Selasa, 29 Juli 2025 – TERSEMBUNYI NAMUN MENYELAMATKAN
NYANYIAN PEMBUKA
NKB 216:1-2
– Tuhan, Engkaulah Hadir
Syair: En
Medio de la Vida; Mortimer Arias,
Terjemahan:
H. A. Pandopo,
Lagu:
Antonio Auza,
Hak Cipta:
Instituto Superior
Tuhan Engkaulah
hadir di dalam hidupku;
sama dengan
udara ‘ku hirup kasihMu.
Dalam
denyut jantungku kuasaMu bekerja;
tubuh dan
panca indra, ‘Kau menggerakkannya.
Refrein:
Dikau yang
‘ku kasihi dalam sesamaku
Dikau yang
aku puji dalam ciptaanMu!
Juga di
pekerjaan, ‘Kau, Tuhan, beserta,
juga Engkau
dengarkan lagu keluh-kesah;
lagu mesin
dan martil bising dan menderu,
lagu peras
keringat naik kepadaMu. Refrein:
DOA PEMBUKA
BACAAN
ALKITAB
Ester 6:1-7:6
RENUNGAN
Pernahkah Saudara merasa seolah Tuhan berjarak,
tak terlihat atau bahkan absen dalam pergumulan hidup Saudara?
Mungkin, kita pernah mengalami keadaan ketika doa terasa hampa, dan rencana
Tuhan seolah tak dapat dipahami. Namun, justru dibalik kesunyian itu, kuasa dan
kasih Tuhan seringkali bekerja dengan cara yang menakjubkan.
Seperti dalam kisah Ester dan Mordekai
beserta orang Yahudi yang tinggal di tanah Persia. Nasib mereka ada di tangan
penguasa yang sewaktu-waktu bisa membinasakan. Harapan mereka hanyalah tetap
bisa survive. Fun Fact-nya, di dalam kitab Ester ini tidak ada satu kata Tuhan.
Lalu mengapa kitab ini ada di dalam Alkitab? Ketiadaan kata Tuhan di dalam kitab
Ester tidak berarti bahwa kitab Ester tidak berbicara tentang Tuhan. Justru
kitab ini menggambarkan realitas kehidupan yang sering kita rasakan. Seolah
tiada Tuhan, namun Tuhan selalu hadir bekerja. Tuhan hadir di saat Ia terlihat
tidak hadir.
Tuhan adalah tokoh utama yang bekerja
di belakang layar. Ester 6-7 adalah titik balik dramatis dalam kisah bangsa
Yahudi yang terancam genosida. Haman, seorang pejabat tinggi yang sombong dan
merencanakan pemusnahan seluruh bangsa Yahudi dan pembunuhan untuk Modekhai
paman Ester. Dekret raja sudah dikeluarkan dan maut seakan sudah di depan mata.
Namun di tengah keputusasaan itu, Allah bekerja dengan cara yang tersembunyi. Ester
6:1-3, Raja Ahasyweros tidak dapat beristirahat – insiden sederhana insomnia,
menjadi kunci pembuka rencana Tuhan. Di tengah malam, ia meminta catatan
sejarah kerajaannya dibacakan. Sebuah kebetulan catatan tentang kebaikan
Mordekhai terbaca. Haman, busuh Mordekhai dipanggil raja untuk memberi saran
bagaimana menghormati orang yang sudah berjasa. Haman sombong, karena mengira
dirinyalah yang akan dihormati dan tanpa sadar merancang upacara penghormatan
untuk Mordekhai (Ester 6:4-9). Puncaknya dalam perjamuan kedua, Ester dengan berani
mengungkapkan identitasnya dan memohon kepada raja untuk menyelamatkan
bangsanya dari rencana jahat Haman. Raja memerintahkan untuk menghukum Haman.
Kisah ini adalah bukti bahwa Allah
sebenarnya tidak berjarak dan jauh. Allah bergerak di balik layar menggunakan
berbagai cara untuk menyelamatkan umat-Nya. Ia bekerja melalui
peristiwa-peristiwa kecil dan tak terduga dalam hidup kita. Mari kita tetap
berpengharapan kepada Tuhan meski di tengah himpitan dan tekanan. Allah mungkin
memakai cara yang tak terduga untuk menolong kita. Mari kita merefleksikan Firman
Tuhan ini:
·
Bagaimana kita terus peka pada karya penyelamatan Allah walau mungkin terasa
tidak kelihatan?
·
Dalam situasi hidup, adalah sikap seperti “Haman” dalam diri kita yang
karena benci lalu berambisi untuk memusnahkan – namun situasinya menjadi
terbalik?
·
Kisah Ester mengajarkn tentang waktu Tuhan yang sempurna dalam
menyelamatkan. Pernahkan kita merasa “terlambat” dalam mendapatkan pertolongan,
namun akhirnya menyadari bahwa itu bagian dari rencana Tuhan yang lebih besar
dan sempurna?
DOA SYAFAAT
·
Hidup
dalam kesabaran dan damai sejahtera – tidak membenci
·
Hidup dalam pengharapan meski dalam ancaman dan tekanan
·
Gereja yang peduli dan terlibat
dalam karya keselamatan Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar