SADARKAH KITA BAHWA ALLAH MEMPERHATIKAN DAN MEMANDANG KITA? - 3 September 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 3 September 2025

 

SADARKAH KITA BAHWA ALLAH MEMPERHATIKAN DAN MEMANDANG KITA?

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

NKB 3 – Terpujilah Allah

 

Terpujilah Allah, hikmat-Nya besar,
begitu kasih-Nya ‘tuk dunia cemar,
sehingga dib’rilah Putra-Nya Kudus
mengangkat manusia serta menebus.


Pujilah, pujilah! Buatlah dunia bergemar,
bergemar mendengar suara-Nya.
Dapatkanlah Allah demi Putra-Nya,
b’ri puji pada-Nya sebab hikmat-Nya.

 

Dan darah Anak-Nyalah yang menebus
mereka yang yakin ‘kan janji kudus;
dosanya betapapun juga keji,
dihapus oleh-Nya, dibasuh bersih.

 

Bacaan I: Yesaya 57.14–21

Pesan yang penting dalam perikop ini

Berisikan pesan kenabian bagi yang tersingkir dan terbuang, sekaligus mengingatkan orang fasik agar berbalik dari kekejian dan kedegilan hatinya, bagian Alkitab ini menguatkan umat agar terus bersandar pada Allah yang memperhatikan umat-Nya dalam keadaan lemah. Ini bertujuan menyadarkan umat agar bertobat dari hidup yang menyimpang dari jalan Allah agar terus merasakan penghiburan sejati dari Allah yang berharap hidup kita berubah ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu.

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 119.65-72

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Lukas 14.15-24

Pesan melalui perikop 

 

Allah mengundang setiap orang dalam perjamuan surgawi. Ini bukan sekadar undangan biasa. Semua orang dari berbagai kalangan – tanpa kecuali – diajak menikmati kegembiraan yang disediakan-Nya, berupa keselamatan yang ditandai persekutuan kekal dengan-Nya.

 

Tentang hal ini, mari kita merefleksikannya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Apakah kita merasa tersanjung diundang oleh Allah dalam perjamuan-Nya?

·      Bagaimana kita menyikapi undangan-Nya? Akankah kita rindu hadir di situ? Jika ya, ada kualifikasi atau persyaratan yang sebelumnya harus kita perhatikan, yakni:

-       Konsistensi menjunjung tinggi kebenaran dalam hidup sehari-hari;

-       Kesetiaan menuruti Tuhan Yesus, yang bersedia kita jalani sampai akhir hidup kita;

-       Kesediaan menerima undangan ini, kendati banyak urusan dunia yang juga memenuhi jadwal kegiatan kita, sebab ini artinya kita memilih prioritas yang kita akan dahulukan

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Bersyukurkah kita diajak Tuhan menikmati perjamuan-Nya?

·      Diundang ke perjamuan Tuhan artinya kita diistimewakan oleh Tuhan. Apakah kita merasa diri kita istimewa dan karena itu berusaha sekuat mungkin menjaga keistimewaan kita dengan hidup kudus di hadapan Tuhan dan sesama?

 

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      Hidup dalam anugerah, yang mewujudkan kesediaan mendatangkan berkat bagi sesama ciptaan Tuhan?

·      Mau mengambil peran dalam melayani orang lain, sehingga menambahkan dalam hidup kita tanggung jawab memperhatikan dan mempedulikan orang lain?

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa:

·      Kesediaan melayani di tengah kesibukan dan padatnya kegiatan yang harus diatur, baik di tengah keluarga dan pekerjaan serta kesenangan pribadi

·      Bangsa dan negara yang situasinya masih belum stabil; para pemimpin yang perlu merendahkan hati dan memperjuangkan nasib rakyatnya

 

Nyanyian Umat

NKB 116 – Siapa Yang Berpegang

 

Bila kita sedih, hidup kita pedih,
Tuhan mau berperan dalamnya;
Ia s’lalu dekat dan menjamin berkat
bagi yang berpegang pada-Nya.

 

Kasih-Nya yang kekal takkan kita kenal
sebelum pada-Nya berserah.
Hidup bahagia disediakan-Nya
bagi yang berpegang pada-Nya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025