Selasa, 2 September 2025 – MERUTUHKAN KESOMBONGAN, MENINGGIKAN TUHAN
NYANYIAN PEMBUKA
PKJ 040 –
Kasihanilah Aku yang Lemah
Syair dan
lagu: Helene Salamate Joseph
Kasihanilah
aku yang lemah, ya Tuhan Mahakuasa.
Hapuskan
semua kesalahanku, b’rilah anugerah.
Oleh kasih
dan kuasaMu kurasakan damaiMu.
Aku tahu
Kau s’lalu dekat padaku, limpahkan rahmatMu.
Kini aku
sadari dosaku dan s’gala kekuranganku.
Namun
kasihMu tetap padaku, sucikan diriku.
Kuserahkan
s’luruh hidupku pada Tuhan yang benar.
Hatiku
selalu bersyukur, bergemar, dan berbahagia.
DOA PEMBUKA
BACAAN
ALKITAB
Yesaya 2:12-17
RENUNGAN
Kesombongan bisa datang dari mana saja.
Sombong karena jabatan, sombong karena prestasi, sombong karena materi, juga
sombong karena merasa lebih hebat dan merendahkan orang lain. Bisa juga
kesombongan yang paling halus, dan tertutupi. Apa? Merasa paling dekat dengan
Tuhan, merasa paling rajin lalu dengan mudah menganggap yang lain tidak suci. Kesombongan
itu menjelma dalam gaya hidup yang sulit dikenali, tetapi dampaknya terasa:
sulit ditegur, tidak mau mendengar nasihat, atau merasa diri paling benar.
Yesaya, mengingatkan tentang
penghakiman Allah atas kesombongan manusia. Segala yang dianggap tinggi dan megah
akan direndahkan. Pohon besar, gunung tinggi, menara tinggi, bahkan kapal besar
dan indah – menjadi gambaran atau simbol dari kebanggaan manusia yang sering
menjadi pegangan manusia. Kesombongan adalah musuh dari kerendahan hati, dan
kesombongan menutup mata manusia dari kuasa Tuhan.
Saat ini, semua pencapaian bisa menjadi
berhala kesombongan, ketika manusia menaruh rasa aman dan identitasnya pada
hal tersebut – bukan pada Tuhan. Juga bagi para pemimpin – dalam semua bidang –
panggilannya adalah rendah hati. Kepemimpinan bukan tentang berada di puncak
kuasa, tapi rendah hati untuk pengabdian dan melayani. Bukankah Yesus yang adalah
Allah justru turun ke dunia menjadi sama dengan manusia dan menjadi hamba?
Pemimpin yang menampilkna kesombongan akhirnya akan runtuh. Tetapi pemimpin
yang membangun diri atas kerendahan hati akan dipakai Tuhan untuk
memuliakan-Nya.
Pada akhirnya, Tuhanlah yang
ditinggikan. Maka jalan terbaik meruntuhkan kesombongan adalah mengenali diri
bahwa kita hanyalah manusia yang lemah dan membutuhkan Tuhan. Segala hal
hanyalah kepercayaan yang Tuhan berikan untuk dikelola dan dengan cara yang
benar kita meninggikan Tuhan. Amin.
DOA SYAFAAT
·
Berdoa bagi bangsa Indonesia, kembali pulih dan damai.
·
Berdoa bagi pemimpin bangsa, masyarakat dan gereja: melayani dalam
kerendahan hati.
·
Berdoa bagi masyarakat untuk
saling jaga dan melindungi.
NYANYIAN
PENUTUP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar