Selasa, 28
Oktober 2025 – BAHAGIA ITU DEKAT
– DEKAT DENGAN TUHAN
NYANYIAN PEMBUKA
PKJ 263 – Yesus
Kristus Kehidupan Dunia
Syair:
Agustina Lumentut,
Lagu:
Liberti Manik
Yesus
Kristus kehidupan dunia.
Kami umat
s’lamat oleh kasihMu.
Yesus
Kristus, kehidupan dunia,
Engkau, Tuhan
Pengharapan yang kekal.
Yesus
Kristus kehidupan dunia.
Kami umat
s’lamat oleh kasihMu.
Yesus
Kristus, kehidupan dunia,
Karuniakan
kedamaian yang penuh.
DOA PEMBUKA
BACAAN
ALKITAB
MAZMUR 84:8-12
RENUNGAN
Siapa yang tidak ingin bahagia? Semua orang
mengharapkan dan mengejarnya. Ada yang mendapatkannya melalui kesuksesan, ada
yang mencarinya dengan mendapatkan materi yang melimpah, ada yang mengalaminya
dengan memiliki relasi yang baik. Namun sebenarnya bahagia yang sejati itu
tidak jauh. Oase bahagia itu sangat dekat, hanya sejauh jarak hati kita dari
Tuhan. Kebahagiaan itu adalah tentang relasi yang dekat dengan Tuhan.
Mazmur ini ditulis oleh anak-anak Korah – kelompok pelayan
di Bait Allah. Mereka tidak selalu berada di pusat perhatian, dan bukan orang
yang penting dalam struktur ibadah, namun mereka yakin satu hal bahwa berada
dekat dengan Tuhan itu sudah cukup. Pemazmur mengatakan bahwa Tuhan Allah
adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan. Matahari berarti
sumber terang, kehidupan dan kehangatan. Tuhan adalah terang yang menyingkirkan
kegelapan hati manusia. Perisai adalah perlindungan. Di tengah dunia yang tak
pasti, Tuhan menjadi tempat aman bagi yang beriman kepada-Nya. Pemazmur menyaksikan
bahwa lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat
lain. Artinya keintiman dengan Tuhan lebih berharga, lebih bermakna dan lebih
membahagiakan daripada seribu hari dalam kesenangan dunia yang fana. Jika dunia
menawarkan kebahagiaan semua yang cepat berlalu, maka Tuhan menawarkan sukacita
dan damai sejahtera yang kekal.
Hal yang menarik, pemazmur tidak berkata bahwa
hidup dekat Tuhan membuat segalanya mudah. Sebaliknya, ia tahu perjalanan
menuju hadirat Tuhan sering melewati lembah air mata (ay.7). Tetapi justru di
sana orang yang bersandar pada Tuhan menemukan kekuatannya bertambah. Dekat dan
intim dengan Tuhan bukan berarti tanpa air mata, tapi di setiap air mata ada
kekuatan dari Tuhan yang dihadirkan. Pada akhirnya “Ya Tuhan semesta alam,
berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu” (Ay. 12).
Refleksi:
·
Saat kita menjalani hidup, mana yang lebih mendominasi? “Satu hari di
pelataran-Nya” (waktu doa, merenungkan Firman dan ketaatan) atau “seribu hari
di tempat lain” (kesibukan yang melalaikan)?
·
Apa langkah yang perlu diambil untuk mendekatkan hati saya dengan Tuhan
sehingga benar-benar mengalami kebahagiaan itu?
DOA SYAFAAT
·
Bersyukur untuk waktu dan kesempatan untuk datang mendekat kepada Tuhan
·
Virus Influenza yang sedang menyebar semoga segera membaik
·
Gereja yang peduli lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar