ROTI MANA YANG BIKIN KENYANG? - 23 Juli 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 23 Juli 2025

 

ROTI MANA YANG BIKIN KENYANG?

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

“Bapa, Ku Datang Pada-Mu“  - dinyanyikan 2 kali

 

Bapa kudatang pada-Mu
Naikkan ucapan syukur
Atas kasih anugrah-Mu
Yang indah setiap hari

 

Pagi hari, siang hari
Sore dan malam hari
Tak hentinya mengucap syukur
Atas kebaikan-Mu

        

Bacaan I: Ulangan 12.1-12

Pesan yang penting dalam perikop ini

Larangan menyembah berhala adalah titah Tuhan yang sering kita dengar. Dalam perikop ini dikisahkan Musa yang meminta agar segala bentuk berhala dan penyembahannya dimusnahkan. Akan tetapi dalam konteks hidup sekarang, yang perlu dilakukan bukanlah “menghilangkan” berhala, melainkan mengelola dan mengendalikan diri kita agar lebih memusatkan perhatian dan arah hidup kepada Tuhan.

 

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 119.97-104

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Yohanes 6.41-51

Pesan melalui perikop 

 

Perkataan Yesus sering membuat orang bingung mengartikannya. Salah satunya dimuat dalam perikop ini. Yesus menyebut diri-Nya sebagai roti. Apa maksudnya?  

 

Tentang hal ini, mari kita merefleksikannya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Dalam tradisi Yahudi, roti merupakan makanan pokok. Orang lazimnya memakannya setiap hari. Sama seperti nasi dalam budaya kita, maka roti menjadi kebutuhan pokok yang dicari. Apakah kita mencari Yesus dalam hidup sehari-hari kita?

·      Ketika Yesus menyebut diri-Nya sebagai roti, itu artinya orang diajak membayangkan sesuatu yang dikonsumsi atau dimakan. Memang kita tidak diminta atau diperintahkan memakan Yesus dalam arti sesungguhnya, namun diminta “memakan atau lebih tepatnya mencerna” perkataan dan ajaran Yesus dalam pikiran kita. Seberapa seringkah kita memikirkan perkataan atau ajaran Yesus dalam hidup sehari-hari? Bacalah juga Kolose 3.1

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Selain menggunakan istilah roti, Yesus juga memakai istilah daging. Melalui istilah ini Yesus ingin memperlihatkan pengorbanan-Nya bagi dunia. Apakah kita mengalami dan merasakan kasih yang besar dari Tuhan?

·      Jika kita mengalami kasih Tuhan, hidup kita akan dialiri damai yang membuat kita mengasihi sesama dan menunjukkan belarasa terhadap mereka yang memerlukan perhatian dan kepedulian. Seberapa tersentuhkah hati kita melihat penderitaan atau kemalangan sesama kita?

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      Apakah kita masih hidup dengan mementingkan hal-hal yang lahiriah semata? Ataukah kita mengimbanginya juga dengan hidup rohaniah juga, sehingga hidup kita lebih seimbang dan holistik?

 

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa:

·      Semangat melayani, dengan kesetiaan dan pengabdian yang total

·      Pembelajaran Sdr. Ivan Alpha Setiawan, yang menjalani stage 2 di GKI Serpong selama 6 bulan sampai dengan awal bulan Januari 2026, agar dipenuhi damai sejahtera dan hasil belajarnya bisa optimal

 

Nyanyian Umat

”Kasih dari Surga” – dinyanyikan 2 kali

 

Kasih dari surga memenuhi tempat ini
Kasih dari Bapa Surgawi
Kasih dari Yesus mengalir dihatiku
Membuat damai dihidupku

 

Mengalir kasih dari tempat tinggi
Mengalir kasih dari tahta Allah Bapa
Mengalir 3X dan mengalir
Mengalir memenuhi hidupku

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...