BERDAMAI; SEBUAH JALAN BARU MENEMUKAN KEKAYAAN SURGAWI - 30 Juli 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 30 Juli 2025

 

BERDAMAI; SEBUAH JALAN BARU MENEMUKAN KEKAYAAN SURGAWI

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

“Bapa, Engkau Sungguh Baik“  - dinyanyikan 2 kali

 

Bapa, Engkau sungguh baik

Kasih-Mu melimpah di hidupku

Bapa, ku bert’rima kasih

Berkat-Mu hari ini yang Kausediakan bagiku

 

Kunaikkan syukurku buat hari yang Kaub’ri

Tak habis-habisnya kasih dan rahmat-Mu

S’lalu baru dan tak pernah terlambat pertolongan-Mu

Besar setia-Mu di s‘panjang hidupku

        

Bacaan I: Ester 7.7 – 8.17

Pesan yang penting dalam perikop ini

Haman merencanakan yang jahat terhadap umat Allah, namun ia tak bisa melawan kuasa Allah. Pembelajaran buat kita adalah orang jahat akan mengalami apa yang dia perbuat. Allah tidak berdiam menghadapi mereka. Oleh karena itu, penting bagi kita bersandar pada Allah dan tetap hidup bersama-Nya.

 

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 55.16-23

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Matius 5.43-48

Pesan melalui perikop 

 

Yesus mengajarkan sebuah hal yang bertentangan dengan ajaran dunia, yakni mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka.

 

Tentang hal ini, mari kita merefleksikannya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Dalam tradisi Yahudi, ajaran yang berlaku pada waktu itu adalah kasihilah sesamamu dan bencilah musuhmu. Ajaran Yesus menjadi sebuah ajaran yang melampaui kemampuan manusia memberlakukan ajaran yang umum, karena memang apa yang diajarkan Yesus dimaksudkan untuk menjunjung tinggi nilai hidup, terkhusus manusia, siapapun itu. Apakah hal ini bisa kita terima?

·      Yesus membandingkan hal ini dengan sikap Allah terhadap seluruh manusia; Ia menerbitkan matahari dan mencurahkan hujan bagi semua orang, entah yang baik maupun yang jahat. Dengan demikian Ia tidak memperlakukan orang dengan memandang siapa yang dihadapi-Nya. Teladan ini diharapkan bisa kita ikuti. Siapkah kita?

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Hati yang terusik, bahkan tersakiti, kiranya menyediakan ruang bagi pendamaian dan pengampunan. Di dalam ruang itu kita diajak bekerjasama dengan Roh Tuhan untuk memulihkan diri sekaligus memulihkan hubungan dengan orang yang menyakiti atau melukai kita.

·      Kita bisa mengasihi karena kita mengalami kasih Tuhan; Coba rasakan kasih Tuhan yang mengampuni kesalahan kita. Semoga dengan merasakannya, kita merasakan penghiburan yang menguatkan dan memampukan kita mengampuni orang lain, sehingga biarpun ia terlihat seperti musuh, namun kita bisa memperlakukannya dengan baik dan ramah.

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      Berdoa bagi orang lain kita lakukan bukan hanya dengan menyebut nama orang yang baik terhadap kita, melainkan yang juga jahat terhadap kita?

·      Menunjukkan keramahan dan senyum (tulus) kepada orang yang menyakiti perasaan kita?

 

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa:

·      Saling mengasihi, mulai dari anggota keluarga inti, saudara-saudara dan kerabat, kenalan, teman, sahabat, dan orang-orang yang kita kenal

·      Pembelajaran Sdr. Ivan Alpha Setiawan, yang menjalani stage 2 di GKI Serpong selama 6 bulan sampai dengan awal bulan Januari 2026, agar dipenuhi damai sejahtera dan hasil belajarnya bisa optimal

 

Nyanyian Umat

”Penuhi Kami Ya Tuhan (TAIZE)” – dinyanyikan 3 kali

 

Penuhi kami, ya Tuhan,

Dengan damai-Mu

Penuhi kami, ya Tuhan

Haleluya!

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025