(Senin, 1 September 2025)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
TUHAN, PIMPIN ANAKMU
(KJ 413: 1-2)
Tuhan, pimpin anak-Mu, agar tidak tersesat.
Akan jauhlah seteru, bila Kau tetap dekat.
Refrein:
Tuhan pimpin! Arus hidup menderas;
agar jangan 'ku sesat, pegang tanganku erat.
Hanya Dikau sajalah Perlindungan yang teguh.
Bila hidup menekan, Kau harapanku penuh.
(kembali ke refrein)
Pembacaan Kitab Mazmur 119: 65-72
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : 2 Tawarikh 12: 1-12
Perjanjian Baru : Ibrani 13: 7-21
Renungan
Situasi akhir-akhir ini di negeri kita membuat kita sadar bahwa ada sesuatu yang salah yang telah dilakukan oleh para pemimpin kita. Sebagai orang yang diberi tanggung jawab oleh Tuhan melalui masyarakat, sebagian dari mereka ternyata belum bisa menunjukkan sikap hidup sebagai seorang pemimpin yang mengayomi dan memberi teladan yang baik bagi masyarakat. Mereka masih hidup dalam kepentingan diri dan kelompok mereka sendiri. Perilaku dan tindakan mereka tidak mencerminkan perilaku dan tindakan seorang pemimpin yang berempati dengan kondisi hidup masyarakat yang dipimpinnya. Kenyataan-kenyataan itulah yang kemudian membuat masyarakat menjadi kecewa dan marah.
Lalu terhadap pemimpin yang seperti ini, bagaimana kita harus bersikap? Firman Tuhan hari, salah satunya mengajarkan kepada kita tentang ketaatan kepada pemimpin, "Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang bertanggung jawab atasnya, supaya mereka melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu." (Ibrani 13:17) Apakah ketaatan ini termasuk kepada oknum-oknum pemimpin yang mempertontonkan perilaku buruk mereka di tengah masyarakat? Tentu tidak. Jika kita memperhatikan bagian dari ayat tersebut, setidaknya ada 2 pra syarat bagi pemimpin untuk ditaati dan diikuti oleh orang-orang yang dipimpinnya.
Pertama, "berjaga-jaga atas jiwa orang-orang yang dipimpinya". Seorang pemimpin adalah orang yang dipercaya Tuhan untuk menjaga kehidupan orang-orang yang dipimpinnya, agar tetap dalam kondisi baik dan benar. Pemimpin adalah pengayom bagi kehidupan orang yang dipimpinnya. Sebab itu, kepada mereka dipercayakan tanggung jawab untuk merawat kehidupan agar dapat berjalan secara benar dan baik. Keputusan-keputusan yang diambil oleh pemimpin, semestinya merupakan keputusan-keputusan yang berdampak pada kebaikan hidup orang-orang yang dipimpinnya. Perilaku-perilaku yang ditunjukkan oleh seorang pemimpin haruslah merupakan perilaku-perilaku yang menjaga dan merawat kehidupan orang-orang yang dipimpinnya agar tetap dalam kondisi yang baik dan aman. Pemimpin yang seperti inilah yang oleh firman Tuhan dinyatakan untuk ditaati dan dan turuti.
Kedua, "melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan gembira bukan dengan keluh kesah". Setiap kita punya tanggung jawab dalam kehidupan, termasuk seorang yang dipilih untuk menjadi pemimpin. Mereka juga punya tanggung jawab yang Tuhan percayakan kepada mereka. Jika mereka adalah orang-orang yang sadar, maka mereka akan melakukan tanggung jawab itu dengan gembira. Sebab mereka menjadi orang kepercayaan Tuhan dalam menjalankan tugas penggembalaan kepada umat-Nya. Mereka tidak akan mengeluh dan menggerutu. Pemimpin yang seperti inilah yang Tuhan maksud untuk ditaati dan diteladani dalam hidup.
Pertanyaannya, apakah pemimpin-pemimpin kita dalam kehidupan ini sudah menjadi pemimpin-pemimpin yang Tuhan kehendaki? Jika iya, maka taatilah mereka dan tunduklah kepada mereka. Jika belum, maka tegur dan ingatkanlah mereka, agar mereka kembali kepada jalan kepempimnan yang benar, sebagaimana maksud Tuhan menempatkan mereka dalam posisi mereka sekarang ini. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah agar Indonesia tetap aman dan demonstrasi yang berlangsung tidak membuat kekacauan dan kerusuhan di berbagai tempat.
Nyanyian Penutup
TUHAN, PIMPIN ANAKMU
(KJ 413: 3)
Sampai akhir hidupku, Tuhan, pimpin 'ku terus
K'lak kupuji, kusembah Kau Tuhanku Penebus.
Refrein:
Tuhan pimpin! Arus hidup menderas;
agar jangan 'ku sesat, pegang tanganku erat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar