yang benar.

3.   Yohanes 8:39–47 – Anak Abraham yang Sejati

Orang-orang Yahudi mengklaim diri sebagai keturunan Abraham, tetapi Yesus menegaskan bahwa menjadi anak Abraham bukan soal darah, melainkan soal hati dan perbuatan.
Yesus berkata tegas, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku.” (ay. 42). Sebaliknya, mereka justru menolak kebenaran dan memilih kebohongan.
Kebenaran utama: Hanya mereka yang mendengarkan dan melakukan firman Allah yang sungguh menjadi anak-anak-Nya.

 

Hidup dalam kebenaran berarti membiarkan kasih dan firman Kristus membentuk hati kita setiap hari.

Ketiga bacaan hari ini membawa kita pada satu titik: Tuhan ingin memerdekakan kita dari dosa agar kita hidup dalam damai dan kebenaran.

·     Mazmur 32 mengajarkan sukacita dalam pengampunan.

·     Yesaya 1 menegaskan perlunya pertobatan sejati.

·     Yohanes 8 mengingatkan bahwa menjadi umat Allah harus disertai ketaatan kepada Kristus, Sang Kebenaran.

 

Marilah kita membuka hati kepada Tuhan — mengakui dosa, menerima pengampunan, dan hidup dalam ketaatan. Karena kebahagiaan sejati bukanlah hidup tanpa dosa, melainkan hidup yang terus dibaharui oleh kasih dan kebenaran Allah.

Engkaulah tempat persembunyian bagiku, Engkau menjaga aku terhadap kesesakan, Engkau mengelilingi aku dengan nyanyian kelepasan.” (Mzm. 32:7)

 

 

DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

Keluarga yang mengasihi dan bersedia mengampuni. 

 

NYANYIAN PENUTUP

KJ. 36 _ Dihapuskan Dosaku

 

Perdamaian bagiku hanya oleh darah Yesus;
bukan oleh amalku: hanya oleh darah Yesus.

 

Reff:
O, darah Tuhanku, sumber pembasuhku!
Sucilah hidupku hanya oleh darah Yesus.

 

Damai dan harapanku hanya oleh darah Yesus;
Allah membenarkanku hanya oleh darah Yesus

Orang Fasik Tuh Ya ... - Kamis, 30 Oktober 2025

 Kamis, 30 Oktober 2025

KETAATAN SEJATI LAHIR DARI PERTOBATAN - 29 Oktober 2025


 

Tataibadah Harian

Rabu, 29 Oktober 2025

 

KETAATAN SEJATI LAHIR DARI PERTOBATAN

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

Tuhan, Ingin Ku Dapat Memancarkan

Dinyanyikan 2x

 

Tuhan, ingin ku dapat memancarkan

Kasih-Mu, indah, penuh kemurnian

Budi bahasaku dihaluskan roh-Mu

Hingga memancarkan keindahan-Mu

 

 

Bacaan I: Daniel 5.13–31

Pesan yang penting dalam perikop ini

Daniel dipanggil menghadap Raja Belsyazar untuk menafsirkan tulisan di dinding yang tidak bisa dijelaskan oleh para ahli istana.

Raja menjanjikan hadiah besar: pakaian ungu, rantai emas, dan kedudukan ketiga dalam kerajaan.

Daniel menolak hadiah itu, tetapi tetap bersedia menafsirkan tulisan.

Ia mengingatkan Belsyazar tentang Nabukadnezar, yang pernah ditinggikan Allah tetapi direndahkan karena kesombongannya.

Daniel menegur Belsyazar karena menghina Allah dengan memakai perkakas Bait Allah untuk berpesta dan memuji dewa-dewa palsu.

 

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 84.8-12

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Matius 21.28-32

Pesan melalui perikop 

 

Yesus menceritakan sebuah perumpamaan tentang sikap dua orang anak yang diminta melakukan sesuatu oleh ayahnya. Sikap itu dicerminkan dari apa yang terjadi dalam hidup nyata kita selaku pengikut-Nya. Ada yang menjawab “ya” pada panggilan Tuhan namun tidak mengerjakan apa yang diminta-Nya, sementara itu ada yang awalnya ragu dan menolak, namun akhirnya pergi dan mengerjakan yang diminta Tuhan.

Belajar dari apa yang diceritakan Yesus, mari kita merefleksikannya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Sering kali kita merasa bisa dan mau melakukan yang diminta oleh Tuhan, namun pada akhirnya jatuh pada godaan kemalasan dan kemudian tidak melakukan apa-apa. Hasilnya, hidup kita tidak berbuah.

·      Apakah kita terbiasa mengevaluasi diri kita dan bercermin dari pengalaman yang sudah kita lewati? Mana yang lebih banyak terjadi, kita mengabaikan permintaan Tuhan atau merealisasikannya?

 

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Apakah setelah ditolong dan ditebus Yesus, kita merasa bersyukur? Seberapa besar rasa syukur itu mempengaruhi sikap kita terhadap-Nya?

 

 

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      Yesus menjadikan contoh kasus anak kedua sebagai bentuk pembelajaran bagi kita. Sikap yang ditunjukkan sang anak, melalui proses 1) menolak tugas; 2) kemudian merenungkannya, dan hasilnya 3) merasa lebih pantas melakukan apa yang diminta ayahnya karena merasa tidak layak menolak ayah yang sudah banyak berjasa dalam hidupnya, dan juga ingin relasi dengan ayahnya tetap terjalin baik, membuatnya 4) memutuskan bergerak dan menjalankan permintaan ayahnya.

·      Hal ini dapat direfleksikan sebagai bentuk ketaatan pada sang ayah. Ini serupa dengan hubungan antara kita dengan Tuhan. Kita diumpamakan sebagai anak dan Tuhan diumpamakan sebagai ayah. Kalau kita menjalankan yang diminta Tuhan, artinya kita taat. Ketaatan kita sebetulnya diawali pertobatan, di mana kita merasa lebih tepat melakukan apa yang diajarkan atau diminta oleh Tuhan, yang pada akhirnya mendatangkan kebaikan, ketimbang mengikuti kemauan sendiri, yang bisa menjerumuskan dan mencelakakan kita.

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa:

·      Pelayanan umat yang semakin bersemangat dilandasi syukur yang bertambah dari waktu ke waktu

·      Persiapan memasuki bulan lingkungan hidup, dengan menghayati rasa cinta bumi dan lingkungan sekitar kita beraktivitas

·      Upaya manusia memelihara dan melestarikan alam, mengingat di akhir tahun biasanya curah hujan meningkat dan berpotensi mendatangkan banjir

 

Nyanyian Umat

KJ 370 – Ku Mau Berjalan Dengan Jurus’lamatku

 

‘Ku mau berjalan dengan Jurus’lamatku
di lembah berbunga dan berair sejuk.
Ya, kemana juga aku mau mengikut-Nya
sampai aku tiba di neg’ri baka.


Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus:
‘ku tetap mendengar dan mengikut-Nya.
Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus;
ya, ke mana juga ‘ku mengikut-Nya

 

‘Ku mau berjalan dengan Jurus’lamatku
di lembah gelap, di badai yang menderu.
Aku takkan takut di bahaya apa pun,
bila ‘ku dibimbing tangan Tuhanku.

 

BAHAGIA ITU DEKAT – DEKAT DENGAN TUHAN - Selasa, 28 Oktober 2025

 

Selasa, 28 Oktober 2025 – BAHAGIA ITU DEKAT – DEKAT DENGAN TUHAN

 

NYANYIAN PEMBUKA
PKJ 263 – Yesus Kristus Kehidupan Dunia
Syair: Agustina Lumentut,
Lagu: Liberti Manik
 
Yesus Kristus kehidupan dunia.
Kami umat s’lamat oleh kasihMu.
Yesus Kristus, kehidupan dunia,
Engkau, Tuhan Pengharapan yang kekal.
 
Yesus Kristus kehidupan dunia.
Kami umat s’lamat oleh kasihMu.
Yesus Kristus, kehidupan dunia,
Karuniakan kedamaian yang penuh.

 

DOA PEMBUKA

BACAAN ALKITAB      

MAZMUR 84:8-12

 

RENUNGAN

Siapa yang tidak ingin bahagia? Semua orang mengharapkan dan mengejarnya. Ada yang mendapatkannya melalui kesuksesan, ada yang mencarinya dengan mendapatkan materi yang melimpah, ada yang mengalaminya dengan memiliki relasi yang baik. Namun sebenarnya bahagia yang sejati itu tidak jauh. Oase bahagia itu sangat dekat, hanya sejauh jarak hati kita dari Tuhan. Kebahagiaan itu adalah tentang relasi yang dekat dengan Tuhan.

Mazmur ini ditulis oleh anak-anak Korah – kelompok pelayan di Bait Allah. Mereka tidak selalu berada di pusat perhatian, dan bukan orang yang penting dalam struktur ibadah, namun mereka yakin satu hal bahwa berada dekat dengan Tuhan itu sudah cukup. Pemazmur mengatakan bahwa Tuhan Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan. Matahari berarti sumber terang, kehidupan dan kehangatan. Tuhan adalah terang yang menyingkirkan kegelapan hati manusia. Perisai adalah perlindungan. Di tengah dunia yang tak pasti, Tuhan menjadi tempat aman bagi yang beriman kepada-Nya. Pemazmur menyaksikan bahwa lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain. Artinya keintiman dengan Tuhan lebih berharga, lebih bermakna dan lebih membahagiakan daripada seribu hari dalam kesenangan dunia yang fana. Jika dunia menawarkan kebahagiaan semua yang cepat berlalu, maka Tuhan menawarkan sukacita dan damai sejahtera yang kekal.

Hal yang menarik, pemazmur tidak berkata bahwa hidup dekat Tuhan membuat segalanya mudah. Sebaliknya, ia tahu perjalanan menuju hadirat Tuhan sering melewati lembah air mata (ay.7). Tetapi justru di sana orang yang bersandar pada Tuhan menemukan kekuatannya bertambah. Dekat dan intim dengan Tuhan bukan berarti tanpa air mata, tapi di setiap air mata ada kekuatan dari Tuhan yang dihadirkan. Pada akhirnya “Ya Tuhan semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu” (Ay. 12).

Refleksi:

·         Saat kita menjalani hidup, mana yang lebih mendominasi? “Satu hari di pelataran-Nya” (waktu doa, merenungkan Firman dan ketaatan) atau “seribu hari di tempat lain” (kesibukan yang melalaikan)?

·         Apa langkah yang perlu diambil untuk mendekatkan hati saya dengan Tuhan sehingga benar-benar mengalami kebahagiaan itu?

 

 

DOA SYAFAAT

·         Bersyukur untuk waktu dan kesempatan untuk datang mendekat kepada Tuhan

·         Virus Influenza yang sedang menyebar semoga segera membaik

·         Gereja yang peduli lingkungan

 

NYANYIAN PENUTUP
NKB 211 – Pakailah Waktu Anug’rah Tuhanmu
Syair dan lagu: Grijp toch de kansen; Ira D. Sankey,
Terjemahan: Tim Nyanyian GKI
 
Pakailah waktu anug’rah Tuhanmu,
hidupmu singkat bagaikan kembang.
Mana benda yang kekal di hidupmu?
Hanyalah kasih tak akan lekang.
Refrein:
Tiada yang baka di dalam dunia,
s’gala yang indahpun akan lenyap.
Namun kasihmu demi Tuhan Yesus
sungguh bernilai dan tinggal tetap.
 
Janganlah sia-siakan waktumu,
hibur dan tolonglah yang berkeluh.
Biarlah lampumu t’rus bercahaya,
muliakanlah Tuhan di hidupmu. Refrein:
 

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025